Chapter 9 [18+]

Note : Kalo masih dibawah umur skip aja-!!!

...***...

Diva melepaskan pelukannya dan menatap Raina dengan mata memerah dan air mata yang tidak bisa ia bendung, "Kenapa harus hari ini? Kenapa? Kenapa disaat dia mau lamar gua sih Na?!" ungkap Diva yang sedikit kesal juga sedih.

Raina memegang pundak Diva kuat-kuat dan tersenyum, namun tak bisa dipungkiri jika senyuman itu palsu. "Hari ini rencananya emang dia mau lamar lo Div, jauh-jauh hari dia udah kontak gua sama Surya buat bantuin siapin ini semua. Dia sayang banget Div sama lo, sayaaannggg banget. Makanya lo berdoa ya, semoga dia bakalan baik-baik aja." jelas Raina.

Diva mengangguk lemas dan diam pasrah, Raina memesan segelas teh hangat di kantin rumah sakit lalu memberikannya pada Diva.

"Div, mau makan dulu?" tawar Surya.

Diva menggeleng tak semangat, "Enggak deh, lo berdua aja yang makan duluan. Gua nanti aja," jawab Diva.

"Tapi-"

Omongan Surya dihentikan oleh Raina, Surya menatap Raina, Raina menggeleng memberikan kode agar tidak memaksa Diva. Surya mengiyakan dan menurut saja.

Beberapa jam kemudian...

Operasi Faris sudah selesai, Faris dipindahkan ke ruang perawatan terbaik. Malam telah tiba, Mama Faris meminta Diva agar pulang terlebih dahulu karena Diva tampak kacau sekali dengan dress berlumuran darah.

"Sayang, kamu pulang dulu aja ya... Faris biar mama yang jaga, kamu pulang, mandi, sholat terus makan ya cantik, doain juga biar Faris cepet sadar terus cepet sembuh ya," pinta Mama Faris.

Awalnya Diva hendak menolak, namun setelah dipikir-pikir lagi, keadaannya terlalu kacau, setidaknya dia perlu mandi dan ganti baju sekarang. Diva pun mengangguk pasrah dan memilih pulang diantar oleh Raina dan Surya daripada diantar oleh supir keluarga Faris.

Diva, Raina dan Surya turun menuju parkiran. Surya memapah Diva karena Diva tampak tak bertenaga sama sekali. Mereka bertiga masuk ke mobil, Surya menyetir dan Raina duduk dibelakang menemani Diva.

Raina menyandarkan kepala Diva dipundaknya agar Diva bisa beristirahat, Diva yang begitu lelah dengan situasi hari ini langsung tertidur lelap tanpa waktu lama. Suasana dimobil begitu hening karena takut menganggu Diva.

Sampai didepan rumah Diva, Raina tak tega membangunkan Diva yang tampak lemas kelelahan. Surya turun dari mobil dan menggendong Diva lalu membawanya masuk kedalam kamarnya. Mama Diva yang melihat keadaan Diva langsung syok dan panik.

Raina mengajak Mama Diva mengobrol secara pribadi dan menjelaskan semua kejadian hari ini, Mama Diva juga ikut terkejut dan tidak percaya. Ia berterimakasih pada Raina dan Surya yang sudah menemani Diva seharian ini, setelah urusan mereka selesai, Surya dan Raina pamit pulang.

"Makasih ya kalian udah temenin Diva seharian ini, tante gabisa bayangin gimana Diva kalo ngga ada kalian," ucap Mama Diva sambil mengantar Raina dan Surya sampai halaman.

"Iya Tante gapapa, lagian saya juga udah anggep Diva seperti saudara saya sendiri kok," jawab Raina.

Mereka bertiga tertawa ringan, "Tante, tolong nanti bajunya Diva diganti ya, sama badannya dibersihin pake air hangat. Soalnya tadi pasti ada yang berlumuran darah juga," pesan Raina.

"Iya-iya, ya sudah kalian cepat pulang, udah malam loh ini, nanti dicariin."

"Iya tante, kami pamit dulu, Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Raina dan Surya memasuki mobil dan segera pulang. Didalam mobil, mereka berdua menghela nafas panjang karena lega.

"Huhhh... Akhirnya Diva bisa pulang kerumahnya, kasian soalnya kalo terus-terusan dirumah sakit," ujar Raina.

Surya mengangguk sambil fokus menyetir, "Iya kasian, pasti dia terpukul banget kan sama kejadian ini. Eh sayang, aku kangen sama kamu tau, seharian ini kita gabisa berduaan dengan tenang loh, " ucap Surya yang tiba-tiba manja.

"Kangen apa kangen?" tanya Raina sambil melirik Surya.

"Ihhh ayang, aku tuh kangen tau, ih kamu mah gitu. Nakal, aku bilangin mama sama papa nanti!" rengek Surya yang seperti anak kecil.

"Lah kok ngaduan sih? Kalo kamu ngadu, nanti ga ada ya tidur bareng! Kamu tidur sendiri sana," ancam Raina.

"Aaaaa gamau, maunya sama ayang, ayang kok nakal sih hiks..." Surya pura-pura menangis.

