Di hotel tempat pelelangan tender proyek besar pembangunan rumah sakit nampak sepasang anak laki-laki kembar yang nampak berjalan dengan gayanya yang cool dan cuek mendekati acara pelelangan. Mereka berdua hadir bersama asistennya dan menunjukan kalau dirinya seorang anak yang memiliki kemampuan khusus. Didampingi asistennya kedua anak tersebut langsung duduk di kursi bagian pelelangan dengan membawa nama perusahaan besar PT Abiyasa yang terkenal dan tersohor saat itu.
Semua pesaing heran menatap kedatangan bocah tersebut bahkan nampak hiruk pikuk mempertanyakan tujuan kehadiran kedua bocah tersebut. Sementara itu di sebelahnya nampak Tegar Permana yang tiba-tiba merasakan ada sesuatu yang bergetar dalam detak jantungnya.
Hingga gilian nama perusahaan PT Abiyasa disebut mereka berdua tampil ke depan untuk presentasi. Semua peserta nampak heboh dengan kehadiran mereka berdua. Namun mereka nampak terpukau begitu melihat mereka berdua presentasi di depan mimbar. Satu anak menguraikan penjelasan tentang proposalnya dan satu lagi mengoperasikan komputer. Dan yang lebih mengejutkan presentasi tentang proyeknya membuat semua orang yang hadir mengaguminya. Tepuk tangan para peserta pun menyambut riuh hasil presentasi mereka.
Tegar Permana nampak mengagumi kedua bocah kembar tersebut. Sebagai penyelenggara acara Tegar Permana merasa tertarik dengan proyek yang diajukan oleh kedua bocah tersebut. Setelah melakukan diskusi dengan pihak pemegang saham akhirnya diputuskan kalau tender proyek perusahaannya dimenangkan oleh PT Abiyasa.
Tegar Permana kemudian mengumumkan kalau pemenang tender hari ini dimenangkan oleh PT Abiyasa. Sementara itu nampak seorang gadis yang mengikuti tender merasa jengkel karena dikalahkan oleh dua bocah ingusan.
“Ini tidak masuk akal. Kenapa perusahan yang diwakili oleh kedua bocah ingusan seperti ini bisa memenangkan tender. Aku tidak terima,” teriak seorang gadis dari perusaan PT Sanjaya yang tak lain diwakili oleh Brenda.
“Maaf nona, semua sudah diputuskan. Dan pada kenyataan proposal dan proyek pengajuan kedua bocah itu sangat bagus,” ucap Dimas yang mewakili perusahaan.
“Aku tetap tidak terima. Aku menginginkan perusahaan kita yang memenangkan tender karena dari segi pembiayaan kita yang menang,” kata Brenda dengan antusias.
“Nona perusahaan anda dari segi pembiayaan memang baik, tapi perlu kamu ingat bahwa biaya yang anda rencanakan tidak sesuai dengan rekontruksi yang ada. Bisakah perusahaan anda menopang operasionalnya?” tanya Yasa salah satu bocah kembar tersebut.
Tegar Permana puas dengan jawaban nyang disampaikan oleh Yasa. Namun Dimas tidak tertarik dengan jawaban Yasa. Dimas lebih tertarik dengan sikap dan tingkah laku kedua bocah kembar itu. Abiyasa dan Abisetya mirip dengan bosnya.
Dimas kemudian mendekati asisten kedua bocah tersebut. “Maaf perkenalkan, saya sistem dari PT Tegar Abadi inging mengenal lebih lanjut tentang pemimpin perusahaan anda, karena kedepannya kita partner kerja. Bolehkah aku tahu cv dari kedua bocah kembar itu?” tanya Dimas tiba-tiba kepada asisten bocah kembar tersebut.
“Bisa. Terimakasih atas kepercayaannya nanti kami akan mengirim datanya melalui email.” Jawab Rara yang tak lain sahabat dari Dilla.
“Ok, terimakasih. Info selanjutnya kami tunggu,” ucap Dimas kepada Rara. Belum selesai mereka berdua ngobrol tiba-tiba Yasa dengan gayanya yang coll mengajak tante Rara pergi meninggalkan hotel.
Rara mendampingi kedua bocah tersebut dengan senang hati. Meskipun anak kecil yang berusia 4 tahunan namun kedua bocah tersebut sangat mandiri dan bisa melakukan apapun untuk melindunginya.
“Brak…” Setya tiba-tiba membanting seseorang yang hendak melukai Yasa saudara kembarnya. Seseorang yang terbanting di lantai itu ternyata Brenda yang merasa tidak puas dengan keputusan perusahaan langsung hendak menyerang Yasa. Namun niat jeleknya keburu diketahui Setya. Setya dengan cekatan langsung menghalau serangan Brenda dan membantingnya.
