Kenyataan hidup.

Sebuah mobil sedan hitam berhenti di depan sebuah kedai mi pangsit di pinggir jalan.

Kedai itu terlihat paling besar dari gedung-gedung lain di sekitarnya. Pengunjung kedai tersebut tampak silih berganti masuk kedalamnya. Semakin malam malah semakin ramai. Beberapa pegawainya tampak sedikit kewalahan melayani para pengunjung. Bahkan sesekali pemilik tempat tersebut ikut turun langsung untuk membantu.

Dari seberang kedai, terlihat sebuah sedan hitam yang tampak mewah terparkir tepat di hadapannya. Kaca belakang mobil tersebut perlahan terbuka. Zach lah yang berada di balik kaca tersebut. Ia tampak memperhatikan keadaan kedai tersebut dari mobilnya. Lebih tepatnya ke arah seorang gadis muda yang dikenalnya.

Gadis itu terlihat penuh semangat. Bahkan tak terlihat sedikitpun rasa lelah di wajahnya. Senyum lebar selalu tersungging dari bibir kecilnya itu. Ia tampak sabar melayani setiap pengunjung yang datang. Walaupun mungkin ada saja pengunjung yang berulah.

"Dia.... juga bekerja disini?" tanyanya pada Benny yang duduk di depannya ketika melihat Ayana sedang mondar-mandir di kedai mie tersebut untuk melayani pelanggan.

"Iya, tuan!" jawab asisten pribadinya tersebut.

Zach tampak membolak-balik lembaran kertas yang ada di tangannya. Kertas itu berisi laporan tentang riwayat hidup Ayana yang diberikan Benny padanya.

"Dia kerja di berapa tempat dalam sehari?" tanyanya heran.

"Pekerjaan utamanya hanya di hotel dan kedai mi ini saja, tuan!" jelas Benny.

"Begitu?" Zach tampak heran ketika mendengar hal itu.

"Nona Ayana harus membiayai adiknya yang sakit. Biayanya juga tidak sedikit. Ia hanya bisa mengandalkan dirinya sendiri untuk menghasilkan uang. Sehingga ia perlu bekerja keras untuk itu."

Zach kembali menatap Ayana yang sedang melayani pelanggan di mejanya. Namun wanita itu tidak terlihat mengeluh sedikitpun. Ia tetap bersemangat menjalaninya. Zach seketika merasa iba padanya.

Padahal jika saja wanita itu mau menerima tawaran menguntungkan darinya, ia mungkin bisa meminta uang untuk perawatan adiknya tersebut. Sungguh disayangkan.

Zach kemudian membaca riwayat pendidikannya. Ia baru tahu jika Ayana tidak lulus sekolah menengah pertamanya.

"Benny! Bukankah standar penerimaan pegawai hotel cukup tinggi? Bahkan minimal ia harus lulus sekolah perhotelan. Tetapi bagaimana gadis itu bisa masuk ke hotel kita padahal ia tak lulus sekolah?"

"Ehm... itu karena ia masuk melalui jalur khusus. Kebetulan ia adalah keponakan dari tuan Leonard." jelas Benny.

"Maksudmu Asisten manajer kita?"

"Iya, tuan!"

"Apa hubungan mereka dekat?"

"Iya, tuan!"

"Apa dia membantu biaya pengobatan adiknya?"

"Iya. Tetapi ia melakukannya dengan diam-diam. Karena istrinya tidak terlalu suka pada nona Ayana."

"Kenapa? Bukankah dia keponakan kandungnya? Kenapa dia tidak menyukai Ayana?" Zach semakin penasaran.

"Tidak, tuan! Nona Ayana hanyalah anak angkat. Ia di adopsi ketika berusia sebelas tahun. Dua tahun berikutnya, ibu angkatnya dinyatakan hamil. Namun naas kejadian itu terjadi. Ayah angkat nona meninggal dalam kecelakaan mobil. Sementara ibunya meninggal setelah melahirkan adiknya karena depresi kehilangan suaminya. Semenjak itu nona-lah yang merawat serta membesarkan adiknya seorang diri. Tuan Leonard terkadang memberikan uang secara diam-diam tanpa sepengetahuan istrinya kepada nona Ayana. Ia juga mencarikan rumah sewa untuk tempat tinggal mereka dan juga pekerjaan."

"Jadi seperti itu?"

