[ Halaman - 19 ]

Setelah makan malam selesai, Aku memutuskan untuk segera kembali ke kamar karna jam sudah menunjukan pukul sembilan malam.

Aku menghembuskan nafas dengan perlahan lahan karna hari ini begitu sangat melelahkan ditambah dengan kejadian sore tadi.

Aku berharap jika malam ini dia akan mendatangi ku bertemu dengan Abah dan Ummi, Ternyata Dokter itu tidak datang. Seudahlah aku tidak ingin berharap lebih.

Namun siapa yang menduga ketika hendak beristirahat, aku sempat melepaskan hijab dan hendak tidur malam itu. Tiba tiba terdengar ketukan pintu kamar. Lalu aku berjalan sambil membenarkan hijab ku yang sempat ingin ku lepas sembari menghampiri suara ketukan yang berasal dari pintu kamar ku.

Ternyata Caca.

“ Teh, Ayo buruan dandan yang cantik !! “

^^^Ucapnya dengan senang.^^^

Aku merasa bigung dengan ajakan Caca yang menyuruh ku untuk dandan.

^^^“ Kenapa harus dandan? Ini juga sudah malam waktunya untuk tidur Ca ”^^^

“ Haduh.... Teh. Teteh aku yang paling cantik. Kenapa Teteh enggak bilang kalo Teteh itu lagi deket sama Dokter ganteng? Kalau Dokter ganteng sebentar lagi bakal jadi suami Teteh. Aku yakin pasti si Dilla langsung potek hatinya. Hahahaha ”

^^^Ujar Caca yang ceriwis pada ku diakhir tawanya.^^^

Sementara ku, aku masih bingung dengan perkatan Caca.

^^^“ Apaaan sih Ca, teteh enggak ngerti sama yang kamu omongi ! ”^^^

“ Itu teh, diruang tamu ada, Pak Dokter ganteng. Yang lagi ngobrol bareng Abah dan Ummi. Kayaknya pak dokter lagi mau ngelamar Teteh. Cieee Teteh ”

^^^Aku terdiam sejenak. Mencerna setiap kata yang Caca katakan pada ku.^^^

...“ Dokter ? ”...

...“ Astagfirullah ”...

...“ Dokter Arfan !! Allah, aku harus bagaimana? ” ...

jantung ku berdegup semakin kencang.

^^^“ Kalau Teteh gak mau dandan, buruan keluar kita temui dokter di ruang tamu ! ”^^^

“ Abah dan Ummi sudah menunggu kita teh ” Ucap Caca.

Kemudian Adik pertama ku itu meninggalkan ku dan keluar dari kamar, Sedang aku masih mengatur napas dan membuang nafas secara perlahan.

...“ Bismillah Nay, gak boleh canggung begini ! ” ...

Aku yang sedang menenangkan diriku.

Segera aku keluar dari kamar. Kemudian berjalan menuju ruang tamu.

Seketika langkah ku terhenti, Saat menatap wajah dokter Arfan. Melihatnya yang sedang duduk berhadapan dengan Abah. Lelaki itu memakali kemeja berwarna navy terlihat begitu sangat tampan.

...“ Astagfirullah !! ” ...

segera aku menundukkan pandangan ku dengan cepat.

...“ Nayla ! ” ...

Panggil Ummi membuat ku mendongak menatap ke arah Ummi.

...“ Kenpa berdiri disitu ? Buruan kesini “...

Lantas aku menarik napas dengan panjang dan berjalan, duduk disamping Ummi. Sementara Dokter Arfan hanya tersenyum ketika menatap ku, Lagi lagi aku hanya bisa menunduk karna malu.

...“ Nak Arfan !! ” ...

Panggil Abah yang membuat dokter Arfan memalingkan pandangan nya.

“ Iya Pak? ” Jawabnya dengan tanya.

^^^“ Apa benar, Nak Arfan ini serius ingin melamar Putri Bapak ? ” ^^^

pertanyaan Abah saat itu benar benar membuat ku kaget.

“ Benar, Saya serius pak. Kedatangan saya kemari ingin melamar putri Bapak untuk menjadi istri saya. Tidak lain adalah Mba Nayla”

^^^Ujarnya sembari melirik ke arah ku.^^^

“ Apakah kedua orang tua nak Arfan sudah mengetahui ini sebelumnya dan memberikan restu untuk meminang putri saya ? ”

Tanya Abah pada laki laki yang sedang berhadapan dengan nya.

“ Alhamdulilah sudah pak. Papa dan Mama saya merestui jika saya meminang putri Bapak. Saya mohon maaf jika saya datang kemari hanya seorang diri, karena Kedua orang tua saya tidak dapat hadir kemari ”

^^^Ucap Dokter Arfan.^^^

Abah dan Ummi pun hanya tersenyum pada dokter Arfan.

“ Perlu kamu ketahui Nak Arfan. Nayla ini hanya gadis desa biasa dan jika saya boleh tahu apa alasan Dokter ingin melamar putri saya ? “

^^^pertanyaan Ummi kali ini berhasil membuat ku malu.^^^

🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏

Assalamualaikum....... Readers..

maafkan Author yang lama update carita.

...Happy reading semuanya...

jangan lupa jempolnya di tempel di setiap karya author ya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***