Bab 8 : Kecebong Mungil

Setelah dirinya tahu hamil anak kembar tiga, Manda hanya bisa mengurung dirinya di dalam kamar. Dia sudah jelaskan pada Senja bahwa dia seorang penulis novel yang terdampar ke dunia berbeda ini.

Tapi Senja tidak percaya, dia pikir Manda sedang membuat cerita omong kosong. Bahkan agak marah setelah mendengar ucapan Manda kemarin setelah memeriksa dari rumah sakit.

"Demi apa-pun, aku sebenarnya penulis yang jauh dari dunia ini. Nama asliku Asti Amanda, tapi karena sebuah kejadian hingga aku masuk ke dalam tubuh orang lain. Semua cerita ini cuma imajinasiku saja, dan kau ada di sini karena aku yang menciptakanmu. Ku mohon Sen, tolong percaya padaku. Aku bukan wanita yang kau pikirkan sekarang."

Namun kata-kata Manda tetap saja dianggap omong kosong dan penjelasan yang tak masuk akal. Senja sekarang mulai cuek padanya, ini adalah titik terpuruk untuk Manda.

Tetes demi tetesan, air matanya jatuh membasahi pipi lembutnya. Manda segera menyekanya.

"Mama ...." Suara Manda begitu kecil memanggil sang Mama. Ini bagaikan nyata untuknya, sudah diputuskan oleh mantan dan sekarang dirinya hamil anak pria lain. Ini bukanlah yang dia inginkan.

Perlahan-lahan, tangannya mengelus lembut perutnya yang buncit. Di dalam perutnya itu sudah ada tiga calon bayi yang akan menjadi kunci untuknya bisa masuk ke dalam keluarga ternama di kota ini. Manda mulai berpikir, "Apa aku serahkan diriku saja ke lelaki itu? Siapa tau aku bisa kembali ke duniaku semula." Namun Manda kembali menunduk, idenya begitu naif.

"Aaah, tidak bisa begini. Nanti aku malah dibunuh olehnya."

Manda membuang nafas berat dan meletakkan kepalanya di atas meja. Menatap pintu kamar yang tertutup dari tadi. Sekarang memang sudah malam, Senja belum masuk untuk melihat kondisinya. Manda semakin frustasi.

"Ah, bagaimana aku bisa melahirkan anak ini. Pasti rasanya sakit melahirkan anak," keluhnya mengelus perutnya lagi.

"Ternyata, ini rasanya jadi calon Ibu. Padahal, aku belum bercinta dengan siapa pun tapi aku malah hamil duluan. Ini gara-gara Delsi, dialah dalang dari masalah di cerita ini,"

"Tunggu saja, setelah aku melahirkan anak ini. Aku akan buat perhitungan denganmu,"

"Tapi ini kan memang tugasku, hihihi." Manda tertawa. Saat itulah Senja masuk melihat kondisinya. Manda mulai sedih, ternyata Senja masih mencemaskannya.

"Man, kamu baik-baik saja?" tanya Senja padanya. Sepertinya dia kuatir mendengar Manda berbicara sendiri lagi. Manda berdiri dari kursi dan langsung memeluk Senja.

"Maafkan aku, aku tadi itu lagi depresi hingga bicara yang tak masuk akal. Kamu lupakan barusan," ucapnya melihat Senja sambil tersenyum.

"Huft, baiklah. Tapi ngomong-ngomong anak di dalam perutmu anak siapa?"

Manda diam mematung mendengar pertanyaan Senja. Dengan cepat, dia pun menutupinya dengan tangisan pura-pura.

"Hiks, suamiku dia meninggal dunia. Kemarin itu adalah hari di mana aku dan suamiku terpisah. Mereka tidak merestui hubungan kami hingga suamiku tertembak saat melindungiku. Dia menyuruhku pergi, tapi aku tidak bisa meninggalkannya yang sudah berlumuran darah. Ini salahku, harusnya aku yang pergi saja."

Manda berhasil membuat Senja larut dalam kesedihannya. Padahal itu cuma omong kosong dan sebuah aktingnya. Mana mungkin, Manda berkata jujur jika dirinya salah satu anak orang kaya di kota ini. Kalau berkata jujur nanti yang ada Senja membawa pulang Manda.

