Setelah acara makan malam , Shalwa sudah bertekad ingin bicara kepada Ayah dan Ibu Dania mengenai kelanjutan sekolahnya karna kalau ditunda-tunda , ia khawatir pendaftarannya sudah ditutup atau mungkin bisa saja tertinggal .
Setelah memastikan semua pekerjaan dapurnya selesei , tak lupa meja makan pun sudah ia berasihkan , Shalwa berjalan gontai ke ruang kerja Ayahnya , ia ingin mencoba bicara terlebih dahulu ke Ayah .
Dilihat ruang kerja masih menyala bisa dipastikan Ayah masih berkutat dengan pekerjaan kantornya , diketuklah perlahan pintu ruang kerja tersebut .
"Ayah" cicit Shalwa ragu ragu-ragu .
" Masuk " jawab suara bariton Ayah dari dalam .
" Ayah boleh kah aku bicara dengan Ayah , ada sesuatu yang ingin aku sampaikan " , ucap Shalwa sambil melihat sekeliling ruang kerja Ayah yang nampak tak ada perubahan , sudah sangat lama ia tak pernah menginjakan kakinya diruang kerja Ayahnya , dulu sebelum kepergian Ibu kandungnya Shalwa suka nemenin ayah nya berkerja dan menanyakan banyak hal pada Ayah dan Ayah sangat antusias dan senang menjawab semua pertanyaan yang ditanyakan Shalwa .
" Bicaralah " , ucap Ayah sambil terus fokus mengerjakan berkas-berkasnya .
"Ayah hari ini aku sudah lulus sekolah dan ak " niat hati ingin sedikit berbagi cerita kebahagian tapi Ayah langsung memotong ceritanya .
" Masalah itu bicaralah pada Ibu mu , ayah sedang sibuk mengerjakan pekerjaan kantor " , ucap Ayah memotong ucapan Shalwa .
" Baiklah " , seru Shalwa pelan dan langsung menundukan kepalanya , Ayah benar-benar sudah berubah , tak ada lagi Ayah yang perhatian yang selalu antusias mendengarkan cerita anaknya , bahkan ayah akan dengan senang hati menjawab semua pertanyaan yang diajukan Shalwa . Kini yang ada Ayah yang begitu cuek dan tak peduli lagi sama Shalwa dan hanya sibuk bekerja , bekerja dan bekerja .
Shalwa pun pamit keluar dan menutup kembali pintu ruang kerja Ayahnya .
Shalwa berjalan ke arah ruang televisi , dilihat Ibu Dania sedang duduk disofa dan disampingnya Gandi yang tertidur berbantal paha Ibu Dania .
Mata Shalwa berkaca-kaca begitu melihat Ibu Dania mengelus kepala Gandi yang sudah tertidur pulas . Ingin sekali Shalwa merasakan hal seperti itu , sudah sangat lama ia tak merasakannya , bahkan tak terasa sudah hampir 5 tahun ibunya pergi tak pernah ada lagi yang mengelus kepalanya sebelum tidur .
Akhirnya ia urungkan niat untuk berbicara kepada ibu Dania karna melibat Gandi yang sudah tertidur pulas , ia khawatir akan mengganggu tidur Gandi dan akan menimbulkan masalah baru .
###
Paginya seperti biasa Shalwa bangun lebih pagi dan mengerjakan semua tugasnya . Hari ini Shalwa sedikit santai karna tidak harus berangkat ke Sekolah dikarnakan sudah lulus , kini yang harus ia lakukan sekarang , bagimana cara nya berbica kepada Ibu Dania tentang kelanjutan Sekolahnya ? .
Semangat untuk melanjutkan sekolahnya amat tinggi karna Shalwa ingin mengabulkan cita-cita almarhum Ibu nya , kalau ia harus sekolah tinggi dan menjadi seorang Dokter yang hebat dan baik hati pastinya .
Setelah menjemur pakaian , Shalwa pun langsung membersihkan badannya karna sudah sangat lengket . Ia memakai baju rumahan tak lupa jilbab instan yang senada dengan baju yang ia kenakan , Walaupun masih kecil tapi Shalwa sudah membiasakan untuk menutup auratnya seperti yang diajarkan Almarhum ibunya dan Shalwa memutuskan untuk berhijab sejak pertama masuk sekolah Dasar .
Shalwa berjalan keluar kamarnya, ia mencari sosok Ibu Dania .
" Mudah-mudahan Ibu Dania belum pergi untuk kumpulan ibu-ibu sosialitanya " , Batin Shalwa berharap .
" Ibu " , panggil Shalwa pelan ketika melihat Ibunya diruang tamu sedang memaikan ponselnya .
" Hmmm " , itulah jawaban dari Ibu Dania sambil terus asik dengan alat genggam ditangannya .
''Ibu aku sudah lulus sekolah , dan aku ingin melanjutkan ke jenjang selanjutnya '' , ucap Shalwa Pelan sambil meremas pinggir rok yang ia kenakan .
Ibu Dania langsung menyimpan ponsel nya diatas meja dan menatap lekat wajah Shalwa .
" Halah gaya kamu pengen sekolah tinggi-tinggi memangnya kamu siapa hah ? ,
kamu punya duit buat bayar biayanya ? ,
sudah cukup ya kamu buat kami repot selama ini " , Timpal Ibu Dania dengan nada tinggi .
" Ibu aku mohon , aku masih ingin sekolah bu " , Shalwa memohon sambil mendekati Ibu Dania dengan mata berkaca-kaca .
"Heh berani ya kamu dekat-dekat dengan saya " , bentak Ibu Dania ketika Shalwa mencoba mendekatinya .
" Maaf ibu tapi aku mohon daftarkan aku buat sekolah menengah pertama ( SMP ) bu " , suara Shalwa melemah karna sudah menangis .
" Akan saya pikirkan nanti " , jawab Ketus ibu Dania sambil asik kembali memainkan ponselnya karna sedari sudah berbunyi sepertinya sudah banyak pesan baru yang masuk .
" Heh sekarang kamu siapkan makanan buat teman-teman saya karna mereka hari ini akan datang untuk arisan " , titah Ibu Dania sebelum Shalwa berjalan lebih jauh darinya .
" Jangan bikin saya malu , siapkan makanan yang enak ! , kalau tidak jangan harap kamu bisa sekolah kembali ! '' , teriak nya penuh ancaman .
Shalwa menyeka sisa air mata yang keluar dari ujung matanya , kini ia harus dosibukan berkutat kembali dengan alat-alat dapur dan Shalwa memutuskan untuk membuat cake brownis dan fasta serta beberapa menimuan segar yang berbahan utama buah-buahan.
" Semangat Shalwa kamu pasti bisa '' , lirihnya mencoba menyemangati diri sendiri .
Pertama Shalwa membuat adonan untuk cake brownise yang akan ia buat . Tak disadari kini Shalwa mengerjakannya dengan rasa semangat membara , ia tak ingin membuat Ibu Dania malu didepan teman-temannya dan pastinya Shalwa berharap Ibu Dania berbaik hati untuk mendaftarkannya Sekolah . Dan jangan ditanya keahlian Shalwa dalam membuat makanan atau cemilan , apalagi cake brownis , Shalwa sudah terbiasa membuatnya karna itu salah satu makanan favorite dan dulu Almarhum ibu sering membuatnya hampir setiap minggu .
Shalwa bersenandung kecil menyanyikan lagu kesukaannya ia mencoba melupakan sejenak semua beban yang ia pikul saat ini .
Aku mengerti
Perjalanan hidup yang kini kau lalui
Ku berharap
Meski berat, kau tak merasa sendiri
Kau t'lah berjuang
Menaklukkan hari-harimu yang tak mudah
Biar ku menemanimu
Membasuh lelahmu
Izinkan kulukis senja
Mengukir namamu di sana
Mendengar kamu bercerita
Menangis, tertawa
Biar kulukis malam
Bawa kamu bintang-bintang
'Tuk temanimu yang terluka
Hingga kau bahagia
Aku di sini
Walau letih, coba lagi, jangan berhenti
Ku berharap
Meski berat, kau tak merasa sendiri
Kau t'lah berjuang
Menaklukkan hari-harimu yang tak indah
Biar ku menemanimu
Membasuh lelahmu
Izinkan kulukis senja
Mengukir namamu di sana
Mendengar kamu bercerita
Menangis, tertawa
Biar kulukis malam
Bawa kamu bintang-bintang
'Tuk temanimu yang terluka
Hingga kau bahagia, ha-ha
BUDI DOREMI
> MELUKIS SENJA <
Tak terasa Shalwa sudah hampir dua jam membuat hidangan untuk tamu Ibu Dania , semua nya sudah ia hidangkan diatas piring , untuk minumannya Shalwa sengaja memasukannya terlebih dahulu kelemari pendingin agar nanti kalau teman-teman ibu Dania datang , ia tinggal cicikan digelas agar rasanya masih dingin dan tetap segar .
-
-
-
author : Shalwa boleh dong author icip icip dulu cake nya, sedikit aja 🤤😁
Shalwa : janganlah thor 🙄
author : dih ko Shalwa jahat see author udah ngeces ni pngn makam cakenya.
Shalwa : author lagi ngidamkah
author : astagfirulloha hal adzim sembarang kamu , author masih perawan ting ting enak aja kalau ngomong ! .
Shalwa : kirain thor 😅😅
author : awas aja ya kamu Shalwa author bikin kamu tambah menderita , 😁😁😁 senyum jahat .
Shalwa : jangn dong thor , sambil siap² mau melempar panci dan gayung .
author : Bodo wleee , kaburrrrrr
😘
😘
😘
Jangn lupa like , komen dan Vote nya , eits satu lagi jangan lupa tekan 💙, terimakasih🙏🙏🙏🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 161 Episodes
Comments
guntur 1609
kalau aku menikai bapaknya salwa. gak punya otak. dia hanyabpercayavapa yg dikatakan sam istri barubya. tk perhatian sm ankanyabsjbgak ada. orang tua bejad
2023-02-15
0
Kar Genjreng
author masa ayah kandung nya juga ga ada perhatian nya sama sekali...sebegitu melupakan darah dagingnya sendiri 😭😭😭😭😭
2022-12-04
1
A.0122
kirain mau lanjut kuliah ternyata lanjut msk smp
2022-01-28
1