Bab 19 : Terpesona

"Lepaskan aku!"

"Hahaha... lepas? Kamu ingin dilepas?"

Tawa Rafandra sungguh menakuti Manda hingga wanita muda ini merinding sendiri. Bagaikan melihat tawa psikopat.

"Eh buset, ganteng-ganteng tapi psikopat. Aku tidak mau calon suamiku kayak gini."

Manda membatin dengan tatapan masih tertuju pada Rafa.

"Hei, apa mau kamu sebenarnya! Kenapa mengikatku seperti ini? Aku sama sekali tidak mengenalmu!" teriak Manda membentak Rafa. Senyum tipis Rafa kembali membuat Manda menelan ludah.

"Apa aku harus katakan dengan jujur?" Rafa duduk di sofa dengan senyuman liciknya memperhatikan tubuh Manda yang terikat atas perbuatannya sendiri.

"Yalah bodoh!" bentak Manda berani. Rafandra makin gemas dibentak-bentak olehnya. Baru kali ini dia menghadapi wanita yang amat sangat punya keberanian mengejeknya BODOH! Ya, itulah Manda tidak akan takut meski dalam hatinya wanita ini ingin menjerit minta tolong.

"Cih, menarik sekali." Rafa berdiri mendekatinya.

"Tung-tunggu, kamu jangan ke sini! Kamu jangan ke sini!" ronta Manda menutup mata. Takut dirinya diapa-apain. Spontan, Manda berhenti memberontak setelah dua tangannya di kunci.

Glug!

"Kamu-kamu sebenarnya mau apa dariku?" tanya Manda ketakutan melihat wajah Rafa tepat di hadapannya. Jarak mereka sangat dekat, bahkan Manda dapat mencium bibir seksi lelaki di depannya.

"Aku hanya ingin tahu mengapa Nona Sheila bisa dengan mudah masuk ke dalam kamarku waktu itu," Rafa memainkan rambut Manda sembari memandang bergantian mata dan bibir wanita di depannya.

"Aku-aku bukan Sheila, aku Manda." Manda terbata-bata. Pria di depannya masih saja memandang liar dirinya, seakan dia tak bisa berhenti melihat mata dan bibirnya.

"Pfft, hahaha...." Rafa tertawa lucu mendengarnya, Rafa sudah tahu pasti ini yang akan dia dengar. Rafa pergi ke arah lemari, memakai baju dan celana. Memamerkan tubuh belakangnya kepada Manda. Manda mengalihkan pandangannya, ia sedikit kesal dipermainkan.

"Nona Sheila, kamu pandai sekali untuk berakting dan berbohong juga ya,"

BRAK!

Deg!

Manda terperanjat mendengar pintu lemari ditutup keras. Tampak lelaki itu mengambil gunting di atas meja kemudian mendekati Manda.

"Aaaa, kamu jangan bawa gunting itu ke sini! Jangan menyakitiku!" ronta Manda marah-marah.

"Kalau begitu!" ujar Rafa menindih Manda kemudian tersenyum menyeringai dengan gunting di tangannya.

"Kalau begitu apa?" tanya Manda sudah ketakutan, bahkan ingin pipis gara-gara dilanda kecemasan.

"Kalau begitu jujurlah! Atau gunting ini akan-" ucap Rafa tak main-main mengancam Manda.

"Oke! Aku akan jujur, namaku Manda Aresta, aku memang bukan Sheila!"

Bug!

Deg!

Manda kaget lagi setelah tangan Rafa hampir menonjok wajahnya. Manda menelan ludah dengan tatapan tajam Rafa.

"Bukan ini yang ingin aku dengarkan! Kenapa kamu masih tidak mau jujur soal dirimu, ha! Apa aku harus lakukan lebih kejam agar kamu mau jujur!" ancam Rafa dengan memainkan gunting itu.

"Ba-baiklah," ucap Manda menutup mata sejenak.

"Kamu benar, aku Sheila yang kamu lecehkan malam itu. Tapi sekarang aku adalah Manda, jadi lepaskan aku!" ronta Manda seketika berhenti setelah Rafa tertawa.

"Sialan, nih orang makin menyeramkan."

