...^HAPPY READING^...
Udara yang sejuk seperti pagi hari meskipun jam sudah menunjukkan jam 10 pagi, karena udara sangatlah sejuk membuat Qiana ingin mengajak sahabatnya jalan-jalan, dan dia ingin mengajak serta Rafael melihat lahan yang akan dia bangun usaha mereka nanti.
Setelah rafael tiba di Vila, Qiana yang sudah bersiap-siap, memanggil Rafael agar dia nanti menyusulnya jalan-jalan dibelakang bukit itu.
"Nona pesanan nona saya sudah beli, dan juga saya sudah membeli kebutuhan nona sekalian, nanti setelah 1 jam semua barang-barang itu sudah sampai disini, dan ini kartu nona yang tadi anda berikan kepada saya", Kata Rafael setelah membungkukkan tubuhnya memberi salam kepada nona nya, menyodorkan kartu ajaib milik Qiana.
"Kau terlalu formal Rafael, baiklah kau simpan dulu di kamarmu, nanti baru aku mengambilnya, sekarang kau bersiap-siaplah, dan susul lah aku kebelakang Vila ini nanti, aku akan memperlihatkan lahan-Lahan kosong yang akan kita dirikan perusahaan serta aku butuh saran mu setelah ini, panggilkan Aruna kesini sekarang, aku ingin bicara dengannya", Kata Qiana
"Baiklah nona saya akan memanggil nya dan saya minta izin membersihkan diri dulu 15 menit untuk menghilangkan penyamaran ini, baru saya menyusul anda, ke belakang bukit ini nona", menyetujui perintah nona nya
"Salam nona, maaf jika dari tadi saya tidak menemui nona setelah sarapan, sejujurnya saya suka menyendiri sedari kecil" terang Aruna.
"Tidak apa-apa, buatlah tempat ternyaman untuk mu, aku cuma memberi tahu mu, 1 jam alat-alat yang Kau butuhkan akan datang, gunakan lah alat-alat itu , nanti malam aku ingin melihat kemampuanmu, dan lacak lah timmu, sebelum pamanmu mendapatkan mereka ". perintah Qiana , setelah mendapatkan persetujuan Aruna ia langsung pergi ke kandang kesayangan nya.
...* * * *...
Setelah 10 menit ia menelusuri jalan dibelakang Vila, iya mendengar suara jeritan seorang wanita, karena ia penasaran, Qiana melompat ke dasar bukit di susul Zora dan Zeta.
Tiba-tiba di ujung bukit dia mendengar jeritan lagi dari seorang wanita yang sedang kesakitan, karena penasaran Qiana mendatangai tempat itu, disaat ia mendekat ada sekitar 10 orang laki-laki dan satu orang perempuan yang sudah terluka-luka, sepetinya disini ada perkelahian tak seimbang, sang wanita rupanya sudah merasa lelah melawan dan lawannya yang tak seimbang.
"Sebenarnya aku tak ingin ikut campur masalah orang lain yang tidak ada kaitan denganku, tapi aku paling benci ada seorang wanita dilecehkan oleh banyak laki-laki didepan Mata ku" dengan suara dingin..
"Nona tolong saya, mereka telah membunuh kakakku, mereka memperkosa sampai meninggal" tangis wanita itu.
"Wah rupanya ada santapan baru yang lebih segar ini bro, bos akan puas setelah kita membawa dua gadis cantik ke sisinya", Kata salah satu pereman kepada temannya.
"Kau benar bro, setelah bos puas akan mereka kita yang akan berpesta dengan dua gadis sekaligus, hahahaha " dengan tatapan mesum dan semua preman pun ikut tertawa melihat mangsa yang sempurna itu.
"Ayo nona ikut lah bersama kami , kami tidak suka melihat gadis yang tidak menurut, kasian kulit halus mu jika terluka, nanti tidak indah lagi" Rayu penjahat lainnya.
"Benar nona pasti kamu akan ke enakan jika mengikuti kami, saya jamin bos kita akan memelihara mu selamanya disisinya" Imbuh pereman lagi satunya.
"Haha hahaha hahahaha" semua pereman tertawa dengan tatapan mesumnya.
"Baiklah aku akan ikut denganmu, jika kau bisa memeluk tubuh ini, rupanya kalian pandai bermain pedang ya" tantang Qiana kepada para pereman.
"Sayang kami tidak hanya pandai memainkan pedang , kami pandai memainkan tubuhmu itu" lidah nya di keluarkan seakan mencicipi makanan manis, dan tangannya dengan lancang memegang lengan Qiana.
"Lancang" suara Qiana menggelegar, lalu menarik pedang preman yang menyentuhnya, lalu mem•otong lengan preman yang tadi menyentuhnya itu secepat kilat.
Karena Kedua binatang kesayangan nya melihat darah segar berceceran dari lengan pereman insting membangunkan membunuhnya, mereka keluar dari persembunyiannya yang perintahkan tuannya tadi.
"Aaaaaaahhhhhh" teriak kesakitan preman yang tangannya ditebas oleh Qiana
Semua orang kecuali Qiana kaget dengan datangnya 2 harimau itu, mereka melihat salah satu harimau menggigit lengan yang tergeletak di tanah itu.
"Kenapa kalian diam cepat batu aku mem•buh wanita ini , dia sudah memo•tong tanganku, kita berbanyak sedangkan iya cuma sediri, biar tubuhnya dica•bik harimau itu" Kata pereman yang ternyata ketua tim itu, sebelum anak buahnya menyerang Qiana.
*
*
*
Seseorang laki-laki tampan datang ke lokasi kejadian itu dengan suara terputus-putus karena kelelahan, dia melihat nonanya berlumuran darah,
dia mengira nonanya terluka, ketika dia melihat tangan nonanya memegang pedang dan di bawah kakinya ia melihat Zora dan Zeta menc•abik ca•bik sebuah tangan , keringat dinginnya membanjiri tubuhnya, dia mual melihat darah.
" Nona saya mencari anda!!, ada apa ini??". Tanya Rafael terbata-bata karena ia syok.
"Kau mengganggu saja Rafael" dengan suar dingin, dengan santai tangannya mengayunkan pedang kearah le•her pereman yang kesakitan, cuma hitungan detik kep•ala itu terpenggal.
para preman yang sudah mau menyerang Qiana syok melihat ekspresi santai gadis seakan dia tidak memakai tenaga memo•tong leher orang, Meraka bertemu dengan pesik•pat sejati.
"Nona tolong saya, saya dan kakak saya dijual oleh ibu tiri kami kemarin, kakak saya meninggal karena diper•kosa oleh mereka sampai meninggal, saya melarikan diri sampai ketemapat ini. " kata perempuan
"Hey nona jika kau ingin aku menolong mu kau hab•isi laki-laki botak dihadapan ku dengan pedang ini, dan mulai saat ini hidupmu adalah milikku, aku akan membantumu membalaskan dendam nya"
"Dan Kau Rafael lihat cara membalas kejahatan orang yang menyakitimu, jika anak buah ku berkhianat makan aku akan langsung membantainya tanpa ampun, Zora , Zeta kau tak boleh memakan daging manusia tanpa perintah dariku, lepaskan mayat itu dan serang musuh kita " .
Perkelahian tak terelakkan, wanita itu membabi buta menyerang pereman berkepala botak, tenaga nya kembali, ia membangunkan insting pembunuhnya, Qiana duduk menyaksikan keganasan wanita itu mencabik-cabik tubuh si kepala botak
Sedang kan Zora dan Zeta membantu melawan pereman itu, rafael yang tidak pernah belajar ilmu bela diri beberapa kali dia memuntahkan makanannya ketika melihat darah dari laki-laki yang sudah sekarat oleh sekrangan berutal dari wanita itu, wanita itu memotong kaki dan lengan penjahat Masih dengan keadaan hidup , selah memotongnya dia menancapkan pedang ke jant•ungnya hingga mati seketika.
Setelah wanita menyelesaikan misinya, Qiana turun tangan dengan beberapa tebasan memb•unuh pereman itu dengan hitungan menit saja ia memb•unuh 5 orang sekaligus,
Sisa 4 orang yang luka-luka akibat gigitan dan cakaran binatang kesayangan nya langsung meminta ampun atas nyawanya pada Qiana.
"Ampun nona tolong ampuni saya, saya berjanji tidak membuat kekacauan di hadapan ada lagi, biarkan kami pergi, kami cuma disuruh bos kami untuk menangkap nona itu karena nona itu telah dijual oleh ibu tiri nya " mohon ke 4 orang yang sudah terluka parah.
"Baiklah aku akan melepas kalian dengan satu sarat , jika aku melihat kalian berbuat ulah di depanku maka waktu itulah aku menghabisi kalian ". Kata Qiana dengan nada dingin.
Lalu mereka lari serempak meninggalkan tempat itu.
"Maaf saya lancang nona, siapakah nama anda nona?" Tanya wanita
"Namaku Qiana Clarisa Lavina, kau panggillah aku Qiana, dan laki-laki itu adalah tangan kananku Rafael, dua harimau itu yang putih namnya Zora dan yang Coklat hitam itu Zeta”.
"Kenapa anda melepaskan mereka nona" tanya wanita itu.
"Karena aku punya firasat musuh kita akan besar, awal mula kita bereskan dalang penderitaan mu dulu. " Ucap Qiana
"Aku akan Tantang Kamu dalam 3 bulan kau harus jadi petarung tangguh karena kau akan aku jadikan perisai ku dan aku yang akan melatihmu sendiri, dan untuk mu Rafael mulai besok aku akan memberikan guru pelatih beladiri yang akan melatihmu menjadi kuat sebelum kau berhadapan dengan pamanmu nanti, kau harus lincah karena nanti kau yang memegang urusan perusahaan ku. Perintah Qiana
"Siapa namamu nona?" Tanya Qiana.
" Namaku Salsabila nona" jawab wanita itu
"Nama mu kurang cocok untuk menggambarkan tentangmu, mulai sekarang aku memberi mu nama baru Kanzia cassia yang berarti kebangkitan pejuang wanita.
"Nama yang indah nona, terimakasih atas namanya. Mulai sekarang aku akan mengabdikan hidup dan mati ku untuk mu". Jawab kanzia
"Selama 3 bulan aku harap kau menguasai beladiri Rafael , karena setelah itu aku juga akan mendidik sendiri dalam bertarung , kau harus hebat jika ingin menolong adikmu dan melindungi aruna, dan sekarang singkirkan mayat-mayat ini jangan ada jejak sama sekali ditempat ini".
"Bagus Zeta dan Zora kalian tidak memakan daging manusia, karena patuh aku akan menambahkan jatah daging bakar untuk kalian, dan jika sudah selesai mari kita pulang ke Vila".
Ucap Qiana.
Setelah mereka menggali lubang yang sangat dalam mereka mengumpulkan mayat-mayat itu ditempat yang jauh dari perkelahian mereka, sekarang tempat yang berlumuran darah sudah dibersihkan oleh Kanzia dan Rafael,
Setelah selesai mereka meninggalkan belakang Vila di sore hari, untung pembantu mereka sedang keluar belanja dan Aruna sibuk di ruang komputer yang baru dia beli, mereka memasuki kamar masing-masing dan membersihkan diri mereka, dan tidur karena kelelahan.
.
.
.
.
.
.
.
^^^~To be continued^^^
Terimakasih atas dukungan kalian di karya receh emak Liana 🙏🙏🙏
Jangan lupa
Like👍
komentar🗣️
Hadiah🎁🌹☕
Vote 🔥
Bintang lima ⭐⭐⭐⭐⭐ di reating pojok popularitas karya ini.
Favorit ♥️ agar kalian mendapatkan notifikasi update karya ini
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 211 Episodes
Comments
HoneyXing 🍯
yah kok di lepasin.
2022-10-21
1
ria aja
next
2022-08-10
0
🥰Ani🥰
next Thor
2022-08-05
0