Buah Hati Ceo Pendendam

Buah Hati Ceo Pendendam

Cowok Aneh

Dilla Sanjaya hari ini merasa jenuh karena harus bertengkar dengan mama tirinya. Ayahnya Wisnu Sanjaya sudah tidak lagi memperhatikannya. Dilla keluar rumah berjalan-jalan ke danau yang ada di sekitar rumahnya hatinya yang kesal membuat Dilla melepaskan kemarahannya dengan melempar kerikil ke dalam danau. Entah mengapa setelah beberapa lemparan kerikil yang dia lempar tidak masuk ke dalam air danau namun tiba-tiba mengenai kepala seseorang hingga membuatnya marah.

“Hai gadis, apa yang kamu lakukan?” teriaknya kesal karena melihat Dilla yang pura-pura tidak mendengarnya. Bahkan Dilla hendak berjalan meninggalkan cowok tersebut.

Karena diabaikan oleh sang gadis, cowok tersebut langsung menghampirinya dan menarik rambut Dilla. Dilla merasa kesakitan dan kemudian berusaha membalikan badannya berhadapan dengan sang cowok. Mereka pun beradu pandang dengan jarak yang begitu dekat hingga perasaan mereka berdua tidak menentu. Sang cowok langsung melepaskan rambutnya karena dirinya tidak bisa menahan gejolak di hatinya

“Dasar cowok aneh. Enak saja main tarik rambut orang saja. Sakit tahu!” teriak Dilla tanpa memperhatikan reaksi sang cowok.

Cowok tersebut masih bengong dengan pesona Dilla, hingga akhirnya Dilla memanfaatkan situasi untuk berlari meninggalkan sang cowok. Sang cowok semakin kesal tak kala menyadari kalau cewek yang membuatnya celaka berlari menjauhinya.

“Dasar cewek somplak kalau tidak cantik sudah aku cabik-cabik dan cincang-cincang jadi perkedel,” gumam sang cowok.

Dilla yang berlari ketakutan langsung masuk ke dalam rumahnya, namun di ruang tamu sudah di sambut dengan muka masam oleh mama tirinya.

“Dilla darimana kamu? Anak perempuan jam segini baru pulang. Ayo cepat bereskan semua cucian di belakang. Hari ini mbok Minem tidak masuk kerja karena sakit,” perintah mama Lusi yang tidak berperasaan.

Begitulah Dilla yang diberlakukan secara tidak adil oleh mama tirinya. Ayahnya yang sibuk tidak pernah memperhatikannya. Ayahnya tidak merasa curiga dengan mama Lusi. Apalagi sikap mama Lusi jika di depan ayahnya sangat manis seolah-olah menyayangi Dilla seperti anak kandungnya.

Dilla semasa ibunya masih hidup tidak pernah merasakan kerja berat. Namun bersama mama tirinya dirinya diperlakukan beda dengan adik tirinya. Perbedaannya sangat mencolok ibarat kata seperti kisah bawang putih dan bawang merah.

Dilla mengerjakan pekerjaannya dengan tetesan air mata. Dilla mencuci pakaian yang kotor dilanjutkan setrika baju yang sudah kering.

Bahkan semua pekerjaan rumah yang biasanya dilakukan oleh mbok Minem hari ini dikerjakan oleh Dilla semuanya. Namun kerja keras Dilla kadang-kadang tidak dihargai oleh mama maupun adik tirinya.

Seperti saat ini ketika makan di meja makan tiba-tiba Brenda adiknya menyemburkan makanannya kembali hingga mengenai wajah Dilla yang berada di depannya.

“Astaga, kak Dilla ini makanan apa? Rasanya kok tidak enak sekali. Kuahnya seperti air comberan,” ucap Brenda adik tirinya.

Dilla hanya mengusap wajahnya dengan tisu kemudian berlari meninggalkan meja makan dan pergi ke kamarnya. Dilla membaringkan tubuhnya di ranjang. Dilla menangis untuk meratapi nasibnya karena hidup dan tinggal serumah dengan ibu beserta adik tirinya yang hanya menginginkan harta ayahnya.

