"Yaa benar kekuatan mu mulai meningkat mungkin jika kamu berhasil mengalahkan boss monster di Portal ini kamu akan naik jendral awal, jurus yang kamu keluarkan tadi seharusnya adalah jurus pamungkas dan jangan gunakan jurus tersebut terlalu sering dalam pertarungan karena kamu akan cepat kehabisan Mana." Ucap Damse yang sedang duduk menikmati pembantaian.
"Berarti tingkat Kultivasi ku akan melewati kak Damse yaa" ucap Fanny dengan wajah tersenyum.
"Ya mungkin saja.." ucap damse kemudian mengangkat kedua bahunya.
"setelah kamu menyerap inti monster yang ada" lanjutnya
Damse kemudian berdiri dan menghampiri Fanny.
"Vortex." Damse mengeluarkan vortex dan menghisap aura kematian dan jiwa dari monster yang telah mati.
Fanny yang melihat itu hanya diam dan tidak bertanya.
"Fan.. telan Pill ini untuk mempercepat meregenerasi Mana dan kamu harus meditasi beberapa saat baru kita pergi mencari boss monster" Damse memberikan Pill berwarna Biru.
"Pill ini.. mengapa Pill ini mengeluarkan energi yang sangat besar, seberapa kaya kakak Damse sebenarnya sampai-sampai dia bisa memberikan Pill sebagus ini kepada ku dan juga waktu itu ada juga Pill Hijau untuk penyembuhan, jelas-jelas ini semua Pill tingkat tinggi, ah sudahlah.." batin Fanny.
"Fan.. kamu kenapa melamun begitu, telan aja itu bukan racun" jelas Damse.
"ti- tidak kak hanya saja.. Pill ini pasti sangat langkah dan mahal, waktu itu juga kakak Damse memberikan Pill hijau tingkat tinggi kepada kelompok ku yang dulu secara cuma-cuma, lagi pu-"
"tidak apa-apa kok, semua itu tidak berarti bagiku, yang penting kamu bisa sehat dan kuat okay, cepat serap Pill itu" ucap Damse sambil menunjuk Pill biru tersebut.
mendengar hal tersebut, Fanny lansung menelan Pill itu lalu menyerap energi Mana yang terkandung di dalamnya.
setelah beberapa saat menunggu, Fanny akhirnya selesai meregenerasi Mana miliknya.
"Ayo.. cari boss monster dan kamu harus bersiap untuk bertarung dengan fisik karena boss monster sepertinya tipe petarung jarak dekat." ucap Damse
"Baiklah.. aku juga ingin berlatih bertarung jarak dekat" ucap Fanny sambil mengangguk.
Kurang dari 5 mil mereka berjalan dan setiap monster yang mereka lewati semuanya mati dibunuh oleh Fanny dan semua aura kematian dan jiwa dari monster di hisap oleh Vortex yang dikeluarkan oleh Damse.
Saat berjalan tiba-tiba Damse merasakan ada monster yang mendekat dengan aura membunuh yang begitu pekat tetapi Damse tidak memberi tahu Fanny agar dia bisa belajar merasakan aura membunuh dari musuh untuk mengetahui keberadaan musuh.
Baamm!!!
Tiba-tiba monster Salamander ranah Emas puncak, muncul dan menghantam ekornya tepat di perut Fanny yang membuat dia terhempas ke samping menghantam dinding lembah.
Uhuk~~~
Fanny memuntahkan seteguk darah dan tertanam di dinding lembah.
"Fanny apakah Kamu baik-baik saja" tanya Damse yang menghawatirkan kondisi Fanny tetapi Fanny hanya mengangguk.
"Hey manusia bang**t kenapa kalian membunuh bawahan ku" ucap monster Salamander tersebut sambil menatap Fanny.
Monster tersebut kembali menatap Damse dan melesat ke arah Damse untuk melancarkan serangannya.
"Cambuk neraka" monster Salamander menyerang Damse dengan ekornya.
Saat ekor monster Salamander hampir mengenai wajah Damse dan tiba-tiba Damse telah menghilang dari tempatnya.
Bamm!!!
Ekor monster Salamander menghantam bebatuan di dasar lembah hingga hancur, karena yang tadinya hendak dia hendak menghantam Damse tetapi Damse menghilang dari tempatnya, bagi Damse pergerakan monster Salamander sangatlah lambat maka dengan mudah dia menghindar.
