" Unghhh... " , Shalwa menggeliat seraya memegang kepalanya yang sedikit pusing.
Ia dengan perlahan membuka kedua matanya dan melirik ke arah jendela , ternyata hari sudah gelap , Shalwa pun langsung bangkit dab berjalan secara perlahan untuk menutup gorden kamarnya.
Shalwa melihat sekililing kamar , belum ada tanda-tanda Alex sudah pulang dari kantor , Mungkin saja Alex lembur jadi belum pulang pikirnya.
Shalwa lantas membersihkan diri dan melaksanakan kewajibannya seorang muslim .
Shalwa mendudukan badannya diatas sofa dengan masih memakai mukena , ia merasa sangat gusar dan takut karna memikirkan perlakuan Alex kemarin malam , sakit hati yang teramat sangat Shalwa rasakan mendapat perlakukan kasar dari Alex bahkan Alex pernah mengatakan , tidak akan melakukan hal itu sebelum tumbuh cinta dihati keduanya namun semua perkataannya bohong ,
Shalwa membaca ayat suci Al-Qu'an untuk menenangkan hatinya seraha menunggu adzan Isya . Shalwa memelafadkan ayat demi ayat dengan khusu sampai akhirnya adzan isyapun berkumandang , Shalwa kembali ke tempat Sholat dan langsung menunaikan sholat isya .
Jam makam malam tiba tapi Shalwa tak turun untuk makan malam , badannya terasa sangat lemas dan sedikit menggigil , akhirnya Shalwa memutuskan untuk berbaring diatas sofa . Iya Shalwa sudah memutuskan untuk tidur kembali diatas sofa , ia tidak mau seranjang lagi dengan Alex , Shalwa tak ingin peristiwa kemarin malam terulang lagi .
Sekitar pukul sepuluh malam Alex pulang dengan muka bantalnya , iya Alex tertidur diruang kerja sampai larut malam , Lalu ia memutuskan untuk langsung pulang tanpa mencuci muka terlebih dahulu .
Ceklek
Alex membuka pintu rumah suasana sudah sangat sepi dan gelap , Alex pun langsung menaiki anak tangga menuju kamarnya . Setelah pintu terbuka Alex melihat Shalwa tertidur disofa , rahang Alex mengeras nafasnya naik turun menahan amarah , Melihat Shalwa ada didepan matanya mengingatkan tentang kelakuan Shalwa yang sudah berselingkuh .
Alex mendekat ke arah Shalwa , niat hati ingin memarahinya tapi ia urungkan karna melihat wajah cantik Shalwa yang tertidur dengan tenang .
Alex membuang nafas nya secara kasar ia tidak tega memarahi Shalwa apalagi melihat muka Shalwa yang begitu tenang .
Tak ada pilihan lain Alex segera melangkah kakinya untuk membersihkan badan dan ia akan beredam di bathtub berharap semua amarah terhadap Shalwa bisa berkurang .
"Dinginn..." lirih Shalwa dengan masih mata terpejam , Alex memberhentikan langkahnya dan langsung melirik Shalwa .
" Dingin.... " , Lirih Shalwa sambil meringkukan badannya dan dengan masih keadaan memejamkan matanya .
Alex memberanikan diri untuk menyentuh pipi Shalwa , ia harus bisa membuang egonya untuk melupakan amarahnya sejenak .
Panas , itulah yang Alex rasakan ketika menyentuh pipi Shalwa , lalu Alex memegang kening Shalwa dan rasa nya sama yaitu panas , sepertinya Shalwa tengah demam , ditambah badannya pun sedikit menggigil .
"Shal shalwa " ,panggil Alex pelan mencoba membangungkan Shalwa .
" Ibu... ibu Shalwa ingin ikut ibu " lirih Shalwa seraga terisak dengan masih setia menutup kedua matanya .
Karna tak tega melihat kondisi Shalwa , Alex langsung menggendong dan membaringkannya diatas ranjang , Alex memakaikan Shalwa selimut sebatas perut , lalu ia segera bergegas turun ke dapur untuk membawa wadah berisi air hangat .
Tak butuh waktu lama Alex sudah kembali lke kamar dengan membawa wadah berisi air hangat , Dan dengan cepaf Alex pergi ke ruang ganti untuk mencari handuk kecil , ia mengompres Shalwa dengan telaten , ada rasa tak tega dan khawatir melihat keadaan Shalwa yang sakit .
Alex menjaganya semalaman penuh , ia mengompres dan sesekali mengecek suhu badan Shalwa , karna terlalu lelah , ia tertidur disamping Shalwa dengan masih memakai baju kantornya , niat ingin mandi dan berendam di bathtub terlupakan dan Alex benar-benar melupakan amarahnya pada Shalwa .
Adzan subuh berkumandang , Shalwa terbangun terlebih dahulu, ia meraba wajahnya karna ada sesuatu yang menempel dingin dikeningnya .
lalu ia melirik ke samping dan langsung berpapasan dengan wajah Alex yang masih tertidur , Shalwa kaget kenapa ia bisa tidur diatas ranjang bersama Alex , seingatnya ia tidur disofa dan apa ini kain yang menempel dikening ?, apa Alex mengopresku pikirnya . Kedua bibir Shlawa terangkat ke atas membentuk senyuman tatkala mengingat semua perlakuan manis Alex .
" Sudah puas mandanginnya ? " Suara bariton Alex mampu mengagetkan Shalwa dan langsung membuat Shalwa sadar dari lamunannya .