Tegar yang melihat dari jauh, tersenyum penuh arti dan mengagumi ketangkasan Setya. Kemudian Tegar langsung memerintahkan kepada Dimas untuk mencari tahu cv dari kedua bocah tersebut.
“Maaf pak, saya sudah mencari informasi tapi kedua bocah itu sangat misterius. Bahkan keberadaannya sangat sulit di tembus publik,” ucap Dimas merasa kuatir kalau Tegar marah besar.
“Apa? Bukankah selama ini kamu paling bisa mencari segala macam informasi? Kenapa melacak latar belakang kehidupan kedua bocah itu saja tidak bisa?” Tegar marah besar hingg file yang baru diterima dari Dimas dibantingnya.
“Entahlah pak. Kedua anak seolah-olah dilindungi oleh sesuatu yang tidak bisa dikuak dengan berbagai macam cara bahkan terkesan disembunyikan. Bukankah kamu biasanya tidak peduli dengan kehidupan orang lain? Adakah sesuatu yang menarik dari kedua bocah kembar itu?” ucap Dimas kepo ingin tahu tujuan dari ceo-nya mencari info tentang anak kembar.
“Itulah. Aku sendiri juga tidak tahu. Kedua anak itu membuat aku mengingat seseorang. Entahlah, aku tidak tahu dan mengerti kenapa aku seperti ini. dan yang membuat aku heran aku sangat tertarik dengan pribadi kedua anak kembar tersebut. Anak sekecil itu sudah bisa menguasai perusahaan yang begitu besar. Aku juga ingin tahu siapa kedua orang tuanya.” Tegar menghela nafasnya dan merasakan sesak dihatinya namun tidak menemukan apapun.
“aku tadi berusaha mendekati asistennya dan mencari informasi tentang kdua bocah itu tapi tidak mendapatkan info apa-apa. Aku tertarik dengan kedua bocah itu karena melihat mereka seperti melihat kamu waktu kecil. Apa mungkin itu kedua anak kamu?” ucap Dimas yang tanpa sengaja keceplosan hingga membuat Tegar menerawang ke masa lalunya.
Tegar menghela nafasnya membayangkan wajah kedua anak kembar tersebut kemudian secara tiba-tiba dia mengingat kejadian lima tahun yang lalu dimana dirinya yang sakit hati telah menghancurkan wanita yang sesungguhnya dia cintai. Namun entah kenapa dia begitu terluka mendengar penolakan Dilla terhadap dirinya. Dilla yang menurutnya juga mencintainya, di luar dugaannya telah menolaknya.
“Sudahlah, ayo kita kembali ke kantor. Ada sesuatu yang harus kita kerjakan. Perusahaan kita saat ini telah mengalami kesulitan, beberapa data kita diretas oleh orang yang tidak bertanggung jawab,” ucap Tegar berjalan ke luar diikuti oleh Dimas.
Begitu sampai di parkiran mobil, mereka berdua melajukan kendaraannya menuju kantor. Namun karena ada suatu hal mereka berdua harus memeriksa mall milik PT Tegar Abadi yang melaporkan ada kejadian liff di mall mereka rusak dan menyebabkan seseorang terjebak di dalamnya.
Mereka berdua langsung mengarahkan kendaraan mereka menuju mall. Di sepanjang perjalanan Tegar semakin tidak menentu perasaannya seperti akan terjadi sesuatu dengannya. Entah apa yang menyebabkan jantungnya berdebar-debar begitu kencang.
“Dim, ayo pacu kendaraan kamu semakin kencang, aku ingin segera sampai ke mall tempat kita. Jangan sampai nanti wartawan meliput kejadian ini hingga membuat kita turun omzet penjualannya,” ucap Tegar tegas, hingga Dimas tidak bisa membantah apa yang dikatakan oleh ceo sekaligus sahabatnya.
Tidak berapa lama kemudian mereka sampai ke Gedung dimana merupakan salah satu mall milik Tegar. Entah kenapa begitu sampai halaman parkir Tegar langsung turun dari mobil dan berlari menuju letak liff perusahaan. Tegar terjun langsung ke area operasional mesin liff. Tegar menemui mekanik yang sedang mengotak-atik mesin pengontrol liff namun katanya hampir satu jam belum bisa diatasi.
“Terimakasih para pembaca yang setia, kontribusi anda dalam memberikan komentar, like, hadiah dan votenya sangat menentukan update episode berikutnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments
Nia Nia
aju baca novelnya thor macam baca UU 😁😁😁😁
2022-03-10
0
🐾♎🕸️ Alaska 12🕸️⚖️🐾
Seorang Brenda dibanting bocah 4 tahun bukan maen
2021-10-07
1
gia anggi🌷
waaa udah 5 th aja
2021-08-08
1