Fanny meminta bantuan

Setelah mereka berdua menaiki mobil mewah tersebut dan mereka pergi ke rumah Damse di puncak gunung Gilima untuk dinner.

Di dalam mobil, Fanny mencoba mencarikan suasana, dengan bertanya dan berterima kasih.

"Sekali lagi makasih ya, kalau tidak ada kamu mungkin kita semua sudah mati tadi."ucap Fanny

"Iya santai saja yang penting kamu selamat, mungkin yang terjadi hari ini adalah takdir dan kamu jangan lagi masuk Portal Rank A tanpa adanya seorang kultivator Ranah Jendral Emas puncak maupun Kaisar awal." ucap Damse sambil menatap Fanny

"Takdir, Takdir apa?" Karena merasa penasaran Fanny pun bertanya.

"Takdir untuk menyelamatkan masa depan ku." Damse menjawab sambil melirik Fanny.

Fanny yang mendengar itu hanya menundukkan kepalanya sambil tersenyum dengan muka mulai memerah.

tak berselang lama, perjalanan mereka pun sampai di depan Gerbang rumahnya, Damse turun dan melambaikan tangan pada sebuah layar hijau untuk membuka gerbang tersebut.

Sesampainya di dalam rumah Fanny hanya kagum dengan kemewahan rumah milik Damse itu. "bagimana kamu mendapatkan uang untuk membeli rumah ini."

Damse pun berbohong dengan berkata.

"Tidak aku hanya menemukan artefak tingkat emas dan menukarnya dengan rumah ini"

"Oh.. gitu" ucap Fanny sambil mengingat kehidupannya dulu

______________________________________

Flashback on

Sebenarnya Fanny dulu adalah orang kaya kedua orang tuanya memiliki sebuah Fraksi besar bernama Fraksi Singa api.

Akan tetapi semenjak insiden ayah dan ibunya hilang membuat semuanya lenyap, karena dua pilar utama dari Singa api hilang, membuat Pertempuran antar Fraksi yang ingin menguasai semua harta milik Fraksi Singa api pun terjadi.

Kejadiannya satu tahun yang lalu, Saat itu terjadi Fanny sedang berlatih di Sekolah

Qiu shun dan Di saat dia pulang kerumahnya, Fanny hanya melihat mayat para bawahan orang tuanya yang berserakan dan bangunan-bangunan kediaman Fraksi singa api yang hancur lebur akibat pertarungan.

Fraksi iblis Api adalah dalang dibalik hancurnya Fraksi Singa api, setelah terjadi pembantaian hebat mereka mengambil semua Harta baik itu Miliyaran tael emas ataupun sumberdaya tingkat Perak semuanya dirampas.

Setelah membantai Fraksi singa api, Fraksi iblis api mulai menguasai semua wilayah dan pengikut Fraksi singa api yang tersisa.

Selama satu tahun lebih Fanny hanya bersembunyi dan tidak ingin melakukan sesuatu hal menonjol yg membuat keberadaannya di temukan.

Flashback end

_________________________________________

Damse yang melihat tubuh Fanny penuh dengan darah monster, dia menyuruh Fanny untuk mandi, sementara mandi Damse membeli pakaian wanita di shop sistem kepada Fanny.

"Sistem buka shop, saya ingin sebuah membeli pakaian wanita"

[Baik tuan]

Setelah lama menunggu Fanny selesai mandi, Damse pun menyerahkan pakaian tersebut.

"Ini baju buat kamu, kamu kan tidak membawa baju ganti"

Fanny menatap baju tersebut seolah-oleh sangat dia menyukainya

"Indah sekali bajunya.. makasih ya" ucap Fanny yang sedang gembira

Selesai berpakaian Damse membawa Fanny ke lantai 3 tempat bersantai.

"Bagus banget tempatnya" Fanny yang tak habis kagum dengan rumah milik Damse.

Damse membeli makanan yang berasal dari bumi di shop sistem.

