.
.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Waktu begitu cepat berlalu,membuat wanita dari masa depan itu bagai berperang dengan hati nya sendiri.
Dia, seorang chef terkenal akan kepiawaian nya dalam menakluk kan segala macam jenis pisau ketika berada di dapur dan ahli dalam strategi menyusup dan menyamar, kinu harus berakhir di tempat aneh dan di tubuh wanita tidak berdaya bukan lah sebuah keinginan yang diri nya impi kan.
''Hah... apa tuhan sedang bermain garis kehidupan dengan ku. "
Di dongak kan kepala nya menghadap langit yang kini tampak kelam karena di tinggal kan matahari.
"Permaisuri, kaisar, dan wanita wanita sialan nya itu.. sungguh sebuah takdir yang begitu menggelikan. "
Alexa tersenyum sinis dengan takdir yang terjadi pada diri nya, bukan nya berakhir dengan kematian. kini ia malah berada disini dan menjalani hidup dengan wajah baru dan di tubuh wanita yang tidak dianggap oleh suami nya sendiri.
tok.. tok.. tok..
Dari arah luar pintu, terdengar suara ketukan pelan namun jelas terdengar.
"Pasti gadis pucat itu lagi yang terus datang berkunjung. "
keluh Lexa tersenyum kecut.
"Yang mulia permaisuri..hamba datang menghadap. "
Benar saja, suara lembut terdengar dari balik pintu berukuran besar itu.
Alexa segera beranjak dari jendela tempat nya berdiri kemudian menjatuh kan tubuh nya ke sebuah kursi di sudut ruangan.
"Masuk lah, kau tidak perlu meminta izin. "
saut nya malas.
Pintu di dorong dengan pelan, memunculkan wajah gadis bernama Jian Mi itu dan beberapa wajah baru mengikuti di belakang nya.
"Salam yang mulia permaisuri, kami datang untuk menyajikan menu santap malam untuk yang mulia. "
Ucap Jian Mi sambil membungkuk, begitu juga dengan gadis gadis pelayan di belakang nya.
Alis Alexa berkedut saat melihat menu yang di sajikan di meja tempat nya berada.
"Apakah ini sebuah makanan? "
Tanya Alexa bingung.
Jian Mi dan gadis yang lain nya saling melempar pandangan, lalu kemudian kembali menunduk kan kepala.
"Maafkan kami yang mulia, tapi.. hanya ini yang tersedia di dapur kediaman Sakura milik yang mulia. "
jawab salah satu gadis dengan wajah sendu. Terlihat jelas di wajah lugu itu, jika mereka sangat tidak di mulia kan.
Alexa memijat sedikit alis nya, kemudian menatap malas kearah mangkuk mangkuk berisi sayuran layu yang tergenang di dalam air, dan tidak lupa ikan yang terlihat mati dengan cara mengenaskan.Bagaimana ia dengan skil dan kelas yang tinggi dalam menghidangkan sebuah mahakarya dari dapur dengan peralatan lengkap nan canggih, bisa menyantap sesuatu yang bisa di bilang sungguh sangat tidak layak untuk di cicipi.
Kembali mata tajam nya, memindai wajah wajah pucat itu satu persatu, sekilas bayangan bayangan semu melintas di pikiran nya, gadis gadis itu merupakan pelayan setia permaisuri Lien Xin Xin yang juga ikut menerima setiap penganiayaan seperti sang majikan.
"Bawa ini semua kembali,ini sungguh tidak layak.."
Ujar lexa yang kini di panggil dengan nama permaisuri lien dengan wajah datar, namun sekuat hati diri nya mencoba untuk bersikap lembut.
Mata Jian Mi berkaca kaca, kepala nya sedikit terangkat saat junjungan nya itu mengeluarkan titah.
"Ta.. tapi yang mulia, bukan kah yang mulia harus mengisi tenaga. Agar yang mulia tidak kembali jatuh sakit. ''
Suara Jian Mi tercekat, di ikuti wajah murung para gadis lain di belakang nya.
" Aku sedang tidak ingin, bawa itu kembali. Kalian bisa membuang nya jika perlu. "
jelas terdengar seperti perintah yang tak ingin di bantah.
Keempat gadis pelayan itu segera membungkuk kan tubuh mereka, lalu dengan cepat mengambil kembali makanan yang tertata.Perlahan berjalan mundur kearah pintu, lalu salah satu nya segera menutup kembali daun pintu yang terbuka.