Senja pun ikut menangis dan memeluk Manda.

"Ya ampun, malangnya nasibmu. Semoga suamimu tenang di sana, Man. Sekarang maafkan aku yang cuek padamu akhir-akhir ini, aku pikir kamu seorang pelacur."

Manda melongo mendengarnya, benar-benar pikiran Senja sudah sampai sejauh itu.

"Ahaha, tidak apa-apa." Manda tertawa bodoh saja.

"Ya sudah, besok kau berkemas-kemas lah," ucap Senja ingin keluar.

"Eh, mau kemana?" tanya Manda ingin tahu.

"Besok aku akan ke luar negeri, kebetulan bos cafe aku bikin usaha baru di sana, jadi kau harus ikut denganku. Siapa tau kau bisa direkrut bekerja di sana."

Bibir Manda sedikit terangkat, ini peluang untuknya bertahan hidup dan melahirkan anak di luar negeri.

"Rasanya ingin terbang ke langit, aku tidak pernah sama sekali melihat kota besar di sana," gumam Manda berseri-seri.

"Hm, baiklah. Selamat malam kakak." Manda memeluknya bahagia. Bagi Manda, Senja adalah orang yang penting dalam hidupnya sekarang.

"Kalau begitu, selamat malam juga." Senja mengelus kepala Manda dengan lembut, dia pun keluar dari kamar Manda.

"Hap!" Manda menjatuhkan dirinya di atas kasur, dia tak sabar menunggu besok dan terbang ke luar negeri memulai hidup yang baru. Perlahan rasa ngantuk mulai terasa, kedua matanya pun terpejam.

Tidak seperti Rafandra, satu pria ini sedang mengamuk di dalam kamarnya karena tidak berhasil menemukan Sheila. Dia duduk di tepi ranjang dan menjambak rambutnya. Tiga bulan ini tak menemukan jejak apa-pun soal Sheila dan selama ini keluarga William dan Welfin mulai bermusuhan. Soal urusan bisnis, keduanya tak akan bisa bekerja sama.

Rafa merebahkan tubuhnya, melihat secarik foto wanita di tangannya. Foto gadis cantik yang tidak lain adalah Sheila.

"Hm, dilihat-lihat ... dia cakep juga." Sebuah senyuman terukir di bibirnya, nampaknya Rafandra mulai jatuh hati pada Sheila. Sekretaris Jho yang masuk untuk melaporkan hasil pencariannya langsung terkejut melihat atasannya tersenyum malam ini. Jujur, bahwa Rafandra tidak pernah memperlihatkan senyum manisnya. Tapi ini cuma secarik foto, tapi dia bisa tersenyum bahagia.

Walau begitu, setelah Sekretaris Jho masuk. Senyum itu hilang bagaikan ditelan bumi saja.

"Maaf, Presdir."

"Ya, ada apa?" tanya Rafa duduk dengan ekspresi datarnya. Meski begitu terlihat auranya agak menakutkan.

"Ini soal Nona Sheila,"

Rafa menatap serius ke arah Sekretaris Jho.

"Apa yang kau dapatkan?" tanya Rafa sungguh ingin tahu.

"Presdir, sepertinya Nona Sheila sudah meninggal,"

Rafa terdiam, dia sangat terkejut mendengarnya.

"Apa, meninggal? Kau yakin? Kau sungguhan dengan beritamu ini?" Rafa bagaikan tidak percaya.

"Saya yakin, Tuan. Kami punya gaun milik Nona Sheila, kami menemukannya di tengah jalan. Gaunnya dilumuri lumpur dan banyak kotoran. Sepertinya Nona Sheila mati tertabrak. Kami sekarang sedang mencari mayatnya."

Seketika itulah foto di di tangan Rafa diremas hingga hancur. Bagaikan sebuah pukulan untuknya, baru juga mulai menyukai wanita, cewek yang dia sukai malah meninggal dunia.

"Sudah, kau keluarlah!" usir Rafa kembali merebahkan tubuhnya dan menutup dirinya dengan seprai.

"Baik, Presdir." Sekretaris Jho dengan patuh langsung pergi.

"Apa itu benar? Kau sudah meninggal? Kau habis bercinta denganku, dan kau malah meninggal begitu saja! Apa setelah bercinta denganku kau ilfil dan mengakhiri hidupmu!"

Rafa ingin menangis, karena benih-benihnya tidak berhasil jadi kecebong dan memberinya bayi mungil. Setelah berita ini, Rafandra tidak pernah menyentuh wanita lagi. Tak ada gairah sama sekali untuk menikah dan bercinta selain bersama wanita yang berhasil memikat hatinya yaitu Sheila.

________

Terima kasih buat teman teman yang telah memberi LIKE dan VOTE nya serta memberikan RATING Bintang Lima, juga buat teman-teman yang telah berkomentar positif. Karena itu semua akan membuat Author lebih bersemangat dalam menulis novel ini.

Terima kasih juga buat teman-teman yang telah menghargai karya Author dengan cara memberikan Tip. Author juga doakan semoga sehat selalu buat semua pembaca, baik itu yang suka maupun yang tidak suka dengan Novel ini.

Jika ada Typo dalam setiap chapter di Novel ini, mohon untuk diberitahukan kepada Author agar segera merevisinya. Terima kasih~

Terpopuler

Comments

Inonk_ordinary

Inonk_ordinary

katanya kejam???kok malah lebih ke cengen ya ,terus si manda mau keluar negrimpake jalur apa???identitas aja g punya,,naek getek???

2024-08-04

0

Inonk_ordinary

Inonk_ordinary

knp milih pake nama manda, g sheila aja???kan dia uda tau dia ada dimana???

2024-08-04

0

JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊

JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊

katanya penulis novel tpi begok.. mesti teda percaya klau kmu dari dunia lain🙄
dahlh sa bru baca ni.. mcm maw kearah2 bosan.

