Pertemuan Pertama

Tepat pukul 11.30, seluruh siswi SMA Nusantara udah berkumpul di musholla mengikuti kegiatan keagamaan khusus putri. Karena anggota semuanya cewek.

Sedangkan siswa putra menunaikan ibadah sholat Jum'at di masjid.

"Assalamu'alaikum..."

"Wa'alaikum salam warohmatullohi wabarokatuh." Jawab semua siswi kompak

"Perkenalkan ini Aqeela. Mulai hari ini Aqeela akan bantu Ustadzah di kegiatan tambahan mengaji hari Jum'at."

Ketika Ustadzah Dewi memperkenalkan seseorang yang akan menjadi asisstennya hampir seluruh anak terbelalak, karena hampir tidak percaya cewek cantik disebelah ustadzah adalah Aqeela rekan mereka sendiri.

"Beneran itu Aqeela?" Kata seorang siswi.

Namun mereka udah gak meragukan kemampuan Aqeela dalam keagamaan. She is the best gitu nurut mereka.

"Selamat datang Aqeela..." Seru seorang cewek lainnya lagi.

Anggota kelas mengaji tambahan tidak banyak hanya sekitar dua puluh orang. Dam itupun semua atas kesadaran sendiri tidak ada unsur paksaan dari sekolah.

Namun tetap saja Ustadzah Dewi selalu kewalahan karena setiap anak mempunya kemampuan yang berbeda. Bahkan ada yang belajar dari nol.

Alasan itulah yang akhirnya membawa Aqeela menjadi asisten Ustadzah Dewi. Karena Ustadzah Dewi benar-benar membutuhkan partner.

Di kelas itu, Ustadzah Dewi membagi dua kelompok. Satu kelompok Bersama dirinya. Satu kelompok lagi bersama Aqeela.

Ustadzah Dewi hari ini begitu bahagia. Karena ada Aqeela yang membantunya.

Jum’at pertama berjalan sukses.

****

Selepas kegiatan tambahan kerohanian islam dan sholat jum'at...

Aqeela kembali ke kelasnya...

"Aqeela...." Panggil seseorang

Aqeela menoleh..

"Kak Desta..." Sahut Aqeela.

"Kamu cantik banget pake baju panjang kayak gitu..." Kalo saja mereka gak pernah musuhan mungkin muka Aqeela sudah memerah karena malu. Tapi karena sejarah Aqeela dan Desta pernah bermusuhan jadi gak ada wajah-wajah berbinar di muka Aqeela.

Yang ada Aqeela, malah ketawa dengan kerasnya dengan wajah datar dan dibuat senatural mungkin.

" Kak, gak salah neee muji-mujinya."

"Ato kamu lebih seneng kita musuhan kayak kemarin... " Kata Desta dengan senyum devilnya.

Sejujurnya Aqeela lebih suka dengan Desta akhir-akhir ini yang gak jahil. Daripada mereka pas bermusuhan.

"Terserah Kakak saja..., tapi next kalo anak SMA Cakrawala ngajak duel lagi gak usah manggil Qee lagi." Balas Aqeela.

"Cantik-cantik gak baik kalo suka ngancem... Ntar malah tambah manis... " Bisik Desta dengan sengaja ngedeketin mukanya ke telinga Aqeela.

Membuat Aqeela kaget.

"Oh ya... jangan lupa ntar pulang sekolah kita tunggu di halaman belakang ya... Ada yang harus kita diskusikan. Ini ada kaitannya sama anak SMA Cakrawala." Lanjut Desta sambil ngeluyur pergi.

Gak ngasih kesempatan Aqeela untuk menjawab.

Aqeela hanya melengos panjang sambil kembali ke kelasnya.

****

Aqeela mengeluarkan smartphone nya. Ia mengabari ayahnya kalau hari ini pulang telat ada teman yang harus dibantu. Begitu alasan Aqeela.

Ya... siapa lagi kalau bukan karena Desta N the gank...

semenjak kejadian minggu lalu, memang Desta dan Aqeela berkomunikasi lebih intens namun bukan lagi sebagai musuh. Lebih tepatnya sekarang Aqeela malah jadi komplotan Desta.