Manda merinding dengan tawa Rafa yang seakan puas. Sontak Manda terkejut gunting itu jatuh ke lantai. Rafa menatapnya puas, meski ucapan Manda sedikit menyebalkan.

"Sekarang tolong lepaskan aku, dan mulai hari ini jangan lagi menggangguku." Manda memohon dengan wajah kasihan.

"Pfft, hahaha... lepaskan kamu? Oh sayang, justru mulai malam ini kamu akan selalu berada di sampingku," ucap Rafa tersenyum tipis.

"Ku mohon, lupakan kejadian itu. Tolong jangan siksa aku, aku pasti akan ganti rugi kepadamu," mohon Manda agak kesal mendengarnya. Padahal malam itu bukan 100% persen salahnya setelah tidur dengan Rafa.

"Ha? Ganti rugi? Kamu pikir uang bisa menyelesaikan semuanya?" decak Rafa mulai lagi marah.

"Oke, oke. Aku tahu kok soal itu, tapi kamu harus tahu malam itu aku tidak ingat apa-apa. Mungkin saja kita belum saling bercinta. Jadi bagaimana kalau kita lupakan saja?" usul Manda agak takut.

"Ya ampun, ini gara-gara si setan Delsi. Awas tuh anak bakal aku buat perhitungan!" lanjut Manda berdecak dalam hati.

Rafa diam sejenak lalu tersenyum miring, Manda mengernyit heran melihatnya aneh lagi.

"Hm, aku juga kepikiran begitu. Tapi mungkin-"

"Mungkin apa, ha!" bentak Manda seakan tahu pikiran Rafa.

"Oh Nona, jangan galak-galak dong. Aku tidak menyukai wanita yang suka memberontak," elus Rafa berkata lembut semberi menyentuh rambut Manda.

"Ya sudah, cari saja yang menurut, dan lepaskan aku!" pinta Manda berani lagi.

"Untuk apa aku harus mencari jika wanita itu adalah kamu,"

"Maksdunya?" tanya Manda menelan ludah.

"Ya aku malam ini akan menjinakkanmu, sayang."

"Aaaaaa, menyikirlah! Aku tidak mau!" teriak Manda menolak setelah tangan Rafa mulai jahil ingin membuka kancing bajunya.

"Ups, sayang. Jadilah wanita penurut malam ini, kita harus buktikan malam itu. Mungkin saja setelah kita lakukan malam ini, ingatan kita berdua bisa pulih." Rafa menggodanya, mendekati wajahnya ke Manda. Sangat dekat sampai keduanya ingin berciuman.

"Huhuhu... aku mengakuimu, kamu memang pria yang tampan, dan juga sangat pandai menangkap wanita. Tapi malam itu sungguh hal yang sangat terpuruk bagiku, aku tidak tahu sama sekali akan berurusan denganmu, Tuan Rafa. Malam itu aku dijebak oleh saudaraku, aku selama lima tahun diusir oleh keluargaku setelah kejadian malam itu," tangis Manda pura-pura terisak. Rafa diam tidak jadi mencium Manda. Tiba-tiba dirinya tertarik mendengar curhatan wanita itu.

"Hiks, aku sangat menyedihkan. Ku pikir, hidupku akan bahagia, tapi malam ini aku akan mati di tanganmu. Hidupku sungguh menyedihkan," lanjut Manda berakting. Rafa terkejut melihat air mata jatuh dari mata Manda. Rasa aneh itu muncul kembali, rasa ingin melindungi membuat Rafa hanyut dan merasa bersalah.

"Berhentilah menangis," ucap Rafa dengan lembut mengelus kepala Manda. Ia tak mau wanitanya menangis di depannya.

"Kamu tidak perlu cemas, malam ini jadilah wanitaku maka aku akan membantumu balas dendam pada orang yang sudah menindasmu." Rafa mengambil gunting kemudian memotong tali yang mengikat Manda.

"Be-benarkah itu?" tanya Manda masih pura-pura berakting menyedihkan.

"So amazing, dia ternyata masih bisa dijinakkan olehku. Bahkan menganggapku sebagai wanitanya, Hehehe." Manda membatin senang.

Rafa tersenyum, senyumnya seketika buat Manda diam terpana. "Astaga, aku terpesona." Manda bagaikan melihat pangeran tampan.

