Anak Genius : Ayah Lihatlah Aku

Anak Genius : Ayah Lihatlah Aku

Bab . 01

" Halah gaya kamu pengen sekolah tinggi-tinggi memangnya kamu siapa hah ? kamu punya duit buat bayar biayanya ? , udah cukup ya kamu buat kami repot selama ini " .

Itulah jawaban yang diterima Shalwa ketika ia mengutarakan niatnya ingin bersekolah kejenjang yang lebih tinggi kepada ibu sambungnya.

##

Shalwa Maharani Utama seorang gadis yang lemah lembut dan baik hati , ia tinggal dengan Ayah dan ibu sambung serta adik tirinya yang kejam .

Santi Mahari ibu kandung Shalwa meninggal ketika ia berumur tujuh tahun . Tepat pulang sekolah ia melihat bendera kuning didepan rumahnya dan sudah ramai banyak orang , waktu itu ia masih kecil sangat teramat kecil dan belum terlalu paham 'ada apa ini ? kenapa ramai sekali ?' , itulah pertanyaan yang ada didalam pikirannya. Ia pun berjalan perlahan memasuki rumahnya dan memanggil sang ibu , namun alangkah terkejutnya ketika melihat ada jasad yang sudah ditutupi kain putih dan disekelilingnya ada ayah dan keluarga yang menangis , ada juga yang membaca ayat suci Al-Qur'an , aku pun menangis sejadi jadinya ketika tau jasad itu adalah ibuku , aku menangis sambil terus memeluk tubuh ibu yang sudah dingin dan kaku.

Tepat setahun kematian ibu ayah memperkenalkan aku dengan seorang perempuan Dania , ia nama nya Dania umurnya lebih muda dari almarhum ibu dan Ayah juga memperkenalkan aku dengan anak laki-laki yang bernama Gandi yang umurnya lebih muda dua tahun dengan ku. Ayah berpesan agar aku selalu menyayangi dan menjaga adik , ia ayah memanggilnya adik , aku pun tak mengerti kenapa ayah memanggilnya Adik. Setelah seminggu kejadian itu Ayah dan ibu Dania menggelar pesta pernikahan. Saat itu aku belum faham apa yang ayah lakukan dan sebelumnya Ayah pun tak bilang apa-apa tentang acara pernikahan , jadi aku hanya diam dan mengikuti saja .

Awal mulanya aku cukup senang karna dirumah ada ibu Dania dan Gandi jadi aku tidak kesepian lagi jika Ayah sedang bekerja , walau suka ada bibi yang bertugas menjaga dan membantu membersihkan rumah sampai ayah pulang kerja tapi aku tetap merasa kesepian karna rumah yang lumayan luas ini cuman ditempati aku dan bibi. Dan yang membuat aku lebih senang karna kehadiran sosok ibu Danialah aku bisa sedikit melupakan kesediahan tentang kematian ibu Santi , ibu Dania begitu baik terhadap ku dan spertinya menyanyagiku sama seperti menyayangi Gandi anak kandungnya tapi itu hanya bertahan dua tahun saja , setelah itu ibu Dania menjadi jahat dan suka memarahiku bahkan bibi yang suka menemani dan membantu membereskan rumahpun dipecat oleh Ibu Dania dan sebagai gantinya aku yang harus mengerjakan pekerjaan rumah .

Andi Utama ayah kandungku yang baik hati dan selalu mengajariku tentang kebaikan-kebaikan tapi kini Ayah menjadi cuek dan tidak peduli lagi semenjak menikah dengan ibu Dania. Bahkan sekarang Ayah suka memarahiku dan bahkan membetak seperti saat ini.

" Shalwa apa yang kamu lakukan ?" , bentak Ayah ketika aku dimarahi ibu Dania karna aku tak mau mengerjakan PR sekolah Gandi . Gandi menangis dan mengadu kalau aku memukulnya karna dia meminta bantuan untuk mengerjakan PR nya , jelas- jelas dia yang memaksa aku untuk mengerjakan PR nya .aku pun hanya menunduk dan menangis mendapat perlakuan tidak mengenakan dari Ayah kandungku dan ibu Dania hiks.

