Agresif

Selesai makan Tuan Ardi memerintahkan Tegar mengantar Dilla pulang ke rumah. Tegar yang ke kantor searah dengan rumah Dilla langsung menyanggupinya. Mereka berdua berjalan menuju ke mobil. Dilla yang tidak mau merepotkan Tegar langsung membuka pintu bagian belakang mobil. Dilla hendak masuk dan duduk di kursi belakang. Belum sempat menaruh tubuhnya ke dalam mobil tiba-tiba seseorang menariknya.

“Dasar cewek somplak, memangnya aku supir kamu apa! Ayo duduk di depan bersama aku,” ucap Tegar sambil membuka pintu bagian depan mobilnya. Dilla mengikutinya dari belakang kemudian masuk ke dalam mobil. Dilla nampak kesal dengan ulah Tegar.

Mereka berdua di dalam mobil tidak bersuara sama sekali dan nampak sibuk dengan pikirannya masing-masing.

“Pletak.” Tegar menyentil kening Dilla. “Kenapa, diam! Sariawan ya?” ucap tegar yang sengaja menggoda Dilla.

“Apaan sich. Dasar cowok aneh bermuka triplek,” balas Dilla yang tidak mau kalah.

“Kau ini ya! Mana alamat kamu. Kamu jadi pulang tidak? Atau ikut ke kantor aku!” Tegar semakin kesal dan sesekali melirik Dilla yang duduk di sebelahnya.

“Pulang lah kak. Kalau tidak pulang aku pasti dimarahi mama tiri aku,” balas Dilla yang mulai gelisah karena semalam tidak pulang ke rumah.

“Hai…, kamu jangan bersedih? Jangan kuatir nanti aku yang ngomong ke mama kamu," Tegar tidak tega melihat raut muka Dilla yang penuh rasa cemas dan kuatir.

“Ngomong sih gampang. Mama tiri aku itu galak kak!” ucap Dilla sambil melempar pandangannya ke luar jendela mobil seolah-olah memikirkan sesuatu.

"Percayalah sama aku, semuanya pasti beres," ucap Tegar yang langsung memegang tangan Dilla yang semakin dingin karena grogi.

Tidak lama kemudian mobil sport Tegar sampai di depan rumah Dilla sesuai dengan arahan yang diberikan oleh Dilla.

Dilla baru saja turun dari mobilnya tiba-tiba dihadang oleh mama tirinya dan ditariknya masuk ke rumah. Tegar yang tidak tega kalau terjadi apa-apa dengan Dilla langsung mengikutinya.

Mama Lusi yang mengetahui Tegar mengikutinya langsung melepaskan Dilla dan menyuruhnya membuat minuman. Dan yang lebih menyebalkan lagi mama Lusi pura-pura bersikap manis terhadap Dilla.

Mama Lusi begitu antusias mempersilahkan Tegar masuk ke rumah. Namun begitu masuk ke rumah, mama Lusi memperkenalkan Brenda sebagai putri kesayangannya.

Mama Lusi berharap Tegar bisa melirik Brenda dan menjadikan kekasihnya kemudian memperistrinya.

Brenda yang tahu kalau Tegar seorang pria yang mapan, langsung bersikap agresif mendekatinya. Tegar merasa risih dengan kedua ular betina ini. Tegar merasa kasihan dengan Dilla yang sudah tentu mendapat perlakuan yang tidak adil dari mama dan adik tirinya.

Tidak lama kemudian Dilla keluar dari dapur dan membawakan beberapa cemilan dan minuman untuk mereka bertiga. Namun begitu selesai menyajikan cemilan dan minuman Dilla di suruh mama Lusi untuk pergi dengan Bahasa isyarat.

Dan hang lebih parah lagi mama Lusi dan Brenda menjelek-jelekan Dilla dan mengatakan kalau Dilla merupakan anak haram dari suaminya sebelum menikahinya.