"Ya sayang, tidak ada yang boleh membuat wanitaku menderita selain diriku." Rafa menghapus sisa air mata Manda dengan lembut.

Kesenangan Manda hilang setelah mendengarnya. "Ya ampun, kejamnya masih ada." Sembari bergumam dalam hati dan menunduk. Entah dia harus senang atau sedih.

"Sekarang pergilah mandi, aku akan melepaskanmu malam ini."

Lagi-lagi Rafa bersikap lembut padanya. Manda seakan ingin menangis berada di samping CEO yang bersifat sedikit psikopat.

"Ba-baiklah, terima kasih." Manda terbata-bata segera berdiri.

"Tunggu dulu," tahan Rafa meraih tangan Manda.

"Ada apa lagi?" tanya Manda berbalik.

Chup!

Satu kecupan mendarat di pipi Manda. Spontan wanita itu merona tersipu diperlakukan baik oleh ayah tiga anak kembarnya.

"Oh Tuhan, aku ingin ingin terbang saja ke langit."

Manda terbuai dengan kecupan tadi, namun sekarang Manda harus jaga jarak demi menjaga diri agar Rafa tidak seenaknya terhadap dirinya.

Cklek!

Manda bersandar di pintu menyentuh dadanya yang deg-degan, jantungnya berpacu tidak menantu.

"Ya Tuhan, apa aku mulai jatuh cinta dengannya?"

Manda tersipu lagi dibalik pintu, sama halnya dengan Rafa yang juga merada aneh pada dirinya.

"Makin lama, aku benar-benar semakin mencintainya."

Terpopuler

Comments

Nia Sulistyowati

Nia Sulistyowati

penasaran sama Rain,,kemana hilangnya..koq mana/sheila bisa berfikir kalo anaknya yg ke3 meninggal??

2024-06-03

0

floren yanti

floren yanti

Yuuuhhhuuuiiiiii......

