Bab . 04

Enam tahun kemudian .

Kini Shalwa sudah berumur delapan belas tahun dan Shalwa sebentar lagi akan mengikuti ujian Nasional , ia Shlawa sekarang sudah kelas dua belas bahkan sebentar lagi akan lulus , akhirnya Shalwa bisa sekolah sampai tingkat menengah atas , walau harus banyak melalui lika-liku kehiduapan tapi ia sangat bersyukur diberi kesempatan bisa bersekolah sampai detik ini .

Shalwa memang anak yang pintar dan rajin , ia selalu mendapat nilai terbaik bahkan tak jarang ikut serta lomba cerdas cermat dan mendapatkan berbagai penghargaan . Walau Shalwa harus pintar-pintar membagi waktu belajarnya dengan pekerjaan rumah tapi Shalwa selalu berusaha untuk tetap belajar .

Shalwa harus bisa lulus dengan nilai terbaik seperti sebelum-sebelumnya , ia ingin membuat almarhum Ibunya bangga dan Shalwa akan bercerita dengan semangat tentang pencapainnya disamping makam sang ibu , seperti waktu sekolah menengah pertama dan sekolah dasar dulu , iya Shalwa menjadikan sosok almarhum ibunya sebagai penyemangat hidup , ia ingin mewujudkan semua cita-cita almarhum ibunya dan pasti ingin membuat sang ibu bangga diatas sana .

Shalwa menghapal berbagai materi yang akan diikut sertakan dalam ujian nasiaonal disela mengerjakan semua pekerjaan rumah , seperti sekarang ini Shalwa membawa buku catatannya ketika ia sedang memasak menyiapkan untuk makan malam , tak hanya disitu , Shalwa juga membawa bukunya ketika ia hendak menyetrika baju .

Ujian pun telah usai dan Shalwa telah melewatinya dengan baik , sekarang tinggal menunggu hasilnya dan menunggu kabar kelulusan .

###

Waktu itu setelah makan malam Ayah mengajak Shalwa serta yang lainnya keruang televisi karna ayah ingin membicarakan sesuatu .

" Shalwa " panggil Ayah ketika semuanya sudah duduk dikursi .

" Iya Ayah " jawab Shalwa sambil mendongak menatap wajah sang Ayah .

" Ayah ingin meminta bantuan sama kamu , dan Ayah harap kamu mau bantu Ayah " pinta Ayah .

" Bantuan apa Ayah ? , insha Allah selagi Shalwa mampu , Shalwa akan membantu Ayah " jawab Shalwa dengan perasaannya tak karuan sebab tidak seperti biasanya Ayah mengajak ngobrol Shalwa seperti ini .

" Ayah mau kamu menikah dengan anak temen bisnis Ayah " , tutur Ayah .

Semua mata tertuju pada Ayah begitu pun ibu Dania dan Ganti , mereka kaget mendengar penuturan Ayah yang ingin menikahkan Shalwa , bahkan sebelumnya Ayah belum pernah cerita sekali pun itu pada Ibu Dania .

JDERRRRR......

Bagai tersambar petir disiang bolong , Shalwa menatap wajah sang Ayah dengan perasaan tak karuan .

" Ke kenapa Ayah ?" , tanya Shalwa gemetar karna menahan tangisnya .

'' Perusahaan Ayah diambang kebangkrutan , hanya itu satu-satunya cara agar Ayah bisa mempertahankan perusahaan Ayah " , tutur Ayah menjelaskan .

" Tapi a-" Protes Shalwa tapi belum selesai bicara sudah dipotong terlebih dahulu oleh Ayahnya .

" Apakah kamu tega liat Ayah gulung tikar dan Ayah harus merelakan perusahaan Ayah yang selama ini ayah bangun susah payah ? " tanya Ayah penuh penekanan .

" Tidak Ayah " jawab Shalwa sambil menggelengkan kepala nya .

Hufffhhh .... ayah menghembuskan nafasnya kasar sambil menjabak rambutnya , terlihat jelas wajah Ayah sangat gusar dan tertekan karna menanggung semua beban yang kini menimpanya .