Dulu waktu almarhum ibu masih ada , Ayah sangat baik tidak pernah memarahiku sekali pun apalagi membentak bahkan disaat aku membuat kesalahan pun Ayah akan memberi pengertian secara baik-baik agar aku tak mengulanginya lagi.

Aku tidak bisa menikmati masa kanak- kanak seperti anak seusiaku karna keseharianku hanya dirumah , mengerjakan semua pekerjaan rumah . Dimulai dari aku harus bangun lebih pagi untuk memasak air , memasak buat sarapan , menyapu dan mengepel , setelah semua pekerjaan rumah selesai baru aku

siap-siap buat berangkat sekolah . Tah haha disitu setelah pulang sekolah aku langsung ganti baju seragam , Sholat dzuhur dan dilanjut dengan mencuci piring bekas sarapan pagi tadi , dan langsung menyiapkan bahan masakan buat makan malam , terkadang aku harus berbelanja dulu jika bahan makanan sudah habis .

Setelah makan malam siap , aku langsung mandi tak lupa aku pun melaksakan kewajibanku sebagai seorang muslim .

" Lagi ngapain see dikamar lama amat , cepetan keluar ! , makan malam bikin orang nunggu aja " ajak Gandi ketus .

Setelah makan malam Ayah biasanya langsung keruang kerja , Ibu Dania dan Gandi keruang televisi dan aku yang membereskan meja makan dan mencuci piring . Setelah semua sudah beres aku pun pergi ke kamar untuk istirahat.

Shalwa langsung membaringkan badannya diatas tempat tidur .

huuuufffffffffhhhhhh......

Shalwa menghela nafas sambil melihat langit langit kamarnya, lalu ia teringat sosok almarhum ibunya diambilah foto yang ada diatas nakas dipinggir tempat tidurnya , foto dirinya bersama almarhum ibu dan Ayahnya . Kini tidak akan lagi merasakan kasih sayang dari ibu dan Ayahnya , ibu kini sudah pergi jauh dan Ayah walaupun masih ada tapi ia kini sudah jauh berbeda , dipeluk erat pigura foto itu , rindu sangat rindu hiks , keluarlah air bening dari ujung matanya . Shalwa memejamkan matanya sambil terus memeluk pigura foto .

Brugh .

Shalwa dikagetkan oleh ibu Dania yang melempar tumpukam baju . Shalwaa pun langsung membuka matanya dan mengelap sisa cairan yang berada diujung matanya .

"Heh Shalwa enak ya kamu jam segini sudah mau tidur" bentak ibu Dania .

"Setrika semua baju ini dengan rapi , Awas kalau sampai ada yang terlewatkan" titah ibu Dania .

Shalwa pun langsung menurut dan memunguti semua baju yang dilempar ibu Dania tadi . Shalwa memutuskan untuk menyetrika didalam kamarnya ia mengambil meja serta alat buat menyetrika , ketika sudah siap Shalwa pun mulai menyetrika satu persatu baju dari tumpukan baju tersebut , walau rasa ngantuk melanda tapi ia harus menahannya dan harus menyelesaikan pekerjaan yang diperintakan ibu Dania , kalau tidak pasti ia akan kena hukumanan yaitu tidur didalam kamar mandi semalaman .

"Ibu Shalwa kangen ibu hiks , Shalwa mau sama ibu hiks , ayah sudah ga sayang lagi sama Shalwa , Shalwa ingin ikut ibu hiks " , isak tangis Shalwa sambil tangan nya terus menyetrika baju .

Lelah , sudah pasti badannya sangat lelah bayangkan ia harus bangun lebih pagi sebelum orang lain terbangun , jika terlambat sedikit ibu Dania akan marah dan membangunkan dengan cara menyiramnya dengan air segayung , Ia harus mengerjakan semua pekerjaan rumah , belum pekerjaan sekolahnya , terkadang diusili adik tirinya dan malam pun harus bergadang karna harus menyetrika baju . Ibu Dania dan Gandi tidak akan membiarkan Shalwaa istirahat sedikitpun bahkan untuk sholatpun Shalwa mencuri-curi waktu dengan cara itulah ia bisa melakukan kewajibannya sebagai seorang muslim dan mencurahkan semua keluh kesahnya pada sang pencipta agar semua beban dan pikirannya sedikit berkurang , walau setelah itu ia harus menerima perlakuan-perlakuan tidak mengenakan lagi dari ibu Dania dan adik tirinya .

