Bab . 14

" Unghhh... " , Shalwa menggeliat seraya memegang kepalanya yang sedikit pusing.

Ia dengan perlahan membuka kedua matanya dan melirik ke arah jendela , ternyata hari sudah gelap , Shalwa pun langsung bangkit dab berjalan secara perlahan untuk menutup gorden kamarnya.

Shalwa melihat sekililing kamar , belum ada tanda-tanda Alex sudah pulang dari kantor , Mungkin saja Alex lembur jadi belum pulang pikirnya.

Shalwa lantas membersihkan diri dan melaksanakan kewajibannya seorang muslim .

Shalwa mendudukan badannya diatas sofa dengan masih memakai mukena , ia merasa sangat gusar dan takut karna memikirkan perlakuan Alex kemarin malam , sakit hati yang teramat sangat Shalwa rasakan mendapat perlakukan kasar dari Alex bahkan Alex pernah mengatakan , tidak akan melakukan hal itu sebelum tumbuh cinta dihati keduanya namun semua perkataannya bohong ,

Shalwa membaca ayat suci Al-Qu'an untuk menenangkan hatinya seraha menunggu adzan Isya . Shalwa memelafadkan ayat demi ayat dengan khusu sampai akhirnya adzan isyapun berkumandang , Shalwa kembali ke tempat Sholat dan langsung menunaikan sholat isya .

Jam makam malam tiba tapi Shalwa tak turun untuk makan malam , badannya terasa sangat lemas dan sedikit menggigil , akhirnya Shalwa memutuskan untuk berbaring diatas sofa . Iya Shalwa sudah memutuskan untuk tidur kembali diatas sofa , ia tidak mau seranjang lagi dengan Alex , Shalwa tak ingin peristiwa kemarin malam terulang lagi .

Sekitar pukul sepuluh malam Alex pulang dengan muka bantalnya , iya Alex tertidur diruang kerja sampai larut malam , Lalu ia memutuskan untuk langsung pulang tanpa mencuci muka terlebih dahulu .

Ceklek

Alex membuka pintu rumah suasana sudah sangat sepi dan gelap , Alex pun langsung menaiki anak tangga menuju kamarnya . Setelah pintu terbuka Alex melihat Shalwa tertidur disofa , rahang Alex mengeras nafasnya naik turun menahan amarah , Melihat Shalwa ada didepan matanya mengingatkan tentang kelakuan Shalwa yang sudah berselingkuh .

Alex mendekat ke arah Shalwa , niat hati ingin memarahinya tapi ia urungkan karna melihat wajah cantik Shalwa yang tertidur dengan tenang .

Alex membuang nafas nya secara kasar ia tidak tega memarahi Shalwa apalagi melihat muka Shalwa yang begitu tenang .

Tak ada pilihan lain Alex segera melangkah kakinya untuk membersihkan badan dan ia akan beredam di bathtub berharap semua amarah terhadap Shalwa bisa berkurang .

"Dinginn..." lirih Shalwa dengan masih mata terpejam , Alex memberhentikan langkahnya dan langsung melirik Shalwa .

" Dingin.... " , Lirih Shalwa sambil meringkukan badannya dan dengan masih keadaan memejamkan matanya .

Alex memberanikan diri untuk menyentuh pipi Shalwa , ia harus bisa membuang egonya untuk melupakan amarahnya sejenak .

Panas , itulah yang Alex rasakan ketika menyentuh pipi Shalwa , lalu Alex memegang kening Shalwa dan rasa nya sama yaitu panas , sepertinya Shalwa tengah demam , ditambah badannya pun sedikit menggigil .

"Shal shalwa " ,panggil Alex pelan mencoba membangungkan Shalwa .

" Ibu... ibu Shalwa ingin ikut ibu " lirih Shalwa seraga terisak dengan masih setia menutup kedua matanya .

Karna tak tega melihat kondisi Shalwa , Alex langsung menggendong dan membaringkannya diatas ranjang , Alex memakaikan Shalwa selimut sebatas perut , lalu ia segera bergegas turun ke dapur untuk membawa wadah berisi air hangat .

Tak butuh waktu lama Alex sudah kembali lke kamar dengan membawa wadah berisi air hangat , Dan dengan cepaf Alex pergi ke ruang ganti untuk mencari handuk kecil , ia mengompres Shalwa dengan telaten , ada rasa tak tega dan khawatir melihat keadaan Shalwa yang sakit .

Alex menjaganya semalaman penuh , ia mengompres dan sesekali mengecek suhu badan Shalwa , karna terlalu lelah , ia tertidur disamping Shalwa dengan masih memakai baju kantornya , niat ingin mandi dan berendam di bathtub terlupakan dan Alex benar-benar melupakan amarahnya pada Shalwa .

