Saking canggungnya dengan situasi ini hingga dia lupa untuk memperkenalkan diri, tetapi tidak apa-apa. Toh, tidak ada yang menanyakan siapa namanya dan mereka juga sepertinya sudah tahu ceritanya.
Tapi pertanyaan mengenai di mana dia bekerja mengusiknya. Itu membuat dia sadar bahwa mereka semua tidak tahu jika dia adalah bawahan dari Cristian. Dan mengapa Cristian juga ikut terkejut dengan pertanyaan ini? Monolog Cinta pada dirinya sendiri.
Mereka berdua saling tatap menatap dalam kesunyian.
Cristian mengambil minumnya, meminumnya baru menjawab dengan sikap yang gentleman, "Dia adalah bawahanku."
Jawaban Cristian membuat tersedak semua orang.
"Ups, apakah ada yang tidak ku ketahui?" tanya Cinta bingung.
"Jadi kalian telah saling mengenal terlebih dahulu, tapi mengapa kau tidak memberitahukan hal ini padaku, Cinta?" tanya Bella sedikit kecewa pada adiknya.
"Kakak aku juga baru tahu jika Cristian yang kau maksud adalah bosku dimana aku bekerja," kata Cinta melirihkan kata-katanya. Untuk sesaat dia melirik ke arah Cristian dengan menggigit lidahnya sendiri. Dia teringat bagaimana dia selalu menjelekkan bosnya di depan Bella.
"Dan apakah dia bos yang galak dan menyebalkan Cinta?" tanya Erick pada Cinta.
Cinta memandang ke arah Cristian, "Ehm ... dia baik dan bos yang patut diacungi jempol karena terlalu peduli pada anak buahnya,'' bohong Cinta.
"Apa kau selalu di beri pekerjaan berlebih padanya," tanya Erick menahan tawanya.
Aura yang tidak tahan akhirnya tertawa lepas melihat muka bingung Cinta dan muka masam Cristian.
"Kau sungguh lucu, Nak. Kau terlihat tidak pandai berbohong. Kau menatap takut pada Cristian ketika akan menjawab pertanyaan Ayah Cristian," kata Aura terpingkal-pingkal.
"Bella tadi bercerita jika kau selalu mengeluhkan bosmu itu, sekarang baru diketahui jika bosmu adalah calon kakak iparmu. Bagaimana menurutmu apakah Cristian layak bersanding dengan Bella?" tanya Erick lugas.
"Tidak!"
"Sangat serasi." Lain di mulut lain pula di hati.
Cinta menatap ke arah Bella, wanita itu tersenyum kecut sembari berkata maaf tanpa suara.
Cinta ingin segera mengakhiri makan malam ini secepatnya namun dia menahan diri agar rasa sakit di kakinya tidak terlihat oleh siapa pun.
Hingga pada akhirnya para orang tua pergi ke ruang tengah untuk membicarakan kelanjutan hubungan Bella dan Cristian.
Bella sendiri hendak ke ruangan lain karena ada telephon mendadak soal pekerjaannya.
"Aku tinggal sebentar dulu, Sayang, ada panggilan penting, Cinta kau temani Cristian terlebih dahulu," ucap Bella meninggalkan mereka berdua dalam ruangan itu.
Beberapa pelayan mulai masuk membereskan sisa-sisa makanan yang ada. Setelah melihat para pelayan pergi Cristian dengan tenang mendekati Cinta dan duduk di sampingnya
Cinta yang teringat kejadian sore tadi memundurkan kursinya.
''Mau apa kau?" tanya Cinta ketus.
Pria itu lalu membungkuk dan menarik kaki Cinta dengan cepat. Membuat Cinta membelalakkan matanya karena terkejut dan menutup mulutnya erat- erat.
Cristian melepaskan sandal wanita itu dan memeriksa telapak kaki wanita itu. Luka di telapak kaki Cinta masih menganga, belum di obati sama sekali. Hanya saja, darahnya sudah berhenti mengalir. Dia tidak sempat karena takut semua orang menunggunya tadi.
"Ada luka robek dan kau membiarkannya saja?" tanya Cristian dingin, memegang luka itu. Cinta meringis menahan sakit.
"Dari mana dia tahu jika aku terluka? " batin Cinta.
Cristian kembali meletakkan kaki Cinta pelan. Dia lalu memegang rahang wanita itu dan menyibakkan rambut Cinta kebelakang. Ada garis-garis bekas luka cakaran dan lebam yang sedikit samar karena tertutup oleh concelar.
Cinta menepis tangan Cristian di rahangnya. Namun pria itu malah menatapnya tajam tidak suka membuat nyali wanita itu menciut.
"Ceroboh," ucap Cristian. "Kenapa tidak kau obati?"
Cinta hanya diam tidak menjawab pertanyaan Cristian.
"Kau jangan berbuat seperti ini, bagaimana jika mereka lihat. Mereka akan menyangka yang tidak-tidak tentang kita," kata Cinta setengah berbisik sambil menyapu pandangan ke sekitar.
"Aku hanya akan bilang khawatir pada calon adik ipar karena tadi dia bertengkar di perusahaan dengan salah seorang karyawan yang lain," jawab Cristian santai.
Cinta mengerutkan matanya dan menatap mata pria itu, tajam. "Dan itu semua karena kau!"
"Memang apa salahku?" ucap Cristian yang pura-pura tidak mengerti. Dia sudah menyelidiki masalah ini dan menyelesaikannya sekalian setelah Cinta meninggalkan perusahaan.
