Akhirnya Aqeela mendapat restu masuk SMA yang diinginkannya. walaupun awalnya dengan pertentangan yang panjang. Karena SMA ini jaraknya lumayan jauh dari rumah Aqeela.
Tapi Aqeela ngotot minta sekolah di sana. Bukan tanpa sebab atau alasan.
Alasan utama Aqeela meminta sekolah yang agak jauh dari rumahnya karena Aqeela tidak mau ketemu musuh-musuh lamanya waktu zaman SD dulu. Males buanget liat muka mereka. Bukan berarti Aqeela dendam hanya saja musuh-musuhnya dan teman-teman SD nya tau kalau Aqeela melanjutkan ke Pesantren. Padahal ia berencana melepas semua atribut pesantrannya.
Aqeela ingin jadi siswa biasa tanpa ada yang mengenalnya.
Tentunya alasan ini tidak di sampaikan ke ayah atau ibunya. Aqeela hanya mengatakan bahwa SMA pilihan adalah SMA favorit jadi rebutan di Surabaya. ( dasar bandel buanget ya... termasuk bo'ong gak sih kayak gini, haa haaa )
Hari ini hari pertama Aqeela di SMU Nusantara.
Diawal belanja seragam Aqeela sudah membeli seragam dengan model tanoa kerudung.
Dia mengenakan atasan putih lengan pendek rok abu-abu setinggi lutut rambutnya yang hitam tebal sebahu dibiarkan terurai dengan jepit warna pink agak terlihat lebih berwarna kata Aqeela tanpa kerudung menutupnya.
Aqeela benar-benar melepas semua atribut pesantrennya.
Reaksi ayah sebetulnya sangat marah begitu melihat penampilan Aqeela. Namun ibu lagi-lagi berhasil menenangkannya. Ya, ibulah yang selalu jadi pahlawannya.
Hari pertama sampai ketiga adalah Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah. Kegiatannya buanyak banget. sampek sore.
Belum lagi senior yang suka nyuruh-nyuruh bawa dan pakai yang aneh-aneh.
Pulang sekolah, bawaannya ngomel melulu. Ibu sama Mbak Nur sampai jengkel tiap sore harus dengerin Omelan Aqeela yang gak lebih seperti cerita bersambung. haa haa haa...
pengen di omelin balik pasti ujung-ujungnya ribut. Di marahin juga nanti malah ngambek. jadi Ibu sama Mbak Nur hanya senyumin aja.
Tiga hari serasa seratus tahun, haa haa haa nyebelin buanget nurut Aqeela. Uji nyali sama kakak senior yang songongnya tujuh turunan. nurut Aqeela.
Udah pagi-pagi harus nyampe dan ndengerin ceramah guru-guru. Dengan masing-masing dua sesi.
Siangnya, para seniornya yang tampil dengan tampang yang di galak-galakin sok jaga imej pula.
Kegiatan baris berbaris selalu ada. untuk mengajarkan kedisplinan begitu kata guru\-guru dan seniornya.
Dan semua itu gak ngefek buat Aqeela, sikap disiplin itu dibangun dari rumah. Di sekolah semua diajarkan kedisiplinan tapi jika di rumah orang tua tidak pernah mau tau. Bagaimana bias berubah. Nurut Aqeela.
Tapi toh tetap harus dijalanin karena masih dalam rangkain MPLS.
***
Sebulan kemudian….
Agenda sekolah bertepatan dengan bulan Ramadhan. Sehingga pihak sekolah melanjutkan kegiatan sekolah dengan Safari Ramadhan.
Dan sebetulnya dengan enggan Aqeela mengikutinya. Tapi karena ada perintah wajib. Mau gak mau Aqeela berangkat.
Hari pertama Safari Ramadhan. \( Agenda sekolah terjadwal Sepuluh hari \)
Pukul setengah sebelas sambil menunggu azan dhuhur, ada semacam tadarus di aula sekolah.
Kali ini Aqeela memilih duduk di pojok. Hingga tak tahan menahan kantuk iapun tertidur. Namun ia tak bisa nyenyak setiap kali ndengerin teman-temannya mengaji.
Aqeela mendengar banyak dari mereka yang belum fasih bahkan banyak melakukan kesalahan dalam membaca Al-qur’an. Sehingga Ustad dan seorang Ustazah yang gak diketahui namanya ( padahal tadi udah kenalan ) seringkali membetulkan bacaannya.
Hingga tiba giliran seorang cowok mengaji, namun Ustaz gak kedengeran membetulkan bacaan-bacaannya padahal gak ada yang bener. Lama-lama iapun jengah dan tak tahan.
“ Hoii, sapa sih yang ngaji ini. Udah suaranya gak enak , bacaannya salah semua. Yang bener dong kalo ngaji. Jangan ngaco gitu. Ustad benerin dong!” Aqeela berteriak dari pojok aula.
Semua pada kaget termasuk yang ditegur. Ustad, dan guru\-guru yang lain. Dan yang ngerasa ditegur ternyata gak terima.
Secara ternyata yang lagi ngaji itu sang pentolan sekolah yang terkenal arogan.
Segera ia balas dengan teriak juga. “ Hoi, kalo lo emang ngerasa pinter maju sini baca yang keras.”
Ustad Zainal hanya mampu mengelus dada. " Waduh.. auranya aura aura surem neee..." Kata hati beliau
“ udah kalian masih puasa kan. Gak usah ribut. Sini kamu!” Ustad Zainal memanggil Aqeela.
Dengan agak males didatanginya Ustad Zainal. “coba sekarang kamu yang baca. Kamu gantiin Desta.” Pinta Ustad zainal. Ternyata cowok itu namanya Desta.
“iya Ustad tapi izinkan saya ambil wudlu dulu.” Kata Aqeela. Ustad Zainal menggangguk.
Selesai wudlu, Aqeela segera menyelesaikan bacaan Desta sang “penguasa“ sekolah.
Ketika awal membaca basmalah aja penghuni aula itu udah merasakan hawa lain, kesejukan suara Aqeela. Mereka benar-benar terhanyut mendengar suara renyah Aqeela.
Desta yang mendengar suara Aqeela mengaji juga ikut terhanyut. Membuatnya benar-benar penasaran siapa sebenarnya nee cewek.
“udah Ustad udah hampir separuh satu surat ini. Tolong dilanjutkan yang lain.” Pinta Aqeela diakhir mengajinya. Tepuk tangan menggema di aula.
“Ustad, biar dia aja yang ngaji Ustad. Suaranya suejuuk Ustad. Bikin hati tenang. Kalo yang lain entar kabur semua.” Ujar seorang temannya yang tidak diketahui namanya.
“Betul Ustad. Kita ndengerin aja." Sahut yang lain lagi.
“ ya, nanti kita bicarakan. Nama kamu tadi siapa?” Ups, ternyata sampai satu surat dibaca belum ada yang tau namanya.
“Aqeela.” Jawab Aqeela singkat.
****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 193 Episodes
Download
Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Comments
Afrian'k Syah
muantaff
2021-12-24
0
AdeOpie
pulang nyantri pas pindah sekolah lepas hijab pakai rok di atas lutut boleh ngga harus sok alim sebadung'nya anak kalau pulang nyatri pasti masih ada nempel hijab di kepala biarpun ngga identik dengan sebutan cewe berhijab, tapi emang balik ke diri sendiri sih
2021-06-25
0
Nanda Lelo
gahar juga si aqeela
2020-09-28
2