Seusai shalat Maghrib, ketika ingin merapikan mukena dan sajadah tiba tiba saja terdengar suara ketukan pintu kamar. Aku segera berdiri untuk membuka pintu kamar. Dan ternyata itu adalah adik ku. Blue.
“ Teh Nay. Ummi dan Abah sama Teh Caca udah nunggu Teteh diruang makan. Ayo makan sama sama ” Ajaknya kepada ku.
“ Abah ikut makan malam bareng kita? ”
^^^tanya ku yang kaget. Sedangkan Blue hanya menunggu di depan kamar.^^^
Aku heran apa yang sedang terjadi, tidak seperti biasanya Abah ikut makan bersama di ruang tamu yang aku tahu Abah hanya akan makan dikamarnya saja di suapi oleh ku ataupun Ummi. Aku hanya beranggapan baik. Mungkin saja Abah sedang jenuh sahut ku di dalam hati.
...“ Teh Nay, hayu atuh ! ”...
ajak Blue yang menarik narik tangan kanan ku.
Lantas aku dan Blue pergi untuk menuju ruang makan. Terlihat Ummi dan Caca yang sudah duduk di meja makan kecuali tidak dengan Abah, karena Abah duduk di kursi roda. Aku segera menghampiri mereka yang kemudian menarik kursi yang ada di samping meja makan. Dan duduk di samping Abah,
Sementara Blue duduk disamping Caca. Sedangkan Ummi sedang mengambilkan nasi untuk Abah.
...“ Bah, Abah mau Nay yang suapin? ”....
Tanya ku sembari mengambil nasi.
“ Tidak usah Nay, Abah lagi pengen disuapin Ummi ”
^^^Ucap Abah yang menggoda Ummi diakhir tawa.^^^
“ Makan juga sepiring berdua ya, Bah? ”
tanya ku lagi.
...“ Biar romantis atuh Nay. Hihihi..... ”...
balas Ummi di akhirin dengan tertawa.
Semua orang yang berada di ruang makan pun ikut tertawa mendengar perkataan Ummi yang sedang menggoda Abah. Sementara aku hanya tersenyum sambil melanjutkan, mengambil lauk pauk dan lalapan untuk diri ku.
Sering kali aku melirik ke arah Abah dan Ummi. Ummi yang sedang menyuapi Abah yang dibalas dengan Abah yang tersenyum melihat Ummi begitupun sebaliknya. Lagi lagi aku tersenyum. Pemandangan yang begitu indah dan romantis menurut versi ku.
Ummi adalah contoh istri yang salihah yang patut aku contoh kelak ketika aku menikah.
Bagaimana tidak sedikitpun aku tidak mendengar Ummi berkeluh kesah, dia selalu menemi Abah serta merawat Abah dengan perhatian dan penuh cinta. Walaupun sekarang kondisi Abah yang lumpuh, Ummi tidak pernah mengeluh ataupun meninggalkan Abah. Aku hanya tahu jika ummi dan Abah itu saling mencintai karena Allah.
Seketika adik ku meramaikan suasana makan malam disaat itu.
“ Ummi, kamarin Caca udah jengukin Dilla di puskesmas ”
^^^katanya setelah selesai minum.^^^
Yang aku tahu Dilla itu teman sebangku Caca, Sementara aku hanya diam mendengarkan Caca yang sedang bercerita.
“ Lalu, Bagaimana keadaannya sekarang? ” ummi yang bertanya.
“ Dilla sudah sembuh Ummi. Tapi ada yang aneh... ” Caca yang sambil mengambil kerupuk memakannya dengan lahap.
“ Aneh kenapa Teh? ” Blue yang bertanya dengan rasa penasaran.
“ Masa udah di bolehin untuk pulang. Dia malah enggak mau pulang. Aneh tau ! Dia bilang dokter di puskesmas itu ganteng pisan menih baik Ummi ”
“ Teteh waktu nemeni Abah berobat waktu itu, Sempet lihat wajah doker nya gak? ”
^^^Tanya Blue.^^^
“ Alhamdulillah lihat, MasyaAllah ganteng pisan terus baik lagi pokoknya ma suami idaman banget. Tidak heran kalau Dilla tidak mau pulang kerumah. Ahahahaha........ ”
balas Caca di akhir tawanya.
“ Hati hati nanti jatuhnya jadi Zina mata dan turun menjadi zina fikiran ! Ca, ingat sama pesan Ummi. Sekolah yang baik, belajar yang baik dan Jangan dulu untuk berpacaran ! ”
“ Siap 86 Ummi. Laksanakan ” Balas Caca sambil mengangkat tangan kanannya seraya memberi hormat ke
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
🍭ͪ ͩ✹⃝⃝⃝s̊S𝕭𝖚𝖓𝕬𝖗𝖘𝕯☀️💞
Ituhh lahh rumah tangga yg d dasari kerena Allah.. apapun kondisiy tetap iklass menjalani y.... 🌹🌹🌹
2022-01-31
2
🎩Dina Rhea🐝⃞⃟𓆊🏚️🎯™
next
like done 👍🏻👍🏻👍🏻
2021-11-22
3
R⃟Yanty AFC
siapa yang ga zina mata coba kalo dokternya ganteng😍😍😍
2021-11-16
3