Hening yang sekarang dirasakan Manda di dalam mobil. Agak sedikit gugup duduk di dekat Rafandra yang mengemudi mobil sendiri. Diam-diam Manda melirik Rafandra yang serius menatap ke depan.
"Aduuh, aku harus bagaimana sekarang? Sepertinya dia agak baik padaku, tapi apa dia sudah tidak marah padaku? Aku...."
"Hais, aku takut untuk memberitahunya soal anak kembar yang aku lahirkan darinya. Aku takut dia tidak akan menerima anak yang diluar nikah, apalagi sekarang Rara hilang."
Manda menunduk gelisah, melirik kembali Rafa. Sedih dengan semua ini.
"Ada apa dengan ekspresimu itu? Kau tidak suka aku mengantarmu pulang?" lirik Rafa bertanya.
"Em bukan itu, aku hanya agak aneh bisa duduk bersama pria terhebat di kota ini," Manda tersenyum kemudian melihat ke depan.
"Hm, kamu harusnya bersyukur bisa duduk malam ini. Di luar sana banyak wanita yang berlomba-lomba ingin dekat denganku yang tampan dan berkarisma ini," puji Rafa pada dirinya sendiri. Manda memutar bola mata jengah mendengarnya.
"Lalu kenapa kamu tidak memilih salah satu dari mereka untuk dijadikan istrimu?" tanya Manda ingin tahu, apakah Rafa sudah menikah atau tidak.
"Cih, menikahi salah satu dari mereka?" Rafa berdecak kesal.
"Mengapa kamu tiba-tiba marah?" tanya Manda lagi. "Sungguh sifatnya kadang berubah-ubah," lanjut Manda dalam hati.
"Heh, tentu saja aku marah pada mereka. Aku tahu tujuan mereka mendekatiku, tidak seperti dirimu yang punya otak kecil." Rafa menunjuk sembari meledek Manda.
"Hei! Otak aku tidak kecil! Kamu jangan meledekku!" cetus Manda manyun.
"Pfft, kamu sungguh jelek kalau begitu." Lagi-lagi diejek oleh Rafa.
"Hmp! Menyebalkan, kalau aku jelek ya sudah! Turunkan aku!" pinta Manda dengan nada marah.
"Tidak akan, aku tidak bisa membiarkanmu jauh dariku."
Deg!
"What? Maksudnya?" kaget Manda tak paham dengan kata-kata Rafa.
Rafa tersenyum tipis kemudian berkata : "Malam ini kamu akan tinggal bersamaku di mansion."
Deg!
Jantung Manda seakan ingin copot.
"Tinggal bersamanya? Apa dia sudah gila? Aku kan sama sekali belum menikah dengannya. Wah pasti dialah yang punya otak kecil, dasar pria mesum! Aku tidak akan biarkan itu!"
Manda berdecak dalam hati.
"STOP! TURUNKAN AKU SEKARANG JUGA!" pinta Manda teriak keras hingga mobil berhenti mendadak akibat suaranya yang lantang.
"Oii, kamu mau aku tuli, ha! Beraninya teriak saat aku mengemudi. Kamu mau kita mati di tengah jalan!" balas Rafa membentak.
"Hei, Pak!" Tunjuk Manda melototinya.
"Dengar ya, Pak! Kita itu belum menikah, karena itulah sekarang turunkan aku! Kita anggap saja pertemuan kita ini angin lalu."
BAK!
Rafa menepuk keras kaca di jendela mobil kemudian menatap tajam ke Manda membuat wanita ini ketakutan. Rafa mendekati Manda kemudian mengkram dagu Manda dengan serius.
"Dengar baik-baik, dari kejadian malam itu kamu sudah jadi wanitaku, karena itulah kamu harus tetap berada di sampingku,"
"Tapi kita belum menikah, itu tidak diperbolehkan wanita dan pria tinggal bersama!" ucap Manda angkat bicara.
Pak!
Sekali lagi jendela di belakang Manda ditepuk keras. Rafa yang emosi tiba-tiba menyeringai tipis.
"Kalau begitu, mulai besok kita akan menikah!"
Deg!
Manda kembali terkejut. "Oh ... semudah itu?" ucap Manda tidak peduli.
"Aku tidak mau menikah denganmu, kamu ini sama sekali bukan tipeku!" lanjut Manda meremehkannya. Rafa sudah greget kemudian menepuk-nepuk kepala Manda membuat Manda tiba-tiba diam terbuai. Wajahnya merona bagaikan kelinci peliharaan yang langsung patuh.
"Kalau kamu tidak mau menikah denganku, maka biarkan aku yang menikahimu! Ingat! Kamu adalah wanitaku, tak ada satupun yang bisa membantahku di dunia ini! Kalau ada yang berani, aku yakin orang itu akan tercabik-cabik oleh singa peliharaanku."
