Dengan langkah terseok-seok, Manda yang menjadi Sheila mencoba untuk keluar. Terlihat dipergelangan tangannya terdapat bekas lebam. Ini karena, sebelum dia masuk ke dalam tubuh Sheila, sang pemilik tubuh sedang diikat di dalam gudang.
Namun malangnya, pecahan beling yang dipakai oleh Sheila malah menyayat pergelangan tangannya sendiri. Bahkan bekas sayatan itu masih membekas dan terbuka di tangan kanan Manda. Kini Manda masih mencoba menghirup udara segar, tapi seketika berhenti saat merasa ada yang aneh.
"Eh, aku bisa bernafas dengan baik?"
Manda pikir dirinya akan mati gara-gara asmanya kambuh dan tak dapat menghirup udara segar lagi.
"Wah, ini sudah tidak beres. Semua di sini seperti asing bagiku, dari mana coba datangnya gudang ini. Setahuku Papa tidak pernah punya gudang sejelek ini." Manda bergumam dan berhasil keluar dari gudang itu.
"Auw!" Ia meringis kesakitan dikala luka di tangannya tak sengaja menyenggol pinggir pintu.
"Astaga, kenapa tanganku bisa sampai terluka?"
Lagi-lagi Manda terkejut, dengan cepat langsung merobek pinggiran bajunya dan mengikat simpul lukanya agar darahnya berhenti keluar.
"Aduh, apa yang sudah terjadi padaku? Baju yang aku pakai sekarang sudah beda. Terus aku tidak tahu ini di mana, lebih baik aku cari rumah yang terdekat di sini."
Saat ingin meninggalkan gudang, ingatan pemilik tubuh diperlihatkan pada Manda. Matanya melebar setelah melihat beberapa orang asing sedang berdebat padanya.
"Argh, siapa mereka? Kenapa aku bisa begini!" jeritnya sedikit pusing.
Tiba-tiba terdengar suara langkah kaki begitu banyak. Manda segera berdiri normal dan mencari sumber suara. Dia mulai dag-dig-dug merasa takut, apalagi begitu banyak rumput menjalar tinggi di depannya. Suara-suara mulai terdengar jelas.
"Benar Pah, Shei ada di gudang. Dia benar-benar bunuh diri!" ujar seorang wanita muda mulai mendekat.
"Papa tidak percaya, mana mungkin Shei melakukan itu!" bantah seorang pria tua yang berjalan dengan anak perempuannya dan istrinya. Entah apa masalah hingga ketiganya berdebat soal Sheila.
Dua mata Manda melebar melihat tiga orang asing saling berbicara. Manda sangat panik dan ketakutan karena tak tahu siapa mereka.
"OMG! Mereka mau ke sini!" Manda segera bersembunyi di bawah pohon cemara diantara semak-semak belukar. Berharap dirinya tidak diketahui. Dia ketakutan habis, apalagi wajah mereka sedikit sangar dan galak. Manda yang menjadi Sheila hanya bisa menutup mata.
"Tuhan, semoga saja mereka tidak menemukanku." Batin Manda dengan rasa takutnya yang tinggi.
Pintu gudang dibuka lebar oleh Pria tua itu. Dua mata perempuan yang ikut bersamanya tampak berseri-seri mengira Sheila sudah mati akibat dikurung oleh mereka semalam. Tapi ternyata isi gudang kosong. keduanya pun diam membisu terutama pria tua itu.
"Lihat, gudang ini kosong! Aku yakin, Sheila sekarang pergi ke rumah temannya. Kalian berdua jangan berbicara yang tidak-tidak terhadapnya, terutama kamu Delsi! Hargai sedikit adikmu itu, apalagi malam ini adalah ultahnya yang ke 20 tahun! Kamu harus bersikap baik padanya!" Tunjuk Pak tua itu pada putri pertamanya yang bernama Delsi Theresia.
"Tapi Pah, tadi pagi aku ke sini dan lihat Shei tergeletak. Lihat Pah, ada darah di sana." Delsi menunjuk noda darah di lantai. Pak tua yang tak lain ayahnya Sheila sangat terkejut, benar ada darah di lantai. Ayahnya mulai panik.
"Kalau begitu cari disekitaran sini, Papa yakin Shei pasti ada di sini. Kita harus bawa dia ke rumah sakit."
Delsi dan Ibunya terperanjat, keduanya mulai kesal karena mengira Sheila masih hidup. Saat Pria tua itu ingin mencari putri keduanya. Telinga kirinya mendengar suara kecil di balik semak-semak. Delsi yang juga mendengar langsung mendekati semak ingin melihat apa di sana.
Manda yang gemeteran tersentak kaget saat seseorang menepuk bahunya dari belakang. Kedua matanya langsung menoleh ke belakang.
Deg!
"Aaaaaaaaaaa ...!"
_______
Terima kasih buat teman teman yang telah memberi LIKE dan VOTE nya serta memberikan RATING Bintang Lima, juga buat teman-teman yang telah berkomentar positif. Karena itu semua akan membuat Author lebih bersemangat dalam menulis novel ini.
Terima kasih juga buat teman-teman yang telah menghargai karya Author dengan cara memberikan Tip.
Author juga doakan semoga sehat selalu buat semua pembaca, baik itu yang suka maupun yang tidak suka dengan Novel ini.
Jika ada Typo dalam setiap chapter di Novel ini, mohon untuk diberitahukan kepada Author agar segera merevisinya. Terima kasih~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Ilan Irliana
wah..jan2 arwah'y Shei msh gentayangan..g bs msuk k raga Manda...
2023-06-07
0
fifid dwi ariani
trus ceria
2022-10-29
0
🌺sahaja🌺
ikutan kaget🙈🙈🙈
2022-10-25
1