Shalwa sungguh tak tega melihat Ayahnya seperti ini , jika ada pilihan lain dengan senang hati Shalwa akan membantunya tapi Ayah bilang hanya dengan menikahlah , Ayah bisa mempertahankan perusahaannya .

" Ada apalagi ini ? , kenapa masalah terus bertubi-tubi datang kepadaku ? , aku harus berbuat apa ? , haruskah aku menikah dini ? , bahkan surat kelulusanku pun belum ku terima ? . Batin Shalwa bertanya-tanya seraya ia terus menatap wajah tertekan sang Ayah .

" Ayah " , lirih Shalwa pelan .

" Bagaimana aku bisa menikah dengan seseorang yang bahkan aku belum mengenalkan ?" , Tanya Shalwa hati-hati sambil menundukan kepalanya .

" Shalwa yang terpenting sekarang kamu mau Ayah jodohkan , masalah itu nanti Ayah kenalkan kamu dengan keluarga calon suami kamu " , jawab Ayah panjang lebar.

" Shalwa Ayah kamu pasti sudah memikirkan semuanya jadi terima saja " , akhirnya ibu Dania angkat bicara walau kedengarnya sangat dingin .

" Tapi ibu " , Protes Shalwa .

" Shalwa tidak ada lagi penolakan " , tolak sang Ayah lalu meninggal mereka diruang televisi .

Shalwa lemas mendengar perkataan sang Ayah , air mata yang ia tahan sedari tadi , kini mengalir begitu saja , ia tidak tahu kehidupannya dimasa yang akan datang , akan seperti apa ? , akankah keluarga calon suaminya bersikap baik atau sebaliknya .

" Heh Shalwa ingat ya jangan berani macam-macam , jika sampai Ayah kamu gulung tikar , habis nyawa kamu " , ancam ibu Dania sebelum pergi ke kamar menyusul Ayah .

" Apa-apa nangis , dasar cengeng " , ejek Gandi seraya pergi keluar dengan kunci motor ditangannya , iya Gandi setiap malam akan pergi nongkrong bareng teman-temannya diCaffe untuk ngopi atau sekedar kumpul-kumpul biasa dengan teman-teman sebayanya , tak jarang Gandi juga sering ikut balapan liar bahkan ia sering pulang pagi hari .

Shalwa berlari kekamarnya ia menangis sejadi-jadinya sambil memeluk bantal agar suara tangisnya tak terdengar keluar . Kenapa harus aku yang mengalami nasib seperti ini ? , kesalahan apa yang pernah aku perbuat sehingga harus menjalankan hidup seperti ini ? , keluhnya dengan berderai air mata .

Shalwa teringat jika ia belum melaksanakn Sholat isya , Shalwa pun mengelap air matanya dengan kasar , lalu pergi ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu .

Shalwa melentangkan sajadahnya lalu setelah memakai mukena , ia langsung menunaikan kewajibannya . Setelah selesai tak lupa Shalwa berdoa meminta ampun serta pertolongan kepada Sang Pecinta , Shalwa menangis sejadi-jadinya menceritakan semua kepada Sang Pecipta hanya dengan cara beginilah Shalwa akan merasa lebih tenang .

Shalwa melipat dan membereskan kembali peralatan Sholatnya. Ia berjalan kearah tempat tidur lalu menyandarkan kepalanya diatas ranjang , diliriknya nakas yang terdapat foto dirinya bersama Ayah dan almarhum ibu . Shalwa mengambil foto figura itu dicium satu-persatu wajah Ayah dan almarhum ibu , air mata nya tak henti-henti keluar , Shalwa mengelus lembut wajah almarhum sang ibu , Tak tahu harus berbuat apa Shalwa begitu sedih menerima semua ini .

Ibu hiks

Aku bingun aku harus gimana ibu hiks

Ayah ingin menikahkan aku dengan anak teman Ayah bahkan aku belum mengenalnya sekali pun

bu Ayah benar-benar sudah tidak sayang lagi sama Shalwa hiks 😭😭😭 Ayah tega sama Shalwa bu hiks , isak tangis Shalwa .

" Apa aku harus menerima perjodohan ini atau menolaknya ? ", monolog Shalwa sambil mengelap air matanya , " tapi menolak pun percuma Ayah tak akan mendengarkan ku dan bahkan Ibu Dania sudah mengancam akan menghabisi nyawaku " , lanjutnya sambil tersenyum miris .

