Cinta memandang foto kebersamaan keluarga di kamarnya. Semua foto itu menggambarkan jelas jika ibu hanya perhatian dengan Bella saja, tidak dirinya. Tidak ada pelukan hangat yang ibu berikan untuknya, hanya ayah yang selalu berdiri di sampingnya. Sedangkan ibu selalu memeluk Bella dengan erat, seolah dia takut kehilangannya.
Cinta menghembuskan nafas berat. Satu buliran bening jatuh ke melewati pipinya. Sebuah ketukan di pintu mengagetkannya. Bella masuk dan berjalan mendekatinya.
Dia selalu berpenampilan bagaikan putri kecantikan. Anggun, cantik dan menarik. Tidak pernah ada kekurangan pada dirinya. Dia juga begitu baik. Selalu merangkulnya setiap saat. Bahkan dia rela menjadi perisai di saat ibu ingin memukulnya karena sebuah kesalahan.
"Bagaimana harimu di tempat kerja," tanya Bella.
"Buruk, Kak. Bosku itu super galak dan menyebalkan. Dia menyuruhku mengganti totak semua laporan keuangan yang kubuat. Jika dia mengatakan dimana kesalahanku mungkin aku hanya membenahi sebagian laporannya tapi dia ingin aku mencari sendiri kesalahanku. Dan hebatnya dia hanya memberiku waktu satu hari saja untuk menyelesaikan semuanya. Dasar manusia tidak berperasaan ... .'' Cinta menendang udara di sekitarnya.
"Sabar adikku cantik. Andaikata kau mau bekerja di perusahaan ayah, kau pasti tidak akan bernasib seperti ini. Di sana kau bisa memilih posisi mana yang kau inginkan. Kau malah memilih ikut bekerja bersama Ardi, di mana kau meniti karir dari awal di sana," kata Bella yang berbaring di kasur Cinta.
Cinta duduk di sebelah Bella. " Kak, aku hanya ingin membuktikan pada semua bahwa aku bisa membanggakan semuanya dengan pencapaianku sendiri tanpa embel-embel batuan dari siapapun. Lagian kau sendiri sudah bekerja di sana. Dan kinerjamu sangat di sukai ayah," terang Cinta.
"Dan kau tidak nyaman jika dibandingkan dengan aku," ucap Bella mengetahui hati adiknya.
Cinta langsung menutupi kesedihannya. "Kakak tahu jika aku suka hal menantang maka dari itu aku memilih perusahaan otomotif itu sebagai tempat pijakan pertama karirku, hanya aku sangat membenci tingkah arogan bosku itu," kata Cinta.
"Kalau begitu buat dia tunduk di hadapanmu," kata Bella.
"Ih ... .'' tanggap Cinta.
"Kenapa? Maksudku buat dia terpukau dengan hasil kerjamu," jelas Bella.
"Kau benar aku akan membuatnya bertekuk lutut di hadapanku," Cinta mengepalkan tangannya.
"Kak, calon suamimu katanya akan datang ke mari?" tanya Cinta teringat cerita Bella tentang pacar yang selalu dia sembunyikan selama ini.
"Yah, dia akan kemari untuk melamarku," cerita Bella. Matanya berbinar-binar bahagia.
"Kau sudah memberitahu ayah dan ibu?" tanya Cinta antusias.
"Sudah dan ibu sangat bahagia mendengarnya. Dia adalah pria idaman semua wanita, tampan, kaya dan mapan. Hanya saja dia workaholic itu yang menyebabkan kami jarang bertemu."
"Siapa namanya, kak? Selama ini kau menyembunyikannya dariku," tanya Cinta antusias.
"Aku memanggilnya Crish," kata Bella.
"Aku berharap dia bukan Crishtian, bosku yang galak itu," gumam Cinta pelan.
"Kau mengatakan sesuatu?" tanya Bella.
"Tidak, Kak." Cinta mengambil handuk hendak pergi mandi.
Tiba-tiba ponselnya berdering. Bella langsung mengambil dan memencet tombol hijau.
"Cinta aku sudah menunggumu di bawah," kata Ardi dari balik telephon. Cinta sendiri berkacak pinggang melihat tingkah kakaknya.
"Ini aku," kata Bella. "Kalian baru saja pulang bersama apakah kau tidak bosan melihatnya setiap waktu hingga ingin berkencan di malam hari."
"Eh ... Nona Bella. Saya hanya ingin membantu menyelesaikan tugasnya," kata Ardi namun handphone itu segera di rebut oleh Cinta.
"Tunggu aku di teras bawah. Sekalian bawakan aku kopi dan roti manis isi keju," perintah Cinta.
Dia lalu mematikan handphonenya.
"Kalian pasangan yang serasi," ujar Bella.
"Kami hanya berteman baik," kata Cinta.
"Dia seperti menyukaimu. Jika kalian saling cinta aku akan mendukungnya. Walau ibu akan menentang karena status kita berbeda dengannya," kata Bella. Ardi adalah anak pembantu mereka. Ardi tinggal bersama ibunya di rumah belakang. Rumah khusus para pelayan.
"Kami sudah berteman dari kecik, Kak. Aku sendiri menganggapnya sebagai saudara saja," kata Cinta berjalan memasuki kamar mandi.
"Kak, kapan calon suamimu akan melamarmu?" tanya Cinta melongok dari pintu kamar mandi.