"Brengsek Kemana dia menghilang" ucap monster Salamander dengan nada kesal serta mengeluarkan aura membunuh
Di sisi lain Fanny yang tadinya tertanam di dinding lembah mulai keluar untuk melawan monster tersebut.
"Lawan mu bukan aku tetapi teman ku" ucap Damse yang muncul dari atas lembah.
"Benar jikalau dari tadi dia hendak melawan ku mungkin dari tadi aku sudah mati, mengingat kecepatannya yang begitu luar biasa, baginya diri ku mungkin seekor semut, apakah aku akan mati disini?? Aku akan berusaha semaksimal mungkin." Batin Monster Salamander.
"Tombak kristal" Fanny mulai membentuk tombak ice dan melemparkan kearah monster tersebut.
Tetapi monster Salamander itu menghindar dan melesat ke arah Fanny dengan melancarkan cambuk ekornya.
"Cambukan neraka" monster Salamander melancarkan serangannya.
"Kubah ice" Fanny membuat perisai membentuk kubah ice untuk melindunginya.
Kraak~~~
Bunyi benturan keras akibat serangan ekor dari monster Salamander yang menghantam kubah ice milik Fanny membuat retakan muncul di kubah ice tersebut.
Sementara ekor monster Salamander masih bersentuhan dengan kubah ice, Fanny pun mengeluarkan duri-duri tajam dari kubah ice tersebut.
"Landak ice"
Craakss~~~
Bunyi duri-duri landak ice menembus ekor Salamander yang begitu keras tersebut hingga terputus.
GGGOOOAAARRR!!!
Monster itu menjerit kesakitan karena ekornya yang menjadi senjata utamanya telah putus.
Damse yang melihat pertarungan tersebut hanya tersenyum sambil menatap Fanny.
"Kayanya aku mulai menyukai-Nya" Gumam Damse dalam hati.
"Sialan kau manusia beraninya kamu memut-"
Monster Salamander Belum selesai berbicara Fanny kini kembali melancarkan serangannya ke arah monster tersebut.
"Bola api besar" Fanny membuat sebuah bola api besar dan menghantam tepat di wajah Salamander tersebut.
Boom!!
Monster Salamander terhempas menabrak bebatuan di dasar lembah hingga membuat sayapnya patah.
"Bangs*t kamu akan mati" monster Salamander sangat kesal di buat Fanny.
Monster Salamander lansung menyemburkan tiga bola api besar kearah Fanny.
Boom!!
Boom!!
Booomm!!
kabut asap dan debu-debu beterbangan membuat pandangan terhalang.
Monster Salamander yang mengira Fanny telah terkapar akibat serangannya tersebut, Monster Salamander kemudian mengalihkan pandangannya kepada Damse "Wanita mu telah mati manusia, berikutnya kam-"
BOOMMM!!!
sebuah ledakan besar tiba-tiba terjadi tepat di mana monster Salamander berdiri.
Seluruh lembah bergetar akibat ledakan tersebut, monster Salamander hancur menyisakan potongan tubuh dan darah yang berserakan di dasar lembah.
"Kesalahan yang sangat besar yaitu mengalihkan pandangan terhadap musuh saat berada di tengah-tengah pertemuan" ucap Damse sembari terbang ke arah Fanny.
"Mengagumkan.!! Kekuatan mu mulai meningkatkan dengan pesat tetapi tingkat Kultivasi mu belum naik, sebelum keluar dari sini kamu harus meditasi untuk menyerap inti kristal yang ada di dalam tubuh monster itu, dengan begitu aku yakin kamu akan cepat naik tingkatan" ucap Damse
"Baik boss" ucap Fanny dengan tersenyum.
Lawan Fanny tadi adalah monster yang bertarung mengandalkan insting hewan tetapi beda ceritanya jikalau Fanny melawan seorang kultivator, walaupun di tingkatan yang sama Fanny belum tentu bisa menang karena perbedaan pengalaman bertarung dan juga jurus maupun senjata yang digunakan.
seketika muncul hadiah portal berupa sebuah peti penyimpanan. Damse mengambil dan membuka peti tersebut dan isinya yaitu sumberdaya tingkat rendah berupa madu dari lebah emas.
"Minumlah... madu ini akan sedikit membantumu dalam menyerap energi mana."
Bersambung~~~~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 316 Episodes
Comments
Funboyy 20
cihhhh
2022-07-28
0
™GodㅤVLinZhi
naif
2022-06-01
0
pembacasetia
jadi bucin budak busuk cih
2022-04-11
0