Ayana pulang ke rumah dengan wajah lesu. Satu masalah belum selesai, malah datang masalah lainnya. Kini ia semakin bingung karena pemasukannya tiap bulan akan berkurang lagi.
Sebelumnya saja ia sudah sangat bingung karena gajinya juga tidak cukup untuk memenuhi biaya pengobatan juga kebutuhan hariannya. Kini ia harus berpikir bagaimana mendapatkan pekerjaan tambahan lagi secepatnya.
Sesampainya di rumah Felly, ia segera merubah raut wajahnya yang lesu. Ia berusaha untuk ceria agar Abi tidak menyadari kesedihannya.
"Kakak sudah pulang?" tanya pria kecil itu padanya ketika melihat Ayana masuk ke dalam rumah.
Abi tampak sudah rapi dengan pakaian baru yang di belikan Ayana untuknya. Pakaian itu sangat pas di tubuh kecilnya itu. Abi juga memakai topi rajut yang khusus Ayana buatkan untuknya.
Sebulan yang lalu, ia meminta Felly untuk mengajarinya merajut. Karena ia ingin sekali membuatkan topi untuk menutupi kepala Abi yang mulai kehilangan sebagian besar rambutnya karena efek kemoterapi yang dijalaninya.
Abi tidak mau jika rambutnya di cukur habis karena ia takut jika rambutnya tidak bisa tumbuh kembali. Sehingga ia memilih bertahan dengan rambut seadanya.
"Kau sudah siap?" tanyanya.
"Sudah, kakak! Lihatlah! Apa aku terlihat tampan?" tanyanya sambil memperlihatkan gaya berpakaiannya.
"Wow! Kau terlihat sangat tampan!" puji Ayana sambil merapikan topi Abi.
"Terima kasih!"
"Dimana bibi?" tanya Ayana kemudian sambil memperhatikan sekitar.
"Bibi sedang mengganti pakaian di kamarnya." jawab Abi.
Tak lama kemudian Felly keluar dari kamarnya. Ia sudah tampak rapi dengan setelannya.
"Kau sudah datang?" tanyanya.
"iya, bibi! Apa bibi juga akan pergi sekarang?"
"Iya. Bibi akan pergi sekarang!" jawab Felly.
Mereka lalu keluar bersama-sama.
***
Di taman bermain kota.
Ayana dan Abi tampak mengantri untuk membeli tiket masuk taman bermain tersebut. Abi terlihat sangat antusias ketika sampai. Ia tak henti-hentinya bertanya pada Ayana tentang wahana apa saja yang akan di mereka mainkan nanti.
Setelah mendapatkan tiket, mereka segera masuk ke dalam. Suasana taman bermain cukup ramai pengunjung walaupun ini bukanlah hari libur.
Ayana memilih beberapa wahana yang sekiranya aman untuk kondisi kesehatan Abi. Ia sebelumnya sudah menjelaskan hal itu pada Abi. Bahwa dengan kondisi kesehatannya saat ini, ia tidak mungkin memainkan semua wahana di taman ini karena kesehatannya. Untungnya Abi termasuk anak yang penurut, sehingga ia bisa mengerti alasan Ayana melarangnya.
Abi terlihat sangat senang sewaktu mencoba wahana-wahana tersebut. Mereka naik bianglala, komedi putar, dan banyak lagi yang lainnya.
...****************...
"Kakak aku lapar!" ucap Abi.
Karena terlalu senang bermain, Ayana jadi lupa akan waktu. Ia tak sadar jika hari ternyata sudah siang. Jam di tangannya menunjukkan pukul satu siang. Wajar saja jika Abi merasa lapar.
"Iya, sudah! Kita akan cari tempat makan yang enak. Ayo kita pergi ke sana!" ajaknya sambil menunjuk sebuah cafetaria kecil di satu sudut.
Abi mengangguk setuju.
"Apa kau merasa lelah? Apa mau kakak gendong?" tanyanya pada Abi.
" Tidak perlu, kak! Aku masih kuat ! Jangan meremehkan aku! " jawab Abi.
"Baiklah, adik kakak yang paling kuat!" puji Ayana sambil tersenyum.
Ia menggandeng tangan Abi dan membawanya masuk kedalam cafetaria tersebut.
...****************...
Matahari terlihat bersembunyi di balik awan kelabu. Hari sudah semakin sore. Zach baru saja selesai mengadakan pertemuan dengan jajaran staf perusahaannya. Pertemuan itu sendiri berlangsung selama empat jam lebih dan dipenuhi dengan kemarahan Zach yang membabi buta.
Semua staf melakukan kesalahan dan tidak ada satupun dari mereka yang bisa menyenangkan Zach. Hal itu semakin menambah rasa kesalnya. Entahlah! Zach sendiripun tak tahu kenapa ia bisa sangat emosional hari ini.
Zach kembali ke ruangannya diikuti oleh Benny juga Stella, sekertaris pribadinya.
Ia duduk di kursi kerjanya, lalu menyalakan laptopnya. Ia benar-benar sibuk hari ini. Terlalu banyak pekerjaan yang harus ia selesaikan.
Bahkan Benny dan Stella tampak kewalahan menghadapi emosi Zach yang terus naik setiap detiknya.
