Masih Kecil

Jesselyn memasuki kawasan perumahan keluarga Bagas dengan berjalan kaki seperti biasanya. Tak ada bus atau pun angkot yang lewat di kawasan tersebut karena merupakan salah satu kawasan elit meskipun bukan nomor satu.

Setelah turun dari angkot tadi, ia menyempatkan diri untuk mampir kesebuah minimarket untuk membeli es krim, bukan hanya karena kehausan tapi cacing-cacing di perutnya juga sudah demo karena sudah pukul dua siang. Jesselyn berjalan sambil memakan es krim vanila kesukaannya, ia merasa hari ini begitu lama berlalu.

Ketika ia menjilat es krim yang meleleh kejemarinya sebuah sepeda motor yang sangat ia kenal lewat dari sampingnya.

"Hmm...," Jesselyn menghela nafasnya tanpa berkata apa pun bahkan semakin memperlambat jalannya. Tanpa ia sadari kini sudah berada di depan pagar rumah keluarga Bagas dan telah menghabiskan es krimnya.

"Kamu sudah pulang juga nak?" tanya sang nyonya rumah dengan lembut.

"Sudah tante."

"Kamu pulang sekolah sama Leon juga?" tanya Lena karena Jesselyn dan Leon pulang hampir diwaktu yang sama.

"Ngak kok tan, Jesselyn pulang sendiri."

"Tadi kamu ngak telatkan diantar sekolah sama Leon?" tanya Lena lagi seperti sedang mengintrogasi.

"Ngak kok tante, Jesselyn ngak telat," jawab Jesselyn berbohong karena tidak enak jika nanti Lena mengadu pada Bagas yang berujung pertengkaran.

"Jesselyn ke kamar dulu ya tante, mau ganti baju," ia merasa seluruh tubuhnya lengket karena hari yang begitu panas.

"Nanti langsung makan siang ya nak, kamu pasti da laparkan? Tante juga mau istirahat," Lena mengingatkan agar tidak melewatkan makan siang. Ia tahu betul bahwa sekolah tempat Jesselyn belajar pasti sangat menguras tenaga dan pikiran si gadis manis tersebut.

"Iya tante," sembari mengganggukkan kepalanya.

Tak lama setelah berganti pakaian ia turun untuk makan siang. Rasa laparnya sudah berkurang berkat es krim yang ia beli tadi, tapi ia harus makan untuk menjaga kesehatannya.

"Coba kalau tadi ngak beli es krim pasti aku nambah makannya," batinnya.

"Kak...?"

Jesselyn terkejut saat Leon sudah duduk tepat di depannya lagi.

Leon yang sudah kelaparan hanya makan tanpa memperdulikan orang yang ada di depannya dan pergi setelah menghabiskan makanannya.

Jesselyn hanya memandangi punggung Leon saat berlalu meninggalkannya di meja makan.

"Hmm...." lagi Jesselyn menghela nafasnya.

Keesokan harinya saat hendak pergi sekolah ia masih menunggu Leon untuk mengantarkannya. Pastinya Leon mengantarnya tapi hanya sampai di halte saja.

Jesselyn tidak mengeluh karena setidaknya ia tidak telat lagi karena Leon mengantarnya lebih cepat tidak seperti saat pertama kali.

***

Sudah seminggu tetapi Lena tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Lena hanya tahu bahwa Leon mengantar Jesselyn sekolah setiap pagi dan ia melihatnya sendiri. Lena begitu senang melihat Jesselyn dan Leon bisa bersama.

"Makasih kak udah nganterin aku?" ucap Jesselyn saat turun dari motor.

"Hemm..." Leon memperhatikan Jesselyn tanpa membuka helmnya. Belum lagi ia pergi, bus yang akan ditupangi Jesselyn sudah datang.

"Kak, aku deluan ya," pamit Jesselyn walaupun ia tahu Leon tidak akan menggubrisnya.

Hari ini Leon akan langsung ke kampusnya karena ada mata kuliah pukul delapan pagi. Ia mengendarai motornya dengan kencang karena tidak ingin terlambat.