Adzan subuh berkumandang , Shalwa terbangun terlebih dahulu, ia meraba wajahnya karna ada sesuatu yang menempel dingin dikeningnya .

lalu ia melirik ke samping dan langsung berpapasan dengan wajah Alex yang masih tertidur , Shalwa kaget kenapa ia bisa tidur diatas ranjang bersama Alex , seingatnya ia tidur disofa dan apa ini kain yang menempel dikening ?, apa Alex mengopresku pikirnya . Kedua bibir Shlawa terangkat ke atas membentuk senyuman tatkala mengingat semua perlakuan manis Alex .

" Sudah puas mandanginnya ? " Suara bariton Alex mampu mengagetkan Shalwa dan langsung membuat Shalwa sadar dari lamunannya .

Shalwa menunduk malu , wajahnya merah padam karna terpergok sedang memandangi wajah Alex .

Alex mendekat ke arah Shalwa dan mengelus pipi Shalwa pelan , ia ingin memastikan kalau Shalwa sudah membaik.

" Udah ga demam lagi " gumam Alex sambil tersenyum ke arah Shalwa .

" hah apa ? , jadi benar yang merawatku semalam adalah Alex " , batin Shalwa .

Hari ini Alex tidak membiarkan Shalwa membantu menyiapkan keperluannya , ia membiarkan Shalwa hanya tiduran diatas ranjang sampe Shalwa benar-benar pulih .

" Mas aku bantu ya " pinta Shalwa karna ia tidak bisa hanya berdiam diri sedangkan suaminya menyaiapkan kebutuhannya seorang diri .

" Ngga Shal , kamu istirahat saja aku bisa nglakuinnya sendiri " jawab Alex sambil memakai jasnya .

" Tapi mas -" tolakq Shalwa namun perkataannya langsung terhenti karna jari tangan Alex sudah berada didepan bibirnya , dan melarang Shalwa untuk angkat suara kembali .

" Suttt ...." ,

" Kebiasaan kalau suami ngomong suka ngeyel " ujar Alex seraya menatap Shalwa dengan tatapan penuh arti .

" Maaf " lirih Shalwa sambil menundukan kepalanya , ia tak sanggup harus berpapasan dengan tatapan Alex.

" Saya ga mau kamu sakit lagi kaya semalam , dan saya sudah bilang , kamu jangan tidur disofa , kenapa masih tidur disofa ?" papar Alex mendekat kearah Shalwa lalu mengelus sayang kepala istrinya yang terbalut hijab .

Lalu Alex pamit pergi untuk ke kantor dan tak lupa mencium kening Shalwa .

" Mas , Shalwa anterin ke depan yaa " ujar Shalwa dan langsung mendapat tatapan tajam dari suaminya .

" Nanti saya akan suruh bibi buat nganterin sarapan " ucap Alex sebelum meninggalkan kamar .

" Lalu mas sarapannya ? " tanya Shalwa membuat langkah Alex berhenti .

" Aku sarapan dikantor " jawab Alex sambil berbalik dan , Cup , Alex mencium pipi Shalwa secara tiba-tiba .

" Cepet sembuh " lirihnya dan langsung pergi .

Shalwa memegang pipinya , perasaannya menjadi hangat , wajahnya sudah dipastikan merah padam , ia tersenyum mengingat Alex menciumnya secara tiba-tiba .

Perlakuan Alex yang manis mampu membuat Shalwa melupakan kejadian malam yang pahit itu. ia bertekad akan mencoba membuka hatinya dan akan memberikan haknya pada Alex .

Selang berapa menit pintu terbuka menampakkan bi Tuti yang membawa sarapan , Alex benar-benar menepati omongannya untuk menyuruh bi Tuti membawa sarapan untuknya .

"Ya Allah jika dia jodoh terbaik untukku maka jadikanlah keluarga hamba keluarga yang Sakinnah , Mawaddah dan Warohmah jagalah hubungan kami " doa Shalwa dalam hati .

" Non gimana keadaannya ? '' tanya Bi Tuti sambil menyimpan nampan berisi sarapan diatas nakas .

" Shalwa baik-baik saja ko bi " jawab Shalwa tersenyum .

" Tapi muka non sangat pucat dan aden juga bilang kalau non semalam demam '' papar bi Tuti .