Karna terlalu lama menangis dan pusing memikirkan masalah perjodohannya , Shalwa pun tertidur dengan mata yang sembab yang masih menyisakan air matanya .

-

-

-

Gimana ya apa Shlawa menerima perjodohnya atau 🤔🤔🤔 penasaran ikutin kelanjutannya 😁

😘

😘

😘

Jangan lupa minta dukungannya Like , komen dan Vote dan satu lagi klik tombol love birunya 💙

terimakasih 🤗🤗🤗🙏

Terpopuler

Comments

Noly Yathi

Noly Yathi

kasian anak mate.lanjut

2023-01-02

1

Anisnikmah

Anisnikmah

oh dijodohkan dengan alasan akan bangkrut lah ayahnya selama ini apa pedulinya

2022-09-01

1

Anisnikmah

Anisnikmah

oh dijodohkan

2022-09-01

1

lihat semua
Episodes
1 Bab . 01
2 Bab . 02
3 Bab . 03
4 Bab . 04
5 Bab . 05
6 Bab . 06
7 Bab . 07
8 Bab . 08
9 Bab . 09
10 Bab. 10
11 Bab. 11
12 Bab . 12
13 Bab. 13
14 Bab . 14
15 Bab .15
16 Bab. 16
17 Bab. 17
18 Bab . 18
19 Bab . 19
20 Bab . 20
21 Bab. 21
22 Bab . 22
23 Bab . 23
24 Bab . 24
25 Bab . 25
26 Bab . 26
27 Bab . 27
28 Bab . 28
29 Bab . 29
30 Bab . 30
31 Bab . 31
32 Bab . 32
33 Bab . 33
34 Bab . 34
35 Bab . 35
36 Bab . 36
37 Bab . 37
38 Bab . 38
39 Bab . 39
40 Bab . 40
41 Bab . 41
42 Bab . 42
43 Bab . 43
44 Bab . 44
45 Bab . 45
46 Bab . 46
47 Bab . 47
48 Bab . 48
49 Bab . 49
50 Bab . 50
51 Bab . 51
52 Bab . 52
53 Bab . 53
54 Bab . 54
55 Bab . 55
56 Bab . 56
57 Bab. 57
58 Bab . 58
59 Bab . 59
60 Bab . 60
61 Bab . 61
62 Bab . 62
63 Bab . 63
64 Bab . 64
65 Bab . 65
66 Bab . 66
67 Bab . 67
68 Bab . 68
69 Bab . 69
70 Bab . 70
71 Bab . 71
72 Bab . 72
73 Bab . 73
74 Bab . 74
75 Bab . 75
76 Bab . 76
77 Bab . 77
78 Bab . 78
79 Bab . 79
80 Bab . 80
81 Bab . 81
82 Bab . 82
83 Bab . 83
84 Bab. 84
85 Bab . 85
86 Bab . 86
87 Bab . 87
88 Bab . 88
89 Bab . 89
90 Bab . 90
91 Bab . 91
92 Bab . 92
93 Bab . 93
94 Bab . 94
95 Bab . 95
96 Bab . 96
97 Bab. 97
98 Bab . 98
99 Bab . 99
100 Bab . 100
101 Bab . 101
102 Bab . 102
103 Bab . 103
104 Bab . 104
105 Bab . 105
106 Bab . 106
107 Bab . 107
108 Bab . 108
109 Bab . 109
110 Bab . 110
111 Bab . 111
112 Bab . 112
113 Bab . 113
114 Bab . 114
115 Bab . 115
116 Bab . 116
117 Bab . 117
118 Bab . 118
119 Bab . 119
120 Bab . 120
121 Bab . 121
122 Bab . 122
123 Bab . 123
124 Bab . 124
125 Bab . 125
126 Bab . 126
127 Bab . 127
128 Bab . 128
129 Bab . 129
130 Bab . 130
131 Bab . 131
132 Bab . 132
133 Bab . 133
134 Bab . 134
135 Bab . 135
136 Bab . 136
137 Bab . 137
138 Bab . 138
139 Bab . 139
140 Bab . 140
141 Bab . 141
142 Bab . 142
143 Bab . 143
144 Bab . 144
145 Bab . 145
146 Bab . 146
147 Bab . 147
148 Bab . 148
149 Bab . 149
150 Bab . 150
151 Bab . 151
152 Bab . 152
153 Bab . 153
154 Bab . 154
155 Bab . 155
156 Bab . 156
157 Bab . 157
158 Bab . 158
159 Bab . 159
160 Bab . 160
161 Pengumuman
Episodes

