[Status]
NAMA. : Damse Cullet
Umur. : 19
Job. : Shadow Monarch,
Necromamcer
JENIS. : God
Title. : God of Death
HP. : 100.000/100.000
Tingkatan. : perak*1
ELEMEN. : 5
Qi. : Unlimited
BP. : Unlimited
WEAPON. :
1. Sword Rebellion (Spesial Sword)
2. Sword Dragon(Emas)
SKILL. :
-Skill transformasi ke mode dewa kematian (spesial)
-Skill Shadow Monarch 100% (Bawahan tubuh dewa kematian)
-Skill Penghisap Bintang(Bawahan tubuh dewa kematian)
-Skill Elemen Api (dasar)
-Skill Elemen Petir (bawahan tubuh 5 elemen)
-Skill Elemen Angin (bawahan tubuh 5 elemen)
-Skill Elemen ice (bawahan tubuh 5 elemen)
-Skill Elemen Tanah ( bawahan tubuh 5 elemen)
Inventori :
Di pagi hari, Damse terbangun dari tidurnya dia kelihatan begitu segar.
Selesai mandi dan sarapan Damse berniat mengelilingi kota Garrat.
"Sistem buka shop aku ingin membeli pakaian, pakaian yang kupakai ini sudah tidak layak"
[Baik tuan]
Setelah membeli beberapa pakaian, Damse pun pergi ketengah kota untuk melihat-lihat suasana kota Garrat.
Damse berjalan sambil melihat pemandangan kota yang begitu megah dihiasi dengan gedung-gedung menjulang tinggi.
Akan tetapi pandangannya teralihkan ke sebuah portal, dia juga melihat ada sekelompok orang yang berniat memasukinya, tetapi tatapan Damse hanya berfokus kepada salah seorang di kelompok itu karena mirip dengan seseorang yang dia kenal, Damse yang penasaran dia pun menghampiri mereka.
"Hey kamu yang baru datang, ingatlah didalam sana sangat berbahaya. Banyak monster dengan tingkatan Ranah Emas*5 bahkan Ranah Jendra awal, jadi tetap bersama jangan berpisah dari kelompok, ingat ini adalah portal rank A." Robert berkata sambil menunjuk Damse yang baru datang.
Damse menatapnya dengan tatapan bingung, Damse kemudian mengangguk sebagai jawaban, karena dia tidak tahu menahu dengan kelompok tersebut Damse hanya berdiam diri.
"Dari pada jalan-jalan tak jelas lebih baik aku ikut mereka untuk bersenang-senang dan juga Aku bisa mencari tahu tentang perempuan itu" batin Damse dalam hatinya.
Mereka kemudian memasuki portal tersebut, setelah memasuki portal mereka tiba di sebuah hutan yang begitu lebat, saat Damse balik menatap portal, portal tersebut telah menghilang.
"Ketua kemana kita akan pergi" salah seorang dari kelompok bertanya.
"Kita akan ketengah hutan untuk mencari bos monster" ketua kelompok menjawab dengan percaya diri.
[Tuan sebelum itu saya akan menjelaskan sedikit tentang portal, ada dua jenis portal yang ada di dunia Abyss yaitu:
Pertama portal Gasper adalah portal yang di buka paksa dengan menggunakan kunci pemanggil, seperti portal yang sekarang tuan masuki dan yang kedua yaitu portal Hollow, Portal Hollow adalah portal yang muncul tanpa kunci pemanggil dan bersifat liar yang penuh nafsu membunuh karena keinginan boss monster yang berada di portal tersebut.]
"Sistem apakah diportal ini memiliki boss monster yang kuat"
[Tuan karena portal tersebut memiliki rank A jadi boss monster mungkin berada di tahapan Jendral emas atau Kaisar, dengan tingkat Kultivasi milik tuan yang sekarang tuan tidak akan sulit melawannya, tuan bisa membuka segel kekuatan tuan secara bebas tergantung keinginan tuan dan tuan bisa menggunakan pedang Rebellion maka tuan tidak perlu membuka segel kekuatan tuan]
"Baiklah saya mengerti tapi saya berniat melatih skill berpedang saya dan sekalian saya belajar menggunakan pedang Rebellion"
[Baik tuan]
"Semuanya ikuti aku" Robert memerintah mereka, karena Robert adalah ketua kelompok dan dia memiliki tingkat Kultivasi Emas*3, sedangkan anggota kelompok yang lain hanya berada di ranah emas*1, kecuali support yang berada di ranah perak*2.
Belum sampai tengah hutan mereka merasakan beberapa monster mendekati mereka dengan niat membunuh.
"Semuanya hati-hati ada monster sedang mendekat dengan niat membunuh" Robert memperingati anggota tim yang lain, sedangkan Damse hanya berjalan dengan santai di belakang semua orang.
"Hei.. kamu itu bodoh atau tuli, kamu tidak mendengar peringatan dari ketua kelompok, kamu kamu mati ya!" ucap seorang assassin dari kelompok itu ke pada Damse
"Yah.. aku tahu" Damse berkata dengan wajah datar.
Anggota kelompok yang melihat ekspresi Damse menjadi bingung karena tidak ada ketakutan yang dia tunjukan.
