Semalaman raya tak tidur,ia masih merasa takut jika reyhan meminta haknya sebagai suami.
"Tidur aja aku nggak ganggu kamu,kalau tak khilaf" ucap reyhan sambil menaik turunkan alisnya.
"Apaan itu nggak ganggu tapi di ujungnya kalau nggak khilaf" gerutu raya.
"Pikiran itu jangan piktor nggak baik" ucap reyhan dengan mata tertutup.
Raya yang masih takut,akhirnya bangun dan memakai baju berlapis lapis, "nah kalau kayak gini aku aman,setidaknya kalau dia khilaf maka dia akan capek dulu" ucap raya dalam hati.
Bukannya bisa tidur tapi raya malah tidak bisa tidur karena kepanasan.Reyhan yang memang sedari tadi belum dapat tidur, akibat grasak grusuk nana di tempat tidur hanya bisa tersenyum.
Sampai dengan jam 5 raya belum juga tidur akibat kepanasan .
"Raya... bangun....sudah waktunya sholat" ajak reyhan.
"Hmm...iya ucap raya" dalam sekejap raya sudah masuk kamar mandi,buat ambil wudhu.
Untuk pertama kali raya sholat bersama dengan lelaki yang sudah jadi muhrim dan imamnya.Ada rasa canggung dan senang.
Selesai sholat raya akhirnya bisa tidur,dengan lelap.Reyhan melihat istrinya tidur seketika tersenyum dan bersyukur,karena istrinya itu masih bisa menjaga dirinya,walaupun sampai saat itu raya belum berani memberikannya.
"Aku akan tunggu sampai kau yang memberikannya padaku" ucap reyhan sambil mencium kening dan pipi raya.
Karena tak ada hal yang dilakukan reyhan pun kembali tidur. Disaat mata reyhan mau terlelap ia dikejutkan oleh tangan raya yang tiba tiba memeluknya.Melihat hal tersebut,reyhan pun membalas memeluk raya dengan erat.
Tak terasa hari sudah siang,ketika raya terbangun ia sendiri terkejut.
"Hiss malunya aku,dasar tangan nggak tau sopan " gerutu raya sendiri.
Namun saat raya mau berbalik dirìnya seakan tidak bisa bergerak.
"Mau marah nggak mungkin 'kan, suami"ucap raya sembari menunjuk kearah reyhan.
"Mudah mudahan nggak marah" ucap raya sambil membangunkan reyhan.
"Kak....kak....bangun dah siang ucap" raya sambil berbisik di telinga reyhan*.
Bukannya bangun tapi reyhan malah memeluk raya.
"Biar dulu seperti ini jangan bergerak" ucap reyhan.
Ada rasa aneh dirasakan Raya hembusan nafas Reyhan di leher membuat buku kuduk raya meremang. Belum lagi jantungnya berdetak lebih kencang.
" Huf gimana nih kalau kak Rey mendengar dan melihat mukaku,ah malunya" bisik raya.
"Kak Rey, awas kakinya aku mau bangun " ucap raya
Dengan sekuat tenaganya Raya mengangkat kaki Reyhan dari atas badannya.
" Hi dasar om om, pikir aku bantal guling apa" ucap raya dengan kesal.
Reyhan yang sedari tadi sudah bangun,memang sengaja mengerjai istri yang baru dia nikahi.Melirik kearah Raya dan melihat apa selanjutnya yang akan dilakukan.
Raya langsung bangun dan menuju kamar mandi.Setelah hampir setengah jam raya pun selesai mandi,namun raya lupa membawa baju gantinya.Raya keluar dengan handuk yang dililitkan dibadannya.
Reyhan yang sudah bangun sengaja melihat kearah dimana raya berada.
"kak" panggil raya.
" Ada apa,mau minta dipakaikan baju" ucap reyhan dengan senyum smirknya.
Mendengar ucapan reyhan,muka raya jadi merah.
" hi dasar om om cabul" ucap raya
" Cabul dengan istri sendiri nggak apa apakan" ucap reyhan.
Reyhan bergegas bangun dan menuju kamar mandi,dan reyhan sengaja menyentuh punggung raya ,ada rasa gelenyar yang aneh dihati raya akibat sentuhan tadi.