"Aku heran mengapa Kak Bella mau dengan pria sepertimu yang tidak punya hati dan kasar." Cinta hendak pergi namun lengannya di pegang oleh Cristian.
"Sekasar apa diriku, aku selalu bersikap lembut padamu," kata Cristian ambigu.
"Ha ... ha ... lucu," Cinta menepis tangan Cristian. "Ingat jika aku itu calon adik iparmu jadi jangan pernah menyentuhku lagi!"
"Aku tidak tahu jika kau adalah adik dari Bella?" ucap Cristian.
"Lupakan tentang apa yang kau lakukan padaku di kantor, anggap itu tidak pernah terjadi. Aku hanya tidak ingin melihat kakakku terluka. Dia wanita yang baik dan sebenarnya dia tidak pantas untuk bersanding dengan pria sebrengsek dirimu," ucap Cinta meninggalkan Cristian.
Cristian ingin menarik wanita itu lagi. Namun, Bella masuk ke dalam ruangan. Dan dia mengurungkan niatnya itu.
Cinta berjalan biasa saja melewati kakaknya.
"Untung kakak segera datang, jika tidak aku merasa sesak duduk dengan bos killer itu," bisik Cinta di telinga Bella. Bella menutup mulutnya dan tersenyum lebar. Dia lalu mencubit pinggang Cinta.
"Ih, nakal kamu dek!" gurau Bella. Cinta tertawa lalu pergi meninggalkan mereka menuju halaman belakang rumah. Nampaknya hujan telah berhenti. Dia ingin mencurahkan isi hatinya pada Ardi.
Ardi yang sedang berbenarkan lampu teras belakang yang mati terkejut dengan kedatangan Cinta. Wanita itu sudah ada di bawahnya. Setelah memasang lampu, dia turun dari kursi dan mendekati Cinta.
"Lukaku belum kau obati?" tanya Ardi khawatir. Cinta menggelengkan kepalanya. Baginya Ardi itu seperti sosok kakak yang baik dan selalu melindunginya.
''Tunggu!" kata Ardi berlari ke dalam sebuah rumah yang berada di belakang rumahnya. Rumah berukuran sedang dan khusus untuk tempat tinggal semua pelayan.
Cinta berjalan menuju gazebo melewati rumput-rumput basah dengan hati-hati. Tempat dimana dia biasa bercerita dan bercanda dengan Ardi. Tidak ada yang melarang mereka dekat.
Ardi yang melihat Cinta berjalan pincang segera mendekatinya.
"Kenapa kakimu?" Ardi teringat jika para pelayan lain berkata jika Cinta menabrak m baki berisi gelas minuman. Isi di atas baki itu jatuh dan pecah semua. "Kau terkena pecahan gelas?"
Cinta menganggukkan kepalanya.
"Duduklah biar aku obati," ucap Ardi menenangkan.
Cinta menurut duduk di pinggiran gazebo dan melepas sandalnya memperlihatkan luka itu pada Ardi. Ardi menghembuskan nafas keras. Dia lalu berjongkok membersihkan luka itu dan memasang plester luka untuk menutupi luka yang menganga.
"Ikat rambutmu!" kata Ardi halus menyerahkan karet ikat rambut. Cinta menurutinya. Luka itu baru terlihat jelas setelah Ardi mengoleskan alkohol di luka itu dengan kapas.
Cinta menangis di depan Ardi.
"Kenapa? Sakit? Atau kau mempunyai masalah lagi? Ceritakan padaku?" ucap Ardi.
Cinta diam hanya isak tangisnya saja yang terdengar. Setelah Ardi mengobati luka Cinta dia memandang sahabat yang dicintainya itu.
"Lepaskanlah kesedihanmu jika itu membuat lega hatimu!" Cinta lalu memeluk tubuh Ardi dan menangis di bahunya.
Cristian yang sedang berada di balkon atas rumah itu bersama Bella hanya bisa mengepalkan tangannya. Rahangnya mengetat melihat kebersamaan dua insan manusia di bawah sana.
Bella pun melihat kebersamaan Cinta dan Ardi.
"Mereka memang dekat semenjak kecil. Kedekatanku dengan Cinta tidak sedekat kedekatan mereka. Kemana-mana mereka selalu berdua. Bahkan Cinta mengikuti kemana Ardi bekerja. Dia enggan ikut kerja bersama ayah dan ibu. Katanya dia ingin membuktikan diri jika dia bisa dan mampu menjadi yang terbaik," terang Bella pada Cristian. Dia menyungging senyum melihat ke arah Cinta.
Cristian hanya diam, masih menatap Cinta dari jauh. Bella bertanya pada diri sendiri mengapa Cristian terlihat lebih fokus pada Cinta ketimbang dirinya? Tapi dia segera menepis pikiran buruk itu. Dia terlalu bahagia untuk memikirkan hal konyol ini.
Budayakan memberi like, karena itu akan menambah popularitas novel ini dan sebagai dukungan kepada penulis.👍👍👍
Komentarnya aku tunggu yah...🙏🙏🙏
Masih hari selasa lho ... votenya dong😘😘😘😍😍😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 336 Episodes
Comments
Audrey Chanel
cinta tidak bisa dipaksakan kmn dia hadir dan datang kpd siapa? tubuh bisa dimiliki tapi hati sanubari yg terdalam tdk bisa dibohongi.itu CINTA...penuh rahasia seperti kupu² yg terbang dan hinggap dimana dia suka tentunya hati nya...💘
2023-02-15
0
Tuty Tuty
heemmmm bisa terjadi cinta segi 3dech thoorr
2022-02-01
0
Violita Putri Winarsih
kasian amat bella
2022-02-01
0