[ Halaman - 8 ]

Sesampainya di rumah aku bergegas membantu umi mencuci piring di warung nasi setelah selesai membantu umi, aku melihat jam dinding yang sudah menunjukkan pukul empat sore dini hari. Aku pun meminta izin kepada ummi untuk mengajari anak anak belajar mengaji di masjid yang tidak jauh dari balai desa.

^^^“ Ummi, Nay pamit, mau mengajar ngaji dulu ya” ^^^

Pamit ku kepada Ummi. Lantas aku pun mecium punggung tanganya.

...“Assalammualaikum Ummi”...

...“Waalaikumssalam” ...

Balas Ummi.

Lantas aku menaki sepeda mengayuh dengan pelan menuju masjid.

Selain mengajar di Rumah Senja. Aku juga menggajar ngaji setiap hari pukul empat sore. Kebanyakan dari mereka yang mengikuti ngaji dengan ku adalah anak anak rumah senja yag berumur 6 – 9 tahun. Dan ada juga beberapa dari mereka adalah anak tetangga rumah.

Jumlah anak anak yang ikut mengaji dengan ku berjumlah 15 orang. 10 dari mereka adalah anak anak sari rumah senja. Diantaranya 6 orang anak perempuan dan 4 orang anak laki laki. Dan lima orang lainya adalah anak anak tetangga. Berjumlah 3 laki laki dan 2 orang anak perempuan.

Sekarang aku sudah memasuki perkaranggan masjid. Aku menaruh sepeda ku dan segera mengambil wudhu terlebih dahulu sebelum memulai mengajar dan memasuki masjid. Saat langkah ku memasuki masjid, terlihat anak anak itu menunggu ku di tempat biasa kami belajar.

Tempatnya paling pojok kanan di dekat tempat shalat khusus wanita yang terhalang tirai kain hijau dengan besi aluminium sebagai penegak batasan antara tempat shalat laki laki dan perempuan. Disanalah aku mengajari mereka untuk mengaji bersama.

...“ Assalammualaikum adek adek ” ...

sapa ku yang menghampiri mereka.

...“ Waalaikumssalam Teh Nay !! ” ...

balas mereka dengan serempak.

Lantas aku menyuruh mereka untuk membuka Al-Quran untuk membaca surah Al Baqarah ayat 195-200 bersama sama. Setelah itu aku akan mengetes bacaan mereka satu persatu. Membenarkan bacaan tajwidnya dan di lanjutkan dengan tes hafalan Juz 30.

Tidak terasa waktu telah berlalu jam sudah menunjukkan pukul setengah lima sore. Kegiatan belajar mengaji telah selesai. Anak anak sudah memintaku untuk bercerita.

...“TETEH AYO CERITA !!!” ...

teriak anak anak yang meminta untuk diceritakan sebuah kisah sebelum pulang.

^^^“ Baik,,,tenang anak anak teteh mau cerita. Dengerin dan simak baik baik ya ” ^^^

kata ku yang diakhiri senyuman.

Aku selalu bercerita tentang kisah kisah nabi dan para sahabatnya ataupun kisah yang lain.

...“ Yeay.... ” ...

anak anak berseru senang. Aku pun mulai bercerita tentang kisah Abu Dujanah pada masa Rasulullah.

“ Pada masa Rasulullah shallallahu alaihi

wa salam. Terdapat seorang sahabat bernama Abu Dujanah. Setiap saat usai menjalankan ibadah shalat berjamaah shubuh bersama Baginda Nabi. Abu Dujanah selalu tidak sabar untuk pulang. Ia begitu terburu buru pulang tampa menunggu bacaan doa yang di panjatkan Rasulullah selesai shalat.pada satu kesempatan Rasulullah mencoba meminta penjelasan pada Abu Dujanah”

“Haii. Apakah kamu tidak mempunyai permintaan yang perlu kamu sampaikan ke pada Allah, Sehingga kamu tidak pernah menunggu ku selesai berdoa. Kenapa kamu begitu terburu buru untuk pulang? Ada apa?”

Tanya Nabi. Lalu Abu Dujanah menjawab.

“ Ya, Rasulullah kami punya satu alasan ”

“ Apa alasan mu? Coba utarakan ! ”

^^^perintah Baginda Nabi.^^^

...“ Begini ” ...

Kata Abu Dujanah yang mulai menguraikan jawabanya.

“ Rumah kami berdampingan persis dengan rumah seorang laki laki. Nah diatas perkarangan rumah milik tetangga kami terdapat satu pohon kurma yang menjulang, dahanya menjuntai ke rumah kami. Setiap kali ada angin dimalam hari. Kurma kurma milik tetangga ku saling berjatuhan salah satunya mendarat di perkarangan rumah kami ”

“ Ya, Rasulullah kami adalah keluarga dari orang yang tidak punya. Anak anak ku sering kelaparan, kurang makan. Saat anak kami bangun, apa pun yang didapat mereka makan. Oleh karena itu setelah selesai shalat. Kami bergegas untuk segera pulang sebelum anak anak kami tersebut terbangun dari tidurnya ”

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***