Kerlap-kerlip lampu klub malam membuat suasana semarak, kemeriahan yang dihadirkan membuat orang-orang datang untuk melepaskan penat mereka sejenak. Cinta dan enam kawannya pergi berlibur di Bali. Menghabiskan waktu libur mereka yang hanya sesaat saja.
Enam teman Cinta adalah kawan-kawan SMA dulu. Sebulan sekali mereka bertemu dan berlibur bersama demi menghilangkan kerinduan dan menghilangkan penat.
Kini mereka duduk melingkar di sebuah klub malam untuk menghadiri sebuah konser musik Amerika Latin.
Sesekali mereka menggoyangkan tubuhnya ketika dirasa irama itu membuat mereka enjoy untuk menari.
"Salsa Cinta, kau biasanya paling semangat jika acara menari salsa!" tanya Febri. Cinta hanya tersenyum saja.
"Kamu kenapa, Cin? Mukamu ditekuk dari kita berangkat tadi." Kata salah seorang sahabat Cinta bernama Weni. "Tumben kau bertingkah seperti ini.
"Nih, minum dulu biar g bete. Ga asik 'kan udah jauh-jauh kita ke sini elonya malah cemberut aja." Salsa memberi Cinta sekaleng minuman soda yang telah dibuka.
"Elo g macem-macemin gue 'kan" kata Cinta bergurau.
"Nggaklah, aku tahu diantara kita elo yang masih lurus langkahnya,'' kata Salsa mengedipkan matanya pada Weni. Mereka hanya ingin sedikit jahil saja pada Cinta. Minuman itu telah diberi pil terlarang.
"Aku cuma pengin kita bisa senang-senang lagi seperti anak ABG dulu. Menari bersama, dan... ," kata Serena.
"Dan buang jauh masalah kita," ucap mereka serempak sambil bertos ria. Hanya Cinta saja yang minum soda.
"Klub malam ini katanya memanggil salah satu penyanyi latin legendaris," kata Salsa.
"Beneran?"
"Makanya aku minta kalian untuk nginep disini. Walau mahal tapi soal hiburan mereka nomer satu," ujar Salsa.
"Kau memang paling ngerti, kalau soal beginian,'' ucap Febri.
Tiba-tiba mood Cinta membaik. Dia mulai turun ke lantai dansa dan menari bersama teman-teman yang lain.
Dalam konser itu diadakan lomba tarian salsa terbaik. Cinta yang sangat menyukai tarian itu maju bersama Salsa dan Weni juga beberapa kontestan yang datang dari berbagai warga negara lain.
Suasana terlihat sangat ramai dan meriah.
Lagu mulai dinyanyikan. Mereka menari bersama. Panitia memilih beberapa kontestan terbaik untuk final kali ini. Hingga hanya beberapa orang saja yang tersisa.
"Khusus untukmu, kau boleh memilih siapa saja kontestan kali ini sebagai pasangan tarimu," bisik salah seorang panitia penyelengggara yang merupakan sahabat Cristian.
Cristian yang dari tadi tertarik melihat tarian Cinta langsung menunjuk ke arahnya.
"Aku ingin dia yang menemaniku kali ini," kata Cristian.
"Aku sudah mengira kau akan memilihnya. Dia cantik, menarik, dan energik. Masih muda pula. Nikmati malammu kali ini, Dude," ucap sahabatnya itu.
"Ladies and gentlemen, kita kedatangan tamu kali ini,dia adalah seorang pengusaha muda yaang mensponsori acara ini, Tuan Cristian Slim. Pemilik dari Permata Grup. Beri tepukan yang meriah untuknya," ucap pembawa acara.
"Dia akan menari bersama salah seorang kontestan kita, kami persilahkan untuk memilih sendiri kontestan mana yang anda sukai," kata pembawa acara itu.
Cristian mendekati Cinta yang sedang berdiri menunduk. Dia menatap kaget ketika ada pria yang berdiri di hadapannya.
"Bailarias conmigo? ( maukah kau menari bersamaku?)" tanya Cristian pada Cinta. Cinta yang sedikit mengerti bahasa spanyol ketika belajar tarian salsa langsung menganggukkan kepalanya.
Tarian dimulai, semua peserta yang tersisa memulai tarian mereka berpasang - pasangan. Awalnya Cinta merasa canggung dan kaku.
"Rileks saja nona, menari bersama itu bagai menyatukan dua tubuh. Percayai aku sebagai anggota tubuhmu yang lain. Lihat mataku dan ikuti alunan iramanya,'' bisik Cristian.
Cinta mulai memantapkan pegangannya. Meliukkan tubuhnya serasi dengan gerakan Cristian, tangan mereka saling menyentuh tubuh pasangannya, membuat mereka hanyut dalam hasrat daan gairah yang menggebu. Berputar, melayang dan terbang seolah hanya mereka berdua menari di atas awan. Sentuhan mereka saling membangkitkan gairah masing-masing. Kebersamaan mereka berlanjut hingga ke kamar hotel.
