Hamil

Hari ini Dilla ke kantor bersama tante Nadia. Dilla belajar dengan antusias mengenai manajemen perusahaan. Hari demi hari Dilla bisa menguasai semua ilmu yang diajarkan oleh tante Nadia. Di saat Dilla konsentrasi memeriksa laporan keuangan tiba-tiba perutnya mual hingga tubuhnya berkeringat. Dilla merasa pusing hingga akhirnya pingsan, tante Nadia yang berada di sebelahnya langsung panik.

Tante Nadia kemudian menelpon Irfan yang kebetulan bekerja di rumah sakit. Jarak perusahaan dengan rumah sakit sangat dekat hingga beberapa menit kemudian sampai di perusahaan.

Irfan langsung memeriksa Dilla yang sedang tidak berdaya kemudian Irfan mengecek denyut nadi Dilla. Setelah memeriksanya dokter Irfan menghampiri tante Nadia seraya membisikan sesuatu. “Tante, kelihatannya Dilla berbadan dua, untuk lebih pastinya tante harus membawanya ke dokter kandungan.”

“Irfan, kamu jangan asal ngomong ya? setahu tante Dilla belum menikah,” bisik tante Nadia pelan karena tidak menginginkan perkataannya di dengarkan oleh pihak lain.

“Tante, Dilla itu hidup tertekan dengan mama dan adik tirinya, dan kita tidak tahu perkembangannya,” ucap Irfan sambil mendesah pelan.

“Kasihan, Dilla. Hidupnya akan hancur jika mengetahui kondisinya. Irfan, tante minta tolong kamu menikahlah dengannya!” tante Nadia memohon kepada Irfan.

“Tante, aku sih ok saja tante. Bagaimanapun kondisinya aku pasti akan menerimanya. Tapi apakah Dilla mau menikah dan hidup bersama aku?” jawab Irfan lirih.

Dilla yang tersadar dari pingsannya kemudian berusaha duduk bersandar di sofa. Irfan yang mengetahuinya langsung menolongnya dan duduk di samping Dilla.

“Dil, bagaimana keadaan kamu? Apakah kamu merasa baikan?” tanya Irfan merasa kuatir dengan keadaan Dilla.

“Aku tidak apa-apa kak. Aku sudah baikan,” kata Dilla yang berusaha berdiri dari tempat duduknya hendak mengambil minum. Dilla yang lemah langsung terhuyung menimpa badan Irfan hingga mereka beradu pandang.

“Hai-hai, anak muda ingat masih ada tante lo?” kata tante Nadia memecahkan keheningan dan kecanggungan mereka berdua.

“Tante, apaan sih tante,” ucap Dilla tersipu malu. Dilla pipinya merona merah menahan malu.

“Dilla sayang, ada yang ingin tante katakan. Dan aku harap kamu tidak salah paham dengan tante dan Irfan,” tante Nadia menghela nafasnya.

“Iya tante, ada apa? Adakah sesuatu yang tante tanyakan?” ucap Dilla cemas sambil memandang dokter Irfan.

“Nak, di saat kamu pingsan, Irfan memeriksa kamu. Irfan mengatakan kalau kamu hamil nak? Dan untuk memastikannya dokter Irfan hendak membawa kamu ke dokter kandungan,” ucap tante Nadia yang seketika membuat Dilla murung.

“Tante…, aku…, aku…?” Dilla meneteskan air matanya menahan kesediannya. Tante Nadia yang mengetahuinya dengan cekatan memeluknya dan membelainya penuh kasih sayang.

“Nak, kalau kamu belum siap bercerita jangan dipaksakan. Dan apapun yang terjadi tante siap membantu kamu,” tante Nadia menghiburnya dengan tulus.

“Dilla, kak Irfan juga akan selalu mendukung kamu apapun itu kakak akan siap membantu kamu. tapi sekarang kamu pastikan dulu ke dokter kandungan. Apakah kamu benar hamil atau tidak,” ucap dokter Irfan tulus.

Setelah Dilla setuju mereka bertiga pergi ke rumah sakit miliknya Dilla dan mereka langsung menemui dokter kandungan yang bekerja di rumah sakitnya.

Dokter kandungan memeriksa kandungan Dilla dan melakukan USG dan terlihat gambar yang masih mungil bergerak-gerak. Dilla meneteskan air matanya dan sesaat berpikir bagaimana dia nanti bisa melaluinya hidup dan membesarkan putranya sendirian tanpa seorang ayah.

Tante Nadia menghampirinya dan kembali mengelus bahunya untuk menguatkan Dilla.

“Ibu Dilla, alhamdulilah anda mengandung bayi kembar dan usia kandungan anda sudah berjalan 4 minggu. Tolong jaga Kesehatan dan kandungannya ya?” ucap dokter kandungan kepada Dilla.

Dilla dengan tak berdaya hanya menganggukkan kepalanya karena bingung harus bagaimana. Setelah menerima resep dokter dan menebus obat di apotik mereka bertiga pulang ke rumah.

Begitu sampai di rumah Dilla mengurung dirinya di kamar. Tante Nadia yang tidak tega melihat kesedihan Dilla meminta Irfan tetap tinggal menemaninya menjaga Dilla.

“Tante, aku rasa Dilla perlu waktu. Jadi kita biarkan saja dulu,” ucap Irfan membuka pembicaraan dengan tante Nadia.

“Iya, tante tahu. Dilla memiliki hati yang kuat. Tapi bagaimanapun tante takut kalau Dilla akan berbuat nekad nak,” ucap tante Nadia sambil menghela nafasnya.

Namun tidak lama mereka ngobrol tiba-tiba mbok Atik asisten rumah tangga mereka berteriak-teriak minta tolong. Dan sumber suaranya berada di kamar Dilla.

“Mbok, ada apa?” Tanya tante Nadia yang cemas.

“Anu…, nona muda berusaha bunuh diri bu,” ucap mbok Atik yang berusaha menahan Dilla yang hendak melompat dari balkon. Dilla berteriak-teriak histeris minta di lepaskan.

Irfan dengan cekatan langsung menghampiri mereka dan merengkuh tubuh Dilla dalam pelukannya. Dilla menangis tersedu-sedu di dalam pelukan Irfan. Irfan berusaha menenangkannya. Setelah capek menangis di pelukan Irfan tiba-tiba tubuh Dila melemah dan pingsan kembali.

Irfan membaringkan Dilla dalam ranjang kemudian meminta mbok Atik mengambil minyak angin untuk dioleskan ke badan Dilla.

Irfan menunggu Dilla dengan sabar, tante Nadia begitu menyukai Irfan yang dekat dengan Dilla. Tante Nadia meninggalkan mereka berdua dan mempercayakan Dilla pada Irfan.

Irfan hingga dini hari terjaga menunggu Dilla hingga Dilla terbangun mendapati Irfan tidur di kursi samping ranjangnya. Dilla mengendap-endap hendak ke luar kamar namun langkahnya membangunkan Irfan.

“Dilla, mau kemana kamu?” Irfan menghampiri Dilla kemudian memintanya duduk. Dilla duduk berhadapan dengan Irfan dengan menundukkan mukanya. Dilla merasa malu dengan sikapnya tadi malam.

“Aku mau keluar untuk membersihkan diri kak. Aku hendak solat subuh,” ucap Dilla lirih yang menyadari kesalahannya tadi malam.

“Ok, nanti solat sama kakak. Dil, kakak mohon kamu jangan mengulangi perbuatan mu semalam. Kakak sangat mengawatirkan kamu. ingat janganlah kamu menambahi dosa kamu dengan berbuat hal yang tidak bisa diterima oleh Allah. Dil bagaimanapun keadaaan kamu, kakak siap menjadi tumpuan masalah kamu dan bisa membantu meringankan masalah kamu,” Irfan menghela nafas panjang dan berharap apa yang disampaikannya diterima oleh Dilla.