"Pagi bro, ngantin yok," ajak Adit yang merupakan sohib Leon.

"Ngak, udah sarapan tadi di rumah." ucap Leon tanpa melihat kearah lawan bicaranya itu.

"Ya elah bro, ditemenin boleh dong? Oke, oke?" pinta Adit yang sudah merangkul leher Leon.

Adit satu-satunya teman yang sangat mengenal dan mengerti Leon bahkan kebiasaan-kebiasaan Leon juga sudah ia pahami. Dan Adit satu-satunya orang yang tahu jika kini Adit sudah putus dengan Bella yang sudah ia pacari selama dua tahun.

"Bro, ntar kita ngerjain tugas kelompoknya di rumah lo aja ya?" menaik turunkan kedua alisnya.

"Terserah lo aja Dit, asal jangan rusuhin rumah gue,"melepaskan rangkulan tangan Adit dari lehernya.

"Ah, lo bisa aja bro paling gue pulangnya agak Lamaan dikit karena mau main PS dikamar lo,

Hahahaa..." Adit tertawa cekikikan mengingat kebiasaannya saat berada di rumah Leon.

Setelah jam kuliah selesai mereka menuju rumah Leon untuk mengerjakan tugas kelompok yang diberikan dosen beberapa hari lalu. Leon yang langsung tancap gas seketika membuat Adit yang duduk diboncengan merasa jantungan. Tak butuh lama bagi mereka untuk sampai di rumah Leon.

"Gila lo bro, hampir copot ni jantung,"

ucap Adit sambil turun dari boncengan.

"Baru juga segitu, gimana kalau gue boncengin lo waktu balapan?"

"Ogah! Emang lo masih ikut balapan? Ntar bokap lo tahu bisa di coret dari kartu keluarga lo, mau?" cerocos Adit menggelengkan kepalanya.

"Santai aja Dit, gue da berhenti balapan kok. Lagian nama gue juga kemungkinan bakal dicoret walau ngak ikut balapan."

"Emang kenapa bro?" tanya Adit penasaran.

"Udah ah masuk, malas bahasnya" Leon masuk dengan meninggalkan Adit yang masih penasaran akan perkataannya barusan.

"Yon, lo tadi lihat anak cewek pakai seragam sekolah dijalan ngak?" tanya Adit yang mengejar langkah Leon.

"Ngak. Kenapa emang?" tanya Leon yang kini gantian penasaran

"Masa sih, walau sekilas tapi itu anak kelihatan manis Yon dan kayaknya tinggal disekitar sini juga, pengen kenalan gue sama tu cewek. Siapa tau kan?" Adit tersenyum mengingat wajah perempuan yang ia lihat sewaktu memasuki kawasan tempat tinggal Leon.

"Dasar lo, anak SMA dan masih kecil juga."

"What??

Jadi lo kenal Yon? Tadi bilangnya ngak lihat tapi kok bisa tahu anak SMA?" membuat Adit penasaran.

"Kan lo sendiri yang bilang anak sekolah?" jawab Leon mencari alasan.

"Iya, tapi gue kan ngak bilang anak SMA?"

"Terserah lo ah gue ganti baju dulu. Lo santai aja kalau mau minum da tahu arah dapur kan?" Leon pergi untuk mengganti pakaiannya karena tidak ingin mendengar pertanyaan-pertanyaan Adit yang membuatnya merasa jengah.

...Hai semuanya, jangan lupa untuk support cerita ini ya dengan memberikan like dan komentar yang membangun pastinya. ...

...Terimakasih...❤️❤️❤️❤️...

