Terjatuh di tempat yang tak seharusnya.

Ayana seketika merasa lega ketika melihat Zach meninggalkan ruangan tersebut bersama manajer juga asisten pribadinya tersebut.. Untuk sesaat akhirnya ia bisa bernafas lega.

Ia kembali melayani para pria yang ada di sana. Para pria tersebut tampak sudah kehilangan sebagian kesadarannya karena pengaruh alkohol. Sikap Ayana yang tampak kaku, membuat salah satu pria di sana menjadi penasaran.

Walaupun tubuh Ayana terbilang tidak ideal, karena ia terlalu kurus untuk dikatakan ideal. Tetapi itu cukup menarik bagi sebagian pria. Apalagi dengan sikap malu-malunya yang semakin menambah daya tariknya.

"Hei kau! Ayo mendekat padaku! Aku butuh minuman lagi! " panggil pria itu kepada Ayana. Ia tampak sedang merencanakan sesuatu yang licik.

Ayana lalu menghampirinya. "Iya, tuan! Apakah anda ingin menambah minumannya?" tanyanya sopan.

"Iya! " ia mengangkat gelasnya. "Tuangkan untukku!" perintahnya.

Ayana segera menuangkan minuman yang dibawanya hingga memenuhi gelas pria tersebut.

Pria itu lalu tersenyum. Ia menyodorkan gelas tersebut kepada Ayana. "Minumlah! Ini akan membuatmu lebih tenang. Kau tampak gugup sedari tadi. Ini hari pertamamu bekerja, bukan?" tebaknya.

"Maaf, tuan! Saya tidak minum minuman beralkohol. Terima kasih untuk niat baik anda. " tolaknya dengan sopan.

"Ayolah! Jangan menolak ku! Aku akan merasa sangat sedih!" ia seketika membuat wajah sedih palsunya.

"Tidak, tuan! Aku tidak mau minum!" tolak Ayana lagi.

Pria itu langsung berdiri. Ia tampak kesal. Ia hendak menarik tubuh Ayana, tetapi tangan seseorang dengan cepat menghentikannya bertindak .

Ayana dan pria itu seketika menoleh kearah orang yang menghalangi tangan si pria tersebut. Ia adalah Benny. Ayana benar-benar melupakan kehadiran pria itu di sini karena hanya fokus menatap Zach.

"Tuan Zach ingin berbicara secara pribadi dengan gadis ini! Jadi maaf jika saya tidak sopan pada anda. Apakah anda keberatan jika saya membawa gadis ini?" tanya Benny sambil tersenyum.

Ketika mendengar nama Zach di sebut, pria itu seketika merasa canggung. Zach memang temannya, tetapi jika ia sampai menyinggungnya, maka itu akan mempengaruhi kelancaran bisnisnya. Jadi ia memutuskan untuk tidak berdebat dengan Benny.

"Begitu, ya! Ehm... Tidak apa-apa! Kau bisa membawanya bersamamu! Aku sama sekali tidak keberatan." pria itu seketika tertawa masam.

"Baiklah jika begitu, tuan!" Seru Benny.

" Oh iya! Tuan Zach juga berpesan bahwa ia yang akan mentraktir kalian malam ini. Ia minta maaf jika ia tidak bisa bergabung dengan kalian semua karena ada urusan mendesak yang harus segera ia selesaikan! " jelas Benny.

"Tidak apa-apa! Kami bisa mengerti itu! Silahkan! Sampaikan rasa terima kasih kami padanya. Dia pasti sangat sibuk. " ucap pria lainnya memaklumi.

Benny lalu mengajak Ayana untuk pergi dari sana.

"Sebaiknya anda segera mengikuti saya nona! Anda akan lebih baik jika berada di satu ruangan dengan tuan muda daripada bersama para pria mabuk ini. Klub malam bukanlah tempat yang cocok untuk gadis seperti anda. " bujuk Benny ketika Ayana hendak bertanya padanya.

Ia bahkan baru ingin membuka mulutnya, tetapi sepertinya Benny bisa membaca isi kepalanya.

Mungkin Benny benar, berada satu ruangan dengan Zach akan jauh lebih aman daripada dengan para pria yang tidak dikenalnya ini.

Ayana dengan pasrah mengikuti Benny.

...****************...

