...^HAPPY READING^...
Tubuh Qiana dilarikan kerumah sakit untuk di selamatkan, si nenek yang ia tolong selalu mendampinginya sampai 5 hari dia tidak sadarkan diri, setelah sadar Qiana melihat nenek yang dia tolong ada disebelahnya.
"Uwuh... Kepalaku sakit sekali, dimanakah ini?, Seingat ku tadi aku ada dijalan untuk membeli air" Ucap Qiana Dengan suara lirih.
Nenek yang melihat Qiana bangun langsung bergegas mendekati brangkar pasien Qiana dan memencet tombol khusus memanggil dokter.
"Syukurlah Tuhan kau mengabulkan doaku, sekarang dia sudah siuman, bagaimana keadaanmu sayang, sudah 5 hari kamu terbaring di atas brangkar ini, aku sangat menghawatirkan mu" ucap nenek.
"Dimana saat ini saya berada ?", ucap Qiana dengan tampang terkejut.
"kau berada di rumah sakit, perkenalkan Nama nenek Rima Lu , kau bisa memanggilku nenek rima sayang, kau sudah 5 hari tidak sadarkan diri".
"terimakasih sudah menolongku, jika tidak ada kamu maka aku tidak tau bagai mana nasibku saat ini, oh iya siapakah namamu gadis kecil???, Dan saat ini kau ada dirumah sakit". tanya nenek beruntun
"Apa aku di rumah sakit selama 5 hari!! , aku harus segera keluar dari rumah sakit ini karena aku tidak banyak mempunyai uang", kesadaran terkumpul.
"tidak apa" nenek jika orang lain yang melihat kejadian itu pasti juga menolong mu, oh iya namaku Qiana Clarisa Lavina, anda bisa memanggilku Qiana" Ucap Qiana
"Namamu cantik seperti orang nya, jangan khawatir dengan biaya rumah sakit karena aku yang sudah membayarnya, cukup kau sampai sembuh baru hati ku tenang sayang" ucap nenek rima.
Selama 7 hari Qiana dirawat di rumah sakit, setelah ia pulih nenek rima berniat mengangkat Qiana menjadi cucunya, sebab nenek sudah mencari tau tentang Qiana yang datang kekota untuk bekerja dan Qiana di kota ini hanya Sebatang kara di kota ini.
selama 7 hari ini nenek sangat menyukai sifat dan kebaikan Qiana, tetapi Qiana menolak untuk diangkat sebagai cucu, dan bersikeras kepada tujuan awalnya pergi ke kota untuk bekerja, karena Qiana menolak terus selama 7 hari ini untuk nenek adopsi, nenek menawarkan Qiana untuk bekerja dirumahnya, dan Qiana pun menyetujui tawaran nenek rima.
Nenek rima pun senang meski Qiana tidak jadi menjadi cucunya setidaknya ia akan tinggal bersama Qiana dirumahnya, sebenarnya sang nenek sangat kesepian di usia 70 tahun itu tinggal sendirian , cucunya memilih tinggal di apartemen , sedangkan anak dan menantunya selalu sibuk akan bisnis diluar negeri.
*
*
*
Selama 2 tahun Qiana bekerja di rumah nenek rima dengan baik setiap libur kerja dia pulang ke panti asuhan , tetapi di suatu pagi nenek rima tiba" jatuh dikamar mandi dan harus dilarikan kerumah sakit, karena keadaannya pendarahan di bagian kepala beliau dan mengakibatkan kondisi sang nenek keritis,
Setelah 5 hari beliau koma akhirnya nenek sadar, nenek menginginkan semua keluarga nya berkumpul, ditengah keluaga berkumpul nenek meminta satu permintaan kepada cucunya Adrian Narendra Lu untuk menikahi Qiana.
Semua keluarga menentang pernikahan itu karena mereka tidak setuju putrinya menikah dengan seorang pembantu.
Tapi nenek menegaskan jika Adrian tidak menikahi Qiana maka semua harta warisannya akan diberikan ke panti asuhan.
Karena keluaga itu tidak mau harta mereka di bagikan ke pantai asuhan terpaksa Adrian menikahi Qiana.
*
*
*
Hidup Qiana bagai di neraka setelah menikahi Adrian, Adrian dan keluarga nya selalu menghinanya, bahkan adrian pun tak Sudi menyentuh istrinya.
