Bab 9 : Maafkan Mommy

Enam tahun telah berlalu...

Manda sekarang bekerja menjadi seorang komikus dengan nama baru Manda Aresta, dia yang awalnya ingin menjadi novelis terkenal malah terjun ke dunia komik. Sudah berbagai macam gendre yang dia buat dalam pembuatan komiknya. Hasil jerih payahnya bisa menghidupi kedua bayi kembarnya yang sudah berumur lima tahun enam bulan.

Seorang gadis cilik imut berambut panjang berkepang dua kini berdiri di dekatnya dan bertanya kepada Ibunya yang lagi sibuk mengaduk sesuatu di atas wajang. Gadis cilik ini memiliki kecerdasan yang seusia dengan anak sepuluh tahun. Dapat menulis dan membaca diusianya yang masih dini.

[Benih unggulnya Rafa nih wkwk...]

"Mommy lagi masak apa sekarang?"

Wanita berambut panjang yang lagi memakai celemek itu mengusap keringatnya dan menoleh pada putri keduanya yang bernama Rara Aresta, gadis cilik yang mengambil nama belakang Ibunya.

Manda mematikan kompornya, ia sudah selesai membuat sarapan pagi untuk kedua buah hatinya. Ia tersenyum pada Rara dan berjongkok sambil mengelus rambut putri kecilnya.

"Mommy lagi masak nasi goreng spesial pagi ini, Mommy yakin kalian pasti akan suka makanan ini."

Rara mengangguk sudah paham jawaban Ibunya.

"Hm, nasi goreng Mommy selalu enak!" Rara memberi dua jompol. Manda tertawa kecil dan mengacak-acak rambut bidadari kecilnya.

"Terima kasih ya sayang, sekarang kamu pergi duduk di kursi, Mommy akan bawa nasi gorengnya ke meja nanti." Manda menunjuk ke meja makan di mana satu bocah lelaki cilik duduk bersilang tangan menunggu sarapannya.

Dia bernama Reindra Aresta. Putra sulung Manda. Memiliki kecerdasan lebih tinggi dari adiknya. Namun sifatnya sangat bertolak belakang dari Rara. Rein memiliki sifat cuek dan dingin. Di sekitarnya hanya ditanggapi dengan tampang datarnya. Sementara Rara sangat ceria dan selalu melemparkan senyum kepada siapa pun dia temui.

"Baik Mommy." Rara mencium pipi Manda. Kaki kecilnya berlari ke tempat kursinya semula. Duduk manis di dekat Rein.

"Huft, seandainya saja anak ketigaku masih hidup, rumah ini pasti lebih ramai lagi."

Manda menunduk dan mengusap air matanya. Ia teringat, seharusnya lima tahun yang lalu harusnya punya tiga anak kembar. Namun kata Dokter anak ketiganya meninggal setelah dilahirkan. Manda pun buru-buru menuangkan nasi goreng, setelah itu memberikan pada dua bocah kembarnya.

"Wah, rasanya makin enak saja Mommy!" puji Rara kepada Ibunya. Manda yang duduk di antara dua anaknya hanya tertawa kekeh, ia tahu satu anaknya ini pintar menghibur dirinya. Pujian biasa Rara setidaknya memberi semangat untuk menjalankan hidupnya.

"Nasi goreng Mommy enak kan, Kak?" tanya Rara pada Rein yang diam memakan sarapannya.

"Hem,"

Manda cuma tersenyum sedikit, respon dingin dan datar dari Rein memang sudah terbiasa bagi Manda.

"Iih, Kak Rein menyebalkan!" ketus Rara manyun.

"Ahaha ... kalian makan ya, jangan berdebat." Manda tertawa geli dengan kekesalan Rara pada Rein.

"Baik Mommy," ucap Rara mencium pipi Manda lagi. Kedua baby twins ini memakan sarapannya kembali.

"Huft, hari ini aku harus ke kantor editor. Komik yang aku buat harus diserahkan hari ini juga." Manda buru-buru membereskan pakaiannya lalu mengelus kepala dua anaknya yang sudah selesai makan.

"Mommy mau kemana?" tanya Rara menahan tangan Ibunya.

Manda berjongkok dan mencubit lembut pipi Rara.

"Hari ini Mommy harus keluar sebentar, mau kumpulkan hasil buatan komik-komik Mommy ke editor. Biar bisa dapat uang untuk bertahan hidup, sayang."

Rara memeluk Ibunya merasa sangat kasihan karena cuma Ibunya yang selalu bekerja tiap hari demi mencukupi kebutuhannya.

"Eh, Rara kenapa nangis?" Manda mengusap mata bulat hitam putrinya.

"Mommy jangan malam-malam pulang ya, Rara sama Kak Rein takut di rumah," jawab Rara melihat Rein yang diam saja.

Manda tersenyum dan mengelus kepala Rara.

"Mommy cuma sebentar, nanti setelah pulang Mommy akan bawa kalian ke taman hiburan." Manda menenangkan Rara.

"Hm, baik Mommy,"

"Bohong!" sahut Rein membuat Manda dan Rara terkejut.

"Bohong? Bohong apanya, Rein?" tanya Manda pada putranya yang menatap serius dirinya.

"Mommy selalu berbohong, tiap hari Mommy pergi kerja, terus pulangnya malam. Mommy tidak pernah mengajak kami pergi bermain, apalagi ketemu sama Daddy."

Deg

Manda terdiam dan menunduk. Dia kini tahu mengapa satu anaknya ini begitu tidak menyukainya.

"Maafkan, Mommy."

Tapi Rein masuk meninggalkan Manda dan Rara. Melihat kepergian Rein, membuat Manda menitikkan air mata. Harusnya diusia Rein seperti ini dapat merasakan kasih sayang dari sosok sang Ayah. Tapi Manda merasa takut untuk mengatakan sosok ayah pada anak-anaknya.

"Mommy, maafkan Kak Rein. Dia seperti itu karena Mommy pernah bilang, kalau Mommy akan bawa Daddy ke sini, tapi masih saja pulang sendirian. Apa Daddy tidak mau ketemu Rara sama Kak Rein?" tanya Rara sangat polos. Gadis kecil ini juga merindukan sosok ayahnya. Ingin tahu siapa ayah kandungnya.

Manda mengusap matanya, ia pun tersenyum pada Rara.

"Tidak apa-apa, ini salah Mommy. Sekarang Rara masuk ya sayang,"

"Hm, baik Mommy. Tapi kapan Rara ketemu Daddy?" tanya Rara membuat Manda diam membisu.

"Mommy," ucap Rara menyadarkannya.

"Ahaha, itu setelah Mommy dapat uang banyak, Mommy akan bawa kalian ketemu sama Daddy. Rara percaya kan sama Mommy?"

"Hm, Rara selalu percaya." Lagi-lagi semangat Manda meningkat setelah melihat kecerian Rara. Bagaikan bunga matahari yang memancarkan sinar untuk kehidupan kelamnya.

"Baiklah, Mommy pergi kerja cari uang dulu. Rara jangan keluar dari rumah."

"Baik Mommy, dadah!" ucap Rara melambai pada Manda yang berlari mencari taksi. Pintu rumah ditutup langsung oleh tangan kecil Rara.

______

Terima kasih buat teman teman yang telah memberi LIKE dan VOTE nya serta memberikan RATING Bintang Lima, juga buat teman-teman yang telah berkomentar positif. Karena itu semua akan membuat Author lebih bersemangat dalam menulis novel ini.

Terima kasih juga buat teman-teman yang telah menghargai karya Author dengan cara memberikan Tip. Author juga doakan semoga sehat selalu buat semua pembaca, baik itu yang suka maupun yang tidak suka dengan Novel ini.

Jika ada Typo dalam setiap chapter di Novel ini, mohon untuk diberitahukan kepada Author agar segera merevisinya. Terima kasih~

Terpopuler

Comments

Inonk_ordinary

Inonk_ordinary

kembaran 1 lagi siapa kak???

2024-08-04

0

samma amma

samma amma

sudah meninggal dalam perutnya

2024-02-19

0

panty sari

panty sari

thor anak kembar 3 kenpa cuma 2 yg ketiganya kemna apa diculik orang

2024-02-01

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Noda darah
2 Bab 2 : Belum sadar
3 Bab 3 : Dag Dig Dug
4 Bab 4 : Baru Sadar
5 Bab 5 : Seperti Amnesia
6 Bab 6 : Bayar 10 Milyar
7 Bab 7 : Bayi Kembar Tiga
8 Bab 8 : Kecebong Mungil
9 Bab 9 : Maafkan Mommy
10 Bab 10 : Daddy Rafandra
11 Bab 11 : Mommy Tolong....
12 Bab 12 : Daddy....
13 Bab 13 : Sikap Acuh Rein
14 Bab 14 : Rara Tersesat
15 Bab 15 : Bertemu CEO
16 Bab 16 : Mencium Manda
17 Bab 17 : Menculik Manda
18 Bab 18 : Visual Para Tokoh Utama
19 Bab 19 : Terpesona
20 Bab 20 : Dipaksa Menikah
21 Bab 21 : Maafkan Daddy
22 Bab 22 : Tidur Berdua
23 Bab 23 : Menjemput Rein
24 Bab 24 : Rein Mengamuk
25 Bab 25 : Bocah jenius
26 Bab 26 : Sebatas Tunangan
27 Bab 27 : Rain Senang
28 Bab 28 : Maafkan Rein
29 Bab 29 : Merangkul Manda
30 Bab 30 : Rain Pingsan
31 Bab 31 : Menikahlah Denganku
32 Bab 32 : Cuma Bercanda
33 Bab 33 : Sudah Akrab
34 Bab 34 : Bertemu Mantan
35 Bab 35 : Noah Terpesona
36 Bab 36 : Kencan Pertama
37 Bab 37 : Diganggu Preman
38 Bab 38 : Wanita Jelek
39 Bab 39 : Bertemu Kakak Ipar
40 Bab 40 : Datang Menikahinya
41 Bab 41 : Meronta-ronta
42 Bab 42 : Istriku Yang Sah
43 Bab 43 : Membawa Pergi
44 Bab 44 : Oke, siapa takut!
45 Bab 45 : Belah Duren?
46 Bab 46 : Ahhhh ahhhh uhhhh
47 Bab 47 : Musuh Bebuyutan
48 Bab 48 : Valen Dipenjara?
49 Bab 49 : Dia terpesona
50 Bab 50 : Terima kasih, sayang
51 Bab 51 : Kamu Menyebalkan!
52 Bab 52 : Datang Berkunjung
53 Bab 53 : Meracuni Sheila?
54 Bab 54 : Mengatur Strategi
55 Bab 55 : Keracunan
56 Bab 56 : Rein Ngeselin
57 Bab 57 : Pintu Misterius
58 Bab 58 : Mommy Sendiri
59 Bab 59 : Ke Kantor Polisi
60 Bab 60 : Selingkuhan?
61 Bab 61 : Hampir Menabrak
62 Bab 62 : Harus Waspada
63 Bab 63 : Sebenarnya aku...
64 Bab 64 : Lucu banget deh
65 Bab 65 : Mencium Bibirnya
66 Bab 66 : Mommy Kenapa?
67 Bab 67 : Merindukan Mereka
68 Bab 68 : Dapat Kembali?
69 Bab 69 : Jangan Marah
70 Bab 70 : Cintai Aku
71 Bab 71 : Hilang Total
72 Bab 72 : Mommy...
73 Bab 73 : Kecelakaan
74 Bab 74 Gagal
75 Bab 75 : Membara
76 Bab 76 : Bertemu
77 Bab 77 : Ingin Mencium
78 Bab 78 : Didorong
79 Bab 79 : Layani Aku
80 Bab 80 : Jangan Ditahan
81 Bab 81 : Kenikmatan
82 Bab 82 : Berantem
83 Bab 83 : Berantem 2
84 Bab 84 : Maafkan aku
85 Bab 85 : Terpukau
86 Bab 86 : Dipenjara
87 Bab 87 : Pewaris Cilik
88 Bab 88 : Mulai Serius
89 Bab 89 : Hilang
90 Bab 90 : Hamil
91 Bab 91 : Menikah?
92 Bab 92 : Harus Diakhiri
93 Bab 93 : Tinggallah
94 Bab 94 : Melupakan Masa Lalu
95 Bab 95 : Pulang
96 Bab 96 : Terkejut
97 Bab 97 : Diluar Dugaan
98 Bab 98 : Menggoda
99 Bab 99 : Ompong
100 Bab 100 : Neng Tower
101 Bab 101 : Tersipu Malu
102 Bab 102 : Masih Waras
103 Bab 103 : Ayo Bercinta Sayang
104 Bab 104 : Rafa Belum Puas
105 Bab 105 : Tamu Tak Diundang
106 Bab 106 : Berakhir Malam Ini
107 Bab 107 : Lingkaran Jerat Delsi
108 Bab 108 : Darah Valen
109 Bab 109 : Terancam
110 Bab 110 : Matilah Kalian Berdua!!!
111 Bab 111 : Tertusuk
112 Bab 112 : Pergi
113 Bab 113 : Hadiah Untuk Mommy
114 Bab 114 : Tidak Tertolong
115 Bab 115 : Sedikit Takut
116 Bab 116 : Bukan Istriku
117 Bab 117 : Manda
