Seusai sembah bakti yang dilakukan dengan khidmat. Kini, di pendopo agung masih ada beberapa sanak keluarga yang duduk bersila sembari menyambut kedatangan pangeran dari Cirebon.
Santosa
Maafkan saya baru mengunjungi istana, Gusti Kanjeng Sultan Kaysan. Gusti Kanjeng Sultan Agung Adiguna.
Santosa mengatupkan kedua tangannya.
Ayahanda
Sepertinya kamu juga mengalami hal yang sama dengan putraku, pangeran Santosa.
Santosa
Sendiko dhawuh Gusti. 🙏
Ayahanda
Sudah waktunya yang muda yang berusaha keras membentengi budaya Jawa. Tetap lestari, anak-anakku.
Kaysan dan Santosa mengangguk-angguk paham.
Kaysan
Apakah kedatanganmu hanya untuk berkunjung? Atau ada maksud lain?
Santosa tersenyum, ia melirik Rinjani yang menundukkan kepalanya.
Santosa
Apakah Gusti Kanjeng Sultan Kaysan sedang membuka lowongan untuk menjadi ajudan Kanjeng Ratu?
Kaysan
Istriku sudah memiliki dayang!
jawab Kaysan dengan lantang.
Santosa
Baiklah, saya rasa tujuan saya disini hanya untuk berkunjung.
Ayahanda
Baguslah, tinggallah di istana selama beberapa hari. Ada beberapa hal yang Ayahanda ingin bicarakan dengan kalian.
Kaysan
Mengenai apa Ayahanda?
Ayahanda
Nanti malam kita bicara. Sekarang ajaklah tamu kehormatan untuk berjalan-jalan di istana.
Ayahanda
Ayahanda harus undur diri.
Ayahanda meninggalkan pendopo agung dengan beberapa pengawal yang mengikutinya. Sekarang, hanya tersisa, Santosa, Kaysan dan Rinjani. Dan abdi dalem yang senantiasa menunduk, menanti perintah sang Maharaja.
Kaysan
Apakah tidak ada putri kerajaan yang berhasil kamu pinang, pangeran Santosa?
Santosa
Saya masih sendiri.
Kaysan
Jangan berkata bahwa kamu masih mengagumi sosok wanita di sebelah saya.
Santosa
Semua rakyatmu mengagumi keindahan wanitamu, Kanjeng Sultan Kaysan.
Santosa
Jadi apakah saya, mantan ajudannya tidak boleh ikut mengaguminya?
Kaysan
Pergilah ke kamarmu, Rinjani!
Rinjani
Kenapa mas tidak berniat mengunciku saja di dalam kamar? Itu lebih aman daripada mas selalu cemburuan.
Santosa
Menurut saya itu pilihan yang tepat Gusti Kanjeng Ratu. Suami Anda memang tidak berubah.
Santosa
Masih sama, bahkan sejak hari dimana saya meninggalkan rumah dan Raden Ayu Nindy.
Kaysan
Adikku... Apa kamu masih bertemu dengannya?
Santosa
Selalu ada kejujuran yang dibalas dengan kejujuran.
Kaysan
Ini bukan bisnis ataupun mengutarakan perasaan!
Santosa
Benar, tapi ini kejujuran. Saya harus jujur, jika bertahun-tahun bekerja sebagai ajudan Gusti pangeran Haryo Kaysan saat bekerja di pabrik gula, saya yang menghabiskan makan siang buatan ndoro ayu.
Rinjani menatap tajam sang suami, ia mengatupkan kedua tangannya. Lalu meninggalkan pertemuan dengan tamu kehormatan tanpa bersuara.
Comments
Ida
Terbongkar juga Prahara Bekal Makan siang uang yang ke Asinan 🤦😅
2023-08-02
0
Vlink Bataragunadi 👑
laaaaah pangeran samudra mancing keributan ini mah ≧∇≦
2023-03-17
0
incess cenayu
upssss 🤭 ketauan
2022-02-26
0