Manda tercengang di dekat pintu utama, tak percaya mansion yang dia masuki sangat besar dan luas. Ukuran ruangan tamu berkali-kali lipat dari rumahnya. Bahkan rumahnya bisa berdiri di tengah-tengah ruangan di depannya. Para pelayan saling berpapasan dan tampak sibuk ke sana sini melakukan tugas mereka. Ada yang menyapu, ada yang mengepel dan mengelap kaca jendela raksasa.
"Shei, mengapa diam saja? Kau baik-baik saja, Nak?" tanya Tuan Damian padanya. Manda tersadar dari diamnya. Ini bukanlah tempat yang dia tempati sesungguhnya.
"Apa ini rumah anda, Pak?" Manda bergetar, dia takut tinggal di tempat besar itu.
Tuan Damian mengangkat sebelah alisnya, dia merasa anak gadisnya bagaikan amnesia tak tahu menahu.
"Shei, panggil Papa bukan Pak! Kamu ini jangan bikin Papa marah lagi," ujar Tuan Damian serius.
"Ba-baik, Pa!" ucap Manda menunduk.
"Uh, gimana nih. Kenapa tiba-tiba aku bisa terdampar di tempat ini?" pikir Manda diam kembali.
"Shei tidak seperti ini, dia dulu pemalu dan manja padaku. Kenapa tiba-tiba diam?" Tuan Damian membatin merasa aneh.
"Sekarang kau ke kamar, kau harus tampil cantik malam ini. Papa punya urusan dengan kepala pelayan di rumah ini untuk mengurus dekorasi Ultahmu," ucap Tuan Damian pada Manda.
"Ba-baik, Pah!" kata Manda gelagapan.
"Aduh, kamar? Di mana letak kamarku?" pikir Manda celingak-celinguk. Begitu banyak kamar tertata di lantai atas.
"Kenapa, Shei?" tanya Tuan Damian. Manda tersentak dan langsung menjawab malu-malu.
"I-itu, Shei tidak tahu di mana kamarku berada, Pah."
"Apa?" kaget Tuan Damian tak sangka. Manda cuma menunduk saja. Tuan Damian pun memanggil salah satu pelayan.
"Hai kau!"
"Ya Tuan, ada apa?" tanya pelayan tua segera menghampirinya.
"Bawa putriku ke kamarnya dan kau bantu dia membersihkan dirinya."
"Baik Tuan," patuh Pelayan wanita tua itu dan kemudian melihat Manda.
"Mari Nona, saya akan mengantar anda." Pelayan berjalan duluan.
"Kalau begitu, Shei ke atas dulu Pah." Manda buru-buru menyusul pelayan itu. Sedangkan Tuan Damian menyentuh dagunya.
"Sepertinya aku harus cek CCTV di sekitaran gudang." Tuan Damian pun pergi mencari kepala pelayan. Sedangkan Delsi dan Ibunya kini masuk ke mansion.
"Bu, kita harus bagaimana? Kalau acara ultah Sheila selesai. Dia akan jadi pewaris di rumah ini, kita harus lakukan sesuatu," bisik Delsi pada Ibunya yang berdiri di dekatnya yang bernama Marina Delision.
"Itulah yang Mama pikirkan, kita harus singkirkan dia sebelum hak waris jatuh ke tangannya. Harusnya malam kemarin dia mati, tapi kenapa tiba-tiba dia bisa hidup?"
Nyonya Marina berpikir lagi, merasa aneh dengan apa yang ditimpa Sheila hari ini. Kedua wanita ini pun pergi ke kamar mereka masing-masing, ingin berpikir sendiri untuk mencari cara agar pesta Ultah Sheila berantakan malam ini.
"Nona, ini kamar anda," ucap pelayan menunjuk pintu kamar yang besar menjulang tinggi.
"Eh buset, pintunya gede banget!" pikir Manda tak henti-hentinya menatap pintu di depannya. Ia pun perlahan membukanya.
