Menikahi Ceo
Bab 2
Karena merasa tak ada jawaban dari si pemilik kamar pun ia heran. Ia memberanikan kan diri untuk membuka pintu kamar tersebut. Ia mencari si pemilik kamar tapi tak menemukannya. Bik Inem pun panik langsung memberi tahu majikannya karna Nahra tidak ada di kamarnya
"Tuan, Tuan Non- Non Nahra ga ada di kamarnya Tuan" ucap bik Inem dengan tersengal-sengal
"Apa!" Ucapnya kaget
Wajah T. Malik pun memerah akibat menahan marah. Ia pun langsung memanggil pengawal yang menjaga rumahnya
"Pengawal!. Bagaimana bisa kalian sampai kecolongan ha" Bentak Tuan Malik
"Cepat kalian cari Anak itu. Apapun yang terjadi " Titah kepada pengawal
"baik tuan" Ucap pengawal tersebut. Membungkuk lalu langsung bergegas mencari Nahra
"Kemana kamu Nahra" Gumamnya memijit pelipis matanya karena pusing memikirkan Nahra
...
Sementara di tempat lain
Setelah iya melihat angkutan umum dia langsung menaiki angkutan umum itu. Beberapa menit kemudia dia sampai di depan gerbang kampus
"Pinggir pak" titah Nahra kepada supir angkutan umum
Setelah turun ia bergegas ke ruang kelas nya. Sebelum sampai ia di hadang dua orang wanita
"Nahra (Nahra)" Ucap kedua orang tersebut bersamaan
"Siska, Olive Gua kangen banget lo berdua" Nahra langsung menghambur ke pelukan dua orang itu
Ya dua orang itu adalah sahabat baik Nahra
Siska dan Olive pun membalas pelukan Nara dan berkata
"Gue juga kangen banget lo Nah" Ucap siska
"Lo kemana aja dua hari ga ngampus?" Tanya Olive setelah melepas pelukan
"Gu-gue ada urusan.." Jawab Nahra gugup
"Lebih kita ke kelas yuk"Ajaknya untuk mengalihkan pembicaraan, karna Nahra tau sahabat itu bakal nanya sampe ke akar-akarnya
"Yuk (Yuk)" Ujar mereka bersamaan
...
Setelah selesai ngampus
"Gue laper nih, Kita makan dulu yuk?" Sjak Olive
"Boleh kebetulan gua juga laper hehe.. Kalo lo gimana Nah?" Ujar Siska
"Gue ngikut" Jawab Nahra
"Oke deh kuy" Ucap Olive bersemangat
Setelah selesai makan mereka pun berpisah untuk pulang ke rumah masing-masing dan tinggallah Nahra sendirian
"Mana nih lama banget angkutan umumya. Mana sepi banget malahan" ucap Nahra dalam hati
Selang brapa menit kemudian dateng mobil sedan hitam berhenti di depan Nahra
"emmpptt.. empptt" Nahra mencoba berontak. Namun tenaga Nahra kalah. Sebelum pingsan Nahra mencoba melihat orang tersebut namun naas dia tidak sadar duluan akibat di obat bius yang di berikan kepadanya
...
Nahra pun terbangun
"Ughh.." Lenguh Nahra
"Dimana aku"Gumamya
Dia pun mencoba mengembalikan kesadarannya
"seperti nya aku di..."Dia tak sanggup melanjutkan kata-katanya dan cairan bening pun sudah membasahi pipi mulusnya
Ya, Menculiknya adalah om nya yaitu Tuan Malik. Om nya berhasil membawa pulang ke rumah
Dia berjalan menuju pintu kamar dan mencoba membuka pintu kamar tapi naas pintu itu sudah terkunci dari luar
"Tolong... tolong... hiks jika ada orang yang di luar tolong bukain pintunya hiks hiks" Dia meraung dan jika ada yang mendengar nya pilu ikut sedih merasakan apa yang di rasakan gadis tersebut dan dia sendiri tidak tau atas dasar apa Om nya menjodohkan dirinya
Ia merosot ke lantai bersenderan dengan daun pintu meratapi nasibnya
"Ya Allah jika ini takdir ku aku akan ikhlas menjamin nya. Berilah kekuatan pada hati ku Ya Allah agar aku mampu menghadapinya dengan tegar"Doa Nahra dalam hati
Krekkk
Nahra mendengar seseorang membuka pintu kamar pun langsung mendongak untuk melihat siapa yang datang
Pintu kamar pun terbuka kemudia wanita paruh baya masuk ke dalam kamar membawa nampan berisi makanan
"Permisi non... ini bibi bawain makanan buat non. Di makan ya non" Pinta bik Inem kepada Nahra
"Terima kasih bi" ucap Nahra
"Sama sama non, ini sudah menjadi tugas bibi" balas bik Inem
"Kalo gitu bibi pamit dulu ya non masih ada kerjaan yang harus bibi kerjakan. Jangan lupa di makan" lanjut bik Inem dan memberi titah kepada Nahra untuk memakan makanan yang di bawa nya
Saat ini Nahra sudah pasra tentang akan perjodohan nya dan ia menjalaninya dengan ikhlas
...
Malam pun tiba
Di meja makan sudah berkumpul Tuan Malik, istri, serta anak-anak nya
"Bik, bik Inem"panggil tuan Malik kepada asisten rumah tangga nya
Mendengar suara memanggil diri nya wanita paruh baya itu pun langsung bergegas menghampiri orang itu
"Iya tuan. Ada yang bisa saya bantu" ucap bik Inem sambil membungkukkan badan sedikit lalu tersenyum kepada tuan Malik setelah memasuki area itu
"Apakah sudah bibi antarkan makan malam untuk anak itu?"tanya nya kepada wanita itu
"Sudah tuan. Semua sesuai dengan apa yang anda perintahkan "jawab nya
"Setelah ini suruh dia menemui ku karna ada hal penting yang harus aku bicarakan"perintah tuan malik kepada bio Inem
"Baik tuan"jawab nya
"Sekarang kamu boleh pergi" ucap tuan malik
"Kalau begitu saya undur diri. Selamat malam Tuan"ucap bi Inem dan hanya di balas anggukan oleh tuan malik
...
Tempat di ruang kluarga
"Kamu harus menerima perjodohan ini Nahra" ucapnya tegas kepada Nahra
Nahra pun diam tak bergeming jari tangannya meremas satu sama lain dan kepala tertunduk ke bawah
Kerena melihat Nahra sama sekali tak bergeming pun Tuan Malik pun
"Nahra kamu jawab omongan saya, jangan diam saja!" ucapnya sambil meninggikan suaranya nafasnya memburu pertanda ia menahan emosinya
Berena sudah mendengar ucapan Om nya badannya menggeletar karena takut dengan om nya
"Ba-baik lah om Nahra akan menerimanya "balas nya terbata- bata karena masih takut
Raut wajahnya pun seketika berubah mendengar jawaban yang kluar dari bibir mungil gadis itu
"Hahah gitu dong kalo begitukan tidak perlu pake acara kabur segala membuang waktu saja untuk mencari mu" ucap tuan Malik dengan raut sumringah karena merasa puas dan menang senyum pun tak luntur yang terukir di bibirnya
"Sebaiknya kau ke kamar tidur siapkan tenaga untuk besok karna besok kau akan menikah" ucap tuan malik
"Hah! ap-apa tidak terlalu cepat paman"ucapnya terbata- bata karena terkejut
Seketika raut wajah tuan Malik pun berubah pias setelah mendengar pertanyakan itu
"tidak!" balas nya tegas dengan wajah dingin
"Baiklah paman terserah paman saja"jawab Nahra lesu
Nahra pun berjalan lesuh dan gontai menaiki tangga menuju kamarnya
"HUHH!"ia menghela nafas kasar
di pikirannya pun masih terbenak setelah menikah apa yang harus iya lakukan dan apa kah suaminya nantu memperlakukannya dengan baik serta lembut atau kasar
"Semangat Nahra kamu harus kuat gak boleh nyerah " ucapnya dalam hati sambil menyemangati dirinya
Kini sudah tengah malam tetapi gadis satu ini belum jugak mengantuk. Matanya masih terlihat enggan untuk terpajam
Next
Jangan lupa like comen and vote agar author lebih smangat lagi buat up
Instagram: nahliratih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Indra Gunawan
🙂
2021-08-08
1