Selesai raya berpakaian,ia langsung menyiapkan pakaian reyhan.Karena ia sering melihat mamanya menyiapkan pakaian ayahnya.Siap Reyhan mandi ia melihat bajunya sudah tersedia di tempat tidur.Dengan gaya santai reyhan menjatuhkan handuknya,dan memakai baju didepan raya.
Melihat roti sobek milik Reyhan,Raya jadi terpelongo.
" Kenapa,apa kamu belum pernah melihat pria setampan diriku" ucap reyhan sambil berjalan mendekati raya.
"Gimana dah siap ayo kita pulang,bundan pasti sudah lama menunggu" ucap reyhan sambil menarik tangan raya.
Sekarang Reyhan dan Raya mau pulang menuju rumah orang tua reyhan.Tidak butuh waktu lama Raya dan Reyhan pun sampai.
" Rey, apa kamu menyiksa menantu bunda?" tanya bu linda.
Reyhan yang mendengar perkataan bu linda hanya senyum saja.Ia tak mau mengatakan yang sebebarnya pada bundanya.
" Ayo sayang,bunda sudah masak makanan kesukaanmu,kamu pasti lapar" ucap bu Linda pada Raya.
Ditengah asyik menikmati makanan,Raya tiba tersedak mendengar ucapan mama mertuanya.
" Rey kapan kalian akan pergi bulan madu?" tanya bu Linda
"Mama kenapa buru buru suruh mereka pergi" ucap pak satrio pada istrinya.
"Ya pah kan kalau mereka pergi bulan madu,pulangnya kita pasti jadi nenek dan kakek" jawab bu linda.
Sementara keadaan Alvin berangsur baik,lambat laun akhirnya ia bisa menerima pernikahan Raya.Biar pun begitu Alvin belum bisa menerima wanita asing dihatinya.Ia masih mau menyimpan cintanya buat raya.
" Vin ayolah bagaimana kalau sekali kali kita refresing"ajak lila
Menghembuskan nafas dengan kasar sembari melihat ke arah langit langit
" Aku nggak ada waktu" jawab alvin dengan singkat.
Ya Alvin sengaja menyibukkan diri,ia langsung terjun ke dunia kerja,membantu ayahnya .
" Setidaknya dengan kerja,aku bisa menyibukkan diri,tanpa harus memikirkan dirinya" pikir alvin.
" Vin sekali ini aja please" ajak lila dengan tangan dan wajah yang memohon.
Lila bertekad akan berusaha mendapatkan hati Alvin,dan menggantikan raya di hati Alvin.
Yup semenjak pertama kali melihat alvin,pada masa ospek.Waktu itu lila terlambat bersaman dengan Alvin.Mulai saat itu lila sudah menyimpan rasa pada Alvin.Tapi lila menyimpannya,melihat kedekatan raya dan alvin,dan tak ingin merusak suasana kala itu.
Tapi sekarang keadaannya sudah berbeda,Raya dan Alvin tak mungkin bersama.
" Ya sudah,tapi sekali ini aja ya "ucap Alvin
"Yes, ye... ye.. sorak lila akhirnya" ucap lila dengan sorak sorai.
Lila langsung menarik tangan alvin keluar dari kantor.
Tujuan mereka hari ini kepantai menikmati suasana pemandangan di sore hari.
" Vin ayo, kita dah sampai" ajak lila sambil menarik tangannya menuju arah pantai
Melihat pemandangan di sore hari setidaknya bisa menghilangkan rasa penat dihati dan pikiran .
" Vin gimana menurutmu indahkan" ucap lila sembari mengambil gambar Alvin .
Tak terasa mereka duduk ditepi pantai sambil menikmati matahari terbenam.
"Indah, lila makasih ya loe emang teman terbaik gue" ucap Alvin.
"Vin apa gue selamanya menjadi teman,apa tidak boleh lebih"tanya lila dalam hati.
"Ayo Lil gue lapar kita makan dulu ya,tadi disana ada stand makanan gue lihat" ucap Alvin.
Sambil menarik tangan lila berdiri dan pergi. Ada rasa senang dihati lila karena untuk pertama kalinya Alvin mau memegang tangannya.
Bersambung..
JANGAN LUPA LIKE,VOTE DAN KOMENNYA YA TEMAN TEMAN
TERIMAKASIH SEBELUMNYA
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments