"Dik..."
"...."
"Dika..."
"...."
"Dik!" Ayahnya memanggil Dika sambil sedikit menyenggol kaki Dika, Dika pun terkejut dan reflek menengok kearah ayahnya.
"Hah? Oh, iya? Apa? Kenapa yah?"
Ayahnya Dika menggelengkan kepalanya, "Kamu ini sebenarnya lihat apa sih dari tadi, diajak ngomong kok pikirannya malah kemana-mana!" tanya Ayah Dika.
"A-anu gapapa yah, sampai dimana tadi?" tanya Dika yang berusaha kembali fokus.
Ayahnya hanya menghela nafas, sedangkan ayah gadis itu hanya tertawa kecil menertawakan Dika. "Ini gadis cantik yang hendak di jodohkan dengan kamu, namanya Amora," jelas ayah Dika.
Dika hanya mengangguk paham sambil sesekali mencuri pandang pada gadis itu. Ayah Amora tertawa santai, "Tenang saja nak, kalau memang tidak cocok juga tidak apa, toh namanya pernikahan juga tidak bagus kalau terlalu dipaksakan."
"Ayah mengajak kamu kesini biar tau siapa calon istri kamu, kalian bisa mengobrol dan lebih mengenal satu sama lain."
Dika hanya mengangguk, tak lama ibu Amora menyuruh Amora untuk mengajak Dika jalan-jalan di taman belakang rumah mereka. Amora dan Dika pun berdiri lalu meninggalkan para orang tua yang ada di ruang tamu. Amora sedikit gugup berada didekat Dika, ia mengajak adik kecilnya berusia sekitar 4 tahunan bernama Zaskia.
Gadis kecil bernama Zaskia itu pun bertanya pada kakaknya karena tiba-tiba saja diajak ke kebun belakang rumah, "Kak Rara mau ajak Kia kemana?" Amora tersenyum dan masih menggenggam tangan gadis kecil itu sambil berjalan, "Kia mau lihat bunga di kebun belakang sama kakak?" Zaskia mengangguk senang menanggapi ajakan kakaknya.
Dika ikut gugup mendengar suara Amora, ia berusaha mengatur nafas sambil sesekali berbicara dalam hati, "Ya Allah, ini cewek suaranya lembut banget dah, sopan banget di telinga. Bayangin aja tiap pagi disapa pake suara kayak gini, indah banget hidup gua."
......***......
Mereka sampai di kebun belakang dan duduk di gazebo sambil melihat bunga-bunga yang sedang bermekaran, seorang asisten rumah tangga datang membawakan minum untuk mereka bertiga. Hanya ada kecanggungan yang sunyi disitu, Zaskia jengkel melihat dua orang dewasa didepannya hanya diam saja.
"Ih, Kak Rara kenapa si kok diem terus... Kia nya ngga diajak ngomong, gatau ah sebel sama Kak Rara!" ungkap kesal Zaskia pada Amora.
Dika gemas melihat Zaskia, ia sedikit menunduk dan mengulurkan tangannya kedepan. "Hai gadis cantik, namanya siapa?" tanya Dika.
Zaskia tersenyum karena akhirnya ada yang mengajaknya mengobrol, "Hai kak ganteng, nama aku Zaskia Az-Zahra bisa dipanggil Kia, masih 4 tahun dan tahun depan mau sekolah PAUD hehe..." Zaskia memperkenalkan dirinya secara lengkap.
Dika terkekeh melihat gadis kecil yang tampak lebih cerewet dibandingkan kakaknya yang hanya diam sedari tadi. Karena karakteristik Dika yang humoris, Dika dan Zaskia cepat sekali akrab.
Dika berbisik pada Zaskia dan berkata, "Kia cantik... Kenalin Kak Dika ke kakakmu yang cantik itu dong, masa dari tadi diem terus orangnya, kakakmu gasuka liat cowo ganteng ya?" bisik Dika yang didengar Amora.
Amora membulatkan mata mendengar kata-kata Dika, sedangkan Zaskia kembali membalas bisikan Dika. "Kak Rara emang suka diem kayak kuda orangnya, Kak Rara mah aneh, walaupun kakak ganteng, tapi kayaknya Kak Rara gak suka deh... Kak Rara kan sukanya Kia hehe," ledek Zaskia.
Dika menggeleng pelan sambil tertawa melihat gadis kecil yang sudah pintar berbicara ini, "Kak kenalin, ini Kak Rara, nama panjangnya Amora Zevanya, orangnya cantik, pinter tapi diem terus kayak kuda... Dia cuma suka sama Kia dan film Korea Utara, umurnya gatau, udah sekolah, juga dah gede!" jelas Zaskia.
Amora pun meralat kata-kata Zaskia barusan, "Heh Korea Selatan dek, bukan Korea Utara Astaghfirullah."
Dika mulai menggoda Amora, "Wah kakakmu cantik ya, dan suka film Korea Utara juga, beda dari yang lain. Boleh Kak Dika bawa kakakmu pergi? Nanti Kak Dika sayang-sayang deh orangnya, gak dibikin nangis... Nanti Kak Dika temenin nonton film Korea Utara terus deh," Dika membujuk Zaskia.