Ia terdiam sejenak. Hidupnya begitu sulit. Berbanding terbalik dengan dirinya yang di manjakan sedari kecil dengan limpahan kemewahan hingga detik ini. Dengan kedua orang tua yang lengkap dan kasih sayang yang tidak ada habisnya. Ia benar-benar beruntung.

Tapi tidak dengan gadis muda itu. Ia hanya sendirian membesarkan adiknya. Dan berjuang keras untuk melanjutkan hidupnya tanpa mengeluh sedikit pun.

"Apa ada lagi yang ingin anda ketahui, tuan? Untuk sementara hanya itu saja yang bisa saya temukan."

"Tidak ada lagi. Cukup sampai di sini saja." ucap Zach.

"Baik, tuan!"

...****************...

Malam semakin larut. Ayana baru saja selesai dengan pekerjaannya. Jam sudah menunjukkan pukul dua belas malam. Ia kini tengah berjalan sendirian menuju suatu tempat yang selalu ia kunjungi sebelum pulang ke rumah.

Di tengah jalan ia bertemu dengan penjual koran yang masih berjualan. Ia terpikir dengan lowongan pekerjaan yang tengah ia cari. Ia lalu membeli koran tersebut.

Lalu meneruskan perjalanan ke rumah. Ia berjalan kaki sekitar lima belas menit.

Tempat itu berada di tengah kota. Tempat yang selalu ramai di kunjungi oleh bermacam ragam manusia. Walaupun malam sudah hampir menemui puncaknya, tetapi masih ada saja manusia yang berdatangan.

Ia ingin menemui sahabatnya, Diandra. Seorang violin jalanan yang sudah di kenalnya hampir setahun belakangan ini. Gadis itu tahu segalanya tentang Ayana.

Ia melihat Diandra sedang duduk di depan ruko yang sudah kosong. Ia tengah menghitung penghasilannya. Untuk menghindari pria nakal, ia menyamarkan dirinya menjadi seorang pria. Ia selalu memakai pakaian pria kemanapun ia pergi. Hanya Ayana yang mengetahui identitas aslinya.

"Tampaknya kau banyak bertemu penggemar malam ini." ucapnya Ayana begitu duduk di sampingnya.

"Iya , lumayan banyak! Cukup untuk makan dua hari kedepan. Tampaknya aku sedang beruntung malam ini." Ia sedikit berbangga hati.

"Kau baru pulang?" tanyanya kemudian.

"Iya! Aku banyak pengunjung tadi. Jadi aku agak sedikit terlambat. " jawabnya

Ayana mulai membuka lembaran korannya. Lalu fokus membaca di bagian lowongan pekerjaan.

"Kenapa kau tiba-tiba membaca koran? Ingin tahu masalah negara?"

"Tentu saja tidak. Aku ingin mencari pekerjaan tambahan. " jelas Ayana.

"Apa!! Pekerjaan tambahan? Apa kau sudah tidak waras? Kau sudah bekerja di dua tempat. Memangnya kau punya waktu untuk pekerjaan lainnya?" tanya Diandra tak percaya.

"Aku masih punya waktu setelah pulang dari hotel. Aku hanya mencari pekerjaan yang sesuai saja. " jelasnya.

"Tapi kau sudah bekerja di dua tempat. Apa kau tidak lelah? Kau itu manusia, bukan robot. Bahkan sebuah robot pun bisa rusak jika terlalu sering digunakan. " tegurnya.

"Aku butuh uang, Diandra!"

"Aku tahu! Tapi sudah cukup Ayana. Jangan terlalu menyiksa tubuhmu." omel Diandra.

"Biaya pengobatan Abi semakin hari semakin besar. Tabungan ku sudah mulai menipis. Semua peninggalan orangtuaku juga sudah terjual. Tidak ada lagi yang tersisa. Jika hanya mengandalkan gajiku di hotel dan kedai mi, itu juga belum cukup. Aku perlu mendapatkan pekerjaan yang menghasilkan uang lebih banyak dalam waktu singkat." jelas Ayana.

"Tapi Ayana... " Diandra ingin protes tapi ia tahu seberapa keras kepalanya Ayana.

"Dokter juga mengatakan jika kemungkinan besar Abi harus di operasi. Mereka sedang mencari pendonor yang cocok untuk Abi. Dan jika operasi itu dilakukan, mungkin biaya yang diperlukan akan semakin besar. Aku juga harus mulai menabung sekarang. " Ayana menatap nanar ke sembarang tempat. Suaranya tampak berat.