Seketika cahaya terang menyilaukan matanya, Manda sontak diam tak sanggup dengan dekorasi kamarnya yang sangat perfek. Beda dari kamarnya yang dulu kecil dan berantakan. Kamar ini begitu luas dan indah, ranjangnya begitu besar dua kali lipat.
"Huwwoooo," girang Manda lari masuk ke arah ranjang, menghempaskan tubuhnya. Seketika kedua matanya melebar.
"Oh, empuk banget nih kasur!" Manda membatin senang.
Pelayan geleng-geleng kepala melihat tingkah dan ekspresi yang jarang dilihat olehnya. Sebab Sheila asli tak seceria ini di depannya.
"Nona," ucap pelayan masuk mendekatinya.
Manda segera beranjak, meski sebenarnya dia masih mau berguling-guling di atas kasurnya. Tapi pelayan tampak serius memanggilnya.
"Wow, seketika aku jadi Nona di rumah megah ini!" gumam Manda tersenyum bahagia.
"Kenapa, Bi?" tanya Manda sedikit ragu-ragu.
"Ini waktu Nona mandi. Sekarang Nona harus membuka pakaian, nanti Bibi bantu mandikan, Nona." Pelayan menjawabnya sambil tersenyum.
Bukan main-main, Manda langsung diam mematung.
"Apa, mandikan? Dia pikir aku ini anak kecil yang harus dimandikan?" batin Manda merasa geli. Membayangkan tubuhnya disentuh oleh wanita tua ini.
"Haha, Bibi tidak usah repot-repot. Aku bisa mandi sendiri." Manda tertawa kekeh sambil garuk-garuk kepala.
"Ah begitu ya, tapi Nona tidak bisa membasuh punggung Non kalau bukan Bibi yang lakukan," ucap pelayan sekali lagi menjelaskan.
"Apa? Jadi Sheila tidak bisa menyentuh punggungnya sendiri?"
"Dalam isi novelku, tidak seperti ini deh. Apa jangan-jangan alurnya sudah beda?"
Manda makin bertanya-tanya dalam hatinya. Ia mulai merinding dirinya akan tinggal di tempat ini selamanya dan tidak tahu jalan pulang.
Manda melihat jam dinding, dia teringat dan tahu nanti malam pasti ada lelaki yang akan datang menjemputnya lalu membawa paksa dirinya. Saat itulah awal penderitaannya dimulai. Seluruh tubuh Manda seakan mati rasa.
"Hahaha, Bibi keluar saja nanti malam Bibi ke sini bantu aku memakai gaun pesta. Gimana?" Manda mencari alasan.
"Baiklah, Nona. Kalau begitu saya keluar, permisi." Pelayan menunduk dan akhirnya keluar juga.
"Huft, selamat. Harusnya pelayan itu melayaniku, tapi aku ogah dilayani seperti ini."
Manda duduk di tepi ranjang dan menatap lurus ke arah pintu yang tertutup.
"Aduh, lama-lama alur cerita ini bisa kacau kalau aku tidak sesuaikan dengan naskahnya!" pikir Manda memijit kepalanya yang mulai berdenyut-denyut.
_______
Terima kasih buat teman teman yang telah memberi LIKE dan VOTE nya serta memberikan RATING Bintang Lima, juga buat teman-teman yang telah berkomentar positif. Karena itu semua akan membuat Author lebih bersemangat dalam menulis novel ini.
Terima kasih juga buat teman-teman yang telah menghargai karya Author dengan cara memberikan Tip. Author juga doakan semoga sehat selalu buat semua pembaca, baik itu yang suka maupun yang tidak suka dengan Novel ini.
Jika ada Typo dalam setiap chapter di Novel ini, mohon untuk diberitahukan kepada Author agar segera merevisinya. Terima kasih~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
kriwil
yang heranya udah ganti jiwa dan yg nulis ceritanya dia sendiri kenapa di bikon bertele tele dan bodoh amandanya
2024-08-05
0
Lee gans
Lanjut thor
2021-12-04
1
Lee gans
Ngakak🤣🤣
2021-12-04
0