Terpopuler

Comments

Hati-hati sama anak kecil leon

2022-09-02

0

Siapa Aku

Siapa Aku

aku juga suka ice cream vanilla

2022-08-20

0

Anonymous

Anonymous

hancurin aja dit kamar si Leon, berantakin sampai hancur

2022-08-05

0

lihat semua
Episodes
1 Visual
2 Ujian Akhir
3 Kriuk - Kriuk
4 Menghilang Tiba-Tiba
5 Seharusnya Jangan Menyuruh Dia
6 Diembat Orang
7 Saingan Petir
8 Kecanggungan
9 Sarapan Bersama
10 Perintah Bagas
11 Hanya Ingin Bahagia
12 Hukuman
13 Masih Kecil
14 Visual
15 Manis dan Imut
16 Dingin
17 Amarah
18 Merasa Lucu
19 Mimpi
20 Belajar Kelompok
21 Perusak Mood
22 Mimpi Yang Sama
23 Sebatas Teman
24 Hasil Yang Sama
25 Dua es krim Vanila
26 Menangis Dalam Selimut
27 Putri Malu
28 Bagus
29 Pemberian Lena
30 Selain Kata Maaf
31 Sebelas Tahun Yang Lalu
32 Tamu
33 Tidak...Tidak...
34 Disamping Kamar Kak Leon
35 Telor Mata Sapi
36 Bukan Anak Kecil Lagi
37 Sinetron Tayang Live
38 Jadi Arwah Penasaran
39 Jesselyn Anastasya
40 Malaikat Penolong
41 Tersulut Emosi
42 Tidak Ada Menarik-Menariknya
43 Geli
44 Mantunya Om Bagas
45 Tidak Sedekat Itu
46 Anakmu
47 Candu
48 Biasa Aja
49 Frustasi
50 Lahar Panas
51 Itu Punyaku
52 Merapi Aktif
53 Basah Kuyup
54 Bukan Pacaran
55 Pinjam Uang Kamu
56 Rubah Kecil Cantik
57 Bukan Drama Korea
58 Aku Gigit Kamu
59 Dasar Anak Nakal
60 Aku Ingatin Lagi
61 Tunangan?
62 Calon Menantu
63 Khawatir
64 Dijagain Leo
65 Aku Suka Kamu
66 Buka Mulutnya
67 Tapi Aku Suka Kak
68 Mawar Putih
69 Tapi Suka Kan?
70 Gadisku
71 Drakula
72 Awas Saja Nanti
73 Maha Karya
74 Tidak Akan Menyerah
75 Bertepuk Sebelah Tangan
76 Maaf
77 Berubah
78 Wisuda
79 Kamu Kenapa?
80 Balas Budi
81 Karena Tante Lena
82 Membuat Aku Risih
83 Jangan Seperti Ini
84 Tidak Jahat Tapi Misahin
85 Aku Kangen Kamu
86 Jorok
87 Gercep Dong Mas!
88 Jatah Penyemangat
89 Pengakuan Leo
90 Harum
91 Hampir Saja
92 Cemburu
93 Jangan Bilang
94 Gegana dan Meriang
95 Kenapa Kesini?
96 Hotel
97 Laki-Laki Egois dan Brengsek
98 Menjadi Pria Yang Baik Dan Layak
99 Jangan Sentuh Saya
100 Ini Aku
101 Menempel Seperti Cicak
102 Rahasia Para Pria
103 Dua Sudah Cukup
104 Bukan Laki-Laki Lebay
105 Memulai Dari Awal
106 Nadya Sudah Ngak Kuat
107 Menikah Saja
108 Panas Dingin
109 Will You Marry Me?
110 Rencana Pernikahan
111 Teman Terbaik
112 Perfect
113 Foto Prewedding
114 Perubahan Leo
115 Menyesal?
116 Leon...
117 Caranya mencintaiku
118 Aku Untuknya Dan Dia Untukku
119 I Want...
120 Dua Buah Pil
121 Hari H
122 Sebentar Saja
123 Tidak Sabaran
124 Malam Pengantin
125 Surga Dunia
126 Rubah Yang Satu Lagi
127 Orang Ketiga
128 Keturunan Pemaksa
129 Coba Saja Kalau Bisa
130 Makasih Sayang
131 Buka Dong Sayang
132 Penenang Hati Yang Pandai
133 Aku Jelek?
134 Bodoh
135 Drama Pagi
136 Cinta Jesselyn Dan Leon (END)
137 Pengumuman
138 Promo Novel Baru
139 Promo Novel Baru
Episodes