2024-06-30

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Noda darah
2 Bab 2 : Belum sadar
3 Bab 3 : Dag Dig Dug
4 Bab 4 : Baru Sadar
5 Bab 5 : Seperti Amnesia
6 Bab 6 : Bayar 10 Milyar
7 Bab 7 : Bayi Kembar Tiga
8 Bab 8 : Kecebong Mungil
9 Bab 9 : Maafkan Mommy
10 Bab 10 : Daddy Rafandra
11 Bab 11 : Mommy Tolong....
12 Bab 12 : Daddy....
13 Bab 13 : Sikap Acuh Rein
14 Bab 14 : Rara Tersesat
15 Bab 15 : Bertemu CEO
16 Bab 16 : Mencium Manda
17 Bab 17 : Menculik Manda
18 Bab 18 : Visual Para Tokoh Utama
19 Bab 19 : Terpesona
20 Bab 20 : Dipaksa Menikah
21 Bab 21 : Maafkan Daddy
22 Bab 22 : Tidur Berdua
23 Bab 23 : Menjemput Rein
24 Bab 24 : Rein Mengamuk
25 Bab 25 : Bocah jenius
26 Bab 26 : Sebatas Tunangan
27 Bab 27 : Rain Senang
28 Bab 28 : Maafkan Rein
29 Bab 29 : Merangkul Manda
30 Bab 30 : Rain Pingsan
31 Bab 31 : Menikahlah Denganku
32 Bab 32 : Cuma Bercanda
33 Bab 33 : Sudah Akrab
34 Bab 34 : Bertemu Mantan
35 Bab 35 : Noah Terpesona
36 Bab 36 : Kencan Pertama
37 Bab 37 : Diganggu Preman
38 Bab 38 : Wanita Jelek
39 Bab 39 : Bertemu Kakak Ipar
40 Bab 40 : Datang Menikahinya
41 Bab 41 : Meronta-ronta
42 Bab 42 : Istriku Yang Sah
43 Bab 43 : Membawa Pergi
44 Bab 44 : Oke, siapa takut!
45 Bab 45 : Belah Duren?
46 Bab 46 : Ahhhh ahhhh uhhhh
47 Bab 47 : Musuh Bebuyutan
48 Bab 48 : Valen Dipenjara?
49 Bab 49 : Dia terpesona
50 Bab 50 : Terima kasih, sayang
51 Bab 51 : Kamu Menyebalkan!
52 Bab 52 : Datang Berkunjung
53 Bab 53 : Meracuni Sheila?
54 Bab 54 : Mengatur Strategi
55 Bab 55 : Keracunan
56 Bab 56 : Rein Ngeselin
57 Bab 57 : Pintu Misterius
58 Bab 58 : Mommy Sendiri
59 Bab 59 : Ke Kantor Polisi
60 Bab 60 : Selingkuhan?
61 Bab 61 : Hampir Menabrak
62 Bab 62 : Harus Waspada
63 Bab 63 : Sebenarnya aku...
64 Bab 64 : Lucu banget deh
65 Bab 65 : Mencium Bibirnya
66 Bab 66 : Mommy Kenapa?
67 Bab 67 : Merindukan Mereka
68 Bab 68 : Dapat Kembali?
69 Bab 69 : Jangan Marah
70 Bab 70 : Cintai Aku
71 Bab 71 : Hilang Total
72 Bab 72 : Mommy...
73 Bab 73 : Kecelakaan
74 Bab 74 Gagal
75 Bab 75 : Membara
76 Bab 76 : Bertemu
77 Bab 77 : Ingin Mencium
78 Bab 78 : Didorong
79 Bab 79 : Layani Aku
80 Bab 80 : Jangan Ditahan
81 Bab 81 : Kenikmatan
82 Bab 82 : Berantem
83 Bab 83 : Berantem 2
84 Bab 84 : Maafkan aku
85 Bab 85 : Terpukau
86 Bab 86 : Dipenjara
87 Bab 87 : Pewaris Cilik
88 Bab 88 : Mulai Serius
89 Bab 89 : Hilang
90 Bab 90 : Hamil
91 Bab 91 : Menikah?
92 Bab 92 : Harus Diakhiri
93 Bab 93 : Tinggallah
94 Bab 94 : Melupakan Masa Lalu
95 Bab 95 : Pulang
96 Bab 96 : Terkejut
97 Bab 97 : Diluar Dugaan
98 Bab 98 : Menggoda
99 Bab 99 : Ompong
100 Bab 100 : Neng Tower
101 Bab 101 : Tersipu Malu
102 Bab 102 : Masih Waras
103 Bab 103 : Ayo Bercinta Sayang
104 Bab 104 : Rafa Belum Puas
105 Bab 105 : Tamu Tak Diundang
106 Bab 106 : Berakhir Malam Ini
107 Bab 107 : Lingkaran Jerat Delsi
108 Bab 108 : Darah Valen
109 Bab 109 : Terancam
110 Bab 110 : Matilah Kalian Berdua!!!
111 Bab 111 : Tertusuk
112 Bab 112 : Pergi
113 Bab 113 : Hadiah Untuk Mommy
114 Bab 114 : Tidak Tertolong
115 Bab 115 : Sedikit Takut
116 Bab 116 : Bukan Istriku
117 Bab 117 : Manda
118 Bab 118 : Tamat
119 Pamit dan Terima kasih
120 Novel Baru rilis
