Cristian berlari cepat menaiki tangga membuka setiap kamar mencari keberadaan Cinta. Hingga dia membuka salah satu kamar dan melihat Cinta terbaring di tempat tidur.
Cristian berjalan mendekat melihat keadaannya. Wajahnya terlihat sangat pucat, ketika di sentuh panas tubuhnya sangat terasa.
"Cinta, Cinta, kau bisa mendengarku?" panggil Cristian untuk memastikan keadaannya.
Bella berdiri di dekat pintu melihat apa yang dilakukan oleh calon suaminya.
Mata Cinta mulai terbuka dan melihat Cristian ada di hadapannya.
"Mengapa kau ada disini? Pergilah aku tidak mau melihatmu lagi," usir Cinta yang tidak sadar jika Bella juga ada di kamarnya.
"Kau pasti belum makan lagi hingga menyebabkan tubuhmu demam, ceroboh, mengurus diri sendiri saja tidak bisa!" kata pria itu.
Cinta yang sedang pusing dan lemah malas untuk menanggapi ucapan Cristian. "Bodoh! Kau yang menyebabkan aku sakit."
"Aku akan membawamu ke rumah sakit," ajak Cristian.
"Aku tidak mau, aku di sini saja," jawab Cinta. Kepalanya terasa sangat pusing hingga berkali-kali dia menepuk dahinya sambil memejamkan mata.
Cristian berdiri dan hendak merengkuh mungil Cinta untuk diangkat. Jarinya menunjuk ke arah Cristian.
"Tidak, jangan mendekat. Aku tidak mau kau dekati," kata Cinta marah. Cristian mengurungkan niatnya dan melihat ke arah Bella. Bella maju mendekati Cinta.
"Cinta tubuhmu sangat panas, kau demam tinggi," bujuk kakaknya.
"Aku mau di rumah saja, Ayah mana Kak?" tanya Cinta. Biasanya ayahnya yang akan menemani ketika Cinta kecil sakit, dulu.
"Ayah pergi bersama ibu ke acara pernikahan seorang teman," jawab Bella.
"Ardi, apakah dia sudah pulang?" tanya Cinta.
Cristian mengeratkan gigi dan rahangnya juga memalingkan wajahnya, ketika Cinta lebih menginginkan kedatangan Ardi daripada kehadiran dirinya. Bella tertawa kecil.
"Ha ... ha ... ha ... kau selalu menanyakan Ardi. Baru saja ditinggal dua hari kau sudah merindukannya, apa jika dia ada di sini kau akan segera sembuh?" ledek Bella. Cinta hanya diam saja. Dia butuh Ardi untuk bercerita. Dia tidak tahan memendam masalah ini sendiri. Dan kakaknya mengira dia punya hubungan khusus dengannya.
"Sebaiknya, kita tanya ke Pak Bos. Kapan Ardi pulang, Cristian?" tanya Bella.
"Dia sedang menyelesaikan project terbaru di sebuah daerah dan biasanya membutuhkan waktu seminggu lebih di sana. Bahkan bisa satu bulanan," jawab Cristian. Yah, dia sengaja menjauhkan Cinta dari Ardi.
Mendengar jawaban Cristian, kepala Cinta bertambah pening. Dia memijit kepalanya sendiri.
"Kau harus segera ke rumah sakit Cinta," ucap Bella khawatir.
Cristian yang sudah tidak sabar mendekati Cinta dan langsung mengangkat tubuhnya. Bella terkejut melihat tingkah Cristian yang terlihat sangat peduli pada adiknya. Sedangkan pada dirinya, dia tidak sepeduli itu.
"Turunkan aku, aku tidak mau ke rumah sakit," teriak Cinta memberontak. Tapi Cristian mendekapnya erat.
"Aku tidak suka dibantah Cinta!" geram Cristian marah. Membuat Cinta menghentikan protesnya.
Dekapan hangat tubuh Cristian membuat perasaan Cinta tenang. Dadanya terasa sangat harum, jauh di dalam hati Cinta dia sangat menyukainya. Perasaan apa ini? Ini tidak boleh terjadi! Pikiran dan hati Cinta kini saling berseberangan dan dia benci rasa nyaman yang Cristian berikan. Rasanya ingin marah dan sedih, ingin menangis namun tak bisa. Hanya sesak di dada yang tersisa.
Cristian sendiri ingin merengkuhnya selalu dalam pelukan dan mengatakan semua akan baik-baik saja. Namun tidak bisa diucapkan dengan mudah, ada Bella yang hatinya terlalu lembut untuk disakiti.
Cinta kini bisa menatap wajah tampan Cristian dengan jelas. Andai saja dia bukan calon suami kakaknya mungkin dia bisa jatuh cinta pada pria itu. Jatuh cinta? Hal bodoh apa yang ada dalam pikirannya.
Cristian meletakkan Cinta di bagian penumpang. Bella yang berada di sampingnya langsung masuk lewat pintu samping satunya untuk menemani Cinta.
Mereka semua telah berada di mobil.
"Oh ya, Mbok Jum," kata Bella. Dia lalu berteriak memanggil salah satu Satpam.
"Slamet. Cinta sakit dan harus dibawa ke rumah sakit, kau panggil Mbok Jum untuk bersiap menemani Cinta. Dan jangan lupa suruh dia membawa baju dan perlengkapan Cinta juga. Pesankan taksi untuk mengantarkannya," perintah Bella pada Slamet, seorang Satpam yang sedang bertugas.
"Siap Non," jawab Slamet.
Cristian menyudutkan bibirnya, tersenyum sinis.
"Aku akan membawa Cinta ke salah satu rumah sakit milik sahabatku," kata Cristian.
"Terserah kau saja," jawab Bella. Cinta tidak suka pada Cristian, itu jelas terlihat. Tapi sikap Cristian malah berbeda, dia terlihat sangat perhatian pada Cinta. Walau tidak menunjukkannya tapi insting Bella tahu itu.
Cristian mengetik di handphone miliknya ketika lampu merah menyala.
Cristian : Mike, aku sedang membawa Cinta ke rumah sakit milik keluargamu?
Mike. :Kau mengganggu akhir pekanku saja, aku sedang bersama kekasihku.👿👿👿
Cristian : Tinggalkan dia! Jika tidak sahamku di rumah sakit itu akan kutarik. Dua puluh menit lagi aku sampai.
Mike. :Kau memang menyebalkan.
Cristian : Sekalian kau periksa juga, apakah dia hamil atau tidak?
Mike. : Kau memang penjahat wanita, ingin menikahi kakaknya malah menghamili adiknya.
Cristian menyudahi pesan yang dia ketik ketika lampu jalan kembali hijau. Dia melihat ke kaca spion. Cinta bersandar pada kakaknya dengan mata terpejam. Sedangkan Bella membalas sebuah pesan dengan sesekali tangannya mengusap lembut rambut Cinta.
"Cinta, kau dimarahi ibu lagi?" tanya Bella. Cinta menggelengkan kepalanya.
"Kau selalu sakit setiap kali ibu marah padamu," kata Bella lagi.
"Ibu tidak pernah marah, dia hanya ingin agar aku jadi anak yang baik," jawab Cinta.
"Kau juga selalu berbuat hal yang ibu tidak sukai," kata Bella. Mengusap lembut rambut Cinta dengan kasih sayang.
"Jika aku tidak bandel maka rumah tidak akan ramai, Kak. Suatu hari jika aku tidak ada di rumah, ibu akan rindu untuk mengomeliku," jawab Cinta.
"Memang kau akan pergi ke mana?" tanya Bella.
"Aku tidak akan kemana-mana, Kak, namun suatu hari kita juga akan meninggalkan rumah dan hidup bersama suami kita. Kau bersama Cristian dan aku ... ." kata Cinta mengambang.
"Kau pasti ingin menikah dengan Ardi, aku tahu kalian saling menyukai sejak dulu," kata Bella.
Fokus Cristian terbelah mendengar perkataan Bella.
Mobilnya masuk ke jalur lain, dan hampir menabrak mobil dari arah berlawanan. Dia membanting stir kembali ke jalur semula.
Cinta dan Bella terkejut dengan gerakan mobil yang tiba-tiba oleng. Mereka berpegang kencang pada kursi di depannya.
"Ada apa Cristian?" tanya Bella.
"Tidak apa-apa hanya saja tadi ada mobil yang ingin menyalip dan aku menghindarinya," ucap Cristian berbohong.
"Hati-hati ... ." Bella memegang dadanya yang masih berdegub kencang karena terkejut.
"Maaf," kata Cristian.
Cinta hanya diam menatap Cristian dari kaca spion. Cristian pun sama sedang mencuri pandang dengan Cinta dan akhirnya tanpa sengaja mereka saling menatap sejenak. Cinta lalu memalingkan pandangannya ke arah Bella dan tersenyum.
"Semua akan baik-baik saja, Kak. Aku akan selalu memastikannya," ucap Cinta ambigu.
"*Semua tidak baik-baik saja, Cinta," batin Cristian menatap tajam Cinta. Cinta dapat melihatnya sekilas.
***
Like
Vote
Dan komentnya dong*....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 336 Episodes
Comments
La Mirah
lanjuuutt
2022-04-07
0
Violita Putri Winarsih
hancurrrr
2022-02-02
0
Las Tri
Sedih
2022-01-23
0