Waktu menunjukan pukul 21.00 wib karena dari pagi tidak makan Dilla keluar kamar dan memutuskan untuk belanja ke minimarket yang tidak jauh dari rumahnya. Dilla berjalan kaki menelusuri trotoar di tengah hening nya malam.

Dilla masuk ke mini market dengan belanja beberapa barang untuk keperluannya. Setelah semua keperluannya terpenuhi Dilla keluar dari minimarket. Dilla berjalan membelah keheningan dan hendak kembali pulang ke rumahnya. Dari arah yang tidak jauh darinya ada seseorang pria paruh baya yang hendak menyeberang jalan namun nampak dari jauh mobil yang melaju kencang hendak menabrak lelaki tersebut. Dilla secara reflek menarik pria tersebut hingga mengenai tubuhnya.

Dilla terjatuh dan menopang tubuh pria paruh baya tersebut hingga beberapa bagian tubuhnya lecet-lecet karena terbentur dengan aspal.

Pria yang ditolongnya langsung bangun dan menolong Dilla. Tidak lama kemudian supirnya berlari mendekatinya. “Maaf tuan Ardi, apakah tubuh anda ada yang terluka?” tanyanya tiba-tiba sambil membersihkan baju tuannya.

“Tidak apa-apa pak Akri, tapi tolong bawa nona ini ke klinik untuk kita obati,” perintah tuan Ardi Permana untuk sopirnya.

“Maaf pak aku tidak apa-apa. Paling-paling hanya luka sedikit, lagian rumah saya juga dekat pak,” ucap Dilla sopan.

“Jangan begitu nak, kamulah yang menolong bapak. Kalau tidak ada kamu entahlah apa yang terjadi dengan bapak nak. Ayo kamu ikut bapak ya?” ucap bapak Ardi.

Dilla sebenarnya bersikeras menolaknya namun pak Ardi dan dibantu sopirnya memaksanya untuk ikut ke dalam mobilnya.

Setelah masuk ke dalam mobil Dilla dibawa ke klinik terdekat kemudian diobati oleh petugas klinik. Petugas klinik pun menyampaikan kalau tidak ada luka yang parah dengan gadis tersebut.

Pak Ardi kemudian mengantarkan Dilla pulang ke rumah dan memberinya uang untuk pengobatannya namun Dilla menolaknya. Setelah sampai di depan rumahnya pak Ardi memberikan kartu namanya ke Dilla dan berpesan untuk menghubunginya.

Sementara itu dibalik korden rumahnya mama tirinya mengintipnya dan berprasangka buruk dengan Dilla. “Bagus ya? jam segini baru pulang dan di antar oleh om-om? Awas ya aku adukan ke ayah kamu biar tahu rasa.

“Ma, itu om yang aku tolong tadi hampir ditabrak oleh mobil, jadi dia kesini mengantarkan aku ma,” ucap Dilla membela dirinya.

“Dasar cewek murahan. Kamu itu sama saja seperti ibumu, dulu merebut ayahmu dari aku hingga akhirnya ayahmu meninggalkanku dan menikahi ibumu,” ucap mama Lusi yang semakin sengit memaki-maki Dilla hingga kembali meneteskan air matanya.

Dilla merasa sakit kalau mama tirinya menyangkut-nyangkut tentang ibunya. Baginya ibunya adalah wanita sejati dan tak mungkin punya perilaku seperti itu.

Dilla karena emosi kembali ke luar rumah dan berjalan tidak menentu menyelusuri kota Solo. Hingga akhirnya berhenti di sebuah taman. Dilla duduk termenung di taman kota pinggir jalan. Tiba-tiba ada 2 orang pemuda yang mabuk menghampirinya.

Kedua pemuda tersebut berusaha mengganggu Dilla, dan mereka hendak memperkosa Dilla karena Dilla yang lemah tidak bisa melepaskan diri dari sergapan kedua pemuda tersebut. Dilla berteriak-teriak tidak ada yang menolongnya. Hingga akhirnya ada mobil mewah berhenti dan pemiliknya langsung turun dan menghampiri mereka.