-

-

-

Sedih ya nasib Shalwa , author nulisnya sampe nyesek 😥 penasaran kelanjutan gimana kisah Shalwa ? tetap ikutin terus ceritanya yaa 😁🤗

😘

😘

😘

# maaf kalau ceritanya kurang menarik dan typo berterbangan dimana mana , minta dukungannya like komen dan Vote jang lupa tekan tombol favorite 💙

Terpopuler

Comments

gah ara

gah ara

pergi aja sih

2023-11-02

0

Kurnianovi

Kurnianovi

dasar mak tiri jehong

2023-04-05

0

Eka

Eka

salwa yg sabar ya,jamu pasti kuat kok tega yg ayahnya salwa main marah tidak dilihat dulu permasalahan jangan sampai kamu menyesal atas ketidak adalah sama anak darah daging sendiri

2023-02-28

0

lihat semua
Episodes
1 Bab . 01
2 Bab . 02
3 Bab . 03
4 Bab . 04
5 Bab . 05
6 Bab . 06
7 Bab . 07
8 Bab . 08
9 Bab . 09
10 Bab. 10
11 Bab. 11
12 Bab . 12
13 Bab. 13
14 Bab . 14
15 Bab .15
16 Bab. 16
17 Bab. 17
18 Bab . 18
19 Bab . 19
20 Bab . 20
21 Bab. 21
22 Bab . 22
23 Bab . 23
24 Bab . 24
25 Bab . 25
26 Bab . 26
27 Bab . 27
28 Bab . 28
29 Bab . 29
30 Bab . 30
31 Bab . 31
32 Bab . 32
33 Bab . 33
34 Bab . 34
35 Bab . 35
36 Bab . 36
37 Bab . 37
38 Bab . 38
39 Bab . 39
40 Bab . 40
41 Bab . 41
42 Bab . 42
43 Bab . 43
44 Bab . 44
45 Bab . 45
46 Bab . 46
47 Bab . 47
48 Bab . 48
49 Bab . 49
50 Bab . 50
51 Bab . 51
52 Bab . 52
53 Bab . 53
54 Bab . 54
55 Bab . 55
56 Bab . 56
57 Bab. 57
58 Bab . 58
59 Bab . 59
60 Bab . 60
61 Bab . 61
62 Bab . 62
63 Bab . 63
64 Bab . 64
65 Bab . 65
66 Bab . 66
67 Bab . 67
68 Bab . 68
69 Bab . 69
70 Bab . 70
71 Bab . 71
72 Bab . 72
73 Bab . 73
74 Bab . 74
75 Bab . 75
76 Bab . 76
77 Bab . 77
78 Bab . 78
79 Bab . 79
80 Bab . 80
81 Bab . 81
82 Bab . 82
83 Bab . 83
84 Bab. 84
85 Bab . 85
86 Bab . 86
87 Bab . 87
88 Bab . 88
89 Bab . 89
90 Bab . 90
91 Bab . 91
92 Bab . 92
93 Bab . 93
94 Bab . 94
95 Bab . 95
96 Bab . 96
97 Bab. 97
98 Bab . 98
99 Bab . 99
100 Bab . 100
101 Bab . 101
102 Bab . 102
103 Bab . 103
104 Bab . 104
105 Bab . 105
106 Bab . 106
107 Bab . 107
108 Bab . 108
109 Bab . 109
110 Bab . 110
111 Bab . 111
112 Bab . 112
113 Bab . 113
114 Bab . 114
115 Bab . 115
116 Bab . 116
117 Bab . 117
118 Bab . 118
119 Bab . 119
120 Bab . 120
121 Bab . 121
122 Bab . 122
123 Bab . 123
124 Bab . 124
125 Bab . 125
126 Bab . 126
127 Bab . 127
128 Bab . 128
129 Bab . 129
130 Bab . 130
131 Bab . 131
132 Bab . 132
133 Bab . 133
134 Bab . 134
135 Bab . 135
136 Bab . 136
137 Bab . 137
138 Bab . 138
139 Bab . 139
140 Bab . 140
141 Bab . 141
142 Bab . 142
143 Bab . 143
144 Bab . 144
145 Bab . 145
146 Bab . 146
147 Bab . 147
148 Bab . 148
149 Bab . 149
150 Bab . 150
151 Bab . 151
152 Bab . 152
153 Bab . 153
154 Bab . 154
155 Bab . 155
156 Bab . 156
157 Bab . 157
158 Bab . 158
159 Bab . 159
160 Bab . 160
161 Pengumuman
Episodes