"Tunggu.. ''
Suara permaisuri Lien berhasil membuat tangan yang hampir menutup seluruh nya daun pintu besar itu terhenti. Mereka kembali membungkuk kan tubuh nya dengan wajah cemas.
" Kau.. "
tunjuk permaisuri Lien ke gadis bernama Jian Mi.
"Tinggal lah disini sebentar, aku ingin meminta bantuan dari mu. "
Mata tajam permaisuri Lien membuat para pelayan kediaman sakura itu tersentak dan tidak sadar membuat punggung mereka basah dengan keringat.
Jian Mi berdiri kaku, sedang kan pelayan yang lain segera bergegas pergi.Nyali mereka menciut saat wanita yang dulu selalu mengeluarkan kata kata lembut dari bibir ranum nya, kini terlihat berwajah kaku bagai patung.
" segera lah mendekat kesini.. "
perintah permaisuri Lien lagi, dengan aura nya yang sangat anggun dan berkarakter.
Wajah pucat Jian Mi kini terlihat semakin memucat, membuat bibir nya seperti tidak berdarah.
Ditambah tatapan menyelidik dari wanita bergelar permaisuri itu begitu mengintimidasi nya.
"Kau.. nama mu Jian Mi bukan? "
Kepala Jian Mi terangkat, menatap sebentar manik coklat di hadapan nya. kemudian kembali menjatuhkan pandangan kelantai dingin. perasaan nya sangat kalut,permaisuri yang dahulu di kenal nya kini seratus persen berbeda dari asli nya. Yang dihadapan nya kini memiliki aura yang lebih kuat, dan seperti orang yang sangat berbeda.
'' Kenapa kau terlihat begitu kebingungan? "
Permaisuri Lien kembali mengajukan pertanyaan sambil mengamati wajah gadis di hadapan nya. Walau bagaimana pun, aura militernya tidak bisa ia hilangkan. Meski berbaur di hot kitchen sekali pun.
"Ma.. maaf kan hamba yang mulia. "
Jian Mi kembali membungkuk hormat.
Alexa memangku wajah nya dengan kedua belah tangan di atas meja.
"Aku ingin kau menemani ku
berkeliling tempat ini besok. "
Ucap nya.
Melihat wajah kebingungan Jian Mi, permaisuri Lien kembali menegakkan tubuh nya.
"Hei.. jangan salah paham, bukan kah kau tahu kalau aku.. hemm .. sedikit melupakan setiap kejadian dan apa pun tentang yah.. kamu
tahu, semua yang ada di sini. "
Diri nya berusaha untuk menjelaskan apa maksud dari tujuan yang dia katakan tadi.
Jian Mi kembali membungkuk kan tubuh nya.
"Hamba mengerti yang mulia. "
jawab nya ragu ragu, bagaimana pun berada di luar kediaman Sakura sangat tidak aman bagi sang junjungan dan seluruh anggota kediaman Sakura.
Permaisuri Lien mengangguk kan kepala nya dengan senyuman tipis di bibir nya.
"Baiklah,kamu bisa kembali ke tempat mu semula. "
Gadis itu mengangguk patuh, sebelum pergi diri nya kembali membungkuk sebagai penghormatan.
Permaisuri Lien menarik kasar nafas nya, menatap kearah pintu yang tertutup rapat.
"Aku harus memenangkan pertarungan ku disini.
Mengambil apa yang seharus nya menjadi milik dari tubuh wanita ini, dan yah.. memberi pelajaran untuk para pengganggu. "
Di angkat nya semangkuk teh hijau yang berada di atas meja. Jari jari nya mengetuk pelan pinggiran mangguk keramik di tangan nya.
"hah... seperti nya,hari hari yang akan aku lalui di dunia baru ini tidak akan mudah. "
Bagaimana pun, perbedaan zaman yang sangat mencolok akan memiliki perbandingan besar. Orang orang dari dunia dengan pemikiran kolot akan ketidak adilan terhadap kaum wanita, membuat diri nya yang merupakan orang dari zaman peralatan canggih berevolusi harus segera beradaptasi.
.
. bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Al^Grizzly🐨
maaf kalau boleh hilangkan saja nama yg dr dunia modern...mc sudah dapat ingatan tubuh yg dibtempati dgn nama di dunia kuno..jadi nama tubuh sekarang yg di pakai.
2024-04-28
0
Priska Watung
👍
2023-01-21
0
Meliana Saputra
semangat, Permaisuri hairs menang
2022-03-07
1