"Aku mengerti kesulitanmu, Aya. Tetapi kau juga harus memperhatikan kesehatanmu. Aku hanya takut jika kau malah menyakiti dirimu sendiri. Maafkan Aku karena tidak bisa membantumu saat ini . Kau tahu bagaimana kondisi ku, bukan? Penghasilan ku juga tidak banyak. " ucap Diandra.

"Tidak apa-apa. Dengan kau menjadi sahabatku saja, itu sudah lebih dari cukup."

"Baiklah! Sekarang gunakan sisa waktu mu yang hanya sebentar ini untuk tidur dan istirahat. Besok kau akan kerja pagi, bukan?"

"Iya. Aku rasa sebaiknya aku pulang. Abi pasti sudah tidur saat ini. Dia akan memarahiku jika dia tidak menemukanku ketika dia bangun nanti." Ayana tersenyum ketika membayangkan bagaimana adik kecilnya itu marah.

"Baiklah! Sampai jumpa besok!" Ayana berpamitan pada Diandra.

Ayana beranjak dari tempat duduknya, lalu pergi menuju rumahnya.

"Tunggu! Terima ini ! " seru Diandra sambil melemparkan sebuah roti padanya .

Ayana menangkapnya dengan cepat.

"Simpanlah roti itu untuk sarapan mu besok. Itu cukup untuk mengganjal perutmu jika kau memutuskan untuk tidak sarapan lagi!." jelas Diandra yang sepertinya sudah paham dengan kebiasaan buruk Ayana yang jarang sarapan.

Ayana tersenyum. Ia sadar betul jika ingin sering melupakan sarapan. Mungkin lebih tepatnya menghindari sarapan untuk menghemat pengeluarannya.

"Lalu kau bagaimana?" tanyanya.

"Tenang saja. Aku punya cukup roti di dalam tas ku!" ia menepuk tas ransel lusuh yang berisikan beberapa potong pakaian gantinya.

"Terima kasih, Di!"

"Iya!"

***

Sementara itu di sisi lainnya, Zach tiba-tiba terlihat kesal ketika menemukan pemandangan aneh dihadapannya. Sesuatu yang ia belum ketahui.

"Siapa pria itu? Apa dia kekasihnya?" tanya Zach penasaran.

"Ehm... saya juga tidak tahu, tuan! Saya hanya menyelidiki kehidupan pribadinya saja." jelas Benny cemas.

"Bukankah pria itu termasuk dalam kehidupan pribadinya?" Zach tampak kesal .

"Maafkan saya, tuan! Saya melewatkan yang satu ini. Saya akan mencarinya lagi, tuan!" jelas Benny.

"Sudahlah! Tidak perlu! "

"Baik, tuan!"

...****************...

Jangan lupa dukungannya ya. 😘

Terpopuler

Comments

Serry (Я люблю тебя) нилетто

Serry (Я люблю тебя) нилетто

d tunggu klanjutan ny Thor...
tetap semangat kk author...