"Hey gadis kampung setelah pernikahan ini kau ikutlah tinggal di apartemen Adrian urus baik baik andrian, aku pastikan kau tidak dekat lagi dengan ibu kami, karena aku tau gadis kampung seperti kamu ini pasti cuma menginginkan harta kami" ucap ibu Adrian
"Jangan sampai orang luar tau kalau Adrian menikahi gadis miskin ini, bagai mana nanti nama baik keluarga kita, aku malu sama rekan Bisnisku nanti". Ucap ayah Adrian
"Baiklah aku akan pulang ke apartemen dan kau gadis kampung ikutlah denganku, akan aku pastikan hidupmu bagai di neraka di apartemen mewahku nanti" Ucap Adrian dengan suara dingin dan sinis.
Setelah Qiana membereskan pakaian di ranselnya Qiana mengikuti Adrian, sebenarnya dia sudah menolak untuk pernikahan ini karena ini permohonan nenek rima yang tau kelakuan Adrian diluar sana suka bergonta ganti wanita setiap malamnya, dan suka menghambur-hambur kan uangnya untuk wanita" yang tidak benar.
Nenek memohon sampai berlutut kepadanya agar iya bersedia menikah dengan cucunya, nenek berharap setelah pernikahan ini cucunya akan berubah.
...* * * *...
Setelah pernikahan dadakan dirumah sakit Qiana mengambil semua barang dirumah nenek rima dan ikut pindah ke apartemen suaminya.
Sesampainya di apartemen Adrian mendorong tubuh Qiana.
"Gadis kampung meski sudah berhasil menikahi ku Jagan harap kau hidup menjadi nyonya kaya raya, itu tak akan pernah terjadi,"
"Disini kau akan jadi pembantu yang akan membersihkan rumah ini, meskipun ada 3 kamar disini aku tidak Sudi kau menempati salah satunya, kau tinggalan di gudang sebelah dapur , aku tidak bisa berdekatan dengan mu dan barang" murahan mu itu" Ucap Adrian.
"Baik saya akan tinggal di gudang tuan muda" ucap Qiana berusaha tegar di depan Adrian dan keluarga nya
Setelah menata pakaiannya dalam kardus yang ada di gudang dan ia menata sebagian kardus-kardus sisa untuk alas tempat tidurnya.
Qiana sambil menangis meratapi awal pernikahan nya , karena Qiana sudah yakin ini awal menuju penderitaan semasa hidupnya kelak.
Setiap hari ia akan bekerja layaknya pembantu disana , setiap malam pula suaminya Adrian membawa wanita berbeda pulang ke apartemen mereka.
Setiap malam tidur Qiana ditemani air mata, tak jarang iya menyiapkan pesta untuk suaminya untuk berpesta wanita suaminya beserta kawan"nya , setelah itu ia akan bersembunyi agar semua orang tidak tau tentangnya, tak ayal ketika suaminya pulang dari clubs malam dia menjadi pelampiasan kekerasan dari suaminya di saat mabuk.
Jika iya membuat kesalahan maka ia mendapatkan siksaan batin dan fisik dari suaminya , terkadang ibu Adrian pun datang ke apartemen ikut menyiksanya selama satu tahun lamanya.
*
*
*
Suatu pagi nenek rima jatuh sakit lagi dan dilarikan kerumah sakit.
Nenek rima memanggil Qiana kedalam ruangan perawatannya.
Iya meminta bicara dengan dengannya seorang diri.
"Sayang maafkan nenek, nenek bersalah besar terhadapmu, nenek sudah membuatmu menderita selama ini, jika nenek tau sifat Adrian tak berubah meski sudah menikahi bidadari baik hati seperti dirimu".
"Nenek janji setelah ini kamu bebas dari Adrian dan keluarga ku yang sekarang dan ini sertifikat tanah perkebunan 2000 hektar peninggalan keluargaku yang tidak diketahui anakku dan keluarga mendiang suamiku pun tidak tahu, tanah ini amanah orang tua ku kepadaku untuk cucuku agar gunakan untuk menolong orang yang membutuhkan".
"sekarang kau lah cucuku, jika tanah ini aku berikan kepada anakku dan cucuku maka tanah itu akan dipergunakan untuk kesenangan mereka , aku mohon terimalah hadiah ini sayang, agar jiwaku tenang meninggalkan dunia ini. Ucap ***** sambil memberikan map dan menyuruh Qiana menyembunyikan ditempat yang jauh agar tidak diketahui keluarga itu.
"Jangan bicara seperti itu nenek aku mencintaimu layaknya nenek kandung semenjak pertemuan pertama kita, baiklah aku akan menerima pemberian nenek dan akan aku kabulkan keinginan nenek yang terakhir ini, maafkan aku tidak bisa merubah suamiku".
Sambil menangis Qiana mengambil map yang berisi sertifikat dia taruh ke dalam perutnya, setelah ia keluar dari ruang ICU, kini giliran keluaga Adrian yang menggantikannya menemui nenek rima.
