Menikahi Ceo
Bab :17
Beberapa menit kemudia Vano pun turun dengan tergesa gesa. Nahra melihat itu mencegah Vano yang akan berlalu melewati nya
"Tuan, kau tak sarapan terlebih dahulu?" tanya Nahra
"Tidak tak ada waktu untuk sarapan aku sudah terlambat" jawab Vano
"Hei kau lihat lah jam" titah Nahra
Vano pun melihat jam. setelah ia tau pukul berapa sekarang sontak ia menatap Nahra dengan tatapan seperti ingin memakan manusia, ia sangat dongkol dengan Nahra yang sudah membohongi nya
"Kauuu" ucap nya menunjuk nahra menggunakan jari telunjuk nya sambil menatap Nahra tajam ia merapat kan gigi nya sampai bergetak mengeluar kan suara. Ia pun berjalan mendekati Nahra. Para pekerja yang melihat itu khawatir dengan nona muda nya itu
Pelayan A: Nona kau sudah membangun kan singa yang sedang tertidur
Pelayan B: lebih baik aku menyelamat kan diri sendiri dari pada ikut kenak amukan nya juga
Pelayan C: Kau sungguh memang benar benar berani nona
Nahra melihat Vano berjalan mendekat sebenar nya khawatir tetapi ia tutupi sebaik mungkin akan hal itu
"Apa knapa" ucap nya dengan tatapan polos
"Apa kau sudah berani sekarang bermain main dengan Alvano nyonya bagaskara" ucap Vano dengan tatapan sini menatap Nahra tetapi ia masih tetap melangkah
"Ha A.. aku tak ada pilihan lain lagi karena kau sulit untuk di bangun kan" ucap nya gugup karena jarak meraka sekarang hanya beberapa senti saja
"Karena kau sudah berani membohongi ku akan ku beri kau hukuman" ucap Vano dengan sumringah
"Apa apaan kau ini lagian suruh siapa kau sulit untuk di bangun" bantah Nahra
"Shutt"
" Jangan berisik atau ku cium kau di hadapan semua pelayan yang ada di sini" bisik Vano. Nahra yang mendengar itu sontak langsung diem nglekep. Vano yang melihat reaksi Nahra tersenyum penuh arti lalu dia berjalan meninggal kan Nahra tapi sebelum itu dia mengerling kan mata nya kepada Nahra dan Nahra melihat itu semua bergidik ngeri
Mereka pun berjalan ke arah meja makan Vano duduk sedangkan Nahra melayani Vano dengan mengambil kan nasi serta lauk nya baru setelah itu Nahra duduk dan ikut sarapan
Suapan pertama masuk ke dalam mulut vano seperti ada yang berbeda pikir nya dan untuk memasti kan nya ia pun menyuap kan lagi ke dalam mulut nya karena memang rasa nya yang benar benar berbeda pun akhir nya Vano bertanya
"Nahra" panggil nya
"Hmm" jawab Nahra singkat tampa menoleh
"Apa kau yang memasak makanan nya?" tanya Vano
Nahra mendengar itu mengadah kan pandangan nya ke arah Vano
"Iya, emang kenapa? apa masakan nya tak enak? jika tidak maaf kan aku" kata Nahra bertubi tubi
"Tumben kau memasak?" tanya Vano dan mengabai kan pertanyaan yang di lontar kan Nahra
"Bukan kah kau yang semalam mengata kan 'mulai besok kau harus memasak' apa kau lupa tuan alvano" ujar Nahra sinis
"Sayang sekali berarti bukan hanya umur mu yang sudah tua tetapi kau ini juga sudah pikun" sambung nya dengan tetapan mengejek
"Kauu" ucap nya dengan mengacung kan jari telunjuk nya karena sangat geram kepada Nahra sebab dari tadi wanita itu sudah membuat mood nya buruk saja
Nahra langsung menggigit jari yang tepat di depan wajah nya
"Jangn bising. Tak baik pagi pagi sudah bising apa lagi di depan makanan" ucap Nahra sedikit manaik kan nada suara nya
Vano sontak diam terpaku menatap Nahra
"kenapa kau menatap ku cepat lanjut kan makan mu" titah Nahra
Seperti sihir bagi Vano ucapan Nahra Vano pun menuruti ke mau'an sang istri seperti anak yang lagi takut kepada ibu nya sebab sedari tadi sang ibu nya mengomel pada nya
Nahra melihat Vano seperti orang bodoh pun cekiki kan dan pelayan pun yang melihat itu mati matian menahan tawa. Sebab tuan nya seperti anak yang takut kepada ibu nya jadi jika di bunga nggih nggih ae
seketika Vano sadar pun mendelik kan horor mata nya kepada Nahra
Next
Jangan lupa dukung author dengan cara like, comen, vote, tambahkan ke favorit and beri ranting
jempol mu semangat ku
Instagram : nahliratih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments