Chapter 19

Raina menghela nafas karena tak melihat satupun pesan dari Diva, "Apa dia masih mau sendiri ya? Kasian banget, tapi aku juga ga bisa apa-apa. Simalakama asli deh," ujar Raina yang merasa serba salah dalam keadaan ini.

Tinggg....

Sebuah notifikasi masuk, Raina terkejut melihat notifikasi dihpnya, seketika ia langsung tersenyum sambil memandangi layar ponselnya dengan antusias.

"Eh Diva ngechat? Alhamdulillah deh." Raina langsung merespon begitu melihat nama Diva tertera di layar ponselnya.

Raina tersenyum tipis, setidaknya ia sudah mengibur sahabatnya yang sedang terluka itu. Setelah itupun dia kembali menikmati perjalanan.

...***...

Raina dan Surya sampai di Malang pukul 13.30, cukup mendung saat itu di Malang sehingga tidak terlalu panas. Raina meregangkan badan saat berhenti di SPBU untuk mengisi bahan bakar.

"Yahhh enak banget gila, punggung gua rasanya mo copot ih!" ucap Raina.

"Makanya punya mau tuh dipikir, jangan seenak jidat asal nyeplos gitu aja. Kalo ga diturutin nangis, diturutin kayak gini. Nanti bobo dulu di hotel ya, cape banget aku tiduran di mobil terus," ajak Surya.

Raina mengangguk, "Hehe ya maap, kamu juga sih nurut banget jadi suami. Aku mah ngikut aja, tapi cari kasurnya yang empuk ya biar ga jadi pemuda jompo aku hehe," gurau Raina.

Surya mengacak-acak rambut Raina gemas, "Bisa aja ini bayi satu! Pak abis ini cari hotel aja ya buat istirahat," ajak Surya kepada Pak Bambang.

"Siap den."

Setelah selesai mengisi bahan bakar, mereka pergi mencari hotel bagus di Malang sesuai keinginan Raina.. Raina lagi Raina lagi, tidakkah ia begitu beruntung memperoleh suami sepengertian Surya?

"Kenapa senyam senyum?" tanya Surya pada Raina yang sedari tadi memandangi wajahnya tanpa henti.

"Gapapa, suka aja liat kamu. Ganteng banget soalnya," Raina mendekat dan berbisik, "Ganteng banget dan gemesin sampe pengen makan."

Surya melirik Raina dengan tatapan penuh arti, "Baby macem-macem ya?" Surya pun ikut mendekati Raina lalu berbisik juga, "I'll make u moan my name all night baby, until you're satisfied looking at my face." Surya melirik kedepan dan nampaknya Pak Bambang tak menyadari aktivitas mereka, Surya pun langsung ambil kesempatan dan mengecup pelan leher Raina dan menghembuskan nafasnya pelan disana hingga membuat Raina merinding.

Wajah Raina semerah kepiting rebus saat ini, ia reflek memukul pelan dada Surya. "Ih nakal banget! Ga suka, kamu nakal banget! Curang!" kesal Raina.

"Everything is fair on love and war baby."

"Ih tau ah, nakal banget."

Surya hanya terkekeh melihat tingkah menggemaskan istrinya, "Hahaha, dia yang mulai, dia juga yang ketakutan. Dasar cewe."

...***...

Raina sampai disebuah hotel yang cukup mewah, menurutnya. Mereka memesan 2 kamar, 1 untuk mereka berdua dan satu lagi untuk Pak Bambang.

Setelah masuk kamar, Raina langsung melompat ke kasur seperti kucing kecil yang melompat dari satu meja ke meja lain. Ia sangat menikmati timing itu.

"Wah enak banget, punggungku Ya Allah rasanya. Cape banget, sesad emang kalo nurutin keinginan sesaat. Ga ga lagi deh, cape banget asli!" keluh Raina.

"Lain kali jangan nakal gini makanya, kalo ada apa-apa kamu yang kecapean tau. Padahal beli di alun-alun aja udah bisa loh, harus segala ke Malang," Surya memprotes.

"Nye nye nye nye nye."

Mereka beristirahat sejenak, lalu sekitar pukul 15.00 mereka berdua keluar dan memutuskan untuk berjalan-jalan mencari bakso.

Raina menggoyang-goyangkan tangan Surya, "Ayang ayang, ayang, ayo cari bakso. Aku mau bakso, bakso ayang!" Raina tak sabar sekali ingin mencoba bakso Malang yang asli dari Malang.