Ketika semua keluarga masuk Qiana segera keluar rumah sakit mencari ojek ia pulang ke apar temen mencari temapat untuk menyembunyikan sertifikat yang sudah dibungkus map anti air. dan pilihannya pada spon di tas punggungnya.
Qiana meletakkan sertifikat itu di dalam spon setelah semua selesai, iya kembali kerumah sakit dengan cepat karena jarak antara rumah sakit dan apartemen tidak jauh .
"Darimana kau gadis kampung sudah 2 jam aku mencari mu untuk mengurus ibuk ku" ucap ibu Adrian
"Maaf saya pergi ke kamar mandi dan tersesat , baru sampai disini" ucap Qiana dengan gugup.
"Huh dasar orang kampung ya orang kampung tidak akan berubah , memalukan" ucap ayah Adrian.
Adrian keluar dari kamar nenek sambil teriak karena neneknya sudah menghembuskan usia ter akhir, semua keluarga menangisi kepergian nenek , dan hari itu nenek dimakamkan disebelah mendiang sang kakek.
...* * * *...
Sudah 3 hari keluarga itu berduka atas kematian nenek, pagi ini semua keluarga sudah mulai beraktifitas kembali masing".
Jam 8 malam Adrian mengamuk dan manggil nama Qiana.
"Gadis kampung keluar kamu!" dengan suara berteriak
"Ada apa tuan muda memanggilku?".
Adrian melemparkan surat cerai ke wajah Qiana
"Tandatangani surat cerai itu, dan enyah dari rumah ku ini, karena nenek sudah tidak ada kamu tidak ada alasan lagi untuk tinggal di tempat ini, dan Ambi cek 10 M ini pergi dari sini" teriak Adrian.
"Nenek baru 3 hari tiada kenapa kau membuat keributan seperti ini, kau seharusnya bicarakan denganku baik" aku pasti akan menandatangani surat perceraian kita" ucap Qiana sabar.
"Aaahhhh persetan sama kata sabar!!"
Lalu Adrian mendorong tubuh Qiana sampai kepalanya membentur ujung meja makan, setelah itu di tuang kan air panas yang mendidih dari atas kompor ke tubuh Qiana.
Beruntung Qiana reflek menghindar cuma kakinya saja yang tersiram air panas, bukannya Qiana Selema ini tidak pernah melawan jika di sakiti, tetapi setiap dia disiksa lalu melawan maka siksaan itu semakin parah dia dapatkan.
"Baik lah aku tanda tangani surat perceraian ini"Lalu ibu Adrian melemparkan tas ransel milik Qiana kelantai pas di depan tubuh Qiana.
"Silakan kamu pergi dari rumah ini sekarang juga dan bawa semua barang barang murahan mu ini, dan jangan lupa ambil uang itu agar nanti dipersidangan di permudahkan perceraian kalian karena ada kompensasi itu" ucap ibu Adrian.
Lalu Qiana mengabil cek yang Adrian berikan dia masukkan ke dalam dompet dan dia pergi dengan tertatih-tatih meninggalkan kediaman Lu sambil menggendong tasnya.
Air matanya seakan sudah kering, harinya pun sudah mati, dia berjalan terus Tampa arah sambil meratapi nasib dan dendam pun terlintas di hatinya.
Derasnya hutan dan petir menggelegar tak menghentikan langkah kakinya untuk berteduh.
Jiwanya yang kosong, hatinya pun mati, ia berjalan tidak menentu arahnya hingga di tengah jembatan sungai besar dia tidak memperhatikan jalan bahwa ada mobil melaju dengan kecepatan tinggi dari arah berlawanan.
Tubuhnya tertabrak hingga terpental jatuh ke sungai hingga tubuhnya dibawa arus sungai itu, akhirnya dia merenggang nyawa akibat benturan keras dan tubuhnya yang terhantam bebatuan sepanjang aliran sungai itu membawanya.
.
.
.
^^^~To be continued^^^
Terimakasih atas dukungan kalian di karya receh emak Liana 🙏🙏🙏
Jangan lupa
Like👍
komentar🗣️
Hadiah🎁🌹☕
Vote 🔥
Bintang lima ⭐⭐⭐⭐⭐ di rating pojok popularitas karya ini.
Favorit ♥️ agar kalian mendapatkan notifikasi update karya ini
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 211 Episodes
Comments
Fansco
2000 hektar /Determined//Determined//Determined/
2024-06-23
0
MEREGANG thor bukan merenggang
2023-09-21
1
Ibuk'e Denia
kepanjangan flash back, kok nggak di persingkat aja
2023-02-18
0