“Mbuk….mbuk,” kedua pemuda tersebut dihajarnya hingga babak belur. Kemudian kedua pemuda tersebut lari tunggang langgang menjauhinya.

Dilla pingsan seketika karena shock hampir dinodai oleh dua orang tidak dikenalnya. Astaga, ini kan gadis yang di tepi danau tadi. Pemuda tersebut yang tak lain adalah Tegar seorang ceo muda yang tampan dan mapan.

Tegar langsung menggendong Dilla untuk dimasukan dalam mobilnya. Dilla di tidurkan di mobil bagian belakang. Tegar kembali mengemudikan mobilnya untuk pulang ke rumahnya. Sesampainya di rumah Tegar langsung kembali menggendong Dilla dan membawanya masuk ke dalam kamar pribadinya.

Tegar meminta mbok Yem untuk mengganti baju Dilla. Kemudian Tegar meninggalkan mereka berdua.

💕💕💕

Demikian para pembaca awal cerita ini, jangan lupa dukungan like, vote dan komentarnya.💕💕💕

Terpopuler

Comments

༄༅⃟𝐐✰͜͡w⃠🆃🅸🆃🅾ᵉᶜ✿☂⃝⃞⃟ᶜᶠ𓆊

༄༅⃟𝐐✰͜͡w⃠🆃🅸🆃🅾ᵉᶜ✿☂⃝⃞⃟ᶜᶠ𓆊

mampir like komen

2022-03-24

0

ai'

ai'

mampir thor

2021-10-10

1

🐾♎🕸️ Alaska 12🕸️⚖️🐾

🐾♎🕸️ Alaska 12🕸️⚖️🐾

Papua Barat mampir KK Thor 🙏

2021-10-07

1

lihat semua
Episodes
1 Cowok Aneh
2 Harapan Ayah
3 Agresif
4 Pendekatan
5 Harapan
6 Lepas Kendali
7 Di luar Dugaan
8 Kematian
9 Hancur
10 Hamil
11 Setelah 5 Tahun
12 Terjebak
13 Parcel
14 Bertemu
15 Kesempatan
16 Kalah Cantik
17 Hampir Terjatuh
18 Semakin Tertarik
19 Tepati Janji
20 Kasih Sayang Kakek
21 Berita Besar
22 Serangan Balik
23 Terkejut
24 Perjanjian
25 Ulang Tahun
26 Jaga Image
27 Usaha
28 Tidak Sengaja
29 Tanpa Jejak
30 Bertahan
31 Sabar
32 Kebersamaan
33 Aktivitas Baru
34 Putuskan hubungan
35 Penculikan
36 Cerdik
37 Permintaan
38 Hancurkan Hidupmu
39 Cemas
40 Kejutan
41 Semakin Kesal
42 Merasa Puas
43 Tidak Rela
44 Indah
45 Rencana Jahat
46 Cemburu
47 Tekanan
48 Gagal
49 Calon Istrinya
50 Panik
51 Fitnah
52 Trauma
53 Berdua Saja
54 Kangen
55 Camping
56 Fighting Baju
57 Rahasia Besar
58 Wasiat
59 Membangun Cerita
60 Menikah
61 Bulan Madu
62 Bali
63 Bucin
64 Ulah si Kembar
65 Tidak Cukup Bukti
66 Berjumpa
67 Semakin Aneh
68 Kabar Gembira
69 Bertambah Manja
70 Pertunjukan
71 Biasanya
72 Strategi
73 Terkuak
74 Dihukum
75 Sidang
76 Berterimakasih
77 Balasan
78 Permintaan Maaf
79 Pulang
80 Perubahan
81 Berkumpul
82 Undangan
83 Acara Pernikahan
84 Bersekutu
85 Menyusup
86 Cemas
87 Semakin Perhatian
88 Posesif
89 Baby Shower
90 Permintaan Tegar
91 Hasil Sidang
92 Tujuh Bulanan
93 Pesona Si Kembar
94 Rezeki
95 Kehadiran Almaira
96 Semakin Betah
97 Perempuan Penggoda
98 Almaira Kecil
99 Terpukul
100 Nampak Murung
101 Panik
102 Kaulah Miliku
103 Hilangnya Tegar
104 Kegilaan Airin
105 Pembalasan Dilla
106 Memberatkan
107 Berkumpul
108 Super Protektif
109 Kekonyolan Sabrina
110 Hasil Penyelidikan
111 Kebersamaan
112 Menunggu Masa Pernikahan
113 Pernikahan Besar
114 Pelaminan
115 Kencan Pertama Abisetya
116 Bertemu Calon Mertua
117 Pernikahan Abisetya
118 Paksaan
119 Salah Masuk
120 Terpental Jatuh
121 Kejutan
122 Berkumpul Bersama
123 Usaha Ibra
124 Pernyataan Cinta
125 Panggilan Sayang
126 Lamaran Almaira
127 Kebahagiaan Semakin Lengkap
Episodes