Dilla yang tidak sengaja mendengarnya hatinya terasa sesak dan sakit. Dan yang lebih parah lagi tiba-tiba Brenda yang secara sengaja pura-pura kesandung kaki meja ketika hendak berdiri dan terhuyung-huyung jatuh dipelukan Tegar.

Entah mengapa Dilla merasakan sakit hati ketika melihat pemandangan tersebut. Dan tidak sengaja Dilla meneteskan air matanya. Tegar menangkap hal tersebut. Tegar yang tidak tertarik dengan Brenda langsung mendorongnya hingga Brenda terhuyung-huyung hendak jatuh.

Tegar yang tidak menyukai situasi seperti itu langsung pamit untuk pulang. Dan Tegar berpesan kepada mama Lusi agar tidak menyakiti Dilla.

Mama Lusi yang sudah tahu kalau Brenda tidak di lirik sama sekali oleh Tegar langsung mengiyakan saja dengan harapan kalau Brenda tidak bisa memikat setidaknya Dilla anak tirinya bisa memikat Tegar dan bisa menikmati kekayaan Tegar.

“Nak Tegar kapan-kapan datang lagi ke sini ya? mama akan masakan masakan yang istimewa untuk nak Tegar. Apalagi yang masak Dilla pasti nak Tegar sangat menyukainya,” ucap mama Lusi dengan sangat manis.

“Terimakasih bu. Kapan-kapan kalau sempat aku akan mampir kesini,” ucap Tegar sopan. Setelah Tegar pergi mama Lusi langsung mencari Dilla di kamarnya.

Mama Lusi langsung mengintrogasi Dilla tentang Tegar. Mama Lusi juga menyampaikan agar Dilla menikah dengan Tegar. Dilla merasa jijik mendengar kemauan mama tirinya yang tentunya hanya berharap ingin menikmati kekayaan Tegar.

Dilla pun dengan terang-terangan menolak kemauan mama tirinya. Dia ingin menikah dengan Tegar asal tidak tendensi yang lain seperti mama tirinya.

Mama Lusi marah besar melihat sikap Dilla seperti itu kemudian menampar dan mengancamnya agar mau menikah dengan Tegar. Mama Lusi akan membunuh Dilla jika tidak mau menikah dengan Tegar karena mama Lusi tahu kalau Tegar mencintai dan menyukai Dilla.

Dilla meneteskan air matanya. Dilla merasa dirinya hanya akan dijadikan umpan mama tirinya untuk mengeruk kekayaan Tegar. Dilla sangat mengetahui betul sikap licik mamanya.

Dilla juga tahu bahwa peninggalan warisan dari mama kandungnya habis dinikmati oleh mama tirinya dan bahkan sebagian aset dari mamanya sudah dibalik nama kepemilikannya dengan nama bunda Lusi.

Dilla menghela nafasnya, bagaimanapun papanya sudah tidak bisa lagi membelanya karena ancaman mama Lusi. Papanya juga sering ke luar kota untuk mengembangkan usahanya yang lagi naik turun karena memang bisinis papanya mulai lesu.

Tidak ada hujan dan angin seperti harapannya ternyata papanya meneleponnya. Dilla langsung mengusap air matanya. Dilla tidak ingin papanya tahu kalau dirinya sedang terpuruk.

Dilla ngobrol dengan papanya dan seperti biasa hanya menanyakan Kesehatan papanya dan bisnis papanya.

Papanya yang mendengar suara Dilla lain dari biasanya, dengan perhatian dan kasih sayang papanya langsung menanyakan apa yang menjadi kerisauan Dilla.

Dilla yang tidak mau membebani papanya langsung bersikap biasa-biasa saja. Bahkan Dilla di hadapan ayahnya menunjukan kalau mama tirinya itu baik terhadapnya.

Papanya Dilla merasa lega dengan apa yang disampaikan leh Dilla. Tidak lama kemudian mereka mengakhiri video call mereka.

Dilla kembali meratapi nasibnya. Dilla kemudian dengan bangkit dari ranjangnya kemudian mengeluarkan sesuatu dari kotak kayu yang di simpan di lacinya.