"Besok malam dia akan kemari," jawab Bella.
"Dia pasti seperti pangeran karena kau seperti putri raja," teriak Cinta dari balik kamar mandi.
"Yah, dia seperti pangeran bagiku dan kau pasti akan terpukau melihatnya. Tapi aku beri kau ultimatum untuk tidak dekat dengannya?" kata Bella mengambil handphonenya dan memandang wajah pria dia balik layar itu.
"Kenapa apa kau takut aku merusuh di acaramu yang spesial itu?" tanya Cinta.
"Aku takut kau akan tergila-gila dengannya," canda Bella.
"Aku tidak suka pangeran, Kak. Mereka pasti punya banyak selir di sisi mereka. Aku mau pria yang hanya untukku saja," kata Cinta keluar dari kamar mandi dengan memakai bathrobe.
"Kapan kau mandi, kilat sekali?" tanya Bella.
"Yang penting sudah pakai sabun dan disiram air. Aku sudah tidak punya waktu lagi, aku harus menyelesaikan tugas dari pak bos galak. Jika tidak aku akan dipecat besok pagi buta," kata Cinta.
"Apa dia masih muda?" tanya Bella.
''Humm..."
"Tampan?"
"Sedikit hanya saja garis mukanya yang keras dan aneh membuatku tidak suka," kata Cinta.
"Aneh?" Bella mengernyitkan dahi.
"Aneh, dia itu seperti kekuatan magis yang membuat semua orang menunduk dihadapannya," Cinta memakai baju di hadapan Bella tanpa malu.
"Dan kau salah satunya?" tanya Bella.
"Aku sangat membenci pengaruh itu? Ingin rasanya kubalik keadaannya," kata Cinta.
"Kau ingin menundukkannya? Caranya adalah membuat dia jatuh cinta?" kata Bella tersenyum.
"Amit-amit aku dekat dengannya, aku hanya ingin meruntuhkan kesombongannya saja, Kak."
"Awas kau bisa terjebak di dalamnya," ungkap Bella.
''Dia yang akan terjebak dengan pesonaku, seorang Cinta bisa membuat semua pria menunduk padanya," bisik Cinta di telinga Bella.
"Aku percaya itu, kau itu cantik, pintar dan menarik hati siapa saja yang memandang," jawab Bella.
"Sayangnya belum ada satu pria pun yang menarik perhatianku," kata Cinta menyisir rambutnya.
"Aku kira bosmu itu sudah menarik perhatianmu," Bella memainkan kedua alisnya.
"Amit-amit tujuh turunan deh, Kak" kata Cinta.
"Hati-hati dengan kata-katamu, bisa berbalik nantinya.''
"Aku tidak akan membiarkan pria seperti itu masuk ke duniaku. Aku pasti gila bila jatuh cinta padanya. Lebih baik aku hidup bersama Ardi dari pada menikahinya," jawab Cinta pergi meninggalkan kakaknya sendiri di kamar.
"Takdir kita siapa yang tahu, Cinta?" kata Bella tersenyum.
"Dan aku akan menentang takdirku," teriaknya menutup pintu. Bella menggelengkan kepalanya.
Tiba-tiba terdengar nada panggilan dari handphonenya.
"Hallo, sayang maaf baru menghubungimu sekarang," kata suara dari balik layar telephon.
... "Aku baru saja mau menghubungimu, hanya saja aku baru saja berbincang dengan adikku," jawab Bella.
"Adikmu, harimu hanya berkisar tentang adikmu saja."
... "Karena hanya dia satu-satunya adik yang kumiliki. Crishtian, kau jadi datang kemari besok? Jika kau tidak bisa tidak apa-apa?"
"Aku akan melamarmu besok, sudah setahun kita bersama namun aku baru mau bertemu keluargamu, besok. Maaf ...."
..."Aku tahu kau tidak ingin membuatku dalam masalah, jika mereka tahu aku adalah calon istrimu maka banyak wartawan yang mencariku dan kau berusaha melindungi privasiku, aku bisa memahaminya."
"Gadis pintar, hanya kau satu-satunya wanita yang mengerti diriku dan kesibukanku," kata Crishtian.
"Aku akan selalu berusaha menjadi yang terbaik untukmu," kata Bella.
"Dan kau selalu menjadi yang terbaik," jawab Crishtian. "Aku masih ada pekerjaan besok kita sambung lagi dipertemuan itu."
Pria itu lalu menutup panggilannya.
''Semoga aku menjadi satu-satunya orang yang kau cinta," monolog Bella.
Mereka semua tidak tahu jika takdir bisa begitu kejam mempermainkan hidup. Cerita akan di mulai dari sini. Tentang Cinta empat manusia yang saling terhubung satu sama lain. Cinta, Crishtian, Bella dan Ardi.
Hanya ketulusan hati yang akan memenangkannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 336 Episodes
Comments
Ariyana
kok awalnya kayak dilhai tumhara yaaa?
tp bodo ahhh ....
moga aj jalan critanya beda
2022-01-30
0
Febry Awan
masa si kristian ngga inget wajahnya cinta sih thor kn udh tidur bareng
2022-01-24
0
Salma Cheng
tokoh utama cinta ...so pasti cinta pemilik hati cris ...entah kapan.,,,jawabanya ada sama Thor😀 semangat
2022-01-24
0