Pukul 10.00 pagi, Aqeela sudah berada di lokasi dimana mereka janji ketemuan.
Aqeela mengenakan celana kain dan kaos hitam berkerudung biru laut. Terlihat sangat kontras dengan wajah ayunya.
Sengaja Aqeela mengenakan hitam, biar kalo kotor gak keliatan. Kan niatnya mau duel. Bukan Jalan-jalan.
"Qeee..." Seseorang dari jendela Mobil jeep hitam memanggilnya.
"Kak Wawan."
Aqeela segera naik ke dalam jeep yang sudah dibuka pintu depannya sama Wawan.
Desta nampak di jok kemudi, Wawan dan Ronald di jok belakang. Dan Aqeela mau tak mau harus ikhlas di jok depan di samping Desta.
"Kak sejak kapan kalian musuhan sama Doni?" Tiba-tiba Aqeela bertanya karena penasaran aja.
"Sejak SMP." Sahut Wawan
"What." Aqeela mendelik
"Udah gak usah kaget gitu." Kata Desta dari kemudi
"Mereka kok yang mulai. Pas itu kita gal sengaja numpahin minumannya Doni di night club. Eh, dia gak terima. Akhirnya sampai sekarang kita musuhan. Untung aja pas SMA gak satu sekolahan. Coba kalo dia juga masuk SMA Nusantara...." Ronald gak jadi ngelnjutin udah di potong ama Aqeela.
"Tambah seru deh kayaknya..." suara Aqeela kali ini bener-bener bikin ketiganya ngakak...
"Anjirr... "
"Sepertinya itu, Doni deh Des..." Wawan menunjuk ke sebuah arah.
Obrolan mereka dengan topik Doni terhebat sejenak. Padahal Aqeela mempunyai segunung pertanyaan.
Tapi sepertinya saat ini hanya bisa dikeep. Suatu saat ia akan menanyakan diwaktu yang tepat.
"Bener dan sesuatu prediksi mereka menuju gedung tua itu." Kata Ronald.
"Kalian sudah siap." Komando Desta.
"Siap.." Sahut kompak ketiganya.
"Kita bikin kapok Doni kali ini. aku udah capek juga ngeladenin dia." Sahut Desta.
"Sepertinya Vian juga sudah siap." Kata Desta menunjukkan pesan Vian ke smartphonenya.
****
Turun dari Jeep, mereka atur posisi seperti plain kemarin.
Dan benar Doni kali ini membawa banyak orang. Sesuai prediksi Desta.
Melihat kehadiran Desta yang hanya berempat membuat mereka semakin yakin. Desta akan menyerah.
Doni sudah lama menginginkan kemenangan telak atas Desta. Karena itu dia terus ngejar Geng Desta.
Dendamnya sudah diubun-ubun. Doni sudah dikuasai kesumat.
Doni tertawa cukup keras...
"Besar juga nyali kalian hanya datang berempat." Tantang Doni.
Mungkin Doni sedikit curang, tiba-tiba saja langsung menyerang Desta dan kawan-kawannya.
Untung saja, ke empatnya sudah bikin strategi dari awal. Jadi gak kaget-kaget banget.
Dan sesuai prediksi... mereka kalah jumlah...
Desta, Ronald, Wawan dan Desta mulai kuwalagan menghadapi Doni dan teman-temannya.
Dan dalam kondisi terjepit, Vian dan kawan-kawannya keluar dari persembunyiannya.
Melihat kondisi itu, Doni tercengang. Kaget.
Jumlahnya tak main-main dua kali lipat jumlah seluruh teman-temannya.
*****
Aqeela segera menghabiskan air mineral kemasan 600 ml di depannya hanya dengan sekali glek.
"Ya Ampun Qee..." Wawan sampai tertegun.
"Haus banget Kak...." Sahut Aqeela
"Bayangin 2 jam Kak. Dua Jam Aqeela gak minum sama sekali. Padahal kalo tanding kita masih bisa minum." Sambung Aqeela dengan wajah tanpa dosanya yang bikin para cowok disitu gemes banget.
"Hei... muka tuh dikondisikan..." Kata Desta kesel melihat Aqeela yang jadi pusat perhatian.
"Emang mukaku kenapa, Kak?" Aqeela menepuk-nepuk mukanya.
"Hadeeeww..." Desta seperti mulai putus asa melihat Aqeela yang gak nyadar dirinya jadi pusat perhatian.
Desta kembali memegang jantungnya. Degupnya kembali cepat.
Untunglah...
kriyuuk... kriyuuk..
terdengar ada suara, "Kak, Aqeela laper..."
Sontak seisi gedung tua ketawa ngakak
****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 193 Episodes
Comments
Husna mumtaza
cewek keren
2020-06-06
4