“Kak, aku sudah tidak seperti dulu, aku sudah kotor kak. Aku hamil di luar nikah akibat perbuatan seseorang. Kak, maafkan aku, bagaimanapun aku tidak akan menyeret kakak kedalam masalah aku. Aku akan berusaha sendiri menghadapi hidup ini dengan baik. Aku sudah putuskan untuk tetap bertahan dan mempertahankan anak ini hingga terlahir di dunia,” ucap Dilla lirih.

“Ok, kalau itu keputusan kamu kakak dan tante Nadia siap membantu kamu. Ayo kamu bersihkan diri kamu dan aku tunggu di mushola bawah,” Irfan bangkit dari duduknya kemudian keluar kamarnya Dilla menuju kamar tamu yang biasa ia tempati ketika menginap di rumah Dilla yang dulu biasa di tempati oleh tante Nadia.

“Terimakasih para pembaca yang setia, kontribusi anda dalam memberikan komentar, like, hadiah dan votenya sangat menentukan update episode berikutnya.

Terpopuler

Comments

CR⃟7Moᷤmᷱyⷷ⁃ⷷdⷮhea *🎯Hs

CR⃟7Moᷤmᷱyⷷ⁃ⷷdⷮhea *🎯Hs

Sungguh tulus irfan mencintai dilla

2021-08-19

1

gia anggi🌷

gia anggi🌷

kurang panjang part nya thor😊

2021-08-08

1

☪wHEniA1102™◼KB☪

☪wHEniA1102™◼KB☪

lanjut up nya kak makin seru nih

kabar tegar gi mana kak

2021-08-07

1

lihat semua
Episodes
1 Cowok Aneh
2 Harapan Ayah
3 Agresif
4 Pendekatan
5 Harapan
6 Lepas Kendali
7 Di luar Dugaan
8 Kematian
9 Hancur
10 Hamil
11 Setelah 5 Tahun
12 Terjebak
13 Parcel
14 Bertemu
15 Kesempatan
16 Kalah Cantik
17 Hampir Terjatuh
18 Semakin Tertarik
19 Tepati Janji
20 Kasih Sayang Kakek
21 Berita Besar
22 Serangan Balik
23 Terkejut
24 Perjanjian
25 Ulang Tahun
26 Jaga Image
27 Usaha
28 Tidak Sengaja
29 Tanpa Jejak
30 Bertahan
31 Sabar
32 Kebersamaan
33 Aktivitas Baru
34 Putuskan hubungan
35 Penculikan
36 Cerdik
37 Permintaan
38 Hancurkan Hidupmu
39 Cemas
40 Kejutan
41 Semakin Kesal
42 Merasa Puas
43 Tidak Rela
44 Indah
45 Rencana Jahat
46 Cemburu
47 Tekanan
48 Gagal
49 Calon Istrinya
50 Panik
51 Fitnah
52 Trauma
53 Berdua Saja
54 Kangen
55 Camping
56 Fighting Baju
57 Rahasia Besar
58 Wasiat
59 Membangun Cerita
60 Menikah
61 Bulan Madu
62 Bali
63 Bucin
64 Ulah si Kembar
65 Tidak Cukup Bukti
66 Berjumpa
67 Semakin Aneh
68 Kabar Gembira
69 Bertambah Manja
70 Pertunjukan
71 Biasanya
72 Strategi
73 Terkuak
74 Dihukum
75 Sidang
76 Berterimakasih
77 Balasan
78 Permintaan Maaf
79 Pulang
80 Perubahan
81 Berkumpul
82 Undangan
83 Acara Pernikahan
84 Bersekutu
85 Menyusup
86 Cemas
87 Semakin Perhatian
88 Posesif
89 Baby Shower
90 Permintaan Tegar
91 Hasil Sidang
92 Tujuh Bulanan
93 Pesona Si Kembar
94 Rezeki
95 Kehadiran Almaira
96 Semakin Betah
97 Perempuan Penggoda
98 Almaira Kecil
99 Terpukul
100 Nampak Murung
101 Panik
102 Kaulah Miliku
103 Hilangnya Tegar
104 Kegilaan Airin
105 Pembalasan Dilla
106 Memberatkan
107 Berkumpul
108 Super Protektif
109 Kekonyolan Sabrina
110 Hasil Penyelidikan
111 Kebersamaan
112 Menunggu Masa Pernikahan
113 Pernikahan Besar
114 Pelaminan
115 Kencan Pertama Abisetya
116 Bertemu Calon Mertua
117 Pernikahan Abisetya
118 Paksaan
119 Salah Masuk
120 Terpental Jatuh
121 Kejutan
122 Berkumpul Bersama
123 Usaha Ibra
124 Pernyataan Cinta
125 Panggilan Sayang
126 Lamaran Almaira
127 Kebahagiaan Semakin Lengkap
Episodes