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Bab 1 : Noda darah
2
Bab 2 : Belum sadar
3
Bab 3 : Dag Dig Dug
4
Bab 4 : Baru Sadar
5
Bab 5 : Seperti Amnesia
6
Bab 6 : Bayar 10 Milyar
7
Bab 7 : Bayi Kembar Tiga
8
Bab 8 : Kecebong Mungil
9
Bab 9 : Maafkan Mommy
10
Bab 10 : Daddy Rafandra
11
Bab 11 : Mommy Tolong....
12
Bab 12 : Daddy....
13
Bab 13 : Sikap Acuh Rein
14
Bab 14 : Rara Tersesat
15
Bab 15 : Bertemu CEO
16
Bab 16 : Mencium Manda
17
Bab 17 : Menculik Manda
18
Bab 18 : Visual Para Tokoh Utama
19
Bab 19 : Terpesona
20
Bab 20 : Dipaksa Menikah
21
Bab 21 : Maafkan Daddy
22
Bab 22 : Tidur Berdua
23
Bab 23 : Menjemput Rein
24
Bab 24 : Rein Mengamuk
25
Bab 25 : Bocah jenius
26
Bab 26 : Sebatas Tunangan
27
Bab 27 : Rain Senang
28
Bab 28 : Maafkan Rein
29
Bab 29 : Merangkul Manda
30
Bab 30 : Rain Pingsan
31
Bab 31 : Menikahlah Denganku
32
Bab 32 : Cuma Bercanda
33
Bab 33 : Sudah Akrab
34
Bab 34 : Bertemu Mantan
35
Bab 35 : Noah Terpesona
36
Bab 36 : Kencan Pertama
37
Bab 37 : Diganggu Preman
38
Bab 38 : Wanita Jelek
39
Bab 39 : Bertemu Kakak Ipar
40
Bab 40 : Datang Menikahinya
41
Bab 41 : Meronta-ronta
42
Bab 42 : Istriku Yang Sah
43
Bab 43 : Membawa Pergi
44
Bab 44 : Oke, siapa takut!
45
Bab 45 : Belah Duren?
46
Bab 46 : Ahhhh ahhhh uhhhh
47
Bab 47 : Musuh Bebuyutan
48
Bab 48 : Valen Dipenjara?
49
Bab 49 : Dia terpesona
50
Bab 50 : Terima kasih, sayang
51
Bab 51 : Kamu Menyebalkan!
52
Bab 52 : Datang Berkunjung
53
Bab 53 : Meracuni Sheila?
54
Bab 54 : Mengatur Strategi
55
Bab 55 : Keracunan
56
Bab 56 : Rein Ngeselin
57
Bab 57 : Pintu Misterius
58
Bab 58 : Mommy Sendiri
59
Bab 59 : Ke Kantor Polisi
60
Bab 60 : Selingkuhan?
61
Bab 61 : Hampir Menabrak
62
Bab 62 : Harus Waspada
63
Bab 63 : Sebenarnya aku...
64
Bab 64 : Lucu banget deh
65
Bab 65 : Mencium Bibirnya
66
Bab 66 : Mommy Kenapa?
67
Bab 67 : Merindukan Mereka
68
Bab 68 : Dapat Kembali?
69
Bab 69 : Jangan Marah
70
Bab 70 : Cintai Aku
71
Bab 71 : Hilang Total
72
Bab 72 : Mommy...
73
Bab 73 : Kecelakaan
74
Bab 74 Gagal
75
Bab 75 : Membara
76
Bab 76 : Bertemu
77
Bab 77 : Ingin Mencium
78
Bab 78 : Didorong
79
Bab 79 : Layani Aku
80
Bab 80 : Jangan Ditahan
81
Bab 81 : Kenikmatan
82
Bab 82 : Berantem
83
Bab 83 : Berantem 2
84
Bab 84 : Maafkan aku
85
Bab 85 : Terpukau
86
Bab 86 : Dipenjara
87
Bab 87 : Pewaris Cilik
88
Bab 88 : Mulai Serius
89
Bab 89 : Hilang
90
Bab 90 : Hamil
91
Bab 91 : Menikah?
92
Bab 92 : Harus Diakhiri
93
Bab 93 : Tinggallah
94
Bab 94 : Melupakan Masa Lalu
95
Bab 95 : Pulang
96
Bab 96 : Terkejut
97
Bab 97 : Diluar Dugaan
98
Bab 98 : Menggoda
99
Bab 99 : Ompong
100
Bab 100 : Neng Tower
101
Bab 101 : Tersipu Malu
102
Bab 102 : Masih Waras
103
Bab 103 : Ayo Bercinta Sayang
104
Bab 104 : Rafa Belum Puas
105
Bab 105 : Tamu Tak Diundang
106
Bab 106 : Berakhir Malam Ini
107
Bab 107 : Lingkaran Jerat Delsi
108
Bab 108 : Darah Valen
109
Bab 109 : Terancam
110
Bab 110 : Matilah Kalian Berdua!!!
111
Bab 111 : Tertusuk
112
Bab 112 : Pergi
113
Bab 113 : Hadiah Untuk Mommy
114
Bab 114 : Tidak Tertolong
115
Bab 115 : Sedikit Takut
116
Bab 116 : Bukan Istriku
117
Bab 117 : Manda
118
Bab 118 : Tamat
119
Pamit dan Terima kasih
120
Novel Baru rilis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!