"Masuklah, nona! Tuan sedang menunggu anda di dalam! " seru Benny ketika mereka tiba di depan ruangan Zach.

Ada dua penjaga bertubuh besar yang berdiri di depan pintu tersebut.

"Ba-baiklah!" Ayana masuk seorang diri ke dalam ruangan tersebut.

Benny tidak ikut masuk bersamanya. Ia langsung pergi begitu mengantarkan Ayana. Itu artinya ia hanya akan berdua saja dengan Zach di ruangan itu.

Saat ia masuk, Zach terlihat sedang duduk di sofa sambil meminum segelas wine. Wajahnya terlihat masam. Sepertinya ia tidak berada di suasana hati yang baik.

Pintu ruangan juga sudah tertutup. Benny meninggalkan dirinya bersama seekor singa yang tampak marah.

"T-tuan! Kau memanggilku?" tanyanya gelagapan.

"Hmm..." Zach meletakkan gelasnya di atas meja.

Ayana berdiri dengan gemetaran. Ia sudah mempersiapkan jurus terakhir jika ia benar-benar di pecat.

"Kau kedinginan?" tanya Zach kemudian hingga membuat Ayana sedikit tersentak.

Bukan itu seharusnya kalimat pertama yang akan di dengarnya keluar dari mulut Zach.

"T-tidak, tuan! Aku baik-baik saja!" jawabnya.

"Oh! Aku pikir kau kedinginan. Lalu apa kau sedang takut padaku?" tanyanya lagi sambil menyalakan rokoknya.

"Ha! T-tidak tuan! Tentu saja tidak!" jawabnya gelagapan.

"Kau tidak takut padaku?" tanyanya lagi ingin sedikit mempermainkan Ayana.

"Ha! Tidak, tuan! Bukan begitu. Tentu saja aku takut padamu. Kau adalah bos ku! Mana mungkin aku berani padamu!" jelasnya semakin salah tingkah.

Zach terlihat menahan diri untuk tersenyum.

"Ternyata kau ingat jika aku ini bos mu!" sindirnya.

"Tentu saja saya ingat, tuan. Tidak mungkin saya melupakan tuan." jelasnya.

"Baiklah! Tuangkan minuman untukku!" perintahnya.

"Minum?" Ayana terlihat heran.

"Iya! Apa ada yang salah?"

"Tidak. Tidak ada yang salah. Sebentar, tuan!"

Apa sebenarnya yang ia inginkan?

Ayana mengambil minuman yang sudah tersedia di atas meja buffet.

"Tidak! Bukan yang itu. Tapi yang di sana!"

Zach menunjuk sebuah lemari minuman yang ada di sudut ruangan. Dan ia menunjuk botol minuman di rak paling atas.

"Yang paling atas?" tanya Ayana memastikan.

"Iya!"

"Tapi itu terlalu tinggi !" gumamnya.

"Kenapa? Ada masalah?"

Ada. Apa kau tidak melihat masalahnya ? Tidak, tuan! Tentu saja tidak ada masalah!" ia tersenyum masam.

Ayana mencoba meraih minuman itu dengan tangannya. Ia tidak akan sampai walaupun dengan berjinjit setengah mati. Bahkan tidak juga sampai dengan melompat. Kakinya sudah sakit menahan sepatunya yang sempit. Ketika melompat, ia bahkan sedikit meringis kesakitan.

Zach terlihat sibuk memainkan tab di tangannya. Ia bahkan bekerja di waktu santainya.

Ayana melihat ke sekeliling, mana tahu ada kursi yang bisa di gunakan. Ada satu di sudut ruangan. Ia mendorong kursi tersebut dan tidak perduli dengan suara bising yang dihasilkan oleh gesekan kursi ke lantai.

Zach mau tak mau akhirnya menatap gadis itu. Gadis itu sangat keras kepala dan kemauannya cukup kuat. Hanya saja ia terlalu nyaman melakukan segalanya sendiri. Ia tak cukup berani untuk meminta pertolongan dari orang lain.

Bahkan dengan kursi itupun Ayana juga tidak bisa mencapai botol tersebut.

Kenapa susah sekali! Apa tubuhku terlalu pendek. Aku rasa aku mengalami gizi buruk.

Ia lalu kaget begitu melihat sosok tinggi menggapai botol minuman tersebut dari arah tepat dibelakangnya. Aroma citrus yang menyegarkan seketika merebak di indra penciuman nya.

Pria itu berada tepat di belakangnya.

"Apa berkata tolong itu sangat sulit?" tanya Zach setelah menjauh dari tubuhnya.

Ayana hanya tersenyum masam. "Terima kasih, tuan!" ucap Ayana ketika Zach menyerahkan botol itu padanya.

Zach juga mengulurkan tangannya untuk membantunya turun. Ayana meraih tangannya dengan canggung. Ia memang butuh bantuan, tetapi ia hanya takut untuk mengganggunya.

"Sudah! Apa kau perlu bantuan lagi? Bisa membuka botol itu? " tanyanya.

"Bisa, tuan! S-saya bisa membukanya."

"Baiklah! Perlu waktu lama untuk meminum segelas wine. " sindirnya.

Itu salahmu sendiri. Ayana mengumpat dalam hati.

Ayana lalu menghampiri Zach setelah membuka botol tersebut. Kakinya malah tiba-tiba berdenyut. Rasanya ingin sekali melepaskan sepatu ini. Tetapi tidak mungkin ia lakukan.

Ayana berjalan dengan biasa. Terapi sialnya ia malah tersandung dengan kakinya sendiri yang menginjak kaki lainnya. Alhasil ia terjatuh. Namun ia malah terjatuh tepat di atas pangkuan Zach.

Mereka terdiam untuk beberapa detik. Kenapa bisa sangat pas sekali. Kenapa harus terjatuh di sini. Diatas sini.

Aku benar-benar akan mati! batinnya menjerit.

Apa aku akan dipecat langsung tanpa kompensasi?

Namun Ayana tak tampak ingin beranjak dari pangkuannya. Ia seolah terlihat nyaman berada di pangkuan Zach. Wangi tubuh pria itu begitu menenangkan hingga menghipnotis Ayana dalam beberapa detik.

Zach lalu menyeringai. "Apa pangkuanku sangat nyaman? Kau sepertinya tak ingin beranjak!" sindirnya.

"Ah!" pekik Ayana tersadar.

...****************...

💗

Jangan lupa dukung ya! Pastikan kalian tinggalkan jejak ketika selesai membaca ya.

Tekan ❤ biar ga ketinggalan update terbarunya. Jangan bosan nunggu ya 😉 ! Maaf belum bisa update tiap hari.