"Apakah dia bodoh atau saking takutnya sampai dia tidak bisa mengekspresikan rasa Takut" seorang dari kelompok itu bertanya pada temannya.
"Semuanya bersiap musuh menyerang" Robert yang telah siap menangkis serangan Monster beruang hitam yang berada di ranah Emas*4.
Trang!!
Bunyi benturan besi saat pedang Robert yang mencoba menahan cakar beruang hitam.
"Sial Monster ini satu tingkat di atas ku" kata Robert dengan penuh kesal.
"Hai manusia lemah apa yang kalian lakukan di sini apakah kalian ingin mati" kata monster beruang hitam yang kembali melancarkan serangan
Trang!
Robert kembali menangkis serangan kedua monster beruang.
"Sial kuat sekali, semuanya bentuk formasi"
Robert berada paling depan bersama 4 orang lainnya yang bertugas sebagai fighter, di susul dengan 6 orang di belakang yang bertugas sebagai assassin, 2 mage bertugas di belakang dan paling terakhir 1 support dengan skill healing bersama Damse yang hanya berdiri santai.
"Tebasan taring putih" Robert membalas serangan Monster beruang seketika muncul siluet bulan sabit mengarahkan ke leher monster Beruang.
Treng!!
Monster Beruang menangkis serangan dengan mudah.
"Dasar manusia lemah rasakan ini." Monster Beruang yang mulai mengamuk.
Rooaarrr!!!
Monster Beruang hendak menebas Robert dengan cakarnya.
"Mage gunakan elemen api" Robert berteriak sambil melompat mundur dari hadapan beruang tersebut, karena mage mau melancarkan serangannya.
"Bola api" mage penggunaan elemen api melancarkan serangannya.
Boom!!
Sebuah Ledakan yang menghancurkan monster Beruang yang hanya menyisakan potongan badan dan darah yang berserakan di atas tanah.
Rooaarr!!
Monster lain yang melihat kematian temannya menjadi marah dan mereka semua menyerang kelompok Robert tersebut.
Hari demi hari mereka bertarung, tak terasa sudah satu Minggu mereka bertarung, tetapi Para monster yang lain mulai berdatangan dengan sangat banyak. Jumlah monster yang baru datang sekitar sekitar 1000 lebih yang berada di ranah Perak awal sampai Emas puncak.
"Sial kita sudah bertarung habis-habisan ini mungkin akhir dari hidupku andai saja kalau aku tidak datang" Gumam salah seorang assassin dengan ketakutan.
"Tenanglah setidaknya kita mati dengan perlawanan" salah seorang menjawab
"Mage serang hancurkan mereka dengan sihir terkuat kalian" Robert berteriak
Kedua mage itu menyerang dengan kekuatan penuh yang satu menggunakan elemen api dan yang satu menggunakan elemen petir.
"Elemen api: Bolah Api raksasa, elemen petir: amukan langit." Kedua mage melancarkan serangan terkuat mereka
Booom!!!
Duarrtt!!!
Ledakan elemen api dan petir hanya membunuh beberapa puluh monster di ranah perak dan asal mula, sedangkan Monster yang berada di tingkatan ranah Emas*1 maupun puncak hanya mengalami luka ringan kecil ditubuh mereka.
"Apaa... Ledakan sebesar itu hanya membunuh sedikit monster" kata salah seorang fighter yang melihat ledakan tersebut.
"Jurus pedang emas, Teknik kelima sayatan bayangan" Robert yang mulai melancarkan serangan terkuatnya
Slash!!
Slash!!
Trennnggg!!
Beberapa monster ranah Emas awal terpotong dan ada yang menangkis serangan Robert.
mereka terus bertarung dan beberapa dari mereka sudah terluka bahkan ada yang kehabisan mana, sedangkan Damse hanya diam mengamati pertarungan.
"Sial apakah dia tidak bisa bertarung" kata seorang yang kesal saat melihat Damse yang hanya bersantai sepanjang hari dari minggu lalu mereka memasuki Portal.
"Healing" kata seorang perempuan cantik yang bertugas sebagai support dalam kelompok dan hanya bisa sedikit membantu mengurangi luka dan meregenerasi mana.
Makin hari tenaga mereka semua mulai habis, Satu demi satu dari mereka kehabisan mana, mereka semua telah pasrah karena ini pertama kali bagi mereka semua memasuki Portal rank A.
Di saat formasi terpecah tiba-tiba seekor monster mirip Yeti menyerang perempuan yang bertugas sebagai support itu.
Ketika pukulan monster yang hampir mengenai wajah cantiknya.
Support itu hanya memejamkan mata karena saking cepat serangan itu jadi dia tidak sempat menghindar.
Slash!!
Monster tersebut mati dengan badan terputus dari pundak hingga pinggang.
Support tersebut membuka matanya dan terkejut saat melihat mayat monster itu di depannya, support itu hanya menatap bingung monster tersebut, dia menjadi syok karena hampir mati tadi.
Semua orang yang melihat monster itu terputus menjadi 2 hanya diam dan balik menatap Damse dengan tatapan bingung.
Selesai~~~~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 316 Episodes
Comments
kwon dae
tulis di segel dong disampingnya min😅
2025-01-29
0
Hadip rp
yoo
2024-12-29
0
Herol
💪💪
2024-01-21
1