"Hiihhh bayi siapa sih ini gemesin banget!" ucap Raina gemas sambil mencubit pipi Surya.

"Ih jangan dicubit ayang, lagian aku bukan bayi tau! Aku tuh daddy, D-A-D-D-Y! I'm your daddy!" tegas Surya.

Raina terkekeh, "Heleh, daddy kok suka *****," ledek Raina. Surya melirik Raina sekilas dan memberikan tatapan tajamnya, "Ih awas ya kamu!" Surya mengancam.

"Apa-apa? Ha? Apa? Ga takut aku," tantang Raina.

"Liat aja sampe rumah nanti!"

"Nye nye nye nye nye."

......***......

Sesampainya di rumah, Surya memarkirkan mobilnya lalu masuk kedalam rumah. Ia segera masuk ke kamarnya lalu memeluk Raina sambil berjalan seperti bayi yang meminta mainannya.

"Ayang mau kemana? Aku ikut," rengek Surya.

"Hiihhh apasih sayang, Ya Allah ni bayi satu, gemes banget pengen buang ke laut terus aku tinggal. Mau kamu? Nanti main sama megalodon!" ancam Raina.

Surya makin merengek, ia memeluk Raina dan menenggelamkan wajahnya dileher Raina. "Hiks, ayang kok jahat sih, masa aku suruh temenan sama megalodon, ayang nakal!" rengek Surya.

"Inget umur bapak!!! Ya Allah, udah gede juga kok masih kayak bayi. Sana mandi, apa aku yang mandi duluan?" suruh Raina.

"Hehe, athu bukan bayi loh mommy! Gimana kalo mandi bareng?" Surya memberikan ide.

Raina menatap Surya tajam, "Hiihhh apasih! Ga ga ga, mandi sendiri sana, cepetan ayo, nanti gantian!" kata Raina sambil mendorong Surya agar segera masuk ke kamar mandi.

"Ayo mandi bareng aja ayang, kan hemat waktu. Nanti aku bantu sabunin deh kalo kamu ada yang ga nyampe, aku pijit-pijit sekalian biar ilang capenya hehe," bujuk Surya.

"Aaaaaa ga ga ga, udah sana mandi bayi, Ya Allah, nanti tak bikinin susu! Ayo cepet mandi!"

"Mau susu!"

"Iya makanya mandi dulu."

"Nanti kasih susu ya mommy."

"Iya sayangku cintaku kasihku jiwaku ragaku jantungku paru-paruku ginjalku mataku lambungku otakku ususku! Ni anak Astaghfirullahaladzim, bikin istighfar terus!"

Cup...

"Hehe sayang mommy!" Surya mencium pipi Raina lalu masuk kedalam kamar mandi. Raina langsung blushing setelah dicium pipinya oleh Surya.

Surya menyelesaikan mandinya lalu ganti Raina, Raina keluar dengan handuk yang melilit didada sampai paha, Surya yang duduk diatas kasur sambil bermain hp pun langsung melirik.

"Waowww so seksieh!" goda Surya.

"Ih apasih nyebelin!" ketus Raina.

Raina sudah ganti baju dengan piyama minimnya, karena selama ini Surya selalu meminta Raina memakainya meski awalnya Raina selalu menolak.

"Eh ayang, kemarin kamu beliin aku lipstik baru ya?" tanya Raina yang duduk didepan meja riasnya sambil memakai beberapa skincare.

"Iya, kata mama itu keluaran terbaru, yaudah aku beliin. Oh iya, pake dong, aku mau liat sini!" pinta Surya.

Raina mengambil lipstiknya diatas meja lalu duduk diatas kasur sambil membawa cermin kecil, ia menunjukkan lipstiknya pada Surya. "Yang ini kan?" tanya Raina memastikan.

"Yes babe."

Deg...

Jantung Raina selalu berdetak lebih cepat saat Surya menggunakan bahasa Inggris untuk berkomunikasi dengannya, meski simple tapi menurutnya itu sangat berdamage.

Raina memakai lipstiknya dan menunjukkannya pada Surya, "Gimana yang? Bagus ga?" tanyanya.

Surya melongo sesaat melihat penampilan istrinya yang tampak begitu seksi menurutnya. Ia langsung memeluk istrinya dari belakang dan menaruh kepalanya dipundak Raina, Raina sedikit deg-degan karena bisa merasakan nafas Surya dipundaknya.

"Kamu tau ga sih kalo malem ini kamu cantik banget, seksi, terus menggoda juga," kata Surya terus terang.

Jantung Raina seperti berdisko sekarang, "T-tapi biasanya kan juga begini mas, kok kamu tumben banget bilang gini?" tanya Raina.

"Lah aku sering ya muji kamu, ya ampun baby, udah pokoknya kamu malam ini cantik banget, titik no koma!" tegas Surya.

.

.

.

.

.

Tbc

Terpopuler

Comments

Na Jaemin suamiku

Na Jaemin suamiku

inget Jaemin😭

2022-04-04

0

Ayuna

Ayuna

😍😍

2022-03-14

0

caca

caca

huuuu seneng banget Raina dan Surya comeback

2021-10-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!