" Bibi itu terlalu lebay sama kaya mas Alex " balas Shalwa seraya tertawa , dan bi Tuti ikut tersenyum melihat Shalwa yang sudah kembali ceria .a

" Tahu ga bi semalam mas Alex merawat Shalwa karna demam , sampai mas Alex tidak mandi dan ganti pakaiannya , jorok kan ya bi ?" tutur Shalwa sambil terkekeh .

Bi Tuti ikut tersenyum dan bahagia melihat hubungan Shalwa dan Alex ada kemajuan .

" Ya sudah non lebih baik non sarapan dulu biar cepet pulih " ujar Bi Tuti dan membantu Shalwa membawa sarapannya diatas sofa , walau Shalwa sudah menolaknya tapi bi Tuti tetap ingin membantu .

Bi Tuti membiarkan Shalwa menghabiskan sarapannya sendiri dan ia pamit untuk melanjutkan pekerjaannya.

Brughhh..., tiba-tiba pintu kamar Alex dibuka dengan sangat keras .

Uhukh , Shalwa langsung tersedak makanannya karna kaget .

-

-

-

Hayooooo siapa kira² yang masuk kamar Shalwa tanpa permisi sampe membuat Shalwa tersedak 😥😁

😘

😘

😘

Makasih buat semua yang sudah dukung , Maaf masih banyak yang harus diperbaiki🙏🙏 jangan bosan kasih saran dan dukungannya 🤗🤗

ditunggu Like komen dan Votenya yang banyak , jang lupa tambahkan ke Favorite 💙

Sehat² kalian semua ☺️🤗

Terpopuler

Comments

Eka

Eka

apalagi. kasihan salwa thorrr beri dia kebahagiaan dri kecil hidupnya kok nyesel tersebut thorrr

2023-02-28

0

Sania Puteri Makasar

Sania Puteri Makasar

pasti nek lampir

2022-12-13

1

Anisnikmah

Anisnikmah

apa gak author kasih cctv ya

2022-09-01

1

lihat semua
Episodes
1 Bab . 01
2 Bab . 02
3 Bab . 03
4 Bab . 04
5 Bab . 05
6 Bab . 06
7 Bab . 07
8 Bab . 08
9 Bab . 09
10 Bab. 10
11 Bab. 11
12 Bab . 12
13 Bab. 13
14 Bab . 14
15 Bab .15
16 Bab. 16
17 Bab. 17
18 Bab . 18
19 Bab . 19
20 Bab . 20
21 Bab. 21
22 Bab . 22
23 Bab . 23
24 Bab . 24
25 Bab . 25
26 Bab . 26
27 Bab . 27
28 Bab . 28
29 Bab . 29
30 Bab . 30
31 Bab . 31
32 Bab . 32
33 Bab . 33
34 Bab . 34
35 Bab . 35
36 Bab . 36
37 Bab . 37
38 Bab . 38
39 Bab . 39
40 Bab . 40
41 Bab . 41
42 Bab . 42
43 Bab . 43
44 Bab . 44
45 Bab . 45
46 Bab . 46
47 Bab . 47
48 Bab . 48
49 Bab . 49
50 Bab . 50
51 Bab . 51
52 Bab . 52
53 Bab . 53
54 Bab . 54
55 Bab . 55
56 Bab . 56
57 Bab. 57
58 Bab . 58
59 Bab . 59
60 Bab . 60
61 Bab . 61
62 Bab . 62
63 Bab . 63
64 Bab . 64
65 Bab . 65
66 Bab . 66
67 Bab . 67
68 Bab . 68
69 Bab . 69
70 Bab . 70
71 Bab . 71
72 Bab . 72
73 Bab . 73
74 Bab . 74
75 Bab . 75
76 Bab . 76
77 Bab . 77
78 Bab . 78
79 Bab . 79
80 Bab . 80
81 Bab . 81
82 Bab . 82
83 Bab . 83
84 Bab. 84
85 Bab . 85
86 Bab . 86
87 Bab . 87
88 Bab . 88
89 Bab . 89
90 Bab . 90
91 Bab . 91
92 Bab . 92
93 Bab . 93
94 Bab . 94
95 Bab . 95
96 Bab . 96
97 Bab. 97
98 Bab . 98
99 Bab . 99
100 Bab . 100
101 Bab . 101
102 Bab . 102
103 Bab . 103
104 Bab . 104
105 Bab . 105
106 Bab . 106
107 Bab . 107
108 Bab . 108
109 Bab . 109
110 Bab . 110
111 Bab . 111
112 Bab . 112
113 Bab . 113
114 Bab . 114
115 Bab . 115
116 Bab . 116
117 Bab . 117
118 Bab . 118
119 Bab . 119
120 Bab . 120
121 Bab . 121
122 Bab . 122
123 Bab . 123
124 Bab . 124
125 Bab . 125
126 Bab . 126
127 Bab . 127
128 Bab . 128
129 Bab . 129
130 Bab . 130
131 Bab . 131
132 Bab . 132
133 Bab . 133
134 Bab . 134
135 Bab . 135
136 Bab . 136
137 Bab . 137
138 Bab . 138
139 Bab . 139
140 Bab . 140
141 Bab . 141
142 Bab . 142
143 Bab . 143
144 Bab . 144
145 Bab . 145
146 Bab . 146
147 Bab . 147
148 Bab . 148
149 Bab . 149
150 Bab . 150
151 Bab . 151
152 Bab . 152
153 Bab . 153
154 Bab . 154
155 Bab . 155
156 Bab . 156
157 Bab . 157
158 Bab . 158
159 Bab . 159
160 Bab . 160
161 Pengumuman
Episodes