Updated 161 Episodes

1
Bab . 01
2
Bab . 02
3
Bab . 03
4
Bab . 04
5
Bab . 05
6
Bab . 06
7
Bab . 07
8
Bab . 08
9
Bab . 09
10
Bab. 10
11
Bab. 11
12
Bab . 12
13
Bab. 13
14
Bab . 14
15
Bab .15
16
Bab. 16
17
Bab. 17
18
Bab . 18
19
Bab . 19
20
Bab . 20
21
Bab. 21
22
Bab . 22
23
Bab . 23
24
Bab . 24
25
Bab . 25
26
Bab . 26
27
Bab . 27
28
Bab . 28
29
Bab . 29
30
Bab . 30
31
Bab . 31
32
Bab . 32
33
Bab . 33
34
Bab . 34
35
Bab . 35
36
Bab . 36
37
Bab . 37
38
Bab . 38
39
Bab . 39
40
Bab . 40
41
Bab . 41
42
Bab . 42
43
Bab . 43
44
Bab . 44
45
Bab . 45
46
Bab . 46
47
Bab . 47
48
Bab . 48
49
Bab . 49
50
Bab . 50
51
Bab . 51
52
Bab . 52
53
Bab . 53
54
Bab . 54
55
Bab . 55
56
Bab . 56
57
Bab. 57
58
Bab . 58
59
Bab . 59
60
Bab . 60
61
Bab . 61
62
Bab . 62
63
Bab . 63
64
Bab . 64
65
Bab . 65
66
Bab . 66
67
Bab . 67
68
Bab . 68
69
Bab . 69
70
Bab . 70
71
Bab . 71
72
Bab . 72
73
Bab . 73
74
Bab . 74
75
Bab . 75
76
Bab . 76
77
Bab . 77
78
Bab . 78
79
Bab . 79
80
Bab . 80
81
Bab . 81
82
Bab . 82
83
Bab . 83
84
Bab. 84
85
Bab . 85
86
Bab . 86
87
Bab . 87
88
Bab . 88
89
Bab . 89
90
Bab . 90
91
Bab . 91
92
Bab . 92
93
Bab . 93
94
Bab . 94
95
Bab . 95
96
Bab . 96
97
Bab. 97
98
Bab . 98
99
Bab . 99
100
Bab . 100
101
Bab . 101
102
Bab . 102
103
Bab . 103
104
Bab . 104
105
Bab . 105
106
Bab . 106
107
Bab . 107
108
Bab . 108
109
Bab . 109
110
Bab . 110
111
Bab . 111
112
Bab . 112
113
Bab . 113
114
Bab . 114
115
Bab . 115
116
Bab . 116
117
Bab . 117
118
Bab . 118
119
Bab . 119
120
Bab . 120
121
Bab . 121
122
Bab . 122
123
Bab . 123
124
Bab . 124
125
Bab . 125
126
Bab . 126
127
Bab . 127
128
Bab . 128
129
Bab . 129
130
Bab . 130
131
Bab . 131
132
Bab . 132
133
Bab . 133
134
Bab . 134
135
Bab . 135
136
Bab . 136
137
Bab . 137
138
Bab . 138
139
Bab . 139
140
Bab . 140
141
Bab . 141
142
Bab . 142
143
Bab . 143
144
Bab . 144
145
Bab . 145
146
Bab . 146
147
Bab . 147
148
Bab . 148
149
Bab . 149
150
Bab . 150
151
Bab . 151
152
Bab . 152
153
Bab . 153
154
Bab . 154
155
Bab . 155
156
Bab . 156
157
Bab . 157
158
Bab . 158
159
Bab . 159
160
Bab . 160
161
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!