2024-03-10

1

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trus sehat

2022-10-29

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Noda darah
2 Bab 2 : Belum sadar
3 Bab 3 : Dag Dig Dug
4 Bab 4 : Baru Sadar
5 Bab 5 : Seperti Amnesia
6 Bab 6 : Bayar 10 Milyar
7 Bab 7 : Bayi Kembar Tiga
8 Bab 8 : Kecebong Mungil
9 Bab 9 : Maafkan Mommy
10 Bab 10 : Daddy Rafandra
11 Bab 11 : Mommy Tolong....
12 Bab 12 : Daddy....
13 Bab 13 : Sikap Acuh Rein
14 Bab 14 : Rara Tersesat
15 Bab 15 : Bertemu CEO
16 Bab 16 : Mencium Manda
17 Bab 17 : Menculik Manda
18 Bab 18 : Visual Para Tokoh Utama
19 Bab 19 : Terpesona
20 Bab 20 : Dipaksa Menikah
21 Bab 21 : Maafkan Daddy
22 Bab 22 : Tidur Berdua
23 Bab 23 : Menjemput Rein
24 Bab 24 : Rein Mengamuk
25 Bab 25 : Bocah jenius
26 Bab 26 : Sebatas Tunangan
27 Bab 27 : Rain Senang
28 Bab 28 : Maafkan Rein
29 Bab 29 : Merangkul Manda
30 Bab 30 : Rain Pingsan
31 Bab 31 : Menikahlah Denganku
32 Bab 32 : Cuma Bercanda
33 Bab 33 : Sudah Akrab
34 Bab 34 : Bertemu Mantan
35 Bab 35 : Noah Terpesona
36 Bab 36 : Kencan Pertama
37 Bab 37 : Diganggu Preman
38 Bab 38 : Wanita Jelek
39 Bab 39 : Bertemu Kakak Ipar
40 Bab 40 : Datang Menikahinya
41 Bab 41 : Meronta-ronta
42 Bab 42 : Istriku Yang Sah
43 Bab 43 : Membawa Pergi
44 Bab 44 : Oke, siapa takut!
45 Bab 45 : Belah Duren?
46 Bab 46 : Ahhhh ahhhh uhhhh
47 Bab 47 : Musuh Bebuyutan
48 Bab 48 : Valen Dipenjara?
49 Bab 49 : Dia terpesona
50 Bab 50 : Terima kasih, sayang
51 Bab 51 : Kamu Menyebalkan!
52 Bab 52 : Datang Berkunjung
53 Bab 53 : Meracuni Sheila?
54 Bab 54 : Mengatur Strategi
55 Bab 55 : Keracunan
56 Bab 56 : Rein Ngeselin
57 Bab 57 : Pintu Misterius
58 Bab 58 : Mommy Sendiri
59 Bab 59 : Ke Kantor Polisi
60 Bab 60 : Selingkuhan?
61 Bab 61 : Hampir Menabrak
62 Bab 62 : Harus Waspada
63 Bab 63 : Sebenarnya aku...
64 Bab 64 : Lucu banget deh
65 Bab 65 : Mencium Bibirnya
66 Bab 66 : Mommy Kenapa?
67 Bab 67 : Merindukan Mereka
68 Bab 68 : Dapat Kembali?
69 Bab 69 : Jangan Marah
70 Bab 70 : Cintai Aku
71 Bab 71 : Hilang Total
72 Bab 72 : Mommy...
73 Bab 73 : Kecelakaan
74 Bab 74 Gagal
75 Bab 75 : Membara
76 Bab 76 : Bertemu
77 Bab 77 : Ingin Mencium
78 Bab 78 : Didorong
79 Bab 79 : Layani Aku
80 Bab 80 : Jangan Ditahan
81 Bab 81 : Kenikmatan
82 Bab 82 : Berantem
83 Bab 83 : Berantem 2
84 Bab 84 : Maafkan aku
85 Bab 85 : Terpukau
86 Bab 86 : Dipenjara
87 Bab 87 : Pewaris Cilik
88 Bab 88 : Mulai Serius
89 Bab 89 : Hilang
90 Bab 90 : Hamil
91 Bab 91 : Menikah?
92 Bab 92 : Harus Diakhiri
93 Bab 93 : Tinggallah
94 Bab 94 : Melupakan Masa Lalu
95 Bab 95 : Pulang
96 Bab 96 : Terkejut
97 Bab 97 : Diluar Dugaan
98 Bab 98 : Menggoda
99 Bab 99 : Ompong
100 Bab 100 : Neng Tower
101 Bab 101 : Tersipu Malu
102 Bab 102 : Masih Waras
103 Bab 103 : Ayo Bercinta Sayang
104 Bab 104 : Rafa Belum Puas
105 Bab 105 : Tamu Tak Diundang
106 Bab 106 : Berakhir Malam Ini
107 Bab 107 : Lingkaran Jerat Delsi
108 Bab 108 : Darah Valen
109 Bab 109 : Terancam
110 Bab 110 : Matilah Kalian Berdua!!!
111 Bab 111 : Tertusuk
112 Bab 112 : Pergi
113 Bab 113 : Hadiah Untuk Mommy
114 Bab 114 : Tidak Tertolong
115 Bab 115 : Sedikit Takut
116 Bab 116 : Bukan Istriku
117 Bab 117 : Manda
118 Bab 118 : Tamat
119 Pamit dan Terima kasih
