...“ Dzunuubii mitslu a’daadir rimaali fa hablii taubatan yaa dzaaljalaali ”...
[ Dosa ku bagaikan bilangan pasir, maka berikanlah aku taubat wahai tuhan ku yang memiliki keagungan ].
...“ Wa’umrii naaqishun fii kulli yaumi wa dzambii zaa-idun kaifah timaali ”...
[ Umurku ini setiap hari berkurang, sedangkan dosa ku selalu bertambah, bagaimana aku menanggungnya ].
...“ Ilaahii’abdukal’aashii ataaka muqirran bidzdzunuubi wa qad da’aaka ”...
[ Wahai, Tuhan ku!! Hamba mu yang bertaubat dosa telah datang kepada mu dengan mengakui segala dosa dan telah memohon ampun pada mu ].
...“ Fa in taghfir fa anta lidzaaka ahlun wa in tathrud faman narjuu siwaaka ”...
[ Maka jika engkau mengampuni, maka engkaulah yang berhak mengampuni. Jika enggkau menolak. Kepada siapa lagi kah aku mengharap selain kepada engkau ? ].
Sambil memandangi wajah Blue yang sudah terlelah didalam lipatan selimut. Aku terus menangis. Menyesali semua perbuatan dosa ku. Dosa yang tidak dapat terhitung banyak nya.
Akulah wanita akhir zaman. Wanita yang belumuran dosa aku bukan pula wanita ahli surga. Aku bukan wanita baik baik. Aku hanyalah seorang wanita biasa.
Wanita yang sedang mempersiapkan diri untuk menjemput datangnya kematian. Memantaskan diri untuk bertemu dengan Rabb ku dan mempertanggung jawabkan atas semua perbuatan ku di dunia.
Wahai wanita akhir zaman. Kenapa engkau terus saja mementingkan ketamakan dunia tampa mementingkan akhirat yang kekal dan abadi?
...Wahai wanita akhir zaman. Kenapa engkau selalu saja sibuk dengan mempercantik diri dari pada memperbaiki diri?...
Ketahuilah wahai wanita akhir zaman. Kita semua termasuk dalam golongan penghuni neraka yang paling banyak. Sudah siapkah kamu untuk hal itu? Membayangkannya saja membuat ku takut.
Wahai wanita akhir zaman. Jadi lah engkau seperti seorang wanita yang dirindukan oleh surga. Sehingga kecantikan dan akhlak mu mampu membuat bidadari surga iri pada kecantikan dan akhlak mu.
Jadilah seorang wanita yang memberikan contoh baik.
Seperti ketulusan Khadijah.
Sepintar dan sesabar Aisyah.
Sebijak Fatimah dan keberanian seperti Asma binti Abu Bakar dan Jadilah wanita yang kelak bebas untuk masuk dari pintu surga manapun.
🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾
Untuk mu dari ku seorang wanita akhir zaman.
Pagi ini sinar matahari menyinari tubuhku.
Burung burung terbangan bebas dengan kicauannya yang sangat merdu.
Dedaunan dedaunan hijau berdiri kokoh di tepian jalan serta kabut tebal yang menutupi perbukitan mulai terbuka pelan pelan. Sehingga menampilkan pemandangan yang begitu hijau, Indah nan asri. Hamparan kebun teh yang luas dan udara yang sejuk membuat ku tersenyum kala pagi menyapa. Mengayuh sepeda menuju Rumah Senja.
Nama ku Nayla Salsabila Azzahra. Aku tinggal di desa Pangalengan yang terletak disebuah sebelah Selatan Kota Bandung. Desa ini terkenal dengan beberapa objek wisata seperti, Situ Cileunca, Perkebunan Teh dan juga Kolam Pemandian Air Panas di Cibolang. Pangalengan juga terkenal sebagai Daerah Pertanian, Perkebunan dan Peternakan.
...“ Wilujeung Enjing Neng Nayla. ”...
[ Pagi neng Nalya].
Sapa ibu ibu yang sedang memetik teh.
...“ Enjing oge Bu ”...
[ Pagi Juga Bu ].
Balas ku kepada mereka semua.
Selain desanya yang sejuk. Warga disini juga sangat ramah ramah. Sehingga membuat ku betah untuk tinggal disini dari pada di kota. Walaupun teman teman di desa ku sudah banyak sukses di kota. Namun aku ingin selalu ada di desa ini. Kecuali jika aku nanti mendapatkan suami orang kota dan menyuruh ku untuk tinggal disana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
kayla nadira azzahra
masya Alloh bagus ceritanya ku suka
2022-11-06
0
tiga belas
Ya Allah awal bab udah di kasih banyak wejangan 🙏😢 ngena banget 🙏
2022-01-24
3
Rena 3
ish ternyata nay orang pangalengan deket atuh klo dari rumahku 😍
2022-01-17
3