2022-02-16

3

🌍ɢ⃟꙰Ⓜ️🎯Fatimahᵇᵃˢᵉæ⃝᷍𝖒❁︎⃞⃟ʂ

🌍ɢ⃟꙰Ⓜ️🎯Fatimahᵇᵃˢᵉæ⃝᷍𝖒❁︎⃞⃟ʂ

ternyata Ayana gadis kecilnya🤭🥰
lanjut dan semangat thor 🤗😘

2022-02-16

1

lihat semua
Episodes
1 Ayana
2 Terbangun di tempat asing.
3 Wanita muda yang polos!
4 Bertemu kembali.
5 Tentang Ayana.
6 Kenyataan hidup.
7 Menanggung beban berat.
8 Mengganti rugi.
9 Pemimpin yang arogan
10 Kedatangan seorang pria
11 Sahabat atau musuh?
12 Semua demi Abi!
13 Terlalu menggoda
14 Terjatuh di tempat yang tak seharusnya.
15 Bingung dengan perasaan.
16 Menikah?
17 Wanita asing.
18 Diandra.
19 Tamu yang dinantikan.
20 Ketiduran.
21 Pria yang jatuh cinta
22 Rindu seorang adik
23 Ulang tahun Kiara.
24 Mencari masalah
25 Tak berhenti menatapnya
26 Di culik.
27 Pria menyebalkan.
28 Dia... lagi!
29 Memberi penawaran.
30 Apakah masih ada harapan?
31 Berguna untuk orang lain.
32 Hidup yang kosong.
33 Membuat janji.
34 Kehadiran Zach.
35 Menikah?
36 Pengumuman
37 Kekesalan seorang wanita.
38 Cara menjadi seorang istri?
39 Patah hati seorang wanita
40 membeli gaun pengantin.
41 Pertemuan tak terduga.
42 Meminta restu.
43 Wanita asing.
44 Berkunjung ke pulau.
45 Hari yang sibuk.
46 Hari pernikahan.
47 Menjadi milikku.
48 Memberi waktu.
49 Pengenalan.
50 Menghabiskan malam
51 terenggut paksa.
52 Tak sengaja bertemu.
53 Janjimu padaku.
54 Wajah yang mengganggu.
55 Masalah yang tidak ada habisnya.
56 Tertunda untuk makan malam.
57 Kecewa.
58 Bertemu nyonya besar.
59 Sandrina
60 Berhenti ikut campur!
61 Harta karun yang berharga.
62 Berpisah?
63 langit senja yang indah.
64 Tak ingin menunda lagi.
65 Akhirnya si abang kembali.
66 Banyak sabar ya bang Zach
67 Paviliun rahasia
68 Terlihat menggoda.
69 Tidak bisa berhenti berpikir.
70 Kenapa begitu perduli padaku?
71 Aku menyukaimu.
72 Mengacaukan pikiran.
73 Teman lama
74 flashback
75 Bulan madu?
76 Memberi hukuman
77 Mengaku salah
78 Bayi ?
79 honeymoon
80 Honeymoon part 2
81 Honeymoon part 3 ( Aku mencintaimu )
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Ayana
2
Terbangun di tempat asing.
3
Wanita muda yang polos!
4
Bertemu kembali.
5
Tentang Ayana.
6
Kenyataan hidup.
7
Menanggung beban berat.
8
Mengganti rugi.
9
Pemimpin yang arogan
10
Kedatangan seorang pria
11
Sahabat atau musuh?
12
Semua demi Abi!
13
Terlalu menggoda
14
Terjatuh di tempat yang tak seharusnya.
15
Bingung dengan perasaan.
16
Menikah?
17
Wanita asing.
18
Diandra.
19
Tamu yang dinantikan.
20
Ketiduran.
21
Pria yang jatuh cinta
22
Rindu seorang adik
23
Ulang tahun Kiara.
24
Mencari masalah
25
Tak berhenti menatapnya
26
Di culik.
27
Pria menyebalkan.
28
Dia... lagi!
29
Memberi penawaran.
30
Apakah masih ada harapan?
31
Berguna untuk orang lain.
32
Hidup yang kosong.
33
Membuat janji.
34
Kehadiran Zach.
35
Menikah?
36
Pengumuman
37
Kekesalan seorang wanita.
38
Cara menjadi seorang istri?
39
Patah hati seorang wanita
40
membeli gaun pengantin.
41
Pertemuan tak terduga.
42
Meminta restu.
43
Wanita asing.
44
Berkunjung ke pulau.
45
Hari yang sibuk.
46
Hari pernikahan.
47
Menjadi milikku.
48
Memberi waktu.
49
Pengenalan.
50
Menghabiskan malam
51
terenggut paksa.
52
Tak sengaja bertemu.
53
Janjimu padaku.
54
Wajah yang mengganggu.
55
Masalah yang tidak ada habisnya.
56
Tertunda untuk makan malam.
57
Kecewa.
58
Bertemu nyonya besar.
59
Sandrina
60
Berhenti ikut campur!
61
Harta karun yang berharga.
62
Berpisah?
63
langit senja yang indah.
64
Tak ingin menunda lagi.
65
Akhirnya si abang kembali.
66
Banyak sabar ya bang Zach
67
Paviliun rahasia
68
Terlihat menggoda.
69
Tidak bisa berhenti berpikir.
70
Kenapa begitu perduli padaku?
71
Aku menyukaimu.
72
Mengacaukan pikiran.
73
Teman lama
74
flashback
75
Bulan madu?
76
Memberi hukuman
77
Mengaku salah
78
Bayi ?
79
honeymoon
80
Honeymoon part 2
81
Honeymoon part 3 ( Aku mencintaimu )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!