Updated 127 Episodes

1
Cowok Aneh
2
Harapan Ayah
3
Agresif
4
Pendekatan
5
Harapan
6
Lepas Kendali
7
Di luar Dugaan
8
Kematian
9
Hancur
10
Hamil
11
Setelah 5 Tahun
12
Terjebak
13
Parcel
14
Bertemu
15
Kesempatan
16
Kalah Cantik
17
Hampir Terjatuh
18
Semakin Tertarik
19
Tepati Janji
20
Kasih Sayang Kakek
21
Berita Besar
22
Serangan Balik
23
Terkejut
24
Perjanjian
25
Ulang Tahun
26
Jaga Image
27
Usaha
28
Tidak Sengaja
29
Tanpa Jejak
30
Bertahan
31
Sabar
32
Kebersamaan
33
Aktivitas Baru
34
Putuskan hubungan
35
Penculikan
36
Cerdik
37
Permintaan
38
Hancurkan Hidupmu
39
Cemas
40
Kejutan
41
Semakin Kesal
42
Merasa Puas
43
Tidak Rela
44
Indah
45
Rencana Jahat
46
Cemburu
47
Tekanan
48
Gagal
49
Calon Istrinya
50
Panik
51
Fitnah
52
Trauma
53
Berdua Saja
54
Kangen
55
Camping
56
Fighting Baju
57
Rahasia Besar
58
Wasiat
59
Membangun Cerita
60
Menikah
61
Bulan Madu
62
Bali
63
Bucin
64
Ulah si Kembar
65
Tidak Cukup Bukti
66
Berjumpa
67
Semakin Aneh
68
Kabar Gembira
69
Bertambah Manja
70
Pertunjukan
71
Biasanya
72
Strategi
73
Terkuak
74
Dihukum
75
Sidang
76
Berterimakasih
77
Balasan
78
Permintaan Maaf
79
Pulang
80
Perubahan
81
Berkumpul
82
Undangan
83
Acara Pernikahan
84
Bersekutu
85
Menyusup
86
Cemas
87
Semakin Perhatian
88
Posesif
89
Baby Shower
90
Permintaan Tegar
91
Hasil Sidang
92
Tujuh Bulanan
93
Pesona Si Kembar
94
Rezeki
95
Kehadiran Almaira
96
Semakin Betah
97
Perempuan Penggoda
98
Almaira Kecil
99
Terpukul
100
Nampak Murung
101
Panik
102
Kaulah Miliku
103
Hilangnya Tegar
104
Kegilaan Airin
105
Pembalasan Dilla
106
Memberatkan
107
Berkumpul
108
Super Protektif
109
Kekonyolan Sabrina
110
Hasil Penyelidikan
111
Kebersamaan
112
Menunggu Masa Pernikahan
113
Pernikahan Besar
114
Pelaminan
115
Kencan Pertama Abisetya
116
Bertemu Calon Mertua
117
Pernikahan Abisetya
118
Paksaan
119
Salah Masuk
120
Terpental Jatuh
121
Kejutan
122
Berkumpul Bersama
123
Usaha Ibra
124
Pernyataan Cinta
125
Panggilan Sayang
126
Lamaran Almaira
127
Kebahagiaan Semakin Lengkap

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!