120 Novel Baru rilis
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Bab 1 : Noda darah
2
Bab 2 : Belum sadar
3
Bab 3 : Dag Dig Dug
4
Bab 4 : Baru Sadar
5
Bab 5 : Seperti Amnesia
6
Bab 6 : Bayar 10 Milyar
7
Bab 7 : Bayi Kembar Tiga
8
Bab 8 : Kecebong Mungil
9
Bab 9 : Maafkan Mommy
10
Bab 10 : Daddy Rafandra
11
Bab 11 : Mommy Tolong....
12
Bab 12 : Daddy....
13
Bab 13 : Sikap Acuh Rein
14
Bab 14 : Rara Tersesat
15
Bab 15 : Bertemu CEO
16
Bab 16 : Mencium Manda
17
Bab 17 : Menculik Manda
18
Bab 18 : Visual Para Tokoh Utama
19
Bab 19 : Terpesona
20
Bab 20 : Dipaksa Menikah
21
Bab 21 : Maafkan Daddy
22
Bab 22 : Tidur Berdua
23
Bab 23 : Menjemput Rein
24
Bab 24 : Rein Mengamuk
25
Bab 25 : Bocah jenius
26
Bab 26 : Sebatas Tunangan
27
Bab 27 : Rain Senang
28
Bab 28 : Maafkan Rein
29
Bab 29 : Merangkul Manda
30
Bab 30 : Rain Pingsan
31
Bab 31 : Menikahlah Denganku
32
Bab 32 : Cuma Bercanda
33
Bab 33 : Sudah Akrab
34
Bab 34 : Bertemu Mantan
35
Bab 35 : Noah Terpesona
36
Bab 36 : Kencan Pertama
37
Bab 37 : Diganggu Preman
38
Bab 38 : Wanita Jelek
39
Bab 39 : Bertemu Kakak Ipar
40
Bab 40 : Datang Menikahinya
41
Bab 41 : Meronta-ronta
42
Bab 42 : Istriku Yang Sah
43
Bab 43 : Membawa Pergi
44
Bab 44 : Oke, siapa takut!
45
Bab 45 : Belah Duren?
46
Bab 46 : Ahhhh ahhhh uhhhh
47
Bab 47 : Musuh Bebuyutan
48
Bab 48 : Valen Dipenjara?
49
Bab 49 : Dia terpesona
50
Bab 50 : Terima kasih, sayang
51
Bab 51 : Kamu Menyebalkan!
52
Bab 52 : Datang Berkunjung
53
Bab 53 : Meracuni Sheila?
54
Bab 54 : Mengatur Strategi
55
Bab 55 : Keracunan
56
Bab 56 : Rein Ngeselin
57
Bab 57 : Pintu Misterius
58
Bab 58 : Mommy Sendiri
59
Bab 59 : Ke Kantor Polisi
60
Bab 60 : Selingkuhan?
61
Bab 61 : Hampir Menabrak
62
Bab 62 : Harus Waspada
63
Bab 63 : Sebenarnya aku...
64
Bab 64 : Lucu banget deh
65
Bab 65 : Mencium Bibirnya
66
Bab 66 : Mommy Kenapa?
67
Bab 67 : Merindukan Mereka
68
Bab 68 : Dapat Kembali?
69
Bab 69 : Jangan Marah
70
Bab 70 : Cintai Aku
71
Bab 71 : Hilang Total
72
Bab 72 : Mommy...
73
Bab 73 : Kecelakaan
74
Bab 74 Gagal
75
Bab 75 : Membara
76
Bab 76 : Bertemu
77
Bab 77 : Ingin Mencium
78
Bab 78 : Didorong
79
Bab 79 : Layani Aku
80
Bab 80 : Jangan Ditahan
81
Bab 81 : Kenikmatan
82
Bab 82 : Berantem
83
Bab 83 : Berantem 2
84
Bab 84 : Maafkan aku
85
Bab 85 : Terpukau
86
Bab 86 : Dipenjara
87
Bab 87 : Pewaris Cilik
88
Bab 88 : Mulai Serius
89
Bab 89 : Hilang
90
Bab 90 : Hamil
91
Bab 91 : Menikah?
92
Bab 92 : Harus Diakhiri
93
Bab 93 : Tinggallah
94
Bab 94 : Melupakan Masa Lalu
95
Bab 95 : Pulang
96
Bab 96 : Terkejut
97
Bab 97 : Diluar Dugaan
98
Bab 98 : Menggoda
99
Bab 99 : Ompong
100
Bab 100 : Neng Tower
101
Bab 101 : Tersipu Malu
102
Bab 102 : Masih Waras
103
Bab 103 : Ayo Bercinta Sayang
104
Bab 104 : Rafa Belum Puas
105
Bab 105 : Tamu Tak Diundang
106
Bab 106 : Berakhir Malam Ini
107
Bab 107 : Lingkaran Jerat Delsi
108
Bab 108 : Darah Valen
109
Bab 109 : Terancam
110
Bab 110 : Matilah Kalian Berdua!!!
111
Bab 111 : Tertusuk
112
Bab 112 : Pergi
113
Bab 113 : Hadiah Untuk Mommy
114
Bab 114 : Tidak Tertolong
115
Bab 115 : Sedikit Takut
116
Bab 116 : Bukan Istriku
117
Bab 117 : Manda
118
Bab 118 : Tamat
119
Pamit dan Terima kasih
120
Novel Baru rilis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!