Shalwa menunduk malu , wajahnya merah padam karna terpergok sedang memandangi wajah Alex .
Alex mendekat ke arah Shalwa dan mengelus pipi Shalwa pelan , ia ingin memastikan kalau Shalwa sudah membaik.
" Udah ga demam lagi " gumam Alex sambil tersenyum ke arah Shalwa .
" hah apa ? , jadi benar yang merawatku semalam adalah Alex " , batin Shalwa .
Hari ini Alex tidak membiarkan Shalwa membantu menyiapkan keperluannya , ia membiarkan Shalwa hanya tiduran diatas ranjang sampe Shalwa benar-benar pulih .
" Mas aku bantu ya " pinta Shalwa karna ia tidak bisa hanya berdiam diri sedangkan suaminya menyaiapkan kebutuhannya seorang diri .
" Ngga Shal , kamu istirahat saja aku bisa nglakuinnya sendiri " jawab Alex sambil memakai jasnya .
" Tapi mas -" tolakq Shalwa namun perkataannya langsung terhenti karna jari tangan Alex sudah berada didepan bibirnya , dan melarang Shalwa untuk angkat suara kembali .
" Suttt ...." ,
" Kebiasaan kalau suami ngomong suka ngeyel " ujar Alex seraya menatap Shalwa dengan tatapan penuh arti .
" Maaf " lirih Shalwa sambil menundukan kepalanya , ia tak sanggup harus berpapasan dengan tatapan Alex.
" Saya ga mau kamu sakit lagi kaya semalam , dan saya sudah bilang , kamu jangan tidur disofa , kenapa masih tidur disofa ?" papar Alex mendekat kearah Shalwa lalu mengelus sayang kepala istrinya yang terbalut hijab .
Lalu Alex pamit pergi untuk ke kantor dan tak lupa mencium kening Shalwa .
" Mas , Shalwa anterin ke depan yaa " ujar Shalwa dan langsung mendapat tatapan tajam dari suaminya .
" Nanti saya akan suruh bibi buat nganterin sarapan " ucap Alex sebelum meninggalkan kamar .
" Lalu mas sarapannya ? " tanya Shalwa membuat langkah Alex berhenti .
" Aku sarapan dikantor " jawab Alex sambil berbalik dan , Cup , Alex mencium pipi Shalwa secara tiba-tiba .
" Cepet sembuh " lirihnya dan langsung pergi .
Shalwa memegang pipinya , perasaannya menjadi hangat , wajahnya sudah dipastikan merah padam , ia tersenyum mengingat Alex menciumnya secara tiba-tiba .
Perlakuan Alex yang manis mampu membuat Shalwa melupakan kejadian malam yang pahit itu. ia bertekad akan mencoba membuka hatinya dan akan memberikan haknya pada Alex .
Selang berapa menit pintu terbuka menampakkan bi Tuti yang membawa sarapan , Alex benar-benar menepati omongannya untuk menyuruh bi Tuti membawa sarapan untuknya .
"Ya Allah jika dia jodoh terbaik untukku maka jadikanlah keluarga hamba keluarga yang Sakinnah , Mawaddah dan Warohmah jagalah hubungan kami " doa Shalwa dalam hati .
" Non gimana keadaannya ? '' tanya Bi Tuti sambil menyimpan nampan berisi sarapan diatas nakas .
" Shalwa baik-baik saja ko bi " jawab Shalwa tersenyum .
" Tapi muka non sangat pucat dan aden juga bilang kalau non semalam demam '' papar bi Tuti .
" Bibi itu terlalu lebay sama kaya mas Alex " balas Shalwa seraya tertawa , dan bi Tuti ikut tersenyum melihat Shalwa yang sudah kembali ceria .a
" Tahu ga bi semalam mas Alex merawat Shalwa karna demam , sampai mas Alex tidak mandi dan ganti pakaiannya , jorok kan ya bi ?" tutur Shalwa sambil terkekeh .
Bi Tuti ikut tersenyum dan bahagia melihat hubungan Shalwa dan Alex ada kemajuan .
" Ya sudah non lebih baik non sarapan dulu biar cepet pulih " ujar Bi Tuti dan membantu Shalwa membawa sarapannya diatas sofa , walau Shalwa sudah menolaknya tapi bi Tuti tetap ingin membantu .
Bi Tuti membiarkan Shalwa menghabiskan sarapannya sendiri dan ia pamit untuk melanjutkan pekerjaannya.
Brughhh..., tiba-tiba pintu kamar Alex dibuka dengan sangat keras .
Uhukh , Shalwa langsung tersedak makanannya karna kaget .
-
-
-
Hayooooo siapa kira² yang masuk kamar Shalwa tanpa permisi sampe membuat Shalwa tersedak 😥😁
😘
😘
😘
Makasih buat semua yang sudah dukung , Maaf masih banyak yang harus diperbaiki🙏🙏 jangan bosan kasih saran dan dukungannya 🤗🤗
ditunggu Like komen dan Votenya yang banyak , jang lupa tambahkan ke Favorite 💙
Sehat² kalian semua ☺️🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 161 Episodes
Comments
Eka
apalagi. kasihan salwa thorrr beri dia kebahagiaan dri kecil hidupnya kok nyesel tersebut thorrr
2023-02-28
0
Sania Puteri Makasar
pasti nek lampir
2022-12-13
1
Anisnikmah
apa gak author kasih cctv ya
2022-09-01
1