"Sistem saya ingin beli Steak, Alaska King crab dan shusi untuk menu makanan malam"

[Baik tuan]

[100%]

Damse mengibaskan tangannya seketika sebuah meja dan kursi muncul di tengah ruang santai tersebut. Damse kembali mengibaskan tangannya untuk mengeluarkan makanan dari inventori nya.

Fanny melihat hal itu dia tidak terkejut, karena Fanny berpikir Damse mengeluarkan makanan tersebut dari cincin penyimpanan.

"Selamat makan" Fanny berkata kepada Damse, mereka berdua langsung memakan makanan tersebut.

"makannya sangat enak" ucap Fanny sambil terus menyantap makanannya.

Selama makan, Damse dan Fanny berbagi cerita, mulai dari Fanny yang dulu sampai sekarang.

Fanny menjelaskan tentang perihal kedua orang tuanya yang hilang dan Fanny pun lansung meminta bantuan Damse untuk membantunya menyelamatkan kedua orang tuanya di Portal Hollow, Portal dengan Rank SSS+ yang hanya muncul 2 tahun sekali di bagian selatan Kota Grand Forest dekat lembah Kematian.

Banyak orang-orang ataupun Fraksi besar lainnya ingin menaklukkan Portal tersebut tetapi semuanya tidak pernah selamat, termasuk kedua orang tuanya.

"Kenapa kedua orang tuamu memasuki Portal Rank SSS, itu kan bahaya dan juga kapan kedua orang tuamu pergi?" Damse bertanya dengan serius

"Sudah 2 tahun lalu kedua orang tuaku yang berada di Ranah Tyran*5 dan Tyran*4 pergi bersama 100 orang bawahan yang berada di ranah Jendral*4 maupun Kaisar puncak, ayahku merasa dengan kekuatan sebesar itu mampu menaklukkan Portal tersebut.

Akan tetapi Mereka tidak pernah kembali sampai sekarang dan banyak orang yg bilang bahwa mereka telah meninggal, tetapi kristal kehidupan mereka masih menyala karena itu saya ingin meminta bantuan mu, setelah melihat kekuatanmu di portal tadi saya yakin kamu orang yang tepat" Fanny berkata sambil meneteskan air mata yg telah dia bendung tetapi tidak bisa.

"Baiklah saya akan membantumu tetapi kamu jangan terus menangis" Damse berkata sambil menarik Fanny ke dalam pelukannya, sesaat setelah berpelukan Fanny pun tersadar dari tangisannya dan mencoba melepaskan diri.

"Maaf bukan saya ingin mengambil kesempatan, tetapi saya tidak akan pernah bisa tahan kalau melihat kamu meneteskan air mata" ucap Damse menjelaskan

Deg!

Mendengar kata-kata Damse barusan membuat mukanya Fanny memerah dan juga jantungnya berdegup kencang.

"Kenapa perasaanku seperti ini apakah aku mulai menyukai-Nya padahal aku baru saja bertemu dengannya beberapa hari yang lalu" Fanny berbicara dalam hati.

"Langkah pertama adalah aku akan melatih mu dan memberikan beberapa teknik bertarung yang paling bagus buat mu dan kapan portal tersebut muncul kembali" Damse bertanya.

"2 bulan dari sekarang Portal itu akan muncul kembali" Fanny menjawab pertanyaan Damse

"Baguslah aku masih mempunyai cukup Waktu untuk menjadikan mu kuat" Damse berbicara kepada Fanny.

"Terima kasih karena mau membantuku meskipun kita baru saling kenal beberapa hari yang lalu" Fanny berbicara sambil menatap matanya

"Tidak apa lagian semua ini demi masa depan ku, Sekarang sudah larut malam, sini saya antar kamu ke kamar, Damse menarik tangan Fanny ke di lantai dua depan pintu kamar yang tadi Fanny gunakan untuk mandi.