Zaskia menggeleng tegas, "Gaboleeee-!!! Nanti Kia ga ada temennya, ga boleh bawa Kak Rara pergi pokoknya!" Zaskia menegaskan, Amora hanya tertawa kecil lalu menyahut, "Tuh gak boleh sama adikku, dimarahin sama Kia nanti kalo masih ngeyel."
Dada Dika langsung berdebar kencang saat Amora meresponnya untuk pertama kali, Dika terlalu gugup, ia pun mengambil segelas sirup didepannya. Dika berusaha tenang, namun tangannya tak bisa diajak kompromi. Gelasnya bergetar terus menerus sampai Dika meletakkan kembali gelas itu di tempatnya.
Amora tertawa kecil melihat Dika yang gugup, ia pun meledeknya. "Dek Kia, lihat deh... Kak Dika udah gede tapi takut dimarahin Kia sampe tangannya getar-getar terus tuh!"
Amora dan Zaskia tertawa bersama, Dika hanya berusaha menahan malu karena terlalu gugup. "Astagfirullah, cewe cantik kayak Amora emang gak baik buat jantung. Gak suka perjodohan, tapi kalo calonnya Amora bisa dibicarakan baik-baik. Bismillah halal-!" ucap Dika pada diri sendiri.
...***...
Diva pergi ke kampusnya untuk melengkapi beberapa berkas pendaftaran, namun saat kembali ia tak sengaja menabrak seseorang karena terlalu fokus dengan ponselnya hingga membuat minuman yang orang itu bawa tumpah ke baju Diva.
"Aish..."
"Oh sorry-sorry, gue gak sengaja!" ucap orang itu.
Diva hanya menunduk melihat bajunya yang basah terkena Ice Coffe, "It's okay, gua juga nggak lihat jalan."
Diva mengangkat pandangannya dan melihat wajah orang yang ia tabrak, satu hal yang terpikirkan oleh Diva saat ini. "Tampan."
"Are u okay? Sorry banget gue gak sengaja. Gue saranin mending lo ke kamar mandi dulu deh, soalnya kopi itu tadi with extra sugar, pasti lengket di badan kalo nggak cepet di bersihin," orang itu memberitahu Diva.
Diva mengangguk, "Okay, gua ke toilet dulu deh." Diva berbalik badan dan masuk ke kamar mandi. Ia membersihkan badannya dengan tisu kering sekaligus tisu basah yang ada didalam tasnya, "****! Ini baju baru, gini amat hari gua!" umpat Diva kesal.
Setelah selesai membersihkan sebagian badannya, dia keluar dan melihat orang tadi ada di depan kamar mandi sambil membawa paper bag. Ia memberikan paper bag itu pada Diva, "Nih buat lo ganti baju, gue gatau sih ukuran lo, tapi gue beli asal aja tadi. Yang penting lo gak pake baju basah gitu, pasti risih kan."
Diva mengangguk, "Makasih." Diva mengambil paper bag dari tangan orang itu lalu masuk kembali kedalam toilet untuk ganti baju, ia tak menyangka baju itu akan pas dibadannya, dan jika dilihat-lihat lagi baju itu cocok dengan dirinya. "Hmm... Lumayan, bagus juga selera ni cowok."
Diva keluar dan tak menyangka orang tadi masih menunggu, "Sorry banget ya gue gak sengaja tadi," orang itu mengulurkan tangannya kedepan Diva. "Oh iya, salam kenal, gue Andra."
Diva tersenyum, "It's okay, gue juga salah kok," Diva menjabat tangan orang bernama Andra itu. "Diva."
"Lo maba ya?"
"Iya."
"Pantesan gapernah liat cewek cantik kayak lo sebelumnya disini, hehe." Andra merogoh ponsel dari sakunya dan melihat sebuah nomor menelfonnya, "Eh gue duluan ya, lain kali kita ketemu lagi ya cantik. Sorry banget buat tadi, see u." Andra melambaikan tangannya lalu berlari pergi meninggalkan Diva.
"Iyaa..."
Diva menatap kepergian Andra yang semakin jauh, "Kok ganteng ya. Astagfirullah, inget ada Faris Div, jangan aneh-aneh deh plis!" Diva menyadarkan dirinya.
Faris dari belakang menepuk pundak Diva dan menyapanya, "Kiw cantik... Ikut aa yuk neng, aa kasih es krim nanti." Faris berlagak menggoda Diva.
.
.
.
.
.
Tbc
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Suzieqaisara Nazarudin
Waaahhh Dika parah loe..tadi nye lemes banget mau di jodohin,,🤣🤣🤣
Diva jaga pandangan deh mata loe😂
2022-06-17
0
Ayuna
ini mencakup semua temen2 surya dan raina yah
2022-03-14
0
Daffodil Koltim
aduh duh si diki baru liat aja tanganx udah tremor,,, tp amanlah yah ga bikin jantung copot😂😂😂
2021-12-05
0