Seperti biasanya Leon mengantarkan Jesselyn hingga halte. Pagi ini cuaca begitu mendung yang walaupun sudah pukul setengah tujuh namun suasana kota cukup gelap, hanya cahaya dari lampu mobil dan sepeda motor yang lalu lalang dijalanan yang menyinari.
Jesselyn yang duduk diboncengan Leon tanpa sadar menggeliat kedinginan, dia lupa membawa sweather yang ia letakkan di sofa tadi dan alhasil ia harus menahan hempasan angin yang begitu dingin saat dimotor.
"Makasih kak" Jesselyn turun dari motor dengan langkah yang kaku karena kedinginan. Ia hanya dapat memeluk dirinya sendiri untuk sekedar memberikan rasa hangat walaupun tidak begitu mempan dan sesekali mengusap lengannya.
"Kamu kenapa?" tanya Leon datar
"Ngak kenapa-kenapa kok kak, cuman sedikit kedinginan aja habis naik motor tadi."
Leon memperhatikan Jesselyn melalui kaca helm yang dipakainya. Ia dapat melihat jelas Jesselyn yang kedinginan saat ini. Leon yang juga sudah rapi langsung saja melajukan sepeda motornya ke arah kampusnya.
"Salah sendiri sudah tahu cuaca lagi dingin tapi bukannya pakai sweather, lagian siapa yang peduli bukan urusan gue," Leon berbicara seolah- olah orang yang dimaksud ada di depannya. Tiba-tiba ia memperhatikan jacket yang sedang ia kenakan.
"Bodoh amat bukan urusan gue," gumamnya lagi dan terus saja melajukan motornya ke kampus.
Di halte Jesselyn masih menunggu bus dengan mendekap tubuhnya sendiri, mungkin karena cuaca, bus yang akan ia tumpangi pun cukup lama datangnya. Jesselyn berdecak kesal tatkala bus yang ia tunggu belum juga datang saat sudah hampir pukul tujuh pagi.
Tit...tit...
Bunyi klakson sebuah sepeda motor di depannya mengalihkan perhatiannya.
Tak ada respon yang ia berikan karena berpikiran mungkin bunyi klakson itu bukan untuknya.
Tit...tit...
Lagi sang empunya motor menekan klakson sepeda motornya.
"Mau sekolah ngak? Buruan kalau ngak mau telat lagi," ucap sang pemilik suara sambil membuka helmnya.
"Leo?"
"Buruan kalau ngak mau telat, itupun kalau kamu mau naik motor sih," tawar Leo pada Jesselyn.
"Mau!" jawab Jesselyn dengan cepat dan menghampiri Leo.
"Pakai ini" menyerahkan sebuah helm berwarna biru pada Jesselyn.
"Makasih ya Leo ? Jangan ngebut bawa motornya ya, anginnya dingin banget soalnya."
Saat Jesselyn hendak menaiki motor tiba- tiba Leo membuka Jaket yang ia pakai dan memberikannya pada Jesselyn.
"Pakai ini biar ngak kedinginan" ucap Leo menyerahkan jaketnya.
Jesselyn menerimanya dengan senyuman dan memakainya.
Tak banyak yang mereka ucapkan sepanjang perjalanan menuju sekolah tapi yang pasti kini Jesselyn tidak lagi kedinginan berkat jaketnya Leo.
Di kampus Leon merasa kesal karena dosen yang masuk hari ini tidak datang. Ia kesal karena tidak membaca pesan grup di HPnya yang memberitahukan ketidak hadiran sang dosen. Kalau Leon merasa kesal beda lagi dengan teman-teman satu ruangannya, mereka malah senang dapat bergosip ria bagi para gadis-gadis dan main game online di ponsel bagi para lelaki. Ya...walau pun ada beberapa lelaki yang juga ikutan bergosip ria dengan para gadis.
Setelah menghabiskan waktu selama dua jam dikantin kampus bersama Adit, Leo yang sudah merasa bosan memilih untuknya pulang begitu juga dengan Adit yang ingin ke bengkel memperbaiki sepeda motornya yang rusak.
Di rumah Leon menghabiskan waktunya dengan menonton TV di ruang tamu bersama mamanya.
Pukul setengah dua siang Leon yang kini sudah berada dikamarnya duduk di balkon kamarnya sambil meminim jus jeruk kesukaannya yang ia bawa dari bawah tadi. Sudah tiga hari ini ia tidur di lantai atas karena kamarnya yang semula dilantai bawah akan dicat ulang dan membutuhkan perbaikan dibeberapa bagian.
Dari balkon ia melihat Jesselyn yang pulang diantar seorang cowok dengan sebuah motor, melepaskan jaket dan memberikannya pada pria itu.
Leon tersenyum kecut dengan apa yang ia lihat.
"Siang tante" sapanya ramah yang kini sudah ia anggap sebagai ibu saat jauh dengan ibu kandungnya.
"Tumben pulangnya lebih cepat, emang ga macet dijalan sayang?"
"Ngak terlalu tante, Jesselyn ke kamar dulu ya tante mau ganti pakaian?"
"Oke sayang, jangan lupa makan siang ya tante juga mau istirahat dulu da capek dari tadi nonton," kata Lena yang sangat suka menonton sinetron.
Di tangga saat menuju kamarnya ia berpapasan dengan Leon yang akan turun. Ia mengurungkan niatnya untuk menyapa karena bahu sebelah kanannya sudah lebih dahulu ditubruk Leon dengan kuat dan hampir membuatnya terjatuh.
"Aw!" Jesselyn merasakan sakit dibagian bahu yang Leon tubruk namun Leon tidak memperdulikannya.
...Hai semuanya, jangan lupa untuk support cerita ini ya dengan memberikan like dan komentar yang membangun pastinya. ...
...Terimakasih...❤️❤️❤️❤️...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
Masih kupantau pergerakan Leon dan Leo😁
2022-09-03
0
Siapa Aku
pinjemin kek jaketnya
2022-08-20
0
Anonymous
main asal nubruk aja si leon, ada masalah apa lu bang
2022-08-05
0