118 Bab 118 : Tamat
119 Pamit dan Terima kasih
120 Novel Baru rilis
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Bab 1 : Noda darah
2
Bab 2 : Belum sadar
3
Bab 3 : Dag Dig Dug
4
Bab 4 : Baru Sadar
5
Bab 5 : Seperti Amnesia
6
Bab 6 : Bayar 10 Milyar
7
Bab 7 : Bayi Kembar Tiga
8
Bab 8 : Kecebong Mungil
9
Bab 9 : Maafkan Mommy
10
Bab 10 : Daddy Rafandra
11
Bab 11 : Mommy Tolong....
12
Bab 12 : Daddy....
13
Bab 13 : Sikap Acuh Rein
14
Bab 14 : Rara Tersesat
15
Bab 15 : Bertemu CEO
16
Bab 16 : Mencium Manda
17
Bab 17 : Menculik Manda
18
Bab 18 : Visual Para Tokoh Utama
19
Bab 19 : Terpesona
20
Bab 20 : Dipaksa Menikah
21
Bab 21 : Maafkan Daddy
22
Bab 22 : Tidur Berdua
23
Bab 23 : Menjemput Rein
24
Bab 24 : Rein Mengamuk
25
Bab 25 : Bocah jenius
26
Bab 26 : Sebatas Tunangan
27
Bab 27 : Rain Senang
28
Bab 28 : Maafkan Rein
29
Bab 29 : Merangkul Manda
30
Bab 30 : Rain Pingsan
31
Bab 31 : Menikahlah Denganku
32
Bab 32 : Cuma Bercanda
33
Bab 33 : Sudah Akrab
34
Bab 34 : Bertemu Mantan
35
Bab 35 : Noah Terpesona
36
Bab 36 : Kencan Pertama
37
Bab 37 : Diganggu Preman
38
Bab 38 : Wanita Jelek
39
Bab 39 : Bertemu Kakak Ipar
40
Bab 40 : Datang Menikahinya
41
Bab 41 : Meronta-ronta
42
Bab 42 : Istriku Yang Sah
43
Bab 43 : Membawa Pergi
44
Bab 44 : Oke, siapa takut!
45
Bab 45 : Belah Duren?
46
Bab 46 : Ahhhh ahhhh uhhhh
47
Bab 47 : Musuh Bebuyutan
48
Bab 48 : Valen Dipenjara?
49
Bab 49 : Dia terpesona
50
Bab 50 : Terima kasih, sayang
51
Bab 51 : Kamu Menyebalkan!
52
Bab 52 : Datang Berkunjung
53
Bab 53 : Meracuni Sheila?
54
Bab 54 : Mengatur Strategi
55
Bab 55 : Keracunan
56
Bab 56 : Rein Ngeselin
57
Bab 57 : Pintu Misterius
58
Bab 58 : Mommy Sendiri
59
Bab 59 : Ke Kantor Polisi
60
Bab 60 : Selingkuhan?
61
Bab 61 : Hampir Menabrak
62
Bab 62 : Harus Waspada
63
Bab 63 : Sebenarnya aku...
64
Bab 64 : Lucu banget deh
65
Bab 65 : Mencium Bibirnya
66
Bab 66 : Mommy Kenapa?
67
Bab 67 : Merindukan Mereka
68
Bab 68 : Dapat Kembali?
69
Bab 69 : Jangan Marah
70
Bab 70 : Cintai Aku
71
Bab 71 : Hilang Total
72
Bab 72 : Mommy...
73
Bab 73 : Kecelakaan
74
Bab 74 Gagal
75
Bab 75 : Membara
76
Bab 76 : Bertemu
77
Bab 77 : Ingin Mencium
78
Bab 78 : Didorong
79
Bab 79 : Layani Aku
80
Bab 80 : Jangan Ditahan
81
Bab 81 : Kenikmatan
82
Bab 82 : Berantem
83
Bab 83 : Berantem 2
84
Bab 84 : Maafkan aku
85
Bab 85 : Terpukau
86
Bab 86 : Dipenjara
87
Bab 87 : Pewaris Cilik
88
Bab 88 : Mulai Serius
89
Bab 89 : Hilang
90
Bab 90 : Hamil
91
Bab 91 : Menikah?
92
Bab 92 : Harus Diakhiri
93
Bab 93 : Tinggallah
94
Bab 94 : Melupakan Masa Lalu
95
Bab 95 : Pulang
96
Bab 96 : Terkejut
97
Bab 97 : Diluar Dugaan
98
Bab 98 : Menggoda
99
Bab 99 : Ompong
100
Bab 100 : Neng Tower
101
Bab 101 : Tersipu Malu
102
Bab 102 : Masih Waras
103
Bab 103 : Ayo Bercinta Sayang
104
Bab 104 : Rafa Belum Puas
105
Bab 105 : Tamu Tak Diundang
106
Bab 106 : Berakhir Malam Ini
107
Bab 107 : Lingkaran Jerat Delsi
108
Bab 108 : Darah Valen
109
Bab 109 : Terancam
110
Bab 110 : Matilah Kalian Berdua!!!
111
Bab 111 : Tertusuk
112
Bab 112 : Pergi
113
Bab 113 : Hadiah Untuk Mommy
114
Bab 114 : Tidak Tertolong
115
Bab 115 : Sedikit Takut
116
Bab 116 : Bukan Istriku
117
Bab 117 : Manda
118
Bab 118 : Tamat
119
Pamit dan Terima kasih
120
Novel Baru rilis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!