Updated 161 Episodes

1
Bab . 01
2
Bab . 02
3
Bab . 03
4
Bab . 04
5
Bab . 05
6
Bab . 06
7
Bab . 07
8
Bab . 08
9
Bab . 09
10
Bab. 10
11
Bab. 11
12
Bab . 12
13
Bab. 13
14
Bab . 14
15
Bab .15
16
Bab. 16
17
Bab. 17
18
Bab . 18
19
Bab . 19
20
Bab . 20
21
Bab. 21
22
Bab . 22
23
Bab . 23
24
Bab . 24
25
Bab . 25
26
Bab . 26
27
Bab . 27
28
Bab . 28
29
Bab . 29
30
Bab . 30
31
Bab . 31
32
Bab . 32
33
Bab . 33
34
Bab . 34
35
Bab . 35
36
Bab . 36
37
Bab . 37
38
Bab . 38
39
Bab . 39
40
Bab . 40
41
Bab . 41
42
Bab . 42
43
Bab . 43
44
Bab . 44
45
Bab . 45
46
Bab . 46
47
Bab . 47
48
Bab . 48
49
Bab . 49
50
Bab . 50
51
Bab . 51
52
Bab . 52
53
Bab . 53
54
Bab . 54
55
Bab . 55
56
Bab . 56
57
Bab. 57
58
Bab . 58
59
Bab . 59
60
Bab . 60
61
Bab . 61
62
Bab . 62
63
Bab . 63
64
Bab . 64
65
Bab . 65
66
Bab . 66
67
Bab . 67
68
Bab . 68
69
Bab . 69
70
Bab . 70
71
Bab . 71
72
Bab . 72
73
Bab . 73
74
Bab . 74
75
Bab . 75
76
Bab . 76
77
Bab . 77
78
Bab . 78
79
Bab . 79
80
Bab . 80
81
Bab . 81
82
Bab . 82
83
Bab . 83
84
Bab. 84
85
Bab . 85
86
Bab . 86
87
Bab . 87
88
Bab . 88
89
Bab . 89
90
Bab . 90
91
Bab . 91
92
Bab . 92
93
Bab . 93
94
Bab . 94
95
Bab . 95
96
Bab . 96
97
Bab. 97
98
Bab . 98
99
Bab . 99
100
Bab . 100
101
Bab . 101
102
Bab . 102
103
Bab . 103
104
Bab . 104
105
Bab . 105
106
Bab . 106
107
Bab . 107
108
Bab . 108
109
Bab . 109
110
Bab . 110
111
Bab . 111
112
Bab . 112
113
Bab . 113
114
Bab . 114
115
Bab . 115
116
Bab . 116
117
Bab . 117
118
Bab . 118
119
Bab . 119
120
Bab . 120
121
Bab . 121
122
Bab . 122
123
Bab . 123
124
Bab . 124
125
Bab . 125
126
Bab . 126
127
Bab . 127
128
Bab . 128
129
Bab . 129
130
Bab . 130
131
Bab . 131
132
Bab . 132
133
Bab . 133
134
Bab . 134
135
Bab . 135
136
Bab . 136
137
Bab . 137
138
Bab . 138
139
Bab . 139
140
Bab . 140
141
Bab . 141
142
Bab . 142
143
Bab . 143
144
Bab . 144
145
Bab . 145
146
Bab . 146
147
Bab . 147
148
Bab . 148
149
Bab . 149
150
Bab . 150
151
Bab . 151
152
Bab . 152
153
Bab . 153
154
Bab . 154
155
Bab . 155
156
Bab . 156
157
Bab . 157
158
Bab . 158
159
Bab . 159
160
Bab . 160
161
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!