Dilla membaca beberapa pesan dari ibunya. Dilla yang lagi bersedih langsung membukanya kemudian membacanya berulang-ulang. Setelah menghayati beberapa pesan mamanya Dilla merasa aneh dengan pesan terakhir mamanya.

Dilla kalau sudah berusia 21 tahun diperbolehkan untuk memakai Liontin dan kalung pemberian ibunya.

Dilla mengamati Liontin pemberian ibunya. Kemudian Dila membuka bagian Liontin berbentuk love tersebut menjadi dua bagian. Namun setelah dibuka ternyata di dalamnya selain foto ada tulisan seperti kode brankas.

Dilla langsung teringat kalau dulu mamanya sebelum meninggal sempat memberinya kotak brangkas yang terlihat seperti mainan. Dilla mengamatinya begitu hendak membukanya tapi ada suara ketukan pintu sehingga Dilla tidak jadi membukanya.

Terimakasih para pembaca yang setia, kontribusi ana dalam memberikan komentar, like, hadiah dan votenya sangat menentukan update episode berikutnya.

Terpopuler

Comments

Quora_youtixs🖋️

Quora_youtixs🖋️

lanjut

2021-08-10

3

CR⃟7Naikenz *🎯Hs

CR⃟7Naikenz *🎯Hs

Mata duit an banget mama tiri 😔😔

2021-08-08

1

☪wHEniA1102™◼KB☪

☪wHEniA1102™◼KB☪

dasar mama tiri kejam

2021-08-07

2

lihat semua
Episodes
1 Cowok Aneh
2 Harapan Ayah
3 Agresif
4 Pendekatan
5 Harapan
6 Lepas Kendali
7 Di luar Dugaan
8 Kematian
9 Hancur
10 Hamil
11 Setelah 5 Tahun
12 Terjebak
13 Parcel
14 Bertemu
15 Kesempatan
16 Kalah Cantik
17 Hampir Terjatuh
18 Semakin Tertarik
19 Tepati Janji
20 Kasih Sayang Kakek
21 Berita Besar
22 Serangan Balik
23 Terkejut
24 Perjanjian
25 Ulang Tahun
26 Jaga Image
27 Usaha
28 Tidak Sengaja
29 Tanpa Jejak
30 Bertahan
31 Sabar
32 Kebersamaan
33 Aktivitas Baru
34 Putuskan hubungan
35 Penculikan
36 Cerdik
37 Permintaan
38 Hancurkan Hidupmu
39 Cemas
40 Kejutan
41 Semakin Kesal
42 Merasa Puas
43 Tidak Rela
44 Indah
45 Rencana Jahat
46 Cemburu
47 Tekanan
48 Gagal
49 Calon Istrinya
50 Panik
51 Fitnah
52 Trauma
53 Berdua Saja
54 Kangen
55 Camping
56 Fighting Baju
57 Rahasia Besar
58 Wasiat
59 Membangun Cerita
60 Menikah
61 Bulan Madu
62 Bali
63 Bucin
64 Ulah si Kembar
65 Tidak Cukup Bukti
66 Berjumpa
67 Semakin Aneh
68 Kabar Gembira
69 Bertambah Manja
70 Pertunjukan
71 Biasanya
72 Strategi
73 Terkuak
74 Dihukum
75 Sidang
76 Berterimakasih
77 Balasan
78 Permintaan Maaf
79 Pulang
80 Perubahan
81 Berkumpul
82 Undangan
83 Acara Pernikahan
84 Bersekutu
85 Menyusup
86 Cemas
87 Semakin Perhatian
88 Posesif
89 Baby Shower
90 Permintaan Tegar
91 Hasil Sidang
92 Tujuh Bulanan
93 Pesona Si Kembar
94 Rezeki
95 Kehadiran Almaira
96 Semakin Betah
97 Perempuan Penggoda
98 Almaira Kecil
99 Terpukul
100 Nampak Murung
101 Panik
102 Kaulah Miliku
103 Hilangnya Tegar
104 Kegilaan Airin
105 Pembalasan Dilla
106 Memberatkan
107 Berkumpul
108 Super Protektif
109 Kekonyolan Sabrina
110 Hasil Penyelidikan
111 Kebersamaan
112 Menunggu Masa Pernikahan
113 Pernikahan Besar
114 Pelaminan
115 Kencan Pertama Abisetya
116 Bertemu Calon Mertua
117 Pernikahan Abisetya
118 Paksaan
119 Salah Masuk
120 Terpental Jatuh
121 Kejutan
122 Berkumpul Bersama
123 Usaha Ibra
124 Pernyataan Cinta
125 Panggilan Sayang
126 Lamaran Almaira
127 Kebahagiaan Semakin Lengkap
Episodes

Updated 127 Episodes

1
Cowok Aneh
2
Harapan Ayah
3
Agresif
4
Pendekatan
5
Harapan
6
Lepas Kendali
7
Di luar Dugaan
8
Kematian
9
Hancur
10
Hamil
11
Setelah 5 Tahun
12
Terjebak
13
Parcel
14
Bertemu
15
Kesempatan
16
Kalah Cantik
17
Hampir Terjatuh
18
Semakin Tertarik
19
Tepati Janji
20
Kasih Sayang Kakek
21
Berita Besar
22
Serangan Balik
23
Terkejut
24
Perjanjian
25
Ulang Tahun
26
Jaga Image
27
Usaha
28
Tidak Sengaja
29
Tanpa Jejak
30
Bertahan
31
Sabar
32
Kebersamaan
33
Aktivitas Baru
34
Putuskan hubungan
35
Penculikan
36
Cerdik
37
Permintaan
38
Hancurkan Hidupmu
39
Cemas
40
Kejutan
41
Semakin Kesal
42
Merasa Puas
43
Tidak Rela
44
Indah
45
Rencana Jahat
46
Cemburu
47
Tekanan
48
Gagal
49
Calon Istrinya
50
Panik
51
Fitnah
52
Trauma
53
Berdua Saja
54
Kangen
55
Camping
56
Fighting Baju
57
Rahasia Besar
58
Wasiat
59
Membangun Cerita
60
Menikah
61
Bulan Madu
62
Bali
63
Bucin
64
Ulah si Kembar
65
Tidak Cukup Bukti
66
Berjumpa
67
Semakin Aneh
68
Kabar Gembira
69
Bertambah Manja
70
Pertunjukan
71
Biasanya
72
Strategi
73
Terkuak
74
Dihukum
75
Sidang
76
Berterimakasih
77
Balasan
78
Permintaan Maaf
79
Pulang
80
Perubahan
81
Berkumpul
82
Undangan
83
Acara Pernikahan
84
Bersekutu
85
Menyusup
86
Cemas
87
Semakin Perhatian
88
Posesif
89
Baby Shower
90
Permintaan Tegar
91
Hasil Sidang
92
Tujuh Bulanan
93
Pesona Si Kembar
94
Rezeki
95
Kehadiran Almaira
96
Semakin Betah
97
Perempuan Penggoda
98
Almaira Kecil
99
Terpukul
100
Nampak Murung
101
Panik
102
Kaulah Miliku
103
Hilangnya Tegar
104
Kegilaan Airin
105
Pembalasan Dilla
106
Memberatkan
107
Berkumpul
108
Super Protektif
109
Kekonyolan Sabrina
110
Hasil Penyelidikan
111
Kebersamaan
112
Menunggu Masa Pernikahan
113
Pernikahan Besar
114
Pelaminan
115
Kencan Pertama Abisetya
116
Bertemu Calon Mertua
117
Pernikahan Abisetya
118
Paksaan
119
Salah Masuk
120
Terpental Jatuh
121
Kejutan
122
Berkumpul Bersama
123
Usaha Ibra
124
Pernyataan Cinta
125
Panggilan Sayang
126
Lamaran Almaira
127
Kebahagiaan Semakin Lengkap

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!