Entah siapa yang memulai terlebih dahulu tapi mereka terbakar oleh api yang mereka buat sendiri.
Cinta yang baru pernah disentuh oleh seorang pria hanya bisa melenguh ketika Cristian dengan agresif menyentuh setiap senti tubuhnya.
"Kau begitu indah, kulitmu begitu lembut saat ku sentuh," bisik Cristian. Cinta merasa sebuah dorongan luar biasa di dalam dirinya. Bagian bawah tubuhnya serasa menegang menuntut akan satu hal. Wajahnya telah memerah terbakar oleh api gairah. Dan bibirnya yang merekah telah bengkak akibat ciuman panas yang Cristian berikan.
Tangan Cristian mulai meraba area sensitif Cinta. Masih sangat rapat. Dia sangat terkejut, namun semua sudah terlanjur terjadi. Libido mereka telah naik ke ubun-ubun. Tidak mungkin dia mundur kali ini. Dia merasa sayang untuk memakai pengaman kali ini. Dia ingin merasakan penyatuan antara kulit dan kulit. Baru kali ini dia bersama wanita yang masih bersegel.
Hingga satu hentakan kecil mengejutkan Cinta, dia meringis kesakitan.
"Maaf ... ." Cristian mencium bibir Cinta untuk mengalihkan rasa sakit itu. Hingga rasa sakit itu berubah menjadi kenikmatan, lama-lama mereka mencapai puncak bersama yang menyatukan tubuh mereka.
Cristian yang merasa tidak puas melakukannya berkali-kali hingga Cinta menjatuhkan diri karena lelah.
"Aku adalah bagian dari tubuhmu yang lain, ingatlah itu," bisik Cristian ketika mereka telah selesai bergumul.
"Aku adalah bagian dari tubuhmu yang lain," kata-kata itu membangunkan Cinta dari tidurnya.
Mimpi itu terasa nyata. Mimpi yang sama beberapa hari ini akhirnya terjawab sudah. Pria yang bersamanya bukan lagi hanya bayangan tapi wajah Cristian yang hadir dalam mimpinya.
Cinta terlalu takut untuk tidur lagi. Air matanya jatuh membasahi bantal putih kesayangannya.
Kata-kata Cristian selalu terngiang dalam telinganya.
"Aku telah melakukan kesalahan, aku melakukan kesalahan. Maafkan aku kakak, aku tidak sengaja melakukannya," ucap Cinta berkali-kali. Hingga dia lelah dan tertidur kembali.
Pagi harinya seperti biasa Bella akan melihat keadaan adiknya. Adiknya yang selalu bersemangat dan periang itu terlihat murung sekembalinya dari rumah sahabatnya. Dia memakai kemeja pria. Timbul pertanyaan dalam diri Bella dengan siapa Cinta menghabiskan malam kemarin.
Seharian kemarin, hingga malam adiknya enggan untuk keluar. Bella bingung harus berbuat apa agar adiknya mau keluar dari kamarnya.
Malam ini dia ada janji dengan Cristian. Pria itu sudah menunggunya di bawah.
Bella membuka pintu kamar balkon. Dia masuk ke dalam kamar Cinta. Adiknya sedang tertidur. Bella mendekati dan menyentuh wajahnya.
"Cinta ... ," panggil Bella. Bella terkejut merasakan tubuh Cinta yang panas dan demam. Dia pergi ke kamarnya dan mengambil alat pengukur suhu tubuh.
"Empat puluh derajat," ucap Bella.
"Cinta, bangun!" panggil Bella lagi dengan khawatir.
"Khem ... ." Hanya suara itu yang terdengar lirih dari mulut adiknya.
Bella yang bingung segera turun ke bawah. Di sana hanya ada Cristian yang sedang duduk menunggu kedatangannya.
"Mana Ayah dan Ibu?" tanya Cinta dengan raut muka pucat dan gugup.
"Mereka telah keluar ada acara pernikahan salah satu relasi, yang harus mereka hadiri," jawab Cristian.
"Ada apa memangnya?" tanya Cristian.
Mata Bella merebak, " Tubuh Cinta sangat panas, dia sedang tidur di kamar atas."
Cristian segera berlari dan mencari kamar Cinta. Untuk sejenak Bella terkejut dengan reaksi Cristian yang terlihat lebih khawatir ketimbang dirinya sendiri.
****
Like
Vote
Komen ya...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 336 Episodes
Comments
Titin Hendryati
bgus ceritany Thor...
2023-02-24
0
JandaQueen
tanya bella
2023-01-22
0
Violita Putri Winarsih
cinta luka
2022-02-02
0