Kaysan sedikit membungkukkan badan, ia menatap bibir Rinjani penuh minat. Kaysan mendarat bibirnya pada bibir permaisurinya, dengan pelan ia ******* bibir sang istri.
Lima menit berlalu, Kaysan yang masih asyik menikmati kedua bibir yang bertaut terpaksa menyudahi kegiatannya. Ketukan pintu masih terdengar saat Kaysan menyeka bibir Rinjani yang merah dan basah karena ciumannya.
Kaysan
Pakai lipstiknya.
Rinjani mengangguk, sementara Kaysan merapikan ageman kejawennya.
Kaysan
Sudah belum dik?
Rinjani menoleh. Ia memancarkan aura mencekam.
Rinjani
Sabar to mas. Ini juga harus merapikan makeup yang lain.
Kaysan
Tidak usah cantik-cantik dik!
Rinjani
"tidak udah cantik-cantik!" gumam Rinjani.
Rinjani
Kenapa mas? Takut ya Jani ada yang naksir.
goda Rinjani.
Kaysan
Tidak udah memancing emosi!
Kaysan
Cepatlah. Sudah waktunya makan siang.
Rinjani
Ya Allah, mas. Giliran makeup disuruh cepat-cepat. Giliran minta cium dilambat-lambatin. Mas itu curang!
Kaysan
Come on, Dik!
Rinjani
Come on. Come on...
gerutu Rinjani masih mematut dirinya di cermin. Ia mengamati baik-baik wajahnya sebelum beranjak berdiri dan menatap suaminya dengan kesal.
Kaysan
Sudah cantik jangan cemberut.
Rinjani
Kamu kan penyebabnya mas.
Kaysan
Iya. Kalau bukan mas siapa lagi? Pandu yang membuatmu senewen karena kelakuannya. Atau Suryawijaya yang menjadikanmu Ibunda dan pujaan hatinya?
Rinjani
Dua-duanya anakku, belahan jiwaku. Kalau Rinjani cemberut karena mereka butuh perhatian dari kelakuannya itu wajar. Coba kalau mas?
Kaysan
Mas juga butuh perhatian!
ujar Kaysan tidak mau kalah.
Rinjani
Iya... Iya... Mas paling tua, dapat 50% perhatian dari Jani. Anak-anak dapet setengahnya udah gitu masih di bagi tiga.
Rinjani
Kasian kan anak-anak mas?
Kaysan
Tidak. Anak-anak dapat perhatian dari eyang, om dan tantenya yang lain. Kalau mas hanya kamu yang perhatian!
Rinjani melongo, suaminya benar-benar menggemaskan dan butuh diberi pelajaran tambahan.
Keduanya sama-sama menoleh ke arah pintu saat ketukan kembali terdengar dari luar kamar mereka. Keduanya mengangguk lalu Kaysan membuka pintunya.
Kaysan
"Baik. Terimakasih."
ujar Kaysan pada seorang abdi dalem yang memberitahu bahwa mereka sudah ditunggu di meja makan.
Kaysan berjalan terlebih dahulu, dibelakangnya ada Rinjani yang melangkah anggun sembari tersenyum manis kepada abdi dalem yang tidak sengaja berpapasan dengan mereka.
Kaysan
Jangan mengumbar senyumanmu kepada laki-laki lain!
ujar Kaysan lirih namun terdengar di telinga Rinjani.
Rinjani
Andaikan kamu tahu mas. Senyumanmu itu lebih mematikan daripada senyumanku!
Happy Reading, Jangan lupa like dan favorit ya. Terimakasih dukungannya.
Comments
Dede Dahlia
ya ampun kanjeng raja kamu tuh egois dalam segala hal ampun dah 🤦♀️
2024-03-09
0
Fanvie
senyuman mu lebih mematikan....la..kanjeng kaysan..niku lho ndoro putri nggeh was2 kaleh njenengan🤣🤣🤣
2023-04-09
0
M akhwan Firjatullah
ya ampun kadar senyumnya pun ada y...siapa yg lebih manis
2022-10-17
0