Glug! Manda menelan ludahnya dengan kasar. Tubuhnya gemeteran seakan diancam oleh Rafa.
"Sekarang duduk manislah di sini. Jangan bicara satupun padaku!" kata Rafa duduk normal kembali lalu mengemudi mobil mengabaikan Manda yang tertekan.
"Hais, pengen aku cakar tuh mulutnya!" desis Manda dalam hati sembari memalingkan muka ke arah luar jendela. Tiba-tiba, ponselnya bergetar, sebuah pesan masuk ke ponselnya.
"Eh, Rain? Oh astaga, aku belum kasih kabar sama putraku ini," pikir Manda menepuk jidat lalu melirik Rafa yang fokus mengemudi.
Rein : Kenapa Mommy belum pulang?
Manda : Maaf ya sayang, Mommy lagi lembur malam ini. Mungkin Mommy harus menginap diluar. Rein tidak keberatan kan Mommy tidak tidur sama Rein malam ini?
Rein : Baiklah Mommy, selamat malam.
Manda : Malam juga, sayang.
Manda menghembus nafas panjang, ia sebebarnya tidak tega pada Rein. Tapi demi mendekati ayah anaknya, Manda terpaksa berbohong. Rafa diam-diam melirik Manda, keningnya mengerut setelah melihat Manda yang sembunyi-sembunyi menyapu pinggar matanya.
"Hm, apa tadi aku berlebihan padanya?" gumam Rafa sedikit bersalah.
"Sudahlah, untuk apa aku harus kasihan? Dia cuma wanita menyebalkan!"
_______
Mobil Rafa sudah sampai ke Mansion. Manda gemeteran turun dari mobil.
"Kemarilah!" Rafa menarik paksa Manda ke dalam mansion besar itu. Manda terdiam, bukan terpana tapi takut tinggal dengan Rafa.
"Em, apa aku akan tinggal di sini?" tanya Manda gelagapan. Rafa yang greget langsung menghempaskan Manda ke dinding.
"Ahhhh!" jerit Manda dipojokkan oleh Rafa.
"Kenapa-kenapa kamu perlakukan aku begini?" lanjut Manda sedikit takut. Takut dirinya akan habis malam ini di tangan CEO psikopat.
Pak!
Rafa menepuk tembok kemudian mendekati wajah Manda. Tersenyum tipis dengan tatapan serius kemudian melihat ke arah mata dan bibir Manda. Ingin rasanya, Rafa menciumnya. Aroma tubuh Manda yang wangi membuatnya tak bisa hilang dari godaan tubuh Manda.
"Entah apa yang kamu pakai hingga aku tergila-gila padamu, aku bingung bagaimana bisa aku berurusan dengan wanita jelek sepertimu. Tapi mungkin karena aromamu yang wangi ini," Rafa mengendus aroma di leher Manda. Seakan ingin mencumbunya.
"Aku juga tidak tahu kenapa anda bisa-bisanya bodoh melirik wanita sepertiku," balas Manda spontan menghentikan aksi Rafa. Namun perkataannya malah membuat Rafa marah.
"Akhh, kenapa kamu selalu suka menyiksaku!" ringis Manda dicengkram rahangnya lagi.
"Itu karena kamu jelek, dan menyebalkan! Ck, kamu benar-benar bukan tipeku!" decak Rafa melepaskan cengkramannya.
"Ya sudah! Kalau begitu biarkan aku pergi!" balas Manda berdecak, dia pun jalan melewati Rafa. Namun tiba-tiba Rafa dengan cepat mengangkatnya.
"KYAAAAAA! Kamu mau apa?" teriak Manda dirinya seperti barang.
"Sudah aku bilang, kamu adalah wanita. Meski kamu jelek, tetap saja wanitaku! Besok kita akan menikah!"
Deg!
Manda makin memberontak dipaksa menikah. Para pelayan yang menyambutnya makin terheran-heran melihat majikannya membawa seorang wanita muda. Kemarin membawa anak perempuan, sekarang malah membawa wanita muda.
"Apa dia istri simpanan Tuan Rafa?" bisik para pelayan. Seketika, suara kecil menghentikan aksi memberontak Manda. Begitupun Rafa terkejut mendengarnya.
"Mommy?"
"Ha? Rara?"
Manda sangat terkejut bertemu dengan putrinya yang hilang.
"Mommy? Apa dia putrimu?" tanya Rafa melepaskan Manda. Menatap tajam ke arah Manda dan Rara.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Nia Sulistyowati
lah katanya udah di selidiki,,
udah rau nama aslinya tapi kenapa g tau kalo udah ada anak??
2024-06-03
0
fifid dwi ariani
trus sukses
2022-10-29
0
Wardah
manda lupa ya anknya masih hilang....
2022-03-15
0