"apa"teriak maira emosi dan tak peduli dengan siswa dan siswi yang memandang ke arah nya.
"ini"tangan ali langsung merampas kunci motor nya disaat maira fokus ke arah nya,segera ia menjalan kan motor nya.
dengan berat hati maira berjalan ke gerbang dengan lesu,ia semakin penasaran saja bisa di pastikan akan terus kepikiran sampai ia menemukan jawaban nya.
"apa pun yang terjadi aku percaya allah selalu ngasih yang terbaik buat hamba nya,meskipun itu tidak diinginkan oleh hamba nya"maira sangat yakin dan mempercayakan semua nya kepada allah.
ia tak akan ragu dengan takdir yang allah berikan,semua itu pasti yang terbaik meskipun diri nya tak menginginkan nya.
"yaudah lah aku mau masuk kelas aja,bentar lagi bel bunyi"
**********
"eh maira,udah lama ya kita gak ketemu"seru seorang perempuan yang bernama naya.
naya adalah teman sewaktu SMP dulu,tidak dekat namun mempunyai hubungan yang cukup baik.setelah masuk SMA ia melanjutkan di pondok pesantren yang masih berada di kota ini.
"as'salamualaikum mbak nay"salam maira karena ia berfikir naya lupa memberi salam pada nya.
"eh iya lupa,wa'alaikumsalam mai"jawab nya.
mata maira melihat ke seorang lelaki yang memegang tangan naya,siapa lelaki ini?perasaan mbak naya gak punya kakal lelaki.
merasa maira memperhatikan lelaki di samping nya naya langsung mengerti.
"kenalin mai ini dito pacar aku"bangga naya tersenyum manis.
sedangkan maira terkejut dengan pernyataan naya,bukan dalam islam tidak di perbolehkan pacaran?mbak nay kan masuk pesantren tapi mengapa ia pacaran?
segera maira mengubah ekspresi wajah nya yang tadi nya terkejut menjadi tersenyum.
"yaudah ya mbak maira mau pulang dulu takut umi nyariin karena mai telat pulang sekolah,as'salamualaikum mbak"setelah berpamitan maira segera pulang ke rumah nya.
dalam perjalanan pulang ke rumah nya ia terus kepikiran dengan ke jadian tadi.
"kalau begini aku harus gimana"
seharus nya seseorang yang dari pesantren bisa menjadi contoh untuk anak-anak yang tidak masuk pesantren lah tapi hanya karena kesalahan satu orang semua yang masuk pesantren bisa kena semua kalau terus di biarkan.
"as'salamualaikum mai pulang"maira langsung memasuki rumah yang tak di kunci.
sepi?namun tiba-tiba terdengar suara berisik dari arah dapur,yang maira yakini umi nya pasti sedang di dapur.
"umi"umi fatimah sampai terkejut mendengar teriakan anak perempuan nya.
"maira ngagetin umi aja"omel umi fatimah.
"mai tadi udah ngucap salam,tapi umi gak denger"gerutut maira dengan kesal.
"maaf umi kan di dapur,yaudah kamu ganti baju sana terus makan siang"
kaki nya melangkah ke arah kamar untuk berganti seragam nya menjadi baju biasa.
*********
sore hari pukul sekitar jam tiga sore maira disuruh umi fatimah ke warung untuk membeli gula dan tepung untuk membuat kue.
ketika ia sudah di dekat warung dirinya melihat segerombolan ibu-ibu yang sedang kumpul sambil bergosip.
"eh ada maira,lama gak keluar"maira hanya tersenyum menanggapi perkataan sindiran ibu naomi yang tak lain adalah ibu naya.
"iya baru keluar dari goa ya?"ibu berbaju merah yang bernama bu leha ikut menjulit.
"beli apa maira?"bu sela pemilik warung menanyakan kepada maira.
selamat,tidak perlu ia menjawab pertanyaan ibu naomi dan bu sela yang terkenal suka julitin orang tanpa mengaca,sebenar nya hampir seluruh tetangga maira hobi julid tapi ya sudah lah.
bodoh amat sama omongan orang toh mereka gak akan bantu kita nanti di akhirat,emang akan selalu kita di mata tetangga.
ya pikir pake logika aja kalau selalu salah dimata tetangga setidak nya kita baik dimata allah itu udah cukup bagi maira.