"Hadeh bocil bocil, iya wes ayo keluar cari bakso. Ke alun-alun mau?" tanya Surya.

Raina hanya mengangguk lucu seperti anjing peliharaan, mereka berdua pun meminta kunci mobil pada Pak Bambang dan pergi berdua saja mencari bakso. Saat sudah sampai di sekitar alun-alun, mata Raina langsung berpetualang mencari gerobak penjual bakso.

"Mas ituuu! Itu ada bakso, itu! Ayo kesitu!" teriak Raina antusias

"Iya iya by Ya Allah sabar."

Surya langsung memarkirkan mobilnya didekat penjual bakso tersebut, setelah selesai parkir, Raina langsung keluar untuk menghampiri penjual bakso itu.

"Pak bakso malang lengkap yang paling enak sedunia 2 porsi ya," pesan Raina.

"Iya mbak."

Penjual itu hanya menyiapkan mangkuk dan duduk kembali, Raina pun juga diam ditemani Surya yang sudah menyusulnya. Merasa tak ada pergerakan, Raina pun angkat suara. "Pak kok diem aja? Kan saya pesen?" tanya Raina.

"Biasanya disini tuh kalo beli disini ambil sendiri mbak, ngga tau? Bukan orang sini ya?" tanya penjualnya.

"Bukan pak, kami dari Jakarta. Tolong ambilin aja bisa ga pak biar istri saya ini ga bawel lagi," ujar Surya.

"Oh begitu, yasudah tunggu sebentar ya."

Tak lama, bakso pun disajikan. Dan raina pun langsung memotretnya lalu dijadikan snapgram. "Ih kayaknya enak banget, mau aku abisin pokoknya. Ayang, aku mau pangsitnya yang banyak dong!" pinta Raina.

"Pak nambah pangsitnya ya."

"Iya mas."

"Bagus ga by?" tanya Raina sambil menunjukkan hasil fotonya.

"Keren kok, bagus sayang. Udah makan dulu, nanti lagi main hpnya, kemarin nangis-nangis minta bakso, ini loh udah ada baksonya." Surya mengusap-usap rambut Raina dengan lembut.

"Siap pak bos!"

"Mas mbaknya ada urusan apa kok jauh sekali dari Jakarta ke Malang, mana bawa mobil," tanya penjual baksonya iseng.

"Nurutin istri pak, minta bakso langsung ke Malangnya. Kalo ga diturutin nanti nangis-nangis, saya yang dimarahin mamah hahaha," gurau Surya.

"Masya'allah beli bakso aja jauh-jauh kesini, semoga langgeng ya mas, mba, sampe tua nanti."

"Aamiin."

Raina pun memakan baksonya dengan lahap, ia juga terus memakan pangsitnya. "By nanti bungkus pangsitnya ya, enak banget ini gila! Aku suka banget ih," ucap Raina antusias.

"Iya sayang, dimakan dulu ya diabisin."

"Siap bos, tapi kan si Diva nitip beliin makanan by. Nanti cariin juga ya!"

"Iya deh iya."

"Nanti disini berapa hari?"

"Besok pulang gimana? Kan kamu masih ada mata kuliah, perjalanannya juga jauh, biar ada waktu istirahat dirumah."

"Oke ngikut aja akumah!"

Mereka berdua sibuk makan baksonya sampai habis, namun ada satu hal yang mengganggu perasaan Raina saat melihat sebuah notifikasi di ponsel Surya.

"Siapa itu?" tanya Raina dengan ketus.

.

.

.

.

.

Tbc

Terpopuler

Comments

Ayuna

Ayuna

waduh siapa tuh... Namanya Cakep....
itu ygdi Hp Surya foto wallnya Raina bukan?😍

2022-04-05

0

Tanjiro`s WIFE<3

Tanjiro`s WIFE<3

kak author dari mana sih dapat Poto Poto Raina dan Surya kasih tau dong soalnya aku ngefans banget
SEMANGAT TERUS KAK AUTHOR

DI TUNGGU UPDATE NYA SURYA DAN RAINA BIKIN ANAK
SEMANGAT

2022-04-03

1

yayas06

yayas06

apakah bakal ada huru hara di RT Raina-Surya apalagi pas tau Raina Hamil? . smoga Surya bisa jaga mata dan hati yaa

2022-04-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!