Updated 139 Episodes

1
Visual
2
Ujian Akhir
3
Kriuk - Kriuk
4
Menghilang Tiba-Tiba
5
Seharusnya Jangan Menyuruh Dia
6
Diembat Orang
7
Saingan Petir
8
Kecanggungan
9
Sarapan Bersama
10
Perintah Bagas
11
Hanya Ingin Bahagia
12
Hukuman
13
Masih Kecil
14
Visual
15
Manis dan Imut
16
Dingin
17
Amarah
18
Merasa Lucu
19
Mimpi
20
Belajar Kelompok
21
Perusak Mood
22
Mimpi Yang Sama
23
Sebatas Teman
24
Hasil Yang Sama
25
Dua es krim Vanila
26
Menangis Dalam Selimut
27
Putri Malu
28
Bagus
29
Pemberian Lena
30
Selain Kata Maaf
31
Sebelas Tahun Yang Lalu
32
Tamu
33
Tidak...Tidak...
34
Disamping Kamar Kak Leon
35
Telor Mata Sapi
36
Bukan Anak Kecil Lagi
37
Sinetron Tayang Live
38
Jadi Arwah Penasaran
39
Jesselyn Anastasya
40
Malaikat Penolong
41
Tersulut Emosi
42
Tidak Ada Menarik-Menariknya
43
Geli
44
Mantunya Om Bagas
45
Tidak Sedekat Itu
46
Anakmu
47
Candu
48
Biasa Aja
49
Frustasi
50
Lahar Panas
51
Itu Punyaku
52
Merapi Aktif
53
Basah Kuyup
54
Bukan Pacaran
55
Pinjam Uang Kamu
56
Rubah Kecil Cantik
57
Bukan Drama Korea
58
Aku Gigit Kamu
59
Dasar Anak Nakal
60
Aku Ingatin Lagi
61
Tunangan?
62
Calon Menantu
63
Khawatir
64
Dijagain Leo
65
Aku Suka Kamu
66
Buka Mulutnya
67
Tapi Aku Suka Kak
68
Mawar Putih
69
Tapi Suka Kan?
70
Gadisku
71
Drakula
72
Awas Saja Nanti
73
Maha Karya
74
Tidak Akan Menyerah
75
Bertepuk Sebelah Tangan
76
Maaf
77
Berubah
78
Wisuda
79
Kamu Kenapa?
80
Balas Budi
81
Karena Tante Lena
82
Membuat Aku Risih
83
Jangan Seperti Ini
84
Tidak Jahat Tapi Misahin
85
Aku Kangen Kamu
86
Jorok
87
Gercep Dong Mas!
88
Jatah Penyemangat
89
Pengakuan Leo
90
Harum
91
Hampir Saja
92
Cemburu
93
Jangan Bilang
94
Gegana dan Meriang
95
Kenapa Kesini?
96
Hotel
97
Laki-Laki Egois dan Brengsek
98
Menjadi Pria Yang Baik Dan Layak
99
Jangan Sentuh Saya
100
Ini Aku
101
Menempel Seperti Cicak
102
Rahasia Para Pria
103
Dua Sudah Cukup
104
Bukan Laki-Laki Lebay
105
Memulai Dari Awal
106
Nadya Sudah Ngak Kuat
107
Menikah Saja
108
Panas Dingin
109
Will You Marry Me?
110
Rencana Pernikahan
111
Teman Terbaik
112
Perfect
113
Foto Prewedding
114
Perubahan Leo
115
Menyesal?
116
Leon...
117
Caranya mencintaiku
118
Aku Untuknya Dan Dia Untukku
119
I Want...
120
Dua Buah Pil
121
Hari H
122
Sebentar Saja
123
Tidak Sabaran
124
Malam Pengantin
125
Surga Dunia
126
Rubah Yang Satu Lagi
127
Orang Ketiga
128
Keturunan Pemaksa
129
Coba Saja Kalau Bisa
130
Makasih Sayang
131
Buka Dong Sayang
132
Penenang Hati Yang Pandai
133
Aku Jelek?
134
Bodoh
135
Drama Pagi
136
Cinta Jesselyn Dan Leon (END)
137
Pengumuman
138
Promo Novel Baru
139
Promo Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!