"gula nya sekilo dan tepung nya sekilo"jawab maira.
bu sela masuk untuk mengambil kan gula dan tepung.
"maira udah ada pacar?"tanya bu naomi dengan ketus.
rasa nya maira ingin segera pergi dari sini,lebih baik ia mengerjakan tugas mtk ketimbang menghadapi ibu-ibu tetangga nya.
"maira gak pernah pacaran tante"jujur maira dengan rasa bangga karena mampu menahan diri untuk tidak berbuat dosa.
"pantes,di dalam rumah terus kapan dapat pacar,gak dapat jodoh tau rasa"lagi-lagi bu naomi menjuliti maira.
"lihat anak saya naya dia udah punya pacar bahkan udah dua tahun"dosa kok di banggain.
"maaf ibu-ibu agama kita tidak mengajarkan kita berpacaran bahkan sangat melarang kita untuk mendekati zina"ceramah ustad reihan yang entah sejak kapan mendengar pembicaraan ibu-ibu itu dengan maira.
tadi ustad reihan ingin membeli jajanan untuk anak-anak di masjid,namun telinga nya tak sengaja mendengar ucapan julitan itu kepada maira.
selain ingin membela maira diri nya juga ingin memberi pemahaman yang salah kepada orang-orang disekitar rumah nya.
yang sedari dulu banyak yang tau tapi mengabaikan kebenaran tentang agama mereka.
"kalau gak pacaran gimana bisa dapet jodoh"emang ya jiwa ibu-ibu udah tau salah masih aja mau membela diri.
"betul tu kata bu naomi"bu leha ikut menimpali.
"ibu percayakan kalau allah sudah mengatur takdir manusia termasuk jodoh?"kini maira ikut memberi faham kepada ibu-ibu.
"ya terus apa hubungan nya"sewot bu naomi.
"mau saya diem di rumah atau gimana pun kalau jodoh saya sudah dekat ya dapet,tapi mau gimana pun kita nyari ke ujung dunia bahkan sampai pacaran pun kalau belum dapet ya gak akan dapet"jelas maira entahlah bahasa nya udah bener belum.
"kalau allah sudah mengatur jodoh kita untuk apa kita berpacaran yang jelas-jelas dosa,itu semua hanya membuang-buang waktu kita tanpa dapet pahala dan malahan dapet dosa"terang ustad reihan.
cocok ni mereka berdua jadi partner debat bakalan menang ni.
"kan mereka gak ngapa-ngapain gak dosalah"ucal bu leha.
"jangan kan untuk ngapa-ngapain,kita memikirkan lelaki yang bukan mahrom dengan perasaan senang saja kita sudah mendapatkan dosa,apa lagi melakukan hal lebih dari itu"perdebatan itu terus berlanjut.
bu sela yang tadi nya berniat memberikan gula dan tepung maira tidak jadi dan malah menonton perdebatan mereka.
"anak kemarin sore seperti kalian tau apa sih?"kan gak mau ngalah udah tau salah masih aja gak mau ngaku.
"maaf jika saya terkesan menggurui,saya hanya membenari suatu faham yang salah"perkataan ustad reihan malah membuat bu naomi tersinggung.
"kamu ngatain kita salah,mentang-mentang lulusan pesantren sok menggurui.anak saya anak pesantren namun tidak seperti kamu"kesal bu naomu.
"ya justru karena anak ibu anak pesantren harus nya dia menerapkan ilmu yang di pelajari nya di pesantren"seperti nya ustad reihan sudah kesal dengan bu naomi.
"anak saya rajin ibadah ya asal kamu tau"sombong bu naomi.
"iya tapi seperti nya lebih di utama kan menghindari dosa,itu lebih baik"sarkas maira.
"kamu diem ya,kamu bukan anak pesantren jadi jangan sok tau"marah bu naomi.
"setidak nya meskipun saya bukan anak pesantren saya tau kalau pacaran memang tidak di perbolehkan di agama kita dan berusaha menerapkan nya,tolong jangan merusak citra baik anak pesantren hanya karena salah satu di antara mereka mencleng dari ajaran yang telah di ajarkan"tegas maira.
**bersambung.....
bisa di katakan ini hampir mirip dengan di kehidupan nyata saya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments