Aqeela gadis empat belas tahun itu, udah satu setengah tahun ini belajar di sebuah pesantren di Kediri. Sebenarnya belajar di pesantren bukanlah keinginannya, melainkan keinginan ayahnya. Ayah aqeela, Bapak Syarief Abdillah yang saat itu begitu takut jika putri kesayangannya itu terlalu bebas dalam bergaul. Sehingga atas inisiatifnya beliau mendaftarkan Aqeela ke pesantren.
Dan sejak awal tinggal di pesantren hingga saat ini Aqeela belum bisa ikhlas menerima sepenuhnya. Ia masih sering mengeluh. Selalu aja ada yang dikeluhkannya. Mulai dari terbatasnya cara berkomunikasi,susahnya mencari informasi , berita hingga capek.
Memang tidak disangkal tinggal di pesantren tidaklah sama dengan tinggal di rumah sendiri. Setiap hari setiap jam setiap menit bahkan setiap detik harus patuh dengan jadwal yang telah disiapkan pimpinan pesantren. Nonton televisi paling hanya boleh setiap satu minggu sekali. Keluar untuk belanja keperluan juga diizinkan setiap satu minggu sekali. Apalagi telepon seluler, tak ada ruang yang mengizinkan santri membawanya. Padahal di rumah, Aqeela bisa setiap saat dan setiap waktu keluar rumah dan nonton televisi bahkan ponsel terbarupun tersedia. Tanpa ada larangan dari mana dan siapapun. Paling hanya kalau dirinya terlambat pulang ibu atau ayah yang akan menegurnya.
***
Ternyata Aqeela keluar kamarnya. Ia cuman ganti kostum. Dikenakannya celana hitam kesayangannya dipadu dengan kaos kuning motif polkadot hitam lengan panjang ditambah kerudung kuning senada dengan warna kaos yang dikenakannya.
“ Ibu, ayah, Qeela keluar sebentar ya.” Pamit Aqeela pada orang tuanya.
“ Mau kemana, Qeel?” Tanya ibu
“ Ikut latihan karate sebentar. Udah lama Aqeela ndak latihan. Kaku banget rasanya badan Aqeela.” Jawab Aqeela
“ cepat pulang, ya. Abis sholat magrib nanti ayah, ibu ingin menyampaikan sesuatu.” Kata Ayah.
“ Oke. Assalamu’alaikum.” Pamit Aqeela sambil mencium tangan ayah ibunya dan bergegas keluar.
Mungkin ini juga salah satu alasan Aqeela tidak betah di Pesantren. Di sana belum ada karate untuk santri perempuan.
Dan satu lagi kelebihan Aqeela, sengambek-ngambeknya kalo mau keluar rumah tetap minta izin sama oran tua.
***
Aqeela memang tidak lama. Selalu menepati janji. Karakter yang memang sudah terbentuk sejak sebelum masuk pesantren. meskipun anak tunggal bukan berarti semau gue. Janji tetap harus ditepati.
Tepat setengah enam dia udah nongol lagi dirumah.
Setelah sholat maghrib, seperti yang dijanjikan Ayah dan Ibunya. Mereka mengajak Aqeela membicarakan kegalauan hatinya.
“Qee, ayah ama Ibu udah diskusi tentang keinginanmu.” Ibu menarik napas sebentar. Ayah dan Aqeela mendengarkan dengan tenang.
“Qee, Insya allah kita tidak akan menyurutkan keinginan kamu. Tapi, kamu juga harus janji memenuhi keinginan kami dengan baik.” Lanjut ibu.
“Insya Allah Ibu.” Jawab Aqeela, meskipun sebenarnya pernyataan ibu tidak harus perlu dijawab.
“Qee, Ayah dan Ibu akan segera membawa kamu pulang lagi ke Surabaya tapi dengan syarat…..”
“Kok pake syarat?” Potong Aqeela dengan cepat sebelum Ibu menyelsesaikan ucapannya.
“ Ya supaya kamu lebih semangat belajarnya. Dengerin ya. Ibu dan ayah akan segera menjemput kamu asalkan kamu juga segera menghatamkan pelajaran Al-Qur’an kamu di pesantren.” Lanjut ibu
“ Enggak itu aja. Sekolah diniyah juga harus kamu selesaikan dengan cepat. Semakin cepat kamu selesai semakin cepat juga Ayah dan Ibu menjemput kamu dari Pesantren.” Ayah menambahkan ucapan ibu.
“Enggak bias ditawar nee, Yah?” aqeela mencoba menawar permintaan ayahnya.
“enggak, enggak ada. Gimana?deal?” kata ayah.
“Oke. Deal.” Sahut Aqeela dengan sedikit terpaksa.
Dua hari kemudian Aqeela udah berada kembali di Pesantren. Kali ini ia berjanji tidak akan mengeluh lagi. Demi segera pulang ke Surabaya dan janjinya kepada orang tua. Semakin cepat ia menyelsaikan pelajaran di pesantren maka akan semakin cepat pula ia pulang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 193 Episodes
Comments
🌺@Asiihh_2995🌹😊
bissmillah ya qeela
2021-03-24
2
Ajengayu Cantika
bru mulai baca,,seru kyk nya
2021-02-02
1
Wulandari
baca yg ke 2x nih kak author..
ceritanya ngga bosenin...
2020-12-10
4