berdebat dengan ibu-ibu memang sangat menguras tenaga,udah tau salah masih saja mencari pembelaan,kan maira jadi telat sekarang sudah jam setengah empat.
umi nya pasti akan memarahi nya karena sangat lama sekali,kalau saja tadi bu sela tak menengahi bisa di pastikan belum selesai perdebatan tadi.
bentar lagi ia harus mengaji,kalau sudah sore begini ia tak mempunyai banyak waktu.belum lagi maira belum beberes rumah.
terpaksa nanti dia akan mengaji di malam hari,sebenar nya gak berani takut nanti ada yang nyulik maira.kakak nya juga pasti capek kalau mau nemenin malam selesai shalat isya.
"umi as'salamualaikum"maira melangkahkan kaki nya ke arah dapur.
dilihat nya umi fatimah menatap nya garang seolah bertanya mengapa ia telat?tatapan tajam umi fatimah membuat maira bergidik ngeri,mau kabur udah terlanjur di depan umi nya.
"as'salamualaikum umi"cicit maira sangat pelan.
"wa'alaikumsalam"jawab umi fatimah biasa saja,namun entah mengapa ditelinga maira sangat menakutkan.
"maaf umi mai telat,tadi ada sedikit kendala"jelas maira dengan pikiran was-was takut umi nya menanyakan kendala yang membuat nya telat.
gak mungkin ia jujur menceritakan bahwa dia tadi abis debat dengan ibu-ibu,yang pasti umi nya akan marah karena walau pun maira benar tetap di salah kan.
"yaudah gak papa,lain kali tolong jangan di ulangi.gula sama tepung nya mana?"segera maira menyerahkan tepung dan gula yang di beli nya tadi.
umi fatimah menyimpan tepung dan gula di lemari khusus gula dan tepung,seketika maira heran kenapa malah di simpan?bukan nya umi mau membuat kue?
"umi gak jadi buat kue"tanya maira dengan polos nya.
"ini udah sore mai nanti malam aja kalau ada waktu"ujar umi fatimah.
"yaudah umi kalau gitu maira mau mandi terus shalat asyar"setelah mendapat anggukan dari umi nya ia segera menuju kamar nya.
********
"perdebatan tadi masih terbayang-bayang,apa lagi partner debatku tadi ustad reihan,kayak aku dah cocok ikutan lomba debat hehehe"maira berbicara pada diri nya sendiri.
kalau di pikir-pikir apa gak lebih baik dia ikut lomba debat di sekolah nya,yang akan di adakan bulan depan kan lumayan kalau menang.
"kok jadi mikirin soal debat sih?seharus nya aku mikirin gimana cara nya mengubah pola pikir orang sekitar sini yang salah"
selesai berpakaian maira segera mengambil air wudhu dan shalat asyar.
tak lupa setelah shalat ia merapikan kamar nya yang sangat-sangat berantakan,kalau umi nya tau bisa kena omel dia gak akan di biarin begitu saja.
krutuk krutuk
suara bunyi dari perut nya menandakan perut nya minta diisi,padahal tadi siang dia udah makan kenapa lapar lagi.
maira langsung keluar kamar dengan kamar yang belun selesai di benahi,yang penting makan dulu baru setekah itu lanjut beberes kamar.
"umi maira laper"mendengar anak gadis nya yang lapar umi fatimah menyuruh maira memasak mi saja karena umi fatimah belum selesai memasaka.
ia memasak mi kriuk kesukaan nya,setekah matang ia segera mencampur kan bumbu nya dan segera memakan nya tak lupa membaca doa makan.
"mai ini tolong kamu cuci piring nya setelah itu sapu rumah dan angkat jemuran"perintah umi fatimah setelah melihat anak nya sudah selesai makan.
"siap umi segera maira laksana kan"tanpa ba bi bu maira segera melaksanakan perintah umi nya.
pertama-tama ia mencuci piring lalu menyapu dan mengangkat jemuran yang sudah kering.
di rasa pekerjaan rumah sudah selesai maira menyempatkan diri membaca ******* nya,******* maira sudah aman kok gak ada yang aneh lagi,semua isi nya sudah di isi dengan bacaan yang bermanfaat.
sekarang ini ia lagi membaca tentang ning dan gus yang harus berakhir sad ending,maira menangis membaca cerita itu sampai ali yang baru pulang heran melihat tingkah adik satu-satu nya.
"kamu kenapa dek?perlu kakak panggil kan ustad reihan mumpung dia dirumah,buat ruqiyah kamu"ujar ali dengan wajah tanpa dosa nya.
seketika maira berhenti menangis dan menatap kakak nya tajam."kakak kira aku kesurupan apa?orang aku lagi baca wp"
"tapi ya ngapain sampai nangis-nangis"cibir ali.
"kakak tu gak tau betapa aku lagi mendalami cerita ini"kesal maira.
"iya deh terserah kamu deh humaira al-fikri"tekan ali di kalimat akhir nya.
"mending kakak mandi terus shalat"usir maira.
"kakak udah shalat,lagian gak perlu kamu suruh pasti kakak mandi.emang kamu jarang mandi"ejek ali yang membuat maira melempar bantak ke arah kakak nya.
"jangan marah-marah nanti jodoh nya datang cepat"teriak ali.
konsep dari mana tu kalau marah-marah cepat datang jodoh benar-benar dua saudara yang hobi ribut tapi saling menyayangi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments