Tiba-tiba muncul hadiah portal berupa sebuah peti penyimpanan. Damse mengambil dan membuka peti tersebut dan isinya yaitu sumberdaya tingkat rendah berupa madu dari lebah emas.
"Minumlah... madu ini akan sedikit membantumu dalam menyerap energi mana dan juga ini Pill Healing Max."
Fanny mengambil madu dan Pill Healing Max lalu meminumnya, setelah semua luka di tubuh telah pulih, Fanny kembali meminum madu tersebut, setelah minum Fanny lansung bermeditasi untuk menyerap inti monster.
Hampir 5 jam bermeditasi terdengar suara ledakan kecil dari dalam tubuh Fanny yang menandakan dia telah naik ke Tingkatan Prajurit*1.
Bang!!
Fanny membuka matanya dan melihat Damse sambil tersenyum.
"Terima kasih kakak Damse, karena kamu mau membantu ku sampai sejauh ini" ucap Fanny sambil membungkukkan badannya kepada Damse.
"Iya tidak apa-apa dan satu hal yang ingin saya sampaikan yaitu kamu jangan memanggilku dengan kakak Damse tetapi panggil saja Damse atau Dam karena umur kita sama" ucap Damse kepada Fanny
"Baik kak- eh maksudnya Dam" Fanny berucap dengan gugup dan memperbaiki panggilannya.
"Kalau aku memanggil mu dengan Fanny atau apa?" Damse bertanya.
"Fanny aja Dam" ucap Fanny sambil tersenyum.
"Kalau aku panggil kamu Dengan kata sayang bisa nggak" ucap Damse yang sedang melancarkan serangan buaya laknatnya.
Fanny yang mendengar itu langsung tersipu malu dengan muka dan telinganya memerah, dia hanya berdiam dan tersenyum.
"Ah.. bisa aja kamu Dam" ucap Fanny yang lagi tersenyum.
"Berapa banyak perempuan yang telah termakan rayuan mu dan berapa banyak perempuan yang sudah menjadi korban rayuan mu?" Fanny mulai membombardir Damse dengan pertanyaan.
"Kamu orang pertama yang dekat dengan ku bahkan menghormati ku saat berbicara dan tidak menghina ku" ucap Damse dengan serius.
"Maksudnya... Jadi selama ini laki-laki tampan dan kaya seperti mu tidak memiliki pacar ataupun teman? Aku tidak percaya!!" ucap Fanny yang tidak percaya karena dia merasa Damse sama dengan kebanyakan pria lainnya yang mendekatinya hanya karena ingin menikmatinya.
"Iya benar.. selama ini aku di anggap cacat oleh semua orang di keluarga ku, bahkan aku tidak di ijinkan keluar rumah oleh kedua orang tua ku, Karena mereka ingin melindungi ku, jadi... kamu orang pertama mau menjadi teman ku, bahkan mungkin menjadi yang terakhir di hati ku" ucap Damse yang sedang menjelaskan
"Kenapa kamu dianggap cacat padahal kamu saja sangat hebat dan berbakat bisa mengalahkan monster di portal Rank A dengan mudah walaupun tingkatan Kultivasi mu hanya berada Ranah Emas puncak" ucap Fanny yang penasaran.
"Itu karena saya tidak bisa menggunakan energi mana jadi saya dinggap cacat sebagai gantinya saya menggunakan energi Qi" ucap Damse yang kembali menjawab walaupun berbohong.
"Hanya orang tertentu yang bisa merasakan energi Qi di dalam tubuh ku dan tingkat kultivasi, tetapi kamu dan yang bisa mengetahui tingkatan kultivasi ku karena aku mau menunjukannya" jelas Damse
"Apa? Energi Qi bukannya hanya orang Spesial yang bisa menggunakan energi Qi, orang yang terpilih dengan takdir untuk menjadi penguasa sejati." ucap Fanny sambil menaikan suaranya.
Fanny mengingat cerita dari ayahnya dulu tentang seorang Manusia yang dianggap Dewa saat berperang melawan raja iblis, meskipun manusia tersebut hanya berada di Ranah Tyran*1 tetapi dia mampu mengimbangi Raja iblis yang berada di Ranah Holly Tyran*5, meskipun Tingkatan Kultivasi mereka berbeda antara langit dan bumi tetapi kekuatan mereka seimbang karena manusia tersebut menggunakan energi Qi yang dikatakan sebagai energi Special.
Namun Manusia tersebut Mati saat mereka sama-sama melancarkan serangan terkuat mereka dan raja iblis terluka cukup parah dan hampir mati.
"Fan.. Fanny Kenapa kamu melamun" Damse bertanya saat melihat Fanny yang sedang melamun.
"Bukan apa-apa Dam hanya saja aku teringat dengan cerita dari ayah ku dulu" ucap Fanny yang tersadar dari lamunannya.
"memangnya cerita tentang apa?" Damse bertanya
"Soal ini... Dulu ada seorang manusia yang memiliki energi Qi dia sangat hebat walaupun tingkat Kultivasi-nya hanya berada di Ranah Tyran*1 tapi dia mampu mengimbangi kekuatan raja iblis yang tingkatannya jauh di atasnya, raja iblis tersebut berada di ranah Dewa, Tapi manusia itu mati di tangan raja iblis." Fanny bercerita kepada Damse.
"Oh... Asal kau tahu meskipun ada 100 raja iblis sekalipun yang ingin melukai mu aku takkan segan-segan untuk memusnahkan mereka semua" ucap Damse sambil menggoda Fanny.
"Apakah kamu sekuat itu sampai bisa melawan 100 raja iblis"
"Tentu saja bisa.. jangankan 100 raja iblis seorang kaisar dewa sekalipun aku takkan mundur" ucap Damse kembali meyakinkan kan.
"Dam Sebenernya tingkatan Kultivasi mu di Ranah apa sih? Aku tidak yakin kalau kamu berada di Ranah Emas puncak" Fanny bertanya dengan ekspresi menyelidik.
"Kamu akan tahu tapi setelah melihat pertarungan yang sesungguhnya"
"Baiklah.." ucap Fanny dengan pasrah dengan jawaban dari Damse.
"Tapi ingatlah walaupun kita berdua baru beberapa hari bertemu tetapi aku sangat mencintaimu dan takkan membuat kamu menangis apalagi terluka dan jikalau kamu tidak percaya padaku itu adalah pilihanmu dan aku tidak memaksa" ucap Damse
Fanny hanya menatap kosong ke bawah, dia teringat dengan janjinya dulu saat mengetahui ke dua orang tuanya masih hidup "buktikanlah perkataan mu dengan menyelamatkan kedua orang tua ku di saatnya nanti, dengan itu kamu adalah satu-satunya orang yang akan menjadi tempat ku untuk tinggal dan berlindung, akan menjadi suami ku, orang yang paling aku cintai"
"walaupun saat ini aku sudah mulai menyukai mu" batin Fanny
"Dan juga Kamu harus memegang kata mu tadi, walaupun dewa sekalipun akan kamu bunuh jikalau menyentuh sehelai rambut ku dan semua perkataan mu bukanlah sekedar janji manis melainkan pembuktian kelak nanti" lanjutnya
"Gampang kok" singkat Damse
******
Mereka berdua beristirahat cukup lama karena Damse tidak tega melihat Fanny yang habis bertarung walaupun ia sudah menelan Pill untuk memulihkan tenaganya dan juga Fanny sudah lama berkultivasi sampai menerobos ke tingkat selanjutnya, Damse tetap menyuruh Fanny untuk beristirahat sedangkan Damse mulai sibuk mengutak-atik shop sistem.
Tidak ada satupun benda yang menarik perhatiannya karena dia belum membutuhkan apapun yang berada di shop sistem.
"kayaknya aku harus belajar menjadi seorang alkemis tapi bukan sekarang, saat ini ada tugas yang lebih penting" batin Damse.
Disaat matahari di dimensi tersebut hampir tenggelam Damse mulai mengajak Fanny untuk keluar dari portal karena dia sudah mulai bosan mencium bau darah monster di dalam lembah tersebut.
"Ayok kita keluar dari portal ini" ucap Damse mengajak Fanny.
"Ayo.." jawab singkat dari Fanny
Mereka pun keluar dari Portal tersebut dan masuk kedalam rumah untuk membersihkan diri.
Bersambung~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 316 Episodes
Comments
kwon dae
lebay lu fan
2025-01-29
0
kwon dae
jijikk bgst
2025-01-29
0
Don T
lebay... tuh tadi sempet muntah darah si fanny.....
2024-01-02
0