sepuluh

.

.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Kejadian di taman belakang harem itu membuat raut wajah selir Ming Mei memerah, suasana hati nya bahkan begitu buruk. Para pelayan yang berada di kediaman Teratai itu bahkan tidak lepas terkena imbasnya.

"Annchi.. "

Teriakan menggema di seluruh kediaman Teratai. Sosok ramping tampak tergesa gesa berlari dari arah luar.

"Salam nyonya.. "

gadis itu segera berlutut di lantai.

Tatapan nyalang memancar dari manik selir Ming Mei, kebencian bahkan menguasai diri nya.

Kaki nya melangkah kearah lemari besar dan mengeluarkan sebuah gulungan yang terikat rapi.

"Kirim ini kekediaman mentri keuangan, aku ingin ayah ku melakukan sesuatu untuk wanita sialan Li Mei. "

Gadis pelayan itu segera menerima perintah dari majikan nya, lalu bangun setelah memberi hormat.

Seringaian terbit di wajah selir Ming Mei.

"Kau begitu membuat ku muak jala*g.Setelah ini, mari kita lihat.. apakah kau masih akan bersikap begitu angkuh. "

Wanita itu tertawa dengan sangat mengerikan setelah memaki selir agung Li Mei tanpa takut. Para pelayan kediaman Teratai hanya bisa menunduk takut.

🌿🌿🌿🌿🌿

Kediaman Sakura tampak ramai di pagi hari, beberapa pengawal keluar masuk halaman belakang kediaman milik permaisuri Lien. Di tangan mereka terdapat beberapa ikan yang seperti nya baru saja mereka peroleh dengan cara di panah.

Semenjak tidak mendapatkan makanan yang layak dari dapur istana, permaisuri Lien memutuskan untuk membuka kembali dapur pribadi kediaman milik nya.

"Yang mulia.. "

Jian mi datang mendekat dengan ikan ikan yang telah di bersihkan di tangan nya. Wajah nya tampak kebingungan, begitu pula dengan wajah wajah bawahan permaisuri Lien lain nya.

Permaisuri Lien menatap senang kearah ikan ikan besar yang berada di dalam napan dari tembaga. Mata nya bahkan berbinar puas, ide kreatif telah terekam dalam otak nya.

Segera jari jari ramping itu membuat bumbu rahasia untuk membakar ikan itu nanti nya.

"yang mulia, jangan lakukan itu. "

Jian Mi berlari mendekat ketika majikan nya itu dengan santai memegang pisau. Bagaimana bisa wanita yang keseharian nya hanya berdiam diri di kediaman nya itu kini menatap mata pisau dengan tatapan berbinar.

Permaisuri Lien mendengus kesal.

"Diam lah.. aku akan memasak sesuatu yang pantas, kalian perhatikan agar nanti tidak lagi membawa makanan sampah untuk ku. "

Jian Mi tertunduk sedih, namun manik gadis kurus itu begitu ketakutan jika majikan nya terluka.

Ada tatapan penuh kasih di mata permaisuri Lien, bagaimana pun sikpa dari gadis gadis ini begitu tulus pada nya, hingga membuat nya tidak sampai hati.

"kemarilah, kau dan lain nya potong lah bumbu bumbu ini dan halus kan menjadi satu. ''

ucap nya sambil memperagakan contoh yang harus bawahan nya itu lakukan.

" Dan kalian.. "

tunjuk nya pada dua orang pengawal yang berdiri dengan patuh, sesekali mencuri pandang dengan raut penasaran.

"Kami yang mulia.. "

saut mereka bersamaan.

"Bakarlah arang di dalam panggangan, aku akan menggunakan nya untuk memanggang ikan ikan ini. "

kedua nya saling melempar pandangan, lalu bergegas menjalankan perintah dari permaisuri.

Semua nya bekerja tanpa mengeluarkan suara, dan itu membuat wanita dari masa depan itu terkagum kagum.

Aroma dari ikan yang di panggang dengan bumbu rahasia, menguar keseluruh penjuru kediaman Sakura. Membuat siapa saja yang berada di tempat itu bahkan menetes kan liur mereka.

Permaisuri Lien tersenyum puas, dengan cekatan jari jari ramping itu membuat saos untuk di makan bersama ikan panggang.

Yang membuat nya senang, bumbu bumbu masak pada zaman ini tidak kalah dengan bumbu yang dia gunakan di masa depan. Hal itu membuat nya tidak merasa kesusahan.

Manik coklat terang itu berbinar, semua hasil masakan nya tertata di atas meja yang berada di aula samping kediaman.

Para bawahan nya juga bahkan tampak tidak sabar untuk ikut merasakan hasil karya pertama majikan mereka. Namun, tatapan berbinar dari manik mereka berganti dengan kepala yang menunduk. Bagaimana mungkin, seorang budak tidak mungkin begitu lancang. Sampai sebuah suara membuyarkan lamunan mereka.

"Apakan kalian tidak ingin mencoba untuk mencicipi makanan yang telak sama sama kita masak? "

Tanya permaisuri Lien riang. Memasak itu adalah salah satu hidup nya, kepuasan yang tidak bisa ia jelaskan dengan kata-kata.

"Kami tidak berani yang mulia.. "

saut Jian Mi mewakili wajah bingung para pelayan dan pengawal.

Alis permaisuri Lien mengerenyit, bagaimana dia bisa melupakan kesenjangan sosial diantara para orang zaman kuno ini. Mereka mengatakan, darah mulia tidak bisa bercampur dengan darah kotor rakyat jelata. Sungguh pemikiran yang begitu mengeri kan.

"Jian Mi..begikan beberapa makanan itu untuk semua orang, jangan sampai ada yang terlewati. Setelah nya, antar makanan ku kedalam kediaman utama. "

Kesenangan nya terganggu dengan pemandangan yang terlihat, para bawahan nya itu tertunduk dalam diam. Sekeras apapun diri nya untuk memaksa, orang orang ini begitu terikat dalam sumpah.

Mereka tersentak saat majikan nya itu tiba tiba mendadak pergi dari aula samping, rasa bersalah menghatui semua orang. Bagaimana pun, ini pertama kali nya bagi mereka melihat sang junjungan tertawa bahagia tanpa beban.

Di dalam kediaman, permaisuri Lien duduk dengan tatapan gusar. Tiba-tiba kerinduan menyapa hati nya, sapaan hangat dari semua sahabat dan rekan kerja nya membuat hati nya bergejolak.

"Yang mulia.. "

Sapaan Jian mi membuat manik yang tampak kosong itu segera mengalihkan pandangan nya.

Gadis itu tersenyum dengan malu malu.

"Para pelayan dan pengawal menunggu yang mulia untuk makan bersama. "

Ya.. mereka merasa sedih dan bimbang dengan perubahan di raut wajah majikan nya itu, hingga dengan berat hati dan rasa takut.. memberanikan diri mendorong gadis yang melayani permaisuri tersebut untuk datang mengutarakan keinginan tak biasa sang junjungan.

Benar saja, tatapan sendu itu berubah seketika. Membuat nafas yang tercekat di tenggorokan Jian Mi lenyap sempurna.

Semua orang makan dengan tangan bergetar, bagaimana pun.. entah keberanian seperti apa yang merasuki mereka, hingga lancang duduk dan menyantap makanan dalam ruang yang sama dengan permaisuri kekaisaran Hong Long tersebut.

Namun, setelah suapan pertama mencapai lidah mereka. Tatapan takut berubah menjadi tatapan berbinar, rasa nikmat yang belum pernah mereka rasakan dalam kehidupan mereka begitu mengagum kan.

"Yang.. yang mulia.. Masakan yang mulia sungguh menakjubkan. "

pekik Jian Mi tak percaya, bahkan para pelayang dan pengawal juga mengangguk kan kepala dengan kompak.

Permaisuri Lien tersenyum lebar.

"Kalau begitu, aku akan memasak yang lain nya nanti. "

''Dewa memberkati yang mulia.. "

teriak mereka kompak.

Semua orang di kediaman Sakura sedang bersuka cita dengan kepribadian baru junjungan mereka, bagai seseorang yang lahir kembali dengan keahlian dewa.

.

. bersambung

Terpopuler

Comments

anggrek violet

anggrek violet

pengawal bayangan pangeran kaliii

2021-09-09

1

aflanufi

aflanufi

siapa yg ngawasin?

2021-08-31

2

Rieanty

Rieanty

isi nya dikit amat thor

2021-08-30

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!