“Hallo” sapa Desta.
Melihat Id pemanggil Desta gak mungkin mengabaikan.
Ustaz Zainal.
"Assalamu'alaikum.." Sapa Desta
"Wa'alaikum salam..." Jawab suara di seberang line telpon Desta
“ Des, kamu tadi berantem ama Aqeela ya?” Ustadz Zainal Menegur Desta.
“enggak ustaz. Suerr deh aku gak berantem. Kalo gak percaya. Bentar aku samperin dia dulu.” Tolak Desta.
Entah darimana Ustaz Zainal tahu, Desta abis ngajak Aqeela duel dengan anak SMA Cakrawala.
Desta berlari ke arah mobil Aqeela. Namun gak langsung nyamperin Aqeela, ia malah kearah Pak Syarif ayah Aqeela.
“sore, Om.” Sapa Desta
“ Sore. Kenapa? Aqeela gangguin kamu ya. Pasti dia abis berantem lagi.?" Kata Ayah Aqeela
“enggak kok, Om. Ini Aqeela di cari ama Ustaz Zainal.” Desta sedikit berbohong. Karena pelototan aqeela di sebelah Ayahnya.
“Aqeela, kamu pasti bikin ulah!” ayahnya melotot
“Enggak ayah.” Kata Aqeela sambil tangannya bergerak-gerak kayak dada menandakan ia tidak bikin ulah.
“ diterima aja dulu, Om. Ini !” desta memberikan smartphonenya dengan santun ke ayah Aqeela.
“Ustaz Zainal ini kenapa pake nelpon kak Desta sih.” Gerutu Aqeela dalam hati.
Aqeela dan Desta memperhatikan pembicaraan Ustaz Zainal ama Pak syarif yang kelihatannya serius.
Berkali-kali Pak Syarief menjawab iya iya. Dan terima kasih sambil tersenyum. Dikembalikannya ponsel Desta.
“Makasih ya, nak. Nama kamu siapa?”
“Desta, Om.” Jawab Desta
“ Om, boleh minta nomernya Ustaz Zainal?”
“Boleh.” Desta menyebutkan beberapa digit angka, Pak syarief menyimpannya di ponsel.
“Okey makasih ya, Desta. Om ama Aqeela pulang duluan ya. Maaf ya, kalo Aqeela suka gangguin.”
“ iya, Om.” Jawab Desta. Sebenarnya ia bingung juga. Kok, ayah Aqeela minta maaf ke dia. Emang Aqeela kenapa? Tapi ya udahlah Desta gak pengen mikirin bikin kepo entar.
****
Ayah hanya ngedrop Aqeela sampe rumah, beliau langsung balik ke kantor karena masih ada janji sama seorang klien lagi.
“Qee, nanti malam ayah akan ngobrol ama kamu. Tolong jelaskan apa yang baru saja terjadi antara kamu dan teman kamu tadi juga tentang Ustad Zainal.” Kata Ayah sebelum beliau memacu mobilnya.
“ iya Ayah. Okay.” Jawab Aqeela tanpa ada penolakan sedikitpun. Karena dia ngerasa tidak ngelakuin kesalahan apapun.
Aqeela kembali pasrah.
Entah apa yang akan dikatakan Ayahnya. Aqeela hanya menduga ini pasti berhubungan dengan telpon dari Ustadz Zainal tadi sore.
"Assalamu'alaikum..."
"Wa'alaikum salam..Eh, tumben nee anak ibu pulang-pulang cemberut kayak gini." Tegur ibu begitu Aqeela masuk ke dalam rumah.
"Eeh..., tunggu deh sebentar..kok pulang sekolah pake kaos gini. Jangan-jangan abis adu jotos lagi.." Ibu curiga.
Aqeela hanya menunduk diam. Tak berani menatap ibu.
"Kali ini sama siapa lagi?" Tanya Ibu.
Aqeela masih terdiam. Sebetulnya dia bingung juga mau ngomong apa ke ibu.
Masa aku harus ngomong, kalo abis bantu tawuran anak kelas dua belas. Tawuran sama anak SMA Cakrawala.
Haduuh....
"Qee..., ibu tanya sekali lagu. Kali ini sama siapa?" Ulang Ibu lebih lembut.
Aqeela masih belum bergeming.
"Percaya deh sama ibu. Ibu janji gak akan cerita ke ayah. Ini hanya kita berdua yang tahu." Bisik ibu pelan.
Membuat Aqeela mengangkat kepalanya. Menatap ibu lekat-lekat.
"Ibu janji..." kali ini ibu mengangkat jari tengah dan jari manisnya membentuk huruf V.
"Sama anak SMA Cakrawala."
"Maksud kamu, tawuran???"
🤦🏻🤦🏻🤦🏻🤦🏻🤦🏻
Gimana tuh syok banget kan ibu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 193 Episodes
Comments
Mada Clara
hehehe. . ini kuk aq banget ya. anak jilbaber,aktifis rohis. . . yg sering kena kasus ama bk. hadew. ngingetin masa2 sma
2020-09-06
3