Updated 127 Episodes

1
Cowok Aneh
2
Harapan Ayah
3
Agresif
4
Pendekatan
5
Harapan
6
Lepas Kendali
7
Di luar Dugaan
8
Kematian
9
Hancur
10
Hamil
11
Setelah 5 Tahun
12
Terjebak
13
Parcel
14
Bertemu
15
Kesempatan
16
Kalah Cantik
17
Hampir Terjatuh
18
Semakin Tertarik
19
Tepati Janji
20
Kasih Sayang Kakek
21
Berita Besar
22
Serangan Balik
23
Terkejut
24
Perjanjian
25
Ulang Tahun
26
Jaga Image
27
Usaha
28
Tidak Sengaja
29
Tanpa Jejak
30
Bertahan
31
Sabar
32
Kebersamaan
33
Aktivitas Baru
34
Putuskan hubungan
35
Penculikan
36
Cerdik
37
Permintaan
38
Hancurkan Hidupmu
39
Cemas
40
Kejutan
41
Semakin Kesal
42
Merasa Puas
43
Tidak Rela
44
Indah
45
Rencana Jahat
46
Cemburu
47
Tekanan
48
Gagal
49
Calon Istrinya
50
Panik
51
Fitnah
52
Trauma
53
Berdua Saja
54
Kangen
55
Camping
56
Fighting Baju
57
Rahasia Besar
58
Wasiat
59
Membangun Cerita
60
Menikah
61
Bulan Madu
62
Bali
63
Bucin
64
Ulah si Kembar
65
Tidak Cukup Bukti
66
Berjumpa
67
Semakin Aneh
68
Kabar Gembira
69
Bertambah Manja
70
Pertunjukan
71
Biasanya
72
Strategi
73
Terkuak
74
Dihukum
75
Sidang
76
Berterimakasih
77
Balasan
78
Permintaan Maaf
79
Pulang
80
Perubahan
81
Berkumpul
82
Undangan
83
Acara Pernikahan
84
Bersekutu
85
Menyusup
86
Cemas
87
Semakin Perhatian
88
Posesif
89
Baby Shower
90
Permintaan Tegar
91
Hasil Sidang
92
Tujuh Bulanan
93
Pesona Si Kembar
94
Rezeki
95
Kehadiran Almaira
96
Semakin Betah
97
Perempuan Penggoda
98
Almaira Kecil
99
Terpukul
100
Nampak Murung
101
Panik
102
Kaulah Miliku
103
Hilangnya Tegar
104
Kegilaan Airin
105
Pembalasan Dilla
106
Memberatkan
107
Berkumpul
108
Super Protektif
109
Kekonyolan Sabrina
110
Hasil Penyelidikan
111
Kebersamaan
112
Menunggu Masa Pernikahan
113
Pernikahan Besar
114
Pelaminan
115
Kencan Pertama Abisetya
116
Bertemu Calon Mertua
117
Pernikahan Abisetya
118
Paksaan
119
Salah Masuk
120
Terpental Jatuh
121
Kejutan
122
Berkumpul Bersama
123
Usaha Ibra
124
Pernyataan Cinta
125
Panggilan Sayang
126
Lamaran Almaira
127
Kebahagiaan Semakin Lengkap

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!