Setelah memberikan arahan pada dua orang kepercayaannya itu, Zach menyuruh mereka untuk keluar karena ia perlu sendirian untuk beberapa saat.
"Oh iya, tuan! Ini file nona Ayana yang ada minta kemarin!" ucap Benny sambil meletakkan sebuah amplop coklat di atas meja.
"Letakkan saja! Nanti aku periksa!" ucap Zach.
Benny lalu pamit pergi dan meninggalkan Zach seorang diri di ruangannya.
Zach tampak mengendurkan sedikit ikatan dasinya yang dirasa mencekik nya. Ia lalu menyandarkan tubuhnya di kursi sambil memijat pangkal hidungnya.
Ia mencoba memejamkan mata sejenak. Tiba-tiba terlintas wajah Ayana di pikirannya.
Ayana!
Matanya terbuka seketika. Ia teringat sesuatu. Ia mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang.
"Kau masih berada di sana?" tanyanya pada orang di seberang. "Oke! Setelah selesai langsung bertemu denganku!" Zach menutup teleponnya.
Ia mengambil amplop yang di tinggalkan Benny di atas meja. Lalu membacanya. Itu mengenai segala hal di sukai Ayana maupun yang tidak di sukainya. Ia lalu menekan tombol interkom untuk memanggil Stella.
Iya, tuan! Sahut Stella.
"Masuk ke ruangan ku sekarang!" perintahnya lalu mematikan sambungan interkom tersebut.
Stella dengan cepat masuk ke dalam ruangan presiden direkturnya tersebut.
"Iya, tuan! Ada yang bisa saya bantu?" tanyanya begitu tiba di sana.
"Batalkan semua meeting hari ini! Aku ada keperluan mendadak sore ini!" perintahnya.
"Di batalkan? T-tapi anda sudah tiga kali membatalkan pertemuan ini. Tuan David pasti tidak akan senang, tuan!" ia tampak panik.
Zach tampak berpikir ketika mendengar nama David. Ia lalu menyeringai.
"Tuan David? "
"Iya, tuan!"
"Biarkan saja jika ia merasa tidak senang! Memangnya kenapa?" tanyanya sinis.
"Ehm... tapi bagaimana saya menolaknya lagi kali ini? " ia tampak bingung.
"He... kau bertanya padaku? Bukankah itu sudah menjadi tanggung jawab mu sebagai sekretaris ku. Aku menggaji mu tiga kali lebih banyak dari gaji sekertaris pada umumnya. Jadi sudah seharusnya kau bisa berpikir tiga kali lebih pintar dari yang lainnya. Jika kau merasa tidak sanggup lagi untuk mempertanggung jawabkan pekerjaan mu, segera urus surat pengunduran diri mu secepatnya." Ucapnya sinis.
"Ba-Baik, tuan! Aku akan segera menghubungi tuan David untuk mengatur jadwal pertemuan kembali. Anda tidak perlu cemas. Ehm... Permisi tuan!" Ia tersenyum masam.
Stella sesegera mungkin meninggalkan tempat itu.
"Astaga! Aku tidak seharusnya memprovokasi dirinya. Aku sudah merasa lega karena melakukan segalanya dengan sempurna sehingga ia tak punya alasan untuk memarahiku seperti yang lainnya. Tetapi sekarang malah aku yang mencari masalah sendiri dengannya. Ditambah lagi aku harus kembali berurusan dengan sekertaris tuan David yang angkuh itu. Gaji ku memang besar, tetapi masalahku jauh lebih besar. " Stella tampak menggerutu sepanjang perjalanan.
Salahnya sendiri yang mencari masalah dengan singa yang sedang marah.
...****************...
Waktu terasa begitu cepat berlalu jika dinikmati dengan senang hati. Tak terasa malam sudah hampir menyapa. Ayana dan Abi memutuskan untuk pulang karena mereka sudah lelah bermain seharian ini.
Terutama Abi. Pria muda itu tampak kelelahan hingga tertidur di dalam taksi yang membawa mereka pulang. Bahkan Ayana harus menggendongnya ketika turun dari taksi karena Abi tidak juga bangun.
Ayana memindahkan tubuh kecil Abi ke atas ranjangnya dengan perlahan. Ia melepaskan sepatu dan kaus kakinya. Serta melepaskan topi yang menutupi rambutnya.
Ayana duduk di tepi ranjang sambil memperhatikan wajah Abi yang sedang tertidur lelap. Wajah kecil tampak sedikit memucat.
Ia juga tak luput memperhatikan rambut adiknya yang kini tampak menipis hingga memperlihatkan kulit kepalanya.
Ayana selalu tak kuasa menahan air mata ketika melihat hal itu.
Maafkan kakak, sayang! Seandainya saja orang tua kita masih ada, kau pasti tidak akan menghadapi hal seperti ini.
...****************...
💗
Jangan lupa dukungannya ya. beri like 👍, komentar💬, dan yang lainnya juga.
Jangan lupa tekan ❤, bisa gak ketinggalan update terbarunya ya!
Terima kasih😘💕
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
N.3112
aku tunggu banyak dulu baru baca ka.
2022-02-27
1
Nienu
semangaaaaattt💪💪💪
2022-02-25
0
Serry (Я люблю тебя) нилетто
semangat Ayana demi adik mu..
semangat Thor...
2022-02-25
1