Terima kasih 🙏🙏

Terpopuler

Comments

Serry (Я люблю тебя) нилетто

Serry (Я люблю тебя) нилетто

tuch Zack kyk ny ada rasa sma Ayana🙄

2022-03-21

2

🌍ɢ⃟꙰Ⓜ️🎯Fatimahᵇᵃˢᵉæ⃝᷍𝖒❁︎⃞⃟ʂ

🌍ɢ⃟꙰Ⓜ️🎯Fatimahᵇᵃˢᵉæ⃝᷍𝖒❁︎⃞⃟ʂ

Zack kayaknya mulai bucin

2022-03-21

2

lihat semua
Episodes
1 Ayana
2 Terbangun di tempat asing.
3 Wanita muda yang polos!
4 Bertemu kembali.
5 Tentang Ayana.
6 Kenyataan hidup.
7 Menanggung beban berat.
8 Mengganti rugi.
9 Pemimpin yang arogan
10 Kedatangan seorang pria
11 Sahabat atau musuh?
12 Semua demi Abi!
13 Terlalu menggoda
14 Terjatuh di tempat yang tak seharusnya.
15 Bingung dengan perasaan.
16 Menikah?
17 Wanita asing.
18 Diandra.
19 Tamu yang dinantikan.
20 Ketiduran.
21 Pria yang jatuh cinta
22 Rindu seorang adik
23 Ulang tahun Kiara.
24 Mencari masalah
25 Tak berhenti menatapnya
26 Di culik.
27 Pria menyebalkan.
28 Dia... lagi!
29 Memberi penawaran.
30 Apakah masih ada harapan?
31 Berguna untuk orang lain.
32 Hidup yang kosong.
33 Membuat janji.
34 Kehadiran Zach.
35 Menikah?
36 Pengumuman
37 Kekesalan seorang wanita.
38 Cara menjadi seorang istri?
39 Patah hati seorang wanita
40 membeli gaun pengantin.
41 Pertemuan tak terduga.
42 Meminta restu.
43 Wanita asing.
44 Berkunjung ke pulau.
45 Hari yang sibuk.
46 Hari pernikahan.
47 Menjadi milikku.
48 Memberi waktu.
49 Pengenalan.
50 Menghabiskan malam
51 terenggut paksa.
52 Tak sengaja bertemu.
53 Janjimu padaku.
54 Wajah yang mengganggu.
55 Masalah yang tidak ada habisnya.
56 Tertunda untuk makan malam.
57 Kecewa.
58 Bertemu nyonya besar.
59 Sandrina
60 Berhenti ikut campur!
61 Harta karun yang berharga.
62 Berpisah?
63 langit senja yang indah.
64 Tak ingin menunda lagi.
65 Akhirnya si abang kembali.
66 Banyak sabar ya bang Zach
67 Paviliun rahasia
68 Terlihat menggoda.
69 Tidak bisa berhenti berpikir.
70 Kenapa begitu perduli padaku?
71 Aku menyukaimu.
72 Mengacaukan pikiran.
73 Teman lama
74 flashback
75 Bulan madu?
76 Memberi hukuman
77 Mengaku salah
78 Bayi ?
79 honeymoon
80 Honeymoon part 2
81 Honeymoon part 3 ( Aku mencintaimu )
82 Honeymoon part 4
83 Honeymoon part 5
84 honeymoon part 6
85 Honeymoon part 7 (End part)
86 Akhirnya muncul juga!
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Ayana
2
Terbangun di tempat asing.
3
Wanita muda yang polos!
4
Bertemu kembali.
5
Tentang Ayana.
6
Kenyataan hidup.
7
Menanggung beban berat.
8
Mengganti rugi.
9
Pemimpin yang arogan
10
Kedatangan seorang pria
11
Sahabat atau musuh?
12
Semua demi Abi!
13
Terlalu menggoda
14
Terjatuh di tempat yang tak seharusnya.
15
Bingung dengan perasaan.
16
Menikah?
17
Wanita asing.
18
Diandra.
19
Tamu yang dinantikan.
20
Ketiduran.
21
Pria yang jatuh cinta
22
Rindu seorang adik
23
Ulang tahun Kiara.
24
Mencari masalah
25
Tak berhenti menatapnya
26
Di culik.
27
Pria menyebalkan.
28
Dia... lagi!
29
Memberi penawaran.
30
Apakah masih ada harapan?
31
Berguna untuk orang lain.
32
Hidup yang kosong.
33
Membuat janji.
34
Kehadiran Zach.
35
Menikah?
36
Pengumuman
37
Kekesalan seorang wanita.
38
Cara menjadi seorang istri?
39
Patah hati seorang wanita
40
membeli gaun pengantin.
41
Pertemuan tak terduga.
42
Meminta restu.
43
Wanita asing.
44
Berkunjung ke pulau.
45
Hari yang sibuk.
46
Hari pernikahan.
47
Menjadi milikku.
48
Memberi waktu.
49
Pengenalan.
50
Menghabiskan malam
51
terenggut paksa.
52
Tak sengaja bertemu.
53
Janjimu padaku.
54
Wajah yang mengganggu.
55
Masalah yang tidak ada habisnya.
56
Tertunda untuk makan malam.
57
Kecewa.
58
Bertemu nyonya besar.
59
Sandrina
60
Berhenti ikut campur!
61
Harta karun yang berharga.
62
Berpisah?
63
langit senja yang indah.
64
Tak ingin menunda lagi.
65
Akhirnya si abang kembali.
66
Banyak sabar ya bang Zach
67
Paviliun rahasia
68
Terlihat menggoda.
69
Tidak bisa berhenti berpikir.
70
Kenapa begitu perduli padaku?
71
Aku menyukaimu.
72
Mengacaukan pikiran.
73
Teman lama
74
flashback
75
Bulan madu?
76
Memberi hukuman
77
Mengaku salah
78
Bayi ?
79
honeymoon
80
Honeymoon part 2
81
Honeymoon part 3 ( Aku mencintaimu )
82
Honeymoon part 4
83
Honeymoon part 5
84
honeymoon part 6
85
Honeymoon part 7 (End part)
86
Akhirnya muncul juga!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!