Updated 161 Episodes

1
Bab . 01
2
Bab . 02
3
Bab . 03
4
Bab . 04
5
Bab . 05
6
Bab . 06
7
Bab . 07
8
Bab . 08
9
Bab . 09
10
Bab. 10
11
Bab. 11
12
Bab . 12
13
Bab. 13
14
Bab . 14
15
Bab .15
16
Bab. 16
17
Bab. 17
18
Bab . 18
19
Bab . 19
20
Bab . 20
21
Bab. 21
22
Bab . 22
23
Bab . 23
24
Bab . 24
25
Bab . 25
26
Bab . 26
27
Bab . 27
28
Bab . 28
29
Bab . 29
30
Bab . 30
31
Bab . 31
32
Bab . 32
33
Bab . 33
34
Bab . 34
35
Bab . 35
36
Bab . 36
37
Bab . 37
38
Bab . 38
39
Bab . 39
40
Bab . 40
41
Bab . 41
42
Bab . 42
43
Bab . 43
44
Bab . 44
45
Bab . 45
46
Bab . 46
47
Bab . 47
48
Bab . 48
49
Bab . 49
50
Bab . 50
51
Bab . 51
52
Bab . 52
53
Bab . 53
54
Bab . 54
55
Bab . 55
56
Bab . 56
57
Bab. 57
58
Bab . 58
59
Bab . 59
60
Bab . 60
61
Bab . 61
62
Bab . 62
63
Bab . 63
64
Bab . 64
65
Bab . 65
66
Bab . 66
67
Bab . 67
68
Bab . 68
69
Bab . 69
70
Bab . 70
71
Bab . 71
72
Bab . 72
73
Bab . 73
74
Bab . 74
75
Bab . 75
76
Bab . 76
77
Bab . 77
78
Bab . 78
79
Bab . 79
80
Bab . 80
81
Bab . 81
82
Bab . 82
83
Bab . 83
84
Bab. 84
85
Bab . 85
86
Bab . 86
87
Bab . 87
88
Bab . 88
89
Bab . 89
90
Bab . 90
91
Bab . 91
92
Bab . 92
93
Bab . 93
94
Bab . 94
95
Bab . 95
96
Bab . 96
97
Bab. 97
98
Bab . 98
99
Bab . 99
100
Bab . 100
101
Bab . 101
102
Bab . 102
103
Bab . 103
104
Bab . 104
105
Bab . 105
106
Bab . 106
107
Bab . 107
108
Bab . 108
109
Bab . 109
110
Bab . 110
111
Bab . 111
112
Bab . 112
113
Bab . 113
114
Bab . 114
115
Bab . 115
116
Bab . 116
117
Bab . 117
118
Bab . 118
119
Bab . 119
120
Bab . 120
121
Bab . 121
122
Bab . 122
123
Bab . 123
124
Bab . 124
125
Bab . 125
126
Bab . 126
127
Bab . 127
128
Bab . 128
129
Bab . 129
130
Bab . 130
131
Bab . 131
132
Bab . 132
133
Bab . 133
134
Bab . 134
135
Bab . 135
136
Bab . 136
137
Bab . 137
138
Bab . 138
139
Bab . 139
140
Bab . 140
141
Bab . 141
142
Bab . 142
143
Bab . 143
144
Bab . 144
145
Bab . 145
146
Bab . 146
147
Bab . 147
148
Bab . 148
149
Bab . 149
150
Bab . 150
151
Bab . 151
152
Bab . 152
153
Bab . 153
154
Bab . 154
155
Bab . 155
156
Bab . 156
157
Bab . 157
158
